Anda di halaman 1dari 3

Wisata di Istana Siak Sri Indrapura Riau

Objek wisata Riau dikenal memiliki destinasi liburan yang memiliki nilai historis enak untuk
ditelusuri. Bagi kita para pecinta destinasi heritage atau sejarah tentunya sebuah perjalanan
liburan yang berkonsep edukatif menjadi hal terpenting bagi kita menimba ilmu pengetahuan
tentang arti dan pesan sejarah di tempat-tempat wisata Riau yang bernilai historis yang bisa kita
kunjungi.

Salah satu tempat wisata sejarah tentang Kerajaan Melayu Islam di Riau bisa kita temukan di
kota keci Siak Sri Indrapura yang menampilkan sejuta warna dan cerita dengan sekelumit
warisan cantik persembahan dari Bumi Lancang Kuning yang dibuka untuk umum mengelitik
hati kami bersama rekan-rekan untuk berkunjung ke lokasi tersebut.

Setibanya kami beserta rombongan di tempat wisata Riau yang sedang trend dan ramai
dikunjungi ini, bangunan megah berwarna putih menyambut kehadiran kami. Terlihat oleh kami
di lokasi bukan hanya wisatawan lokal dari indonesia, namun wisatawan mancanegara pun
banyak yang hadir dan melihat kejayaan Kerajaan Islam Melayu di masa lalu yang terpatri dalam
area objek wisata heritage Istana Siak Sri Indrapura di Riau Sumatera ini.

Letak Istana Siak Sri Indrapura di Jl. Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Kabupaten Siak, Riau.
Pemberitahuan berupa tulisan itulah yang kami lihat di papan petunjuk yang dapat kita lihat dari
luar area istana ini. Mungkin hal ini mengingatkan kita dengan alamat lokasi di mana tempat
sekarang kita berbijak.

Informasi yang Direktori Wisata dapatkan di lokasi, Istana Siak Sri Indrapura dikenal juga
dengan sebutan Asia Rotul Hasyimiah yang berjuluk Istana Matahari Timur. Secara harfiah
“Siak Sri Indrapura” bermakna pusat kota raja yang taat beragama. Hal ini bisa dibuktikan
menurut catatan sejarah bahwasanya dahulu Kota Siak memang menjadi pusat Kesultanan Islam
terbesar di Riau.

Kerajaan Siak sudah ada sejak tahun 1723 lampau, namun Istana Siak Sri Indrapura dengan perpaduan
gaya arsitektur Eropa, Arab dan Melayu ini baru berdiri pada tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim
Abdul Jalil Fakhruddin dan rampung pada tahun 1893.

Sedangkan untuk bangunan Istana Siak Sri Indrapura di bagian luar bangunannya dihiasi patung burung
elang di berbagai sudut eksterior bangunannya. Konon dari keterangan yang kami peroleh di lokasi,
keberadaan patung-patung elang tersebut sebagai lambang keberanian. Dan di halaman istana terdapat
delapan meriam yang menyebar di setiap sisi istana.

Di sisi lain area halaman Objek wisata Istana, kita dapat menemukan sebuah koleksi peninggalan
kerajaan Siak Sri Indrapura yaitu sebuah perahu kuno yang konon informasinya kapal tersebut terbuat
dari besi dan berbahan bakar batu bara. Kapal tersebut di berinama “Kapal kato”. Dahulunya kapal
tersebut sering digunakan Sultan untuk mengunjungi daerah-daerah kekuasaannya.

Memasuki kawasan area dalam objek wisata Istana Siak Sri Indrapura di Riau, kesan pertama yang kita
dapatkan adalah kemegahan dan kemewahan yang mewarnai area dalam Istana. Di saat kita
melangkahkan kaki ke dalam area istana, maka kita akan disambut sebuah pemandangan diorama Sultan
dan para menterinya di ruangan Istana.

Tentunya hal ini menambah rasa penasaran bagi kami untuk menggali informasi peninggalan kerajaan
Siak yang bisa kami dapatkan pada masa kejayaannya tempo dulu. Terlihat oleh kami berbagai benda
koleksi Kerajaan Istana Siak warisan kesultanan masih apik tertata, mulai dari singgah sana raja, mahkota
replika raja, aneka keramik alat makan hingga kursi kristal yang dibuat pada tahun 1896.

