Anda di halaman 1dari 19

“SELAMAT DATANG”

DI
KABUPATEN SIAK
SIAK “KOTA ISTANA”
AWAL KERAJAAN SIAK

Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723


M oleh Raja Kecil yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat
Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan
istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di
Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis
tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat
disitu. Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada
dibawah kekuasaan Johor.
ISTANA ASSERAIYAH AL-HASYIMIAH
Kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Silsilah
sultan-sultan Kerajaan Siak dimulai pada 1723 M
dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Peninggalan
Kerajaan Siak berupa kompleks Istana Kerajaan Siak
dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul
Jalil Syaifuddin (Sultan Siak XI) pada 1889 dengan
nama ASSERAIYAH AL-HASYIMIAH. Disebut juga
Istana Matahari Timur, karena dirancang oleh
arsitek Jerman dan mengadopsi gaya arsitek Eropa,
India & Arab dengan perpaduan melayu tradisional.
RUANGAN DEPAN ISTANA:
Ruang tunggu para tamu. Di dalamnya terdapat dua
bagian ruang. Ruangan Sri Gading untuk tamu terhormat,
berkain gorden warna hijau lumut untuk kaum laki-laki dan
satu ruangan terhormat untuk kaum perempuan.

RUANGAN SISI KANAN:


Ruang sidang kerajaan sekaligus sebagai ruangan pesta.

RUANGAN SISI KIRI:


Upacara adat kerajaan untuk pelantikan, perwakilan,
Upacara menjunjung duli & Upacara Hari Besar Keagamaan.
RUANGAN BELAKANG:
Ruang keperluan persiapan penjamuan makan untuk
tamu, raja-raja serta pembesar kerajaan. Pada ruang ini
terdapat tangga besi spiral. Pada ruang ini juga terdapat
pelataran (koridor) sepanjangn 500 meter berbentuk huruf
T untuk jamuan makan bagi rakyat umum.

LANTAI ATAS:
Terdapat 4 ruangan berbentuk kamar/bilik & ruangan
berbentuk aula selasar untuk tempat istirahat para tamu,
bagian depan terdapat pelataran tempat peranginan yang
menghadap taman bunga Panca Wisada & Sungai Siak.
MASJID SULTAN (MASJID RAYA
SYAHABUDDIN)

Masjid ini dibangun pada masa Sultan Syarif


Kasim II (Sultan Siak XII) oleh arsitektur
Jerman, letaknya sekitar 500 meter dari istana
siak dengan bentuk bangunan yang khas. Di
dalamnya terdapat sebuah mimbar terbuat
dari kayu berukir indah bermotifkan daun sulur
dan bunga serta menggunakan pilar yang
berlapiskan kuningan.
MAKAM SULTAN SYARIF KASIM II

Makam ini terletak di Siak, terdapat juga makam Permaisuri


Tengku Agung Sultanah Latifah dan Tengku Maharatu serta
Panglima Sultan. Pada masa pemerintahan Presiden B.J
Habibie, Sultan Syarif Kasim II diberi tanda kehormatan “Bintang
Maha Putra Adi P radana” pada 6 November 1998.
MAKAM KOTO TINGGI
Makam ini makam Kompleks Raja-Raja Siak, di
antaranya makam Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul
Jalil Syaifuddin (Sultan Siak VII), Sultan Assyaidis
Syarif Ibrahim Abdul Jalil Kaliluddin (Sultan Siak VII),
Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaludin
(Sultan Siak IX), Sultan Syarif Kasim I (Sultan Siak X)
beserta keluarga kerabat kerajaan. Di samping
makam ini terdapat pula makam Pahlawan Siak
(Taman Bahagia Siak).
Makam SULTAN BUWANG ASMARA

Berawal dari Muara Sungai Mempura ke arah hulu


mengikuti aliran sungai, maka ditemui sebuah desa
tradisional, yaitu Desa Sungai Mempura yang
merupakan pusat Kerajaan Siak pada masa Sultan
Abdul Jalil Muzaffar Syah pada 1746-1765 M. Pada
masa mangkat, beliau diberi gelar Sultan Mempura.
Selain makam Sultan Abdul Jalil Muzaffar Syah,
terdapat juga makan Sultan Ismail Abdul Jalil
Jalaludin.
MAKAM RAJA KECIK

