Anda di halaman 1dari 1

Potensi Tepung Gathotan Terhadap Perbaikan Profil Metabolik dan Profil Bakteri Saluran Cerna:

Kajian Ekspresi Gen AMPK dan Akt-PI3K Otot Skelet

Desty Ervira Puspaningtyas, S.Gz, MPH; Rio Jati Kusuma, S.Gz, MS; Puspita Mardika Sari, S.Gz, Mbiotech

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA, YOGYAKARTA

Gathotan adalah produk fermentasi tradisional berbahan dasar singkong yang merupakan makanan
khas dari daerah Gunungkidul, Yogyakarta. Gathotan dibuat dari singkong yang dikeringkan dan
difermentasi sehingga menghasilkan produk yang berwarna kehitaman. Beberapa mikrobia yang
dominan dalam proses fermentasi ini adalah jamur pembentuk spora hypomycetes seperti Rhizopus
oryzae dan Aspergillus flavus. Hingga saat ini belum ada penelitian yang memanfaatkan gathotan
dalam manajemen diet DM. Potensi pemanfaatan gathotan sebagai alternatif diet pada DM
didukung oleh ketersediaan bahan baku yaitu tingginya produksi singkong di Indonesia yang
mencapai 22 juta ton setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini berkontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu pengembangan potensi pangan lokal (tepung
gathotan) sebagai pangan fungsional sumber prebiotik bagi penderita DM. Diharapkan tepung
gathotan mampu memperbaiki komponen metabolit asam lemak rantai pendek (SCFA) dan profil
bakteri saluran cerna yang berefek pada peningkatan ekspresi gen AMPK, PI3K dan Akt pada otot
skelet, serta translokasi GLUT-4. Peningkatan ekspresi gen diharapkan mampu memperbaiki profil
metabolik (glukosa darah, sensitivitas insulin, dan profil lipid) pada kondisi DM.

Metode

Analisa yang dilakukan:

1. Analisis ekspresi protein GLUT-4 otot skelet


2. Uji toleransi glukosa
3. Analisis profil metabolik darah
4. Analisis profil bakteri saluran cerna
5. Analisis asam lemak rantai pendek sekum
6. Analisis ekspresi gen AMPK, Akt dan PI3K otot skelet

Total Anggatan Penelitian: Rp. 199.565.250

Anda mungkin juga menyukai