Anda di halaman 1dari 6

BENTUK DAN PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI

Secara umum ada 3 macam sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yakni sistem
ekonomi liberal/kapitalis; sistem ekonomi sosialis; dan sistem ekonomi campuran, yakni
sistem ekonomi yang tidak 100% kapitalis dan tidak 100% sosialis, atau sistem ekonomi
yang mengandung elemen-elemen dari sistem ekonomi kapitalis maupun sistem
ekonomi sosialis. Ada satu lagi sistem ekonomi yang sekarang banyak digunakan yaitu
sistem ekonomi Islam. Berikut ini penjelasan ke-4 sistem ekonomi yakni :

1. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis


Sistem Ekonomi Kapitalis adalah suatu sistem ekonomi di mana kekayaan yang
produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk
dijual. Adapun tujuan pemilikan secara pribadi yakni untuk memperoleh suatu
keuntungan/laba yang cukup besar dari hasil menggunakan kekayaan yang produktif.
Jelas sekali, motif mencari keuntungan/laba, bersama-sama dengan lembaga warisan
serta dipupuk oleh hukum perjanjian sebagai mesin kapitalisme yang besar.

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis


a) Kebebasan memiliki harta secara perseorangan/HAK MILIK PRIBADI.
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta
perseorangan. Setiap individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut
yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyai kuasa penuh terhadap hartanya
dan bebas menggunakan sumber-sumber ekonomi menurut cara yang dikehendaki.
Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi
serta bebas untuk melakukan pekerjaan.

b) Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas/KEBEBASAN BERUSAHA DAN KEBEBASAN


MEMILIH
Setiap individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan
yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan
memperoleh sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan
dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi
aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara tersebut.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas maka untuk
itu tiap individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang
tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.

c) Ketimpangan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal merupakan sumber produksi dan sumber
kebebasan. Individu-individu yang dimiliki modal lebih besar akan menikmati hak
kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan diantara golongan kaya
bertambah kaya dan miskin semakin miskin.
d) Persaingan.
Sistem persaingan bebas dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu
untuk memenuhi kepentingan/keuntungan diri sendiri.

e) Harga ditentukan oleh mekanisme pasar.


Segala keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli)
dilakukan melalui sistem pasar. Dalam kata lain, tingkat harga dan jumlah produksi
yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

f) Peranan terbatas pemerintah.


Dalam sistem ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat
membatasi berbagai kebebasan individu, misalnya mengeluarkan peraturan-peraturan
yang melarang praktek-praktek monopoli dan melindungi hak-hak konsumen dan
pekerja.

Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis


a) Para pendukung sistem ekonomi kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi
sangat bermanfaat untuk masyarakat. Mereka menyebutkan “Dasar Hukum” ekonomi
dan menegaskan bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan bebas, ia akan
meningkatkan produktifitas masyarakat. Ini bukan saja berupaya meningkatkan
kekayaan negara tetapi dapat mewujudkan distribusi kekayaan yang rasional dalam
masyarakat.

b) Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap “produksi” dan “tingkat
harga” pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan penyesuaian
yang rasional di antara diantara kedua variable tersebut. Persaingan akan
mempertahankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana dan
rasional. Untuk itu dasar hukum akan mempertahankan semua perkara pada tahap yang
mendasar.

c) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan


keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk
memaksimumkan produksi. Semakin sedikit kesempatan untuk memperoleh keuntungan
semakin kecil semangat untuk giat bekerja dan meningkatkan produksi. Sebaliknya jika
kita mempertahankan motivasi mendapatkan setiap individu untuk memperoleh
pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang akan berupaya bekerja keras dengan
tenaga yang maksimum serta berusaha untuk melakukan produksi maksimum.

Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis


a) Persaingan bebas yang tak terbatas mengakibatkan banyak keburukan dalam
masyarakat apabila ia menganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi, sebagai
contoh hak individu yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan
pengumpulan kekayaan secara berlebih-lebih oleh beberapa individu. Ini
mengakibakan distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan
seterusnya menyebabkan rusaknya sistem ekonomi.
b) Persaingan bebas mengakibatkan munculnya semangat persaingan di antara
individu-individu untuk kepentingan individu dan kepentingan umum akan
menimbulkan bahaya dan ketidak selarasan dalam masyarakat. Apabila kekayaan
hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, mereka akan menggunakannya untuk
kepentingan dirinya sendiri, yang jelas mereka akan mengorbankan kepentingan utama
masyarakat, semata-mata untuk memenuhi kepentingan individu. Persaingan di antara
kepentingan individu dengan masyarakat secara perlahan merupakan bagian terpenting
dalam masyarakat keseluruhan, di mana hal tersebut sangat mengganggu sistem
ekonomi.

c) Nilai-nilai moral yang tinggi seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu,


kasih sayang dan murah hati tidak lagi berharga dan tidak dipedulikan lagi dalam
masyarakat. Nilai-nilai itu akan digantikan oleh nilai-nilai seperti sifat mementingkan
diri sendiri, pendendam dan permusuhan pada sesama. Semua orang bekerja untuk
mencapai motivasi pribadi dan tidak terdapat tujuan yang mendorong mereka bekerja
untuk kepentingan yang lebih manfaat bagi masyarakat. Seringkali terdapat individu
yang mengesampingkan kepentingan masyarakat umum demi mencapai keinginan
pribadi masing-masing.

d) Perbedaan yang menyolok antara hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan
masyarakat terbelah menjadi 2 kelompok yang bersaing yang mempunyai
kepentingan-kepentingan saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya.
Penerima upah tidak menikmati kesempatan yang sama dengan saingannya yaitu
seorang majikan kapitalis tadi, yang mempunyai segala kesempatan untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik, ketrampilan teknik yag sempurna, dan pekerjaan yang baik.
Ketidakadilan ini semakin memperdalam jurang antara yang kaya dengan yang miskin.