Makam ini terletak di Buantan, tepatnya di


Desa Langkai, Kabupaten Siak. Desa ini
dahulunya merupakan pusat Kerajaan Siak
yang pertama, pendirinya adalah Sultan Abdul
Jalil Rahmad Syah (Sultan Siak I 1723-1746 M)
yang lebih dikenal dengan Raja Kecik, ketika
wafat beliau dimakamkan di Buantan dan
diberi gelar Marhum Buantan.
Makam Syekh abdurrahman

Makam seorang ulama masa kerajaan yang


dihormati, makam dari seorang tokoh terpandang di
masyarakat sekitar yang mendedikasikan diri beliau
untuk menuntut ilmu, serta menyebarkan syiar
Islam. Makam ini terletak di pusat Kota Siak, di
pinggir Sungai Siak, sehingga bisa dikoneksikan
dengan objek wisata yang lain di sepanjang Sungai
Siak.
Makam PUTRI KACA MAYANG

Terletak di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten


Siak. Salah satu makam bersejarah seorang putri
bernama Kaca Mayang. Putri ini dulunya diculik oleh
Raja Aceh, kemudian utusan Raja Gasib, yaitu
Panglima Jimbam berhasil menyelamatkan sang
putri. Konon, putri ini sangat cantik sehingga banyak
kerajaan lain yang berniat menikahi sang putri.
MONUMEN POMPA ANGGUK

Terletak di Minas yang terkenal dengan hasil


minyak buminya, yaitu minyak bumi standar terbaik
di dunia. Minas merupakan pengeboran minyak
pertama di Riau, dan pompa minyak pertama itu
tidak lagi beroperasi, karena minyaknya telah habis.
Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada
1941 dan pengeboran sumur pada 10 Desember
1944 dengan kedalaman sumur 800 m. Merk pompa
adalah Lufkin. Pompa tersebut dijadikan monumen
sejarah perminyakan Prov. Riau.
KAPAL API KATO

Kapal besi dengan bahan bakar batu bara


milik Sultan Siak dan selalu dinaikinya saat
berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya
untuk berpesiar. Kapal ini berukuran, panjang
12 m dengan berat 15 ton. Saat ini, kapal ini
dipajang di halaman samping Istana Siak.
RUMAH & Makam DATUK PESISIR

Rumah ini bekas tempat tinggal salah seorang


datuk kepercayaan Sultan Siak di Desa Sungai
Mempura. Beliau seorang dewan Kerajaan Siak
dan disegani.
Balai kerapatan tinggi

Balai ini dibangun thun 1886 dipergunakan untuk


sidang perkara dan tempat Pertbalan Sultan.
Letaknya dipinggir Sungai Siak berhadapan langsung
dengan Muara Sungai Mempura. Bangunan ini
memiliki arsitektur khas dengan dua arah pintu
masuk, yaitu dari sungai dan dari darat.
TAMAN NASIONAL ZAMRUD

Terletak di Desa Zamrud, Kecamatan Dayun. Luas lebih


kurang 28.000 ha, berjarak sekitar 200 km dari ibukota Prov.
Riau. Di sekitar danau ini ditemukan panorama alam yang asri.
Sumber daya hayati yang dilindungi di antaranya, Pinang
Merah, Ikan Arwana, Balida dan jenis-jenis satwa liar lainnya.
Dari Kota Siak sekitar 40 km jalan darat. Di kawasan ini dapat
ditemukan Danau Pulau Besar Danau Bawah.
DANAU NAGA SAKTI

Terletak di Kecamatan Sungai Apit. Menurut


cerita masyarakat, dahulunya setiap setahun sekali
timbul makhluk yang mirip dengan naga.
TAMAN HUTAN RAYA SULTAN SYARIF KASIM
Hutan Konservasi dengan keasrian hutan yang
dijadikan Pusat Pelatihan Gajah (PLG) dan Bumi
Perkemahan. Sekitar100 km dari pusat Kota Siak dan
banyak memiliki keanekaraman jenis satwa, terletak
di Kecamatan Minas.

Anda mungkin juga menyukai