Anda di halaman 1dari 15

NAMA KELOMPOK :

NAMA KELOMPOK :

 QAIS ABDUL AZIZ


 TAMAIGIANT
 JADWA
 JAKARIYA
PROSES
BERKEMBANGNYA DAN URUTAN NAMA RAJA
MASA KEJAYAAN KESULTANAN RIAU
KESULTANAN RIAU LINGGA
LINGGA
LATAR
BELAKANG
KESULTANAN
RIAU LINGGA
PENINGGALAN HANCURNYA
KESULTANAN RIAU KESULTANAN RIAU
LINGGA LINGGA
LATAR BELAKANG KESULTANAN RIAU LINGGA
dimulai pada masa pemerintahan Mahmud Shah III . Pada 1788, ia pindah ibu kota
dari Riau Lama, Ulu Riau, Bintan ke Daik , Lingga. Sultan melakukan ini karena ia
percaya bahwa ia direduksi menjadi figur belaka di bawah Belanda. Dia kemudian
meminta bantuan dari kerabatnya yang jauh, Raja Ismail, seorang penguasa lokal 
Tempasuk untuk mengatur kampanye yang berhasil melawan Belanda. Karena
takut akan pembalasan oleh Belanda, ia mengatur pemindahan massal penduduk:
Sultan pergi ke Lingga dengan 2.000 orang, Bendahara ( wazir ) pergi ke Pahang
 dengan 1000 orang sementara yang lain menuju ke Terengganu . Ketika Belanda
tiba di Riau, hanya ada pekebun Cina beberapa kiri, yang membujuk Belanda untuk
tidak mengejar Orang orang Melayu
LATAR BELAKANG KESULTANAN RIAU LINGGA
Sultan kemudian mengembangkan Lingga dan menyambut pemukim baru ke pulau
itu. Dato Kaya Megat diangkat sebagai Bendahara Lingga yang baru. Tempat
tinggal baru dibangun, jalan dibangun dan bangunan diperbaiki. Dia menemukan
kekayaan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika tambang timah
diorganisir di Singkep.

back
PROSES BERKEMBANGNYA DAN MASA KEJAYAAN
KESULTANAN RIAU LINGGA

Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ll adalah putra almarhum Sultan Abdul Rahman
Muazzam Syah dengan permaisurinya Cek Nora (keturunan Belanda). Memerintah di
Daik Lingga pada tahun 1857 hingga 1883. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Riau
Lingga mencapai puncak kejayaannya, Yang Dipertuan Muda saat itu adalah Yamtuan lX
Raja Haji Abdullah (1857-1858). Memerintah di pulau Penyengat.
PROSES BERKEMBANGNYA DAN MASA KEJAYAAN
KESULTANAN RIAU LINGGA

Tengku Embung Fatimah (1883-1885) menggantikan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah
ll, Daik Lingga semakin berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan
dengan banyaknya pendatang-pendatang dari Sulawesi, Kalimantan, Siak, Pahang,
Bangka, Belitung, Cina, Padang dan sebagainya ke Daik.
Keadaan ini menyebabkan Belanda kuatir jika Kerajaan Riau Lingga menyusun kekuatan
baru untuk menantang Belanda.

back
URUTAN NAMA RAJA KESULTANAN RIAU LINGGA

Sultan-Sultan Kerajaan Riau Lingga yang memerintah di Riau-Lingga, sebagai


berikut : 
1.     Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah l /Raja Sulaiman (1722-1760).
2.     Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah /Raja Abdul Jalil (1760-1761). 
3.     Sultan Ahmad Riayat Syah (1761).
4.     Sultan Mahmud Syah lll /Raja Mahmud (1761-1812).
5.     Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah (1812-1832).
6.     Sultan Muhammad Muazzam ke ll (1832-1835).
7.     Sultan Mahmud Muzaffar Syah ke lll (1835-1857).
8.     Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah ll (1857-1883).
9.     Sultanah Tengku Embung Fatimah (1883-1885)
10.   Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah ll (1885-1911).
back
HANCURNYA KESULTANAN RIAU LINGGA

Pada tanggal 18 Mei 1905 Belanda membuat perjanjian baru yang antara lain berisikan
bahwa Belanda membatasi kekuasaan Kerajaan Riau Lingga dan mewajibkan Bendera
Belanda harus dipasangkan lebih tinggi daripada Bendera Kerajaan Riau Lingga.
Belanda memaksa Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah ll untuk menandatangani
perjanjian tersebut, tetapi atas mufakat pembesar-pembesar Kerajaan seperti Engku
Kelana, Raja Ali, Raja Hitam dan beberapa kerabat Sultan, maka Sultan Abdul Rahman
Muazzam Syah ll menolak menandatangani perjanjian tersebut. Sikap tegas Sultan Abdul
Rahman Muazzam Syah ll dan pembesar Kerajaan menantang Belanda menimbulkan
amarah Belanda, maka pada bulan Febuari 1911,
HANCURNYA KESULTANAN RIAU LINGGA

Kapal-kapal Belanda mendekati pulau Penyengat pada pagi hari dan menurunkan ratusan
orang serdadu untuk mengepung Istana. Atas pertimbangan agar tidak terbunuhnya
rakyat di pulau Penyengat, maka Sultan Abdul Rahman Syah ll beserta pembesar-
pembesar Kerajaan Riau Lingga tidak melakukan perlawanan. Dengan demikian
berakhirlah Kerajaan Riau Lingga dan dimulailah kekuasaan Belanda di Riau Lingga.
Pada tahun 1913 Belanda resmi memerintah langsung di Riau Lingga.

back
PENINGGALAN KESULTANAN RIAU LINGGA

1. MASJID MARHUM BUKIT DAN PEKAN


PENINGGALAN KESULTANAN RIAU LINGGA

2. BALAI ADAT RIAU


PENINGGALAN KESULTANAN RIAU LINGGA

3. BUKIT BATU
PENINGGALAN KESULTANAN RIAU LINGGA

4. KOMPLEKS ISTANA KERAJAAN SIAK

back
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIAN KALIAN KARENA
TELAH
MENYAKSIKAN SLIDE
PRESENTASI KAMI

Anda mungkin juga menyukai