Anda di halaman 1dari 9

RKM 143008 – Praktikum Dasar Rekayasa Proses

BIOETANOL GEL

A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari modul “Bioetanol Gel” adalah Untuk mengetahui proses
pembuatan bioetanol gel dan untuk menganalisa hasil bioetanol gel dalam
kualitatif dan kuantitatif.

B. Tinjauan Pustaka
Seiring dengan berjalannya waktu jumlah penduduk dan aktifitas
penduduk dibumi meningka. Meningkatnya jumlah dan aktifitas penduduk
penggunaan bahan bakar juga akan meningkat. Penghematan sumber energi
dilakukan sejak dini, karena bahan bakar merupakan salah satu sumber daya yang
tidak dapat diperbaharui. Masalah penghematan bahan bakar perlu ditanggulangi,
maka mencari sumber energi alternatif yang baru merupakan salah satu cara untuk
menanggulanginya. Bioetanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang
memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah dapat diperbaharui dan ramah
lingkungan karena etanol memiliki emisi dan karbondioksida rendah.
Etanol memiliki sifat volatil sehingga mudah meledak dan etanol juga
memiliki sifat cair resiko tumpah ketika didistribusikan sangat besar. Diperlukan
memodifikasi menjadi bentuk lain untuk mempertimbangkan sifat fisik etanol cair
(Almira,2016). Memodifikasi etanol menjadi bentuk gel sebagai bahan bakar
dapat memudahkan penanganan dalam pembuatan dan etanol dalam bentuk gel
dapat terbakar dalam nyala api yang stabil dan api yang dihasilkan berwarna biru
serta tidak menghasilkan jelaga dan asap, bioetanol gel juga tidak menghasilkan
gas berbahaya, bersifat karsinogenik dan non korosif. Bioetanol berbentuk gel
dapat memudahkan pengemasan dan pendistribusian.

Membuat etanol gel diperlukan pengental etanol, Bahan pengental yang


potensial digunakan berbahan dasar selulosa maupun polimer sintetis seperti
carbopol. Penambahan carbopol dan air dapat merubah sifat fisik etanol yang
mudah menguap menjadi tidak mudah menguap dan etanol dapat terarbsobsi
dalam bahan pengental yang akan menahan laju penguapan. carbopol merupakan
salah satu gelling agent yang digunakan dalam cairan pada bidang farmasi
sebagai agent pensuspensi atau agent pengental dan carbopol merupakan polimer
asam akrilik. Carbopol dicampurkan kedalam etanol dan kemudian
dihomogenisasi. Penambahan Natrium Hidroksida (NaOH) dalam campuran
bertujuan untuk mengubah pH campuran menjadi semakin lebih tinggi karena gel
terbentuk ketika pH tenggi (Mulyono, 2010).

C. Metodeologi Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk membuat sumber energi alternatif terbaru
yang terbuat dari etanol dengan merubah bentuk fisik etanol yang cair menjadi
berbebentuk gel untuk memudahkan dalam penanganannya. Pada sub bab ini akan
diuraikan bahan-bahan dan alat yang digunakan selama praktikum dan diagram
prosedur kerja.

C.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel C.1

Tabel C.1 alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan bioetanol gel
Alat Bahan
Ball pipet Aquades
Beaker glass 100 ml carbopol
Cawan porselin Etanol
Gelas arloji
Gelas ukur
Kaki tiga dan kasa
Korek api
Magnetic stirer
Pengaduk
pH meter
Pipet ukur 10 ml
Termometer
Timbangan analitik
C.2 Skema Kerja

Menimbang carbopol

Melarutkan dalam 20%


air dari carbopol

Menambahkan etanol (
carbopol : etanol = 1:7)

Mengaduk hingga
membentuk jelly

Menimbang produk

Menganalisa waktu bakar,


warna nyala api, tinggi
api, jelaga, randemen
produk

Gambar C.1 Diagram alir praktikum Bioetanol Gel


D. Hasil dan Pembahasan

Tabel D.2 Data pengamatan percobaan bioetanol gel

Hasil Percobaan I Percobaan II Percobaan III Percobaan IV


Uji bakar dan Warna orange Warna Biru-> Warna biru-> Warna biru->
nyala api dan berjelaga orange dan orange dan merah orange
berjelaga berjelaga dan dan terbakar
terbakar tidak tidak
sempurna sempurna
Waktu bakar 19 menit 13 menit 19 menit 14 13 menit
detik
Tingi api 3 cm 2 cm 3 cm 2 cm
Variabel 2,34 gram 0,84 gram 1,4 gram 2,1 gram
pH 7 7 6 7
Randemen hasil 11,41 gram 6,74 gram 11,58 gram 11,19 gram
Keterangan etanol keruh, gel etanol keruh, gel Etanol bening, Etanol bening
besar-besar kecil-kecil dan didalam
gel terdapat
serbuk-serbuk