Di sisi lain ruangan istana Kerajaan Siak kita juga bisa banyak menemukan koleksi Kerjaan Islam Melayu
lainnya seperti hiasan cermin yang menghiasi ruangan istana. Namun hanya ada satu cermin yang
istimewah yaitu cermin kristal yang konon menurut informasinya cermin ini merupakan pemberian dari
Sultan Syarif Hasyim II kepada permaisurinya Tengku Agung agar selalu terlihat cantik.

Cermin kristal tersebut konon pernah dizikirkan oleh Sultan agar bagi siapapun yang bercermin di depan
cermin tersebut selalu terlihat tetap cantik dan awet muda. Terlepas kebenaran kisah informasi tersebut
terbukti atau tidak kepada kita yang bercermin hal tersebut dikembalikan lagi kepada orangnya.

Tidak hanya cermin menjadi koleksi Istana Siak yang terdapat di dalam ruangan Istana, di area
dalam istana ini pun juga terdapat banyak koleksi benda bersejarah menarik lainnya yang bisa
kita temukan seperti koleksi foto-foto raja, senjata hingga alat musik yang terbuat dari piringan
baja yang disebut “komet”. Konon menurut informasi yang Direktori Wisata terima di lokasi,
alat musik komet ini hanya tinggal dua buah di dunia, yaitu yang ada di Istana Siak dan di
Jerman.

Menurut informasi alat musik piringan baja Komet yang ada di Istana Siak Sri Indrapura tersebut
merupakan alat musik yang di bawa oleh Sultan dari Jerman pada tahun 1896. Namun dari kedua
alat musik tersbut yang masih berjalan normal dan hasilkan suara musik yang bagus adalah yang
ada di Istana Siak ini, sedangkan “Komet” yang di Jerman sudah tidak berfungsi normal. Jika
kita beruntung kita bisa mendengarkan alunan musik klasik yang dihasilkan dari alat seni Komet
tersebut yang dimainkan oleh petugasnya.

Tidak hanya cermin menjadi koleksi Istana Siak yang terdapat di dalam ruangan Istana, di area
dalam istana ini pun juga terdapat banyak koleksi benda bersejarah menarik lainnya yang bisa
kita temukan seperti koleksi foto-foto raja, senjata hingga alat musik yang terbuat dari piringan
baja yang disebut “komet”. Konon menurut informasi yang Direktori Wisata terima di lokasi,
alat musik komet ini hanya tinggal dua buah di dunia, yaitu yang ada di Istana Siak dan di
Jerman.

Menurut informasi alat musik piringan baja Komet yang ada di Istana Siak Sri Indrapura tersebut
merupakan alat musik yang di bawa oleh Sultan dari Jerman pada tahun 1896. Namun dari kedua
alat musik tersbut yang masih berjalan normal dan hasilkan suara musik yang bagus adalah yang
ada di Istana Siak ini, sedangkan “Komet” yang di Jerman sudah tidak berfungsi normal. Jika
kita beruntung kita bisa mendengarkan alunan musik klasik yang dihasilkan dari alat seni Komet
tersebut yang dimainkan oleh petugasnya.

Bagi sahabat yang akan mengunjungi Istana Kerjaan Siak Sri Indrapura kita bisa menggunakan
transportasi umum melalui jalur darat ataupun sungai. Namun bagi yang akan menggunakan kendaraan
pribadi sahabat Direktori Wisata bisa mengkikuti jalur akses jalan yang ada di dalam peta bila dari arah
Pekanbaru. Tambahan informasi, sahabat bisa menggunakan arah petunjuk jalan melalui map dengan
menyesuaikan dari lokasi keberangkatan menuju ke lokasi.

Setelah puas mengelilingi Istana Kerajaan Siak, perjalanan menuju detinasi wisata Riau
selanjutnya pun kami lanjutkan ke tempat wisata Masjid Sultan Siak di Riau yaitu Masjid Raya
Syahabuddin. Konon masjid tersebut berdiri sebagai pusat dakwah Islam yang lokasinya tidak
jauh dari Istana Siak Sri Indrapura.

Keliling dan mensusuri pesona keindahan Kerajaan Islam Melayu di Istana Siak Sri Indrapura
seakan kita diajak belajar dan mengenal dari dekat bagaimana cara merawat dan merajut tradisi
secara indah menjadi sebuah bongkahan surganya budaya Melayu yang dapat memberikan pesan
kepada setiap generasi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai