Kelas : VIII 1
Nusantara yang sekarang kita kenal dengan sebutan Indonesia, jauh sebelum resmi merdeka para masyarakat
kuno Nusantara telah mengenal sistem pemerintahan yang berbentuk kerajaan.
Salah satu kerajaan yang pernah berdiri dan berkuasa di pulau Sumatera adalah kerajaan Siak Sri Indrapura,
Kp. Dalam, Kab. Siak, Riau. Istana ini memiliki nama lain yaitu istana Asserayyah Hasyimiah atau istana
matahari Timur.
Istana Siak dibangun oleh seorang Arsitek Jerman bernama Vande Morte. Didirikan sekitar tahun 1723 M
oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putra Raja Johor (Sultan Mahmud Syah)
dengan istrinya Encik Pong. Nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuhan yaitu Siak-siak. Hampir 100
tahun daerah ini tak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk
memugut cukai hasil hutan dan laut.
Setelah perang, pusat kerajaan selalu berpindah pindah. Dari kota Buantan pindah ke Mempura, kemudian
pindah ke Senapelan Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Pada pemerintahan Sultan Ismail dengan
Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri
Indrapura dan menetap disana sampai masa pemerintahannya yang terakhir.
Meriam Buntung
Konon katanya, meriam yang memiliki panjang 1,5 m ini dipotong oleh pencuri menjadi dua bagian.
Hal itulah yang membuat meriam ini disebut meriam buntung.
Cermin Permaisuri
Cermin ini terbuat dari kristal. Cermin ini dimiliki oleh para permaisuri dari generasi ke genrasi.
Konon,para dayang-dayang istana kerap berlomba-lomba berkaca di cermin tersebut agar tertular kecatikan
sang permaisuri.
Brankas Baja
Brakas ini ternyata belum berhasil dibuka sampai hari ini. Brankas ini terbuat dari baja dan terletak di
ruangan belakang dalam Istana Siak.
Gramofon Raksasa
Gramofon dengan merk `komet` ini ini adalah alat pemutar musik super langka. Hanya ada dua unit di
dunia, salah satunya di istana Siak ini dan yang lainnya berada di Jerman.
F. Kondisi Istana Siak Sekarang
Saat ini Istana Siak berfungsi sebagai destinasi wisata dengan bangunan yang masih terawat dengan baik dan
barang-barang peninggalan sejarah didalamnya. Istana inilah yang menjadi saksi kejayaan Siak Sri Indraura
di masa lalu.