Sawitt
Sawitt
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang berasal dari
Nigeria, Afrika Barat. Taksonomi tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut :
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh didaerah tropika basah 120 LU-120 LS pada
ketinggian <400 meter di atas permukaan laut dan curah hujan 1250 mm/tahun–3000
280C dengan kelembaban optimal 80% dan lama penyinaran selama 5 jam/hari-7
jam/hari.
pertama adalah sistem satu tahap (Single Stage System), yaitu kecambah langsung
ditanam di pembibitan utama dengan polybag besar dan kedua adalah