Godfrey Bab 3
Godfrey Bab 3
PEMBAHASAN
Teori ini berpendapat bahwa pasar mencapai fungsinya yang terbaik tanpa campur tangan
pemerintah. Dalam teori ini para ekonom pasar bebas berpendapat bahwa pasar dapat memberikan
fungsi terbaiknya tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Namun pemerintah tetap melakukan
intervensi yang bertujuan untuk membantu pengembangan pasar dan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Para pendukung teori ini juga berpendapat seperti produk lain, bahwa
ada permintaan informasi akuntansi oleh pengguna dan perusahaan harus menyediakan informasi
akuntansi berupa laporan keuangan. Sehingga menurut teoritis ada harga atau biaya untuk suatu
informasi akuntansi.
Namun ada kritik terhadap teori ini karena dianggap tidak realistis untuk memberikan harga.
Pada dasarnya produk ini merupakan produk umum, saat suatu informasi akuntansi berupa laporan
keuangan di keluarkan maka informasi ini tersedia untuk semua. Kritik lain tehadap teori ini adalah
berpendapat bahwa teori ini tidak dapat bekerja karena mekanisme pasar tidak bisa mencapai
tingkat harga keseimbangan harga yang ideal secara sosial karena alasan informasi akuntansi tidak
sama dengan barang lain karena merupakan barang umum, sekali informasi akuntansi dikeluarkan
oleh perusahaan hal itu tersedia untuk semua.
Oleh karna itu hanya peraturan yang bisa mendesak perusahaan untuk menghasilkan informasi
untuk memenuhi permintaan yang nyata dan menjamin efisiensi pasar modal. Perusahaan
memonopoli penawaran informasi tersebut oleh karena itu kecenderungannya untuk menghasilkan
dan menjual pada harga tinggi. Contohnya adalah pasar modal yaitu adanya surplus dana dan
adanya demand dana. Dalam pasar modal, supply adalah investor sedangkan demand dari berbagai
perusahaan. Sesuatu yang efektif terbentu dengan mekanisme supply – demand.
2. Teori Keagenan
Teori ini berkosentrasi pada kepercayaan pada satu orang. Principal adalah seseorang yg
mempercayakan sesuatu kepada agen agar tujuan dari principal tersebut tercapai. Permintaan
informasi keuangan bisa dikategorikan juga untuk pelayanan atau tujuan pengambilan keputusan.
Permintaan untuk pelayanan informasi tersebut berhubungan dengan keinginan untuk memotivasi
agen/ perwakilan, distribusi resiko secara efisien.
Suatu informasi menjadi bernilai apabila meningkatkan alokasi sumberdaya dan resiko
ekonomi,hal itu terjadi dengan mengurangi ketidakpastian. Aturan menjadi penting apabila setiap
orang mengira bahwa kebijakan A lebih baik dari kebijakan B dan yang lain juga beranggapan
bahwa yang terdahulu adalah yang terbaik, maka itu standard mempunyai peran penting.
Hubungan principal dengan agen agar tidak terjadi permasalahan (kesenjangan informasi) harus
melakukan hal sebagai berikut :
a. Kontrak perjanjian antara principal dengan agen
b. Membuat laporan keuangan
Teori keagenan memberikan kita sebuah kerangka di mana untuk belajar kontrak antara
prinsipal dan agen dan memprediksi konsekuensi ekonomi dari standar. Seharusnya agen
melakukan kegiatan demi kepentingan perusahaan. Maka, diperlukan adanya pihak indipenden
(auditor) untuk meyakinkan pihak luar mengenai kinerja manajemen dan dilaporkan sesuai dengan
standar yang diatur.
3. Teori Regulasi
Perekonomian terpusat adalah alasan dalam melindungi kepentingan umum. Dalam teori ini
legislatif membuat aturan untuk melindungi pengguna lap.keu dengan meningkatkan kinerja
ekonomi. Teori regulasi diperlukan jika terjadi kegagalan, jika informasi tidak dapat disampaikan
dengan demand dan supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan / ketentuan-
ketntuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan-
ketentuan tersebut apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan
diperlukan agar semuanya (pemakai dan penyaji) mendapatkan informasi yang sama dan
seimbang. Teori ini muncul karena kegagalan atau ketidak beresan dari teori keagenan. Teori
regulasi terdiri dari :
Alasan utama pada teori ini berfokus pada fakta bahwa keputusan penetapan peraturan
biasanya cenderung mempengaruhi peraturan berbagai industri. Masukan bagi teori ini
adalah profesional bidang akuntansi atau sektor perusahaan akan mencari kendali sebanyak
mungkin pada semua susunan standard akuntansi yang mengatur pelaporan yang dilakukan
oleh anggotanya.