Hasil percobaan bioetanol gel pada tabel D.2 diperoleh semakin banyak
kadar air yang digunakan maka nyala api yang dihasilkan akan semakin cepat
padam, karena apabila konsentrasi etanol semakin sedikit yang digunakan maka
kalor dari etanol gel akan rendah dan tidak cukup untuk menguapkan air secara
keseluruhan sehinga masih ada sisa air yang berikatan dengan carbopol (Almira,
2016).

Jumlah carbopol sangat berpengaruh dalam pembuatan etanol gel, jika


jumlah carbopol terlalu sedikit maka gel yang terbentuk kurang baik, gel tersebut
masih lembek. Jumlah carbopol apabila terlalu banyak maka carbopol akan mudah
berikatan dengan etanol, namun pada suhu yang tinggi dan massa akan berkurang
sehingga ikatan antara etanol dengan carbopol akan berkurang yang tersisa hanya
ikatan antara carbopol dan air maka etanol gel yang terbentuk sulit terbakar dan
nyala api tidak stabil (mudah padam) (Almira, 2016).

Penggunaan jumlah carbopol pada percobaan I lebih banyak dari


percobaan II,III dan IV, tetapi pada percobaan I 1,5 gram carbopol ditambahkan
setelah dilarutkan dengan etanol, sehingga menyebabkan etanol menjadi keruh
dan carbopol yang ditambahkan tidak terarbsorpsi dengan sempurna. Percobaan
yag ke IV terdapat serbuk-serbuk di dalam gel, karena konsentrasi air yang
ditambahkan sedikit sehingga proses arbsorpsi tidak sempurna dan serbuk-serbuk
di dalam gel mengakibatkan etanol gel cepat padam .
Warna api yang dihasilkan terdapat perbedaan pada percobaan I. warna
yang dihasilkan pada percobaan II,III dan IV sama yaitu mula-mula warnanya biru
dan kemudian berubah mennjadi merah ini disebabkan oleh etanol yang terbakar
sedangkan warna orange timbul karena jumlah etanol berkurang serta pengaruh
carbopol yang terbakar, pada percobaan yang I warna api orange karena etanol
tidak terarbsorpsi secara sempurna dan warna biru merupakan pengaruh etanol
yang terbakar. Warna orange yang dihasilkan pembakaran akan menyebabkan
timbulnya jelaga pada sisa pembakaran (Mulyono, 2010).

Ramdemen hasil pada percobaan II paling sedikit dari percobaan I, III


dan IV. Hasil percobaan II lebih sedikit karena jumlah kadar carbopol yang
digunakan sedikit dan air yang digunakan sedikit.

E Kesimpulan

1. Semakin banyak kadar etanol yang digunakan maka nyala api yang dihasilkan
semakin lama dan semakin banyak jumlah carbopol nyala api semakin cepat
padam.
2. Penambahan etanol mempengaruhi kekuatan nyala api, warna api dan
timbulnya jelaga.
3. Semakin sedikit kadar carbopol yang digunakan maka randemen hasil yang
diperoleh akan semakin sedikit.

F Daftar Pustaka

Nugroho, Fajar, Evy Rossi. (2016). Pembuatan Gel Ethanol dengan menggunakan
Bahan PengentalP carboxymethycellulosa (CMC). Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Riau Indonesia

Mulyono, (2010). Laporan Tugas Akhir Pembuatan Ethanol Gel sebagai Bahan
Bakar Padat Alternatif. Program Studi Diploma III Teknik Kimia, Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Wibowo, W.A .,(2010). Pembuatan dan Uji Pembakaran Ethanol Gel.Jurusan


Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
APPENDIKS
A. Data Pengamatan dan Contoh Perhitungan
Percobaan minggu ke-1
JUMLAH
NO. BAHAN SATUAN KETERANGAN
I II III
Percobaan I
1. Etanol mL 70 70
 V pengental : V etanol = 1 : 7
2. Carbopol gram 2,34 0,84  Pengental 6% + 1 gram + 0,5
gram
3. NaOH -  pH = 7
 Hasil etanol gel lebih banyak,
4. Air mL 14 7 etanol keruh, gel besar-besar

Percobaan II
5. EDTA -
 V pengental : V etanol = 1 : 7
6. Soda Ash -  Pengental 6% + air 7 mL
 pH = 7
7.  Hasil etanol gel kecil dan
sedikit, etanol agak keruh
8.

