Hal serupa juga terjadi ketika kami memberikan soal perkalian dan pembagian
sekaligus.
“7 dikali 3?”
“21 mbak!”
Pada jenjang tersebut, anak diarahkan untuk meniru dan mengenali apa yang
terjadi di lingkungan sekolah maupung sekitarnya. Anak jadi mengetahui pengetahuan
apa saja yang mereka butuhkan untuk bisa hidup di lingkungannya. Sehingga terlihat
jelas, ada keterkaitan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang mereka
temui secara langsung dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat di sekitarnya. Lalu
dalam hal kemampuan untuk diri sendiri diperkuat pada jenjang kelas 3, 4, dan 5 SD.
Pada jenjang terebut diterapkan sistem pembelajaran mandiri.
Pada hakikatnya ilmu adalah salah satu ibadah yang tidak dapat berdiri sendiri.
Ilmu dinyatakan sebagai ibadah, jika ada amalan yang mengikutinya. Lalu adanya hadits
Nabi Muhammad SAW yang menyatakan, “Tidak akan bergerak kedua kaki
seorang hamba pada hari kiamat sampai ditanya tentang lima perkara. Di
antara lima perkara tersebut yang disebutkan oleh Nabi saw.: ْعن َ عِلمِ ِْه و, ل َماذَا
َْ ِعم
َ
“ فِيهِ؟Dia akan ditanyakan tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan dari
ilmunya?”. Sebagai salah satu yang merasakan besarnya manfaat ilmu,
ditambah dengan status sebagai mahasiswa, saya berangan-angan, jika
mahasiswa terpanggil jiwanya untuk melakukan pengabdian pada masyarakat
di daerah tempat tinggalnya atau minimal daerah sekitar kampusnya, maka
kita turut membantu pembangunan di Indonesia. Pengabdian tidaklah harus
berbentuk seperti KKN yang memerlukan biaya besar. Cukup dimulai dengan
hal kecil seperti berbagi ilmu dengan adik-adik di sekitar kita yang memang
tingkat literasinya masih rendah. Hal seperti itupun bisa memberikan manfaat
tersendiri bagi masyarakat. Apalagi jika bisa mengumpulkan mahasiswa-
mahasiswa dari berbagai macam disiplin ilmu. Oleh karena itu, saya tergerak
untuk berkontribusi di bidang pendidikan dan mengajak teman-teman
mahasiswa lain setidaknya untuk mau kembali pulang ke rumah dan peduli
dengan kondisi masyarakat sekitarnya melalui gerakan “Kampung Literasi”.