Obesitas
Obesitas
Pengertian
Etiologi
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan diagnostic
3) Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan
jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak
berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
b. Pemeriksaan laboratorium
Test Darah
Komplikasi
Penatalaksanaan medis
Pengaturan Diet
1) Jenis diet
Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang sesuai
dengan RDA, hal ini karena anak masi
imbang sesuai dengan RDA, hal ini karena anak masih mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.5 Intervensi diet harus disesuaikan
dengan usia anak, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta.
Pada obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang
rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada
obesitas berat (IMT > 97 persentile) dan yang disertai penyakit penyerta,
diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low
calorie diet).
Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :
a) Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan
pertumbuhan normal.
b) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30%
dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15- 20% energi total serta kolesterol
< 300 mg per hari.
c) Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan
penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5) gram per
hari.
2) Tatanan diet
Diet secara ketat adalah terapi obesitas cara lama, dengan cara ini terjadi
penurunan berat badan secara cepat namun dengan cepat akan kembali
pada keadaan semula. pengaturan diet yang tepat adalah efektif untuk
jangka panjang. Prinsip dasarnya adalah diet makanan sehat dan seimbang.
Kombinasi Low Calorie Diet (LCD) 1000-1500 kcal/day dan melakukan
kegiatan fisik adalah hal yang dianjurkan untuk mempertahankan
penurunan berat badan, selain itu mengurangi lemak di perut dan
meningkatkan kesehatan jantung-paru. Kombinasi diet dan obat dapat
membantu menurunkan berat badan jangka lama
3) Pola makan
Umumnya pada bayi yang menyusui tidak ada masalah jadwal pemberian
ASI, karena ASI dapat diberikan setiap saat sesuka bayi. Pada bayi yang
mendapatkan PASI biasanya pemberian minum dilakukan setiap
3jam,sebanyak 6xsehari dan bila perlu ditambah 1-2 kali pada malam hari.
Pada bayi BBLR diberikan minum dengan porsi yang lebih sedikit , tetapi
lebih sering. Pada dasarnya makin kecil berat lahir bayi , makin kecil porsi
minuman dan waktu pemberiannya.
200-500 kalori sehari, agar berat badan tidak selalu bertambah, atau
dengan target penurunan berat 0,5 kg per minggu. Jika kita mentargetkan
penurunan berat badan, maka penurunan badan ditargetkan sampai
mencapai 10% di atas berat badan ideal. Tetapi, bila kita tidak mentargetkan
penurunan berat badan, maka yang terpenting adalah mempertahankan
berat badan agar tidak bertambah karena anak masih bertambah tinggi.
3. Makanan selingan
Diet tinggi serat dapat membantu menurunkan berat badan karena tinggi
serat mengakibatkan rasa kenyang (walaupun rendah kalori) sehingga dapat
menurunkan asupan makan, selain itu tinggi serat juga meningkatkan
oksidasi lemak. Tetapi, diet tinggi serat pada anak perlu hati-hati karena diet
tinggi serat juga akan mengakibatkan mineral yang penting untuk proses
tumbuh kembang anak ikut keluar. Pemberian jumlah makanan berserat
yang dianjurkan untuk anak>2 tahun adalah (umur dalam tahun+5) g per
hari. Dalam melakukan pengaturan diet, perlu diperhatikan asupan dengan
kandungan
garam cukup, yaitu 5 g per hari serta masukan zat besi, kalsium dan fluor.
Anak harus makan makanan seimbang yaitu dengan sumber karbohidrat,
lemak dan protein yang cukup. Karbohidrat sebaiknya berkisar 50-60%,
lemak 20-30%, dan protein 15-20% sehingga cukup untuk tumbuh kembang
normal.
Metode IMT sangat cocok bagi orang-orang yang ingin mengetahui berat
badannya ditinjau dari segi kesehatan. Keuntungan utama dari penggunaan
IMT adalah praktis, obyektif, dan mempunyai nilai biologis.
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Nanda (1990), bahwa diagnosa keperawatan merupakan
keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai
akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
potensial.
Adapun diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan obesitas yang
mungkin timbul adalah
http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-
anak_01.html
http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm
http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-
penanganannya
Behrman ,Richard. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas
http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html
http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya
http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html
http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=en&u=http://nursingcareplan.blogspot.com/2006/12/ncpobesity
.html&ei=fZ7hS7r4B5KzrAf5_fXxAg&sa=X&oi=translate&ct=result&re
snum=1&ved=0CA8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dnursing
%2Bcare%2Bplan%2Bof%2Bobesity%2Bon%2Bpediatric%26hl%3Did22.
http://www.epuppetry.com/diet/diet-yang- tepat-bagi-penderita-obesitas/