ANALISA BIOETANOL GEL


Percobaan I Percobaan II
1. Uji nyala api 1. Uji nyala api
Warna : merah orange, berjelaga Warna : biru kemudian merah orange,
2. Waktu bakar : 19 menit (10 gram) berjelaga
To = 26°C, Tmax = 66°C (menit ke- 2. Waktu bakar : 13 menit (6 gram)
14) To = 32°C, Tmax = 54°C (menit ke-
5 menit : 40°C 12)
7 menit : 48°C 1 menit : 34°C
10 menit : 56°C 2 menit : 36°C
11 menit : 60°C 3 menit : 38°C
12 menit : 62°C 4 menit : 41°C
13 menit : 64°C 5 menit : 44°C
14 menit : 66°C 6 menit : 46°C
15 menit : 66°C 7 menit : 47°C
16 menit : 66°C 8 menit : 49°C
17 menit : 65°C 9 menit : 52°C
18 menit : 64°C 10 menit : 52°C
19 menit : 63°C 11 menit : 53°C
3. Randeman hasil = 11,41 gram 12 menit : 54°C
4. Tinggi api = 3 cm 13 menit : 54°C
3. Randeman hasil = 6,74
4. Tinggi api = 2cm
Percobaan minggu ke-2
JUMLAH
NO. BAHAN SATUAN KETERANGAN
I II III
Percobaan I
1. Etanol mL 70 70
 V pengental : V etanol = 1 : 7
2. Carbopol gram 1,4 2,1  Pengental 10%
 pH = 6
3. NaOH -  Hasil etanol gel banyak, etanol
bening
4. Air mL 14 14
Percobaan II
5. EDTA -  V pengental : V etanol = 1 : 7
 Pengental 15%
6. Soda Ash -  pH = 7
 Hasil etanol gel banyak, etanol
7. bening dan terdapat serbuk-
serbuk putih
8.

ANALISA BIOETANOL GEL


Percobaan I Percobaan II
5. Uji nyala api 5. Uji nyala api
Warna : biru -> merah orange, Warna : biru kemudian merah orange,
berjelaga berjelaga
6. Waktu bakar : 12 menit 40 detik (10 6. Waktu bakar : 12 menit (6 gram)
gram) To = 26°C, Tmax = 42°C (menit ke-
To = 27°C, Tmax = 55°C (menit ke- 12)
14) 1 menit : 27°C
1 menit : 29°C 2 menit : 29°C
2 menit : 30°C 3 menit : 31°C
3 menit : 32°C 4 menit : 33°C
4 menit : 34°C 5 menit : 34°C
5 menit : 38°C 6 menit : 37°C
6 menit : 42°C 7 menit : 38°C
7 menit : 46°C 8 menit : 40°C
8 menit : 50°C 9 menit : 41°C
9 menit : 52°C 10 menit : 42°C
10 menit : 54°C 11 menit : 42°C
11 menit : 55°C 12 menit : 42°C
12 menit : 55°C 7. Randeman hasil = 6,74
7. Randeman hasil = 11,58 gram 8. Tinggi api = 2cm
8. Tinggi api = 3 cm
Perhitungan
Perbendingan volume pengental dan etanol pada percobaan I, II, III dan IV
V pengental : V etanol
1 : 7
Perhitungan
Air
V = 20% × 70 ml
= 14 ml
Carbopol
m = 15% × 21 ml
= 2,1 ml

B. Dokumentasi Praktikum

Gambar B.1 Randemen hasil Gambar B.2 Uji nyala bioetanol gel

Gambar B.3 Pengadukan carbopol Gambar B.4 Sisa pembakaran


dengan air
Gambar B.5 Penimbangan randemen Gambar B.6 Pencampuran etanol
hasil dengan carbopol

Anda mungkin juga menyukai