Makanan
Disusun oleh :
Muhammad Naufal Rizal
19360065
Dosen Pembimbing :
dr. Hj. Hervina, Sp.KK, FINSDV, MKM
(Dienstag J.L,2017):
5. Cara Menegakan Diagnosa
1. Anamnesis
Keluhan utama :
Gatal, bintik-bintik merah, ruam pada
kulit. Pembengkakan disekitar wajah, bibir,
dan lidah, serta kulit mengelupas dan pecah-
pecah.
(Ishak K,2018).
Lanjutan…
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
2. Tes Darah
Sampel darah pasien akan diambil untuk mengukur kadar imunoglobulin E (IgE)
spesifik. Bila kadar IgE yang terkait makanan tertentu cukup tinggi dalam darah
pasien, artinya pasien memiliki alergi terhadap makanan tersebut.
(Ishak K, 2018)
6. Patogenesis
Tidak ada
7. Patofisiologi
Alergi Makanan yang dimediasi Alergi Makanan yang tidak
IgE dimediasi IgE
Kulit
Sal.
pernapasan Diperkirakan yang terlibat
Antigen Precenting Cell (APC)
adalah sel T
Sel B
1. Dermatitis Atopik
2. Dermatitis Herpetiformis
(Unstundag Y, 2017)
Dermatitis
herpetiformis
(Darus, 2018)
Sindrom Alergi
Oral
Konsumsi sayur, buah, pembengkakan oral
atau kacang oleh orang mukosa, gatal dan rasa
terbakar pada bibir, lidah, Orofaring, bibir, lidah, edema mukosa(angioedema),
yang alergi serbuk sari palatum, dan orofaring. palatum pruritus, eritema
(pollen)
(Wagner W.V,2017)
9. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
(S. H. Sicherer,2017)
10. Komunikasi dan Edukasi
?
Anamnesis
Keluhan Utama : Gatal, bintik-bintik merah, ruam
pada kulit
Pemeriksaan Fisik :
Lokalisasi : sekitar kulit wajah, lidah, bibir, serta
CARA sekitar kulit tubuh
MENEGAKKAN
Efloresensi : eritema, eksaserbasi dermatitis atopic
DIAGNOSIS ruam kulit, hipertrofi di sekitar wajah, lidah, bibir,
serta kulit mengelupas dan pecah-pecah
KOMPLIKASI karena dapat menyebabkan kematian. Suatu meta-analisis dari 13 studi (1946–
2012) mengatakan bahwa insiden anafilaksis berat akibat makanan terjadi pada
1,81 per satu juta orang.