Beberapa masalah / kasus yang akuntansi yang terkait dengan hal ini ( lobby secara politik )
diantaranya yaitu :
Financial Instrument / Instrument keuangan
Menyangut IAS 39 Instrument Keuangan – pengakuan dan pengakuan, pada awal tahun 2002
dimana eropa akan mengadopsi IAS, banyak sekali perhatian berfokus pada standard yang ada
pada IAS. Perusahaan yang tercatat pada bursa di eropa sebelumnya yang menggunakan standard
nasional mereka sekarang mensyaratkan penggunaan IAS untuk laporan keuangan Konsolidasi.
Pada area instrument keuangan terjadi potensi perubahan dramatis yang potensial.
Secara umum perusahaan menggunakan historical cost untuk instrument keuangan yang
ditunukan dari amortisasi biaya, dan pemasukan keuntungan pada laporan keuangan hanya pada
disadari. Sedangkan pada IAS 39 diatur bahwa perusahaan harus memasukan keuntungan yang
belum direalisasi dan kerugian pada instrument keuangan tertentu dalam pendataan ketika terjadi
( tidak pada saat disadari ).
Intangible Asset
Pada saat australia mengadopsi IAS, dimana didalamnya terdapat IAS 38 yaitu Intangible
Asset. Disana berbeda dengan standard yang diadopsi oleh perusahaan – perusahaan di Australia.
Contohnya intangible asset tidak dapat diakui oleh internal dan intangible asset tidak dapat
direvaluasi tanpa adanya suatu pasar yang aktif. Perusahaan – perusahaan di Australia bersama
Federasi akuntan mereka dan Pemerintah mencoba meminta keringanan dari standard ini namun
ditolak oleh IAS.
Ada banyak pihak yang berperan aktif dalam laporan keuangan, mereka adalah pembuat
laporan keuangan dan auditor eksternal serta pembuat peraturan seperti pemerintah dan
departemennya. Kegiatan dari berbagai pihak akan terpengaruh oleh dimana laporan keuangan
dibuat; yaitu hukum, politik social dan ekonomi. Di berbagai negara, terdapat banyak perbedaan
mengenai kerangka peraturan akuntansi keuangan, tetapi ada beberapa unsur yang sama; yaitu
a. Persyaratan Wajib
Persyaratan wajib berperan sebagai insentif untuk menghasilkan laporan keuangan untuk
diaudit. Di berbagai negara, peraturan perusahaan menyatakan bahwa direktur harus
menyediakan akun yang diauit. Dengan demikian maka direktur dan auditor harus memenuhi
persyaratan wajib pelaporan seperti yang terkandung dalam peraturan perusahaan. Di satu sisi,
peraturan perusahaan akan mirip dengan persyaratan dasar yang berkaitan dengan apa laporan
yang harus disiapkan dan frekuensi persiapannya.
b. Tata Pengelolaan Perusahaan
Tata pengelolaan perusahaan mengacu pada struktur, proses dan lembaga-lembaga dalam
dan di sekitar organisasi yang mengalokasikan kekuasaan dan kontrol sumber daya di antara
mereka. Tetapi sebuah kerangka peraturan dapat berisi tambahan pedoman tata kelola
perusahaan dan peraturan yang timbul dari rekomendasi sukarela sektor swasta dan aturan
pencatatan di bursa saham.
c. Auditor dan Pengawasan
Auditor berperan penting dalam menjamin kualitas informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan perusahaan. Auditor adalah orang dengan kualifikasi tertentu, pengalaman
dan ijin untuk berpraktek. Mereka berkomitmen terhadap kode etik mereka, dan harus rela
menanggung sanksi jika melanggar peraturan. Peraturan dikenakan karena profesi auditor
harus menyetujui sebuah aturan umum mereka untuk mempertahankan hak istimewa dan
melindungi hak mereka untuk berpraktek sebagai profesi. Pengawasan diperlukan agar kinerja
auditor dapat dipertanggungjawabkan dengan badan hukum daripada mengijinkan peraturan
diri oleh auditor sendiri.
d. Badan Pelaksana Independen
Badan pelaksana independen adalah bagian dari keseluruhan system untuk pelaksanaan
persyaratan pelaporan keuangan. Badan pelaksana independen berperan untuk meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan yang mengatur pembuatan laporan keuamgan, sebagaimana
yang terkandung dalam hokum dan standar akuntansi. Badan Pelaksana independen
merupakan perpanjangan dari pengajuan pengawasan yang merupakan dasar dari kerangka
peraturan. Contoh dari badan/pihak independen adalah tim implementasi IFRS IAI.