e) Sistem ekonomi kapitalis mengakibatkan sifat moral dalam masyarakat tidak


membentuk moral yang luhur di kalangan para ahli, penafsiran yang salah, ide-ide
yang keji dan tidak bermoral. Dalam usaha individu mengumpulkan kekayaan, mereka
lebih mengutamakan cara yang curang dan gaya hidup yang tidak bermoral, dan
berupaya untuk menjadi jutawan dengan jalan menipu orang lain dan memperoleh
kekayaan dengan cara yang tidak adil.

f) Di satu pihak memberikan seluruh manfaat produktif dan distribusi di bawah


penguasaan para ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat
banyak dan membatasi mengalirnya kekayaan hanya melalui saluran-saluran yang
sangt sempit. Di pihak lain menjamin kesejahteraan semua pekerja (yang merupakan
sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang yang hanya mementingkan diri
sendiri.
Ringkasnya semua analisa tadi merupakan akibat dari keinginan yang tak terbatas
terhadap harta benda dan persaingan bebas.

2. Sistem Ekonomi Sosialis


Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
a) Pemilikan harta oleh negara.
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat
keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak
pemilikan.

b) Kesamaan ekonomi.
Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di semua negara komunis)
bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan.
Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.

c) Disiplin politik.
Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi
serta hak pemilikan harta dihapuskan sama sekali.

Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis


a) Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian,
kesehatan serta tempat tinggal.
b) Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah serta cacat fisik dan mental
berada dalam pengawasan negara.
c) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (Negara) yang sempurna di
antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian kelebihan atau kekurangan
produksi seperti yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
d) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, dan keuntungan yang
diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis


a) Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan
kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi.
b) Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak.
Ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi
diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
c) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,
sementara pendidikan moral individu diabaikan. Seluruh kekuasaan akan berada di
tangan golongan kaum buruh yang kurang berpendidikan dan beradab, kezaliman,
penindasan dan balas dendam menjadi lebih berbahaya daripada sistem ekonomi
kapitalis.

3. Sistem Ekonomi Campuran.


Adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sistem ekonomi kapitalis dan
sistem ekonomi sosialis. Sekarang ini tidak ada satupun (terkecuali di Korea Utara)
menerapkan sistem ekonomi sosialis atau kapitalis 100%. Jadi sistem ini merupakan
campuran antara kedua ekstrem sistem ekonomi tersebut di atas.
Dalam sistem ekonomi campuran Sanusi menjelaskan (2000) dimana kekuasaaan
serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada
sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem kapitalis/liberalis karena kadar
kebebasan yang relatif besar atau presentase dari sistem kapitalisnya sangat besar. Ada
pula sistem ekonomi campuran yang mendekati sistem ekonomi sosialis di mana peran
kekuasaan pemerintah relatif besar terutama dalam menjalankan berbagai kebijakan
ekonomi, moneter/fiskal dan lain-lain.
Di dalam sistem ekonomi campuran adanya campur tangan pemerintah terutama
untuk mengendalikan kehidupan/pertumbuhan ekonomi, mencegah adanya konsentrasi
yang terlalu besar di tangan satu orang atau kelompok swasta, juga untuk melakukan
stabilisasi perekonomian, mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi
lemah.

4. Sistem Ekonomi Islam


Prinsip dasar Sistem Ekonomi Islam adalah :

 Kebebasan Individu

Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau


membuat suatu keputusan yang dianggap perlu dalam Negara Islam. Karena tanpa
kebebasan tersebut individu muslim tidak dapt melaksanakan kewajiban mendasar dan
penting dalam kenikmatan kesejahteraan dan menghindari terjadinya kekacauan dalam
masyarakat.

 Hak terhadap Harta

Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Walaupun begitu ia


memberikan batasan tertentu supaya kebebasan itu tidak merugikan kepentingan
masyarakat umum.

 Ketidaksamaan Ekonomi dalam Batas yang Wajar

Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi diantara orang perorang tetapi


tidak membiarkannya menjadi bertambah luas, ia mencoba menjadikan perbedaan
tersebut dalam batas-batas yang wajar, adil dan tidak berlebihan.

 Kesamaan Sosial

Islam tidak menganjurkan kesamaan ekonomi tetapi ia mendukung dan


menggalakkan kesamaan social sehingga sampai tahap bahwa kekayaan Negara yang
dimiliki tidak hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu masyarakat saja. Di samping
itu amat penting setiap individu mempunyai peluang yang sama untuk berusaha
mendapatkan pekerjaan atau menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.
 Jaminan Sosial

Setiap warga Negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-


masing. Dalam sebuah Negara Islam menjamin setiap warga Negara dalam memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan prinsip hak untuk hidup.

 Distribusi Kekayaan secara meluas

Islam mencegah pemupukan kekayaan pada kelompok tertentu dan


menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat. Seperti terdapat
dalam surat Al Hasyr : 7 yang artinya ‘supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
golongan kaya saja di kalangan kamu’.

 Larangan menumpuk harta

Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara


berlebihan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah perbuatan yang
tidak baik.

 Larangan terhadap organisasi anti sosial

Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak dan antisosial yang
terdapat dalam masyarakat misalnya berjudi, minum arak, riba, pasar gelap, dsbnya.
Seperti terdapat dalam surat Al Maidah : 90 yang berbunyi ‘Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan’.

 Kesejahteraan individu dan masyarakat

Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang


saling melengkapi satu dengan yang lain. Bukan saling bersaing dan bertentangan,
sehingga sistem ekonomi Islam mencoba meredakan konflik ini sehingga terwujud
kemanfaatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai