Anda di halaman 1dari 27

SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGAN HIPERTENSI PRIMER

DI RT.01 KELURAHAN SEI LULUT KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR


DENGAN PEMBERIAN TERAPI KONPLEMENTER JUS SEMANGKA

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Komunitas


Program Profesi Ners

DISUSUN OLEH:
Noor Laila Sari
NIM 18NS265

Disusun Oleh :
Rundy Irama, S.Kep : 18.NS.268

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Keluarga Ny.J Dengan Hipertensi Primer


Di Wilayah RT. 01 Kelurahan Sai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur

Tanggal : 22 November 2018


Oleh :
Rundy Irama, S.Kep : 18.NS.268
Angkatan V

Dengan Ini Disahkan Sebagai Laporan Praktik


Program Studi Profesi Ners Stase Komunitas

Banjarmasin, 22 November 2018

Menyetujui,

Puskesmas Terimal Program Studi Profesi Ners


STIKES Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Heryani., S.Kep.,Ns Mohammad Basit., S.Kep.,Ns.,MM


NIP.198609142011012004 NIK. 19.44.2011.071
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Keluarga Ny.J Dengan Hipertensi Primer


Di Wilayah RT. 01 Kelurahan Sai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur

Tanggal : 22 November 2018


Oleh :
Rundy Irama, S.Kep : 18.NS.268
Angkatan V

Dengan Ini Disahkan Sebagai Laporan Praktik


Program Studi Profesi Ners Stase Komunitas

Banjarmasin, 22 November 2018

Menyetujui,

Puskesmas Terimal Program Studi Profesi Ners


STIKES Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Heryani., S.Kep.,Ns Mohammad Basit., S.Kep.,Ns.,MM


NIP.198609142011012004 NIK. 19.44.2011.071
RINGKASAN

Tujuan dilaksanaan penyuluan pendidikan kesehatan ini diharapkan keluarga


dapat mengerti mengenai Dampak dan Bahaya Hipertensi. Setelah dilakukan
penyuluhan mereka jadi bisa memahami tentang penyakit hipertensi dan bagaimana
cara pencegahan dari hipertensi itu sendiri. Menunjukkan kepada masyarakat
Banjarmasin tentang kepedulian dosen dan mahasiswa STIKES Sari Mulia
Banjarmasin, karena hipertensi merupakan penyakit yang banyak di temui di
masyarakat dan banyak yang belum mengetahui tanda gejala hipertensi dan
komplikasi yang di akibatkan oleh penyakit tersebut. Melihat banyaknya kasus
hipertensi tersebut maka perlunya di berikan penyuluhan tentang bahaya hipertensi.
Metode pelaksanaan penyuluhan yaitu dengan ceramah tanya jawab. Kegiatan
dilakukan di rumah keluarga Ny. J di RT.01 wilayah kerja Puskesmas Terminal
Banjarmasin Timur.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami
istri, atau suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan anaknya (UU No.
10dalam APD Salvari, 2013). Kecerdasan dan kepekaan juga diperlukan untuk
menjalankan dan mengefektifkan delapan fungsi keluarga yaitu fungsi biologis,
fungsi psikologi, memberikan perhatian di antara keluarga, fungsi sosialisi dan
fungsi ekonomi. Menjalankan dan mengefektifkan delapan fungsi keluarga akan
memperjelas arah dan tujuan terbentuknya keluarga sejahtera yang berkualitas.
Karena delapan fungsi keluarga merupakan esensi berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Semakin jelas bahwa peran ibu dalam membentuk
keluarga sejahtera bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Peran dan tanggung
jawab tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari peran dan tanggung
jawab bapak, keluarga, masyarakat dan pemerintah (Mubarak, 2011).
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami
peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di
tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke
(terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit
jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi
ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan
penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini et
al., 2012).
Di dunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan darah
tinggi. Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan sebanyak
600 juta dan mengalami peningkatan menjadi hampir 1 milyar pada tahun 2008
(WHO, 2013).
Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2007
diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu rata-rata
3,17% dari total penduduk dewasa. Hal ini berarti dari 3 orang dewasa, terdapat
1 orang yang menderita hipertensi (Riskesdas, 2008). Kalimantan Timur
(29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) (Kemenkes RI, 2014).
Hipertensi pada lansia di RT. 01 dan RT. 02 Kelurahan Sei. Lulut Kecamatan
Banjarmasin Timur sebanyak 13 orang (38,3%) (Data Primer, 2018).
Dalam pengobatan hipertensi terapi komplementer dapat dilakukan pada
pasien upaya menurunkan tekanan darah secara perlahan serta dalam hal
jangka panjang untuk menstabilkan tekanan darah penderita hipertensi, terapi
komplementer yang dapat dilakukan yaitu dengan jus semangka daging buah
semngka mengandung air sebanyak 93.4%, protein 0.5%, karbohidrat 5.3%,
lemak 0.1%, serat 0.2%, berbagai macam vitamin (A, B, C) antioksida dan asam
amino (citrulline dan arginine), asam asetat, asam malat, asam folat, likopen,
karoten, bromin, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrose, dan sukrosa.
Kandungan dalam semangka yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi
yaitu kalium, vitamin C, karbohidrat dan likopen yang berfungsi untuk
meningkatkan kerja jantung serta citrulline yang mampu mendorong aliran darah
ke seluruh tubuh dan vitamin B6 yang dapat merangsang hormone dalam otak
untuk mengatasi kecemasan.
Kalium yang cukup tinggi juga berperan sebagai diuretic alami yang
dapat membantu kerja jantung dan menurunkan tekanan darah. Dari hasil
beberapa penelitian didapatkan bahwa mengonsumsi jus semangka 2 kali
sehari sebanyak 300-350 gram telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah
Dewi, (2016).
Berdasarkan latar belakang diatas perawat melakukan asuhan
keperawatan keluarga yang dimana terdapat pasien yang menderita hipertensi
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang gaya hidup yang baik dan
sehat. Selain itu dalam asuhan keperawatan keluarga akan diajarkan terapi
komplementer dengan jus semngka yang dapat membantu untuk menurunkan
serta menstabilkan tekanan darah bagi penderita hipertensi

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga Tn. A
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan tentang penyakit hipertensi
b. Mampu menjelaskan pengertian, tanda gejala yang muncul serta
pengobatan yang tepat untuk penderita hipertensi
c. Mampu memandirikan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Mampu menjelaskan terapi komplementer rendam kaki menggunakan air
hangat dan pemerian rebusan daun sirih hijau untuk penderita hipertensi
BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. Target
Target yang ingin dicapai melalui kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Setelah dilakukan penyuluhan pasien dan keluarga dapat memahami tentang
hipertensi
2. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga dan pasien dapat memahami tentang
bagaimana mencegah dan mendeteksi dini tanda gejala hipertensi
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi
diharapkan pasien dan keluarga bisa mengubah kebiasaan agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan baik bagi pasien yang sudah menderita
hipertensi ataupun keluarga yang tidak hipertensi
4. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dan pasien dapat
mengaplikasikan sendiri terapi komplementer jus semangka

B. Luaran
Luaran yang diharapkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga dalam memahami tentang
hipertensi
2. Artikel ilmiah yang dapat diterbitkan dalam jurnal nasional atau internasional
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang hipertensi, asuhan
keperawatan keluarga dan pengajaran terapi komplementer pada pasien dengan
hipertensi

B. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 22 November 2018
Pukul : 15.00 WITA – selesai
Tempat : RT. 01 Rumah keluarga Tn. R

C. Metode
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

D. Media
1. Lembar balik
2. Stetoskop
3. Sphygmomanometer
4. Blender
5. Gelas

E. Kepanitiaan
Pembimbing CI : Heryani, S.Kep.,Ns
CT : Mohammad Basit, S.Kep.,Ns.,MM
Pelaksana : Rundy Irama, S.Kep
BAB IV
BIAYA
A. Anggaran Dana

No Jenis Barang Ukuran/Satuan Jumlah

1 Konsumsi 5 x 7.000 Rp 35.000


2 Lembar balik 1 x 40.000 Rp 50.000
Jumlah Total Rp 85.000
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Keluarga menempati posisi di antara individu dan
masyarakat sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan pada
keluarga perawat memperoleh 2 sisi penting yaitu memenuhi kebutuhan
perawatan pada individu yang menjadi anggota keluarga dan memenuhi
perawatan keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Untuk itu dalam
memberikan asuhan keperawatan perawat perlua juga memperhatikan hal-
hal penting antar lain nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga
sehingga keluarga dapat menerima dan bekerja sama dangan petugas
kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang
telah ditetapkan.
asuhan keperawatan keluarga yang dimana terdapat pasien yang
menderita hipertensi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang
gaya hidup yang baik dan sehat. Selain itu dalam asuhan keperawatan
keluarga akan diajarkan terapi konplementer dengan jus semngka yang
dapat membantu untuk menurunkan serta menstabilkan tekanan darah bagi
penderita hipertensi

2. Saran
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta
dapat mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam
lingkungan keluarga maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Harmoko. (2012 ). Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.


Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Teori Pada Praktik
asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info Media.
Suharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkurtural. Jakarta : EGC
Friedman, M. M. (2012). Keperawatan Keluarga:Teori dan Praktek Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pebryanty M, Widya. 2016. Pengaruh Konsumsi Semangka (Citrullus Vulgaris)
Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal
kesehatan komunitas. Vol 3 (5)
Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat
atau tenang. Batas normal tekanan darah adalah kurang dari atau 120 mmHg
tekanan sistolik dan kurang dari atau 80 mmHg tekanan diastolik. Seseorang
dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg
(WHO, 2011).
Pre hipertensi dan hipertensi merupakan kesatuan penyakit yang
disebabkan oleh berbagai faktor risiko yaitu genetik, umur, suku/etnik,
perkotaan/pedesaan, geografis, jenis kelamin, diet, obesitas, stress, gaya hidup,
dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Istilah kesatuan penyakit diartikan
bahwa kedua peristiwa pada dasarnya adalah sama karena hipertensi
merupakan peningkatan dari pre hipertensi yang lebih berat dan berbahaya
(WHO, 2013).
World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2012 sedikitnya
sejumlah 839 juta kasus hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar pada tahun
2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia, dimana penderitanya lebih
banyak pada wanita (30%) dibanding pria (29%). Sekitar 80% kenaikan kasus
hipertensi terjadi terutama di negara-negara berkembang (Triyanto, 2014).
Di dunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan darah
tinggi. Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan sebanyak
600 juta dan mengalami peningkatan menjadi hampir 1 milyar pada tahun 2008
(WHO, 2013). Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun
2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu
rata-rata 3,17% dari total penduduk dewasa. Hal ini berarti dari 3 orang dewasa,
terdapat 1 orang yang menderita hipertensi (Riskesdas, 2008). Kalimantan
Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) (Kemenkes RI,
2014). Hipertensi pada lansia di RT. 01 dan RT. 02 Kelurahan Sei. Lulut
Kecamatan Banjarmasin Timur sebanyak 13 orang (38,3%) (Data Primer, 2018).
Dalam pengobatan hipertensi terapi komplementer dapat dilakukan pada
pasien upaya menurunkan tekanan darah secara perlahan serta dalam hal
jangka panjang untuk menstabilkan tekanan darah penderita hipertensi, terapi
komplementer yang dapat dilakukan yaitu dengan jus semangka daging buah
semngka mengandung air sebanyak 93.4%, protein 0.5%, karbohidrat 5.3%,
lemak 0.1%, serat 0.2%, berbagai macam vitamin (A, B, C) antioksida dan asam
amino (citrulline dan arginine), asam asetat, asam malat, asam folat, likopen,
karoten, bromin, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrose, dan sukrosa.
Kandungan dalam semangka yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi
yaitu kalium, vitamin C, karbohidrat dan likopen yang berfungsi untuk
meningkatkan kerja jantung serta citrulline yang mampu mendorong aliran darah
ke seluruh tubuh dan vitamin B6 yang dapat merangsang hormone dalam otak
untuk mengatasi kecemasan.
Kalium yang cukup tinggi juga berperan sebagai diuretic alami yang
dapat membantu kerja jantung dan menurunkan tekanan darah. Dari hasil
beberapa penelitian didapatkan bahwa mengonsumsi jus semangka 2 kali
sehari sebanyak 300-350 gram telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah
Dewi, (2016).
Berdasarkan latar belakang diatas perawat melakukan asuhan
keperawatan keluarga yang dimana terdapat pasien yang menderita hipertensi
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang gaya hidup yang baik dan
sehat. Selain itu dalam asuhan keperawatan keluarga akan diajarkan terapi
konplementer dengan jus semngka yang dapat membantu untuk menurunkan
serta menstabilkan tekanan darah bagi penderita hipertensi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga Ny. J
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan tentang penyakit hipertensi
b. Mampu menjelaskan pengertian, tanda gejala yang muncul serta
pengobatan yang tepat untuk penderita hipertensi
c. Mampu memandirikan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Mampu menjelaskan terapi komplementer jus semangka untuk penderita
hipertensi

C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan ini adalah keluarga Tn. R khususnya pada Ny. J yang
menderita hipertensi

D. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Selasa, 19 November 2018
Pukul : 15.00 WITA – selesai
Tempat : RT. 01 Rumah keluarga Ny. J

E. Metode
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

F. Media
1. Lembar balik
2. Stetoskop
3. Sphygmomanometer
4. Blender
5. Gelas
G. Kepanitiaan

Pembimbing CI : Heryani, S.Kep.,Ns


CT : Mohammad Basit, S.Kep.,Ns.,MM
Pelaksana : Rundy Irama, S.Kep

H. Skema Kegiatan

Fasilitator Pasien dan keluarga


PESERTA

I. Alur Kegiatan

Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Perkenalan 5 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Kata-
salam salam kata/
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak
3. Menyampaikan 3. Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan dan
4. Meyampakaikan tujuan jika ada
pokok yang kurang
pembahasan jelas
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 45 menit 1. Penyampaian 1. Mendengarkan Leaflet
Materi dan menyimak
2. Menjelaskan 2. Bertanya
tentang pengertian mengenai hal-
hipertensi hal yang belum
3. Menjelaskan jelas dan
penyebab dimengerti
hipertensi
4. Menjelaskan tanda
dan gejala
hipertensi
5. Menjelaskan
pencegahan
hipertensi
6. Menjelaskan
komplikasi
hipertensi
7. Pemberian
penjelasan tentang
terapi
komplementer
8. Tanya Jawab
9. Memberikan
kesempatan pada
pasien dan
keluarga untuk
bertanya
3. Penutup 10 menit 1. Melakukan 1. Sasaran dapat Kata-
evaluasi menjawab kata/
2. Menyampaikan tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan
dan asuhan yang diajukan
keperawatan 2. Mendengar
keluarga yang 3. Memperhatikan
diberikan 4. Menjawab
3. Mengakhiri salam
pertemuan dan
menjawab salam
Lampiran 2
MATERI

A. Hipertensi
1. Definisi/Pengertian Hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih
besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang. Batas normal tekanan darah adalah kurang dari atau
120 mmHg tekanan sistolik dan kurang dari atau 80 mmHg tekanan diastolik.
Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
140/90 mmHg (WHO, 2016).
Pre hipertensi dan hipertensi merupakan kesatuan penyakit yang
disebabkan oleh berbagai faktor risiko yaitu genetik, umur, suku/etnik,
perkotaan/pedesaan, geografis, jenis kelamin, diet, obesitas, stress, gaya
hidup, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Istilah kesatuan penyakit
diartikan bahwa kedua peristiwa pada dasarnya adalah sama karena
hipertensi merupakan peningkatan dari pre hipertensi yang lebih berat dan
berbahaya (WHO, 2016).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap ≥ 140/90
mmHg (Triyanto, 2014).
2. Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu : ( Bruner dan Sudart. 2014)
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya. Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai
saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut
berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya
umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90%
penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya
tergolong hipertensi sekunder.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui,
antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid
(hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), saraf dan
lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah
hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak
ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
3. Klasifikasi
Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO 2013:
Kategori Sistol Diastol
(mmHg) (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Tingkat I (hipertensi ringan) 140-159 90-99
Sub group: Perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi 160-179 100-109
Sedang)
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) >180 >110
Hipertensi Sistol terisolasi >140 <90
Sub group: Perbatasan 140-149 <90

4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi menurut (Triyanto, 2014):
a. Meningkatkan tekanan darah > 140/90 mmHg,
b. Sakit kepala
c. Epistaksis
d. Pusing/migrain
e. Rasa berat ditengkuk
f. Sukar tidur
g. Mata berkunang kunang
h. Sesak nafas
i. Lemah dan lelah
j. muka pucat
5. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari hipertensi yang mungkin muncul menurut (Triyanto,
2014) :
a. Efek pada jantung
b. kongestif, strroke dan angina pektoris
c. Gagal jantung
d. Kerusakan pembuluh darah otak berupa pecah nya pembuluh darah
stroke dan kerusakan dinding pembuluh darah
e. Gagal ginjal
f. Kerusakan pada mata yang menyebabkan gangguan pengliahatan sampai
dengan kebutaan
6. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan menurut (Triyanto, 2014):
a. Makanan
Konsumsilah makanan yang rendah lemak dan kaya serat, seperti roti dari
biji-bijian utuh, beras merah, serta buah dan sayuran. Kurangi konsumsi
garam dalam makanan Anda, setidaknya tidak lebih dari 6 gram garam
per hari (sekitar satu sendok teh).
b. Berat Badan
Meski hanya beberapa kilo, menurunkan berat badan akan membuat
perbedaan besar pada tekanan darah dan kesehatan secara keseluruhan.
c. Olahraga
Untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga jantung serta pembuluh
darah dalam kondisi baik, olahraga dan rutin beraktivitas perlu dilakukan.
Bagi orang dewasa, beraktivitas dengan intensitas menengah ( bersepeda
atau jalan cepat) setidaknya harus dilakukan selama 2 hingga 3 jam setiap
minggu.
d. Terapi relaksasi
Seperti yoga atau meditasi. Terapi-terapi tersebut dapat membantu Anda
untuk mengendalikan stres.
e. Minuman keras
Batas konsumsi minuman keras yang dianjurkan dalam sehari adalah 2
hingga 2,5 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk pria. Dan
maksimal 2 kaleng bir berkadar alkohol 4,7 persen untuk wanita. Risiko
hipertensi akan meningkat jika Anda mengonsumsi minuman keras terlalu
sering dan berlebihan.
f. Merokok
Rokok tidak menyebabkan hipertensi secara langsung, tapi akan
mempertinggi risiko serangan jantung dan stroke karena dapat memicu
penyempitan arteri. Kombinasi merokok dan hipertensi akan
meningkatkan risiko penyakit jantung atau paru-paru secara drastis.
g. Kafein
Kurangi konsumsi minuman yang mengandung banyak kafein seperti kopi,
teh, cola serta minuman berenergi. Meminum lebih dari empat cangkir
kopi sehari bisa meningkatkan risiko hipertensi.
7. Terapi komplementer
1. Manfaat
b) Menurunkan tekanan darah
c) Meningkatkan kerja jantung
d) Memperlancar peredaran darah
e) Baik bagi kulit dan tubuh
f) Mengatasi kecemasan
g) Meningkatkan kekebalan tubuh
h) Melawan infeksi
i) Menurunkan resiko penyakit jantung coroner
2. Indikasi
a) Penyakit Hipertensi
b) Penyakit ginjal
c) Penyakit diabetes mellitus
d) Diet
e) Menghaluskan kulit
f) Menghilangkan flek hitam di wajah
g) Perut kembung
h) Sakit tenggorokan dan sariawan
3. Kontraindikasi
a) Pembesaran prostat
b) Tidak boleh dikonsumsi dengan gula aren karena dapat terbentuk
racun
c) Hyperkalemia
d) Hipotensi
4. Cara pengolahan
a) Sediakan semangka sebanyak 300-350 gr (kulit dan daging)

b) Semangka dipotong kecil-kecil.

c) Masukkan potongan semangka ke dalam blender

d) Blender semangka hingga halus

e) Tuangkan ke dalam gelas, jus semangka siap dinikmati


5. Aturan
Mengkonsumsi jus semangka dapat efektif jika dikonsumsi 2 kali sehari
sebanyak 300-350 gr.
Lampiran 3
PRESENSI KEHADIRAN KELUARGA
PENDIDIKAN KESEHATAN DI WILAYAH RT. 01 KELURAHAN SEI LULUT
KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Hari/ Tanggal :
NO NAMA TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran 4
PRESENSI KEHADIRAN PELAKSANA DAN PEMBIMBING (CI DAN CT)
PENDIDIKAN KESEHATAN DI WILAYAH RT. 01 KELURAHAN SEI LULUT
KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Hari/ Tanggal :
TANDA
NO NAMA NIP/NIK/NIM
TANGAN

1 Heryani, S.Kep.,Ns 198609142011012004

2 Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM 19.44.2012.017

3 Rundy Irama, S.Kep 18.NS.265


Lampiran 5
LEMBAR BALIK
Lampiran 6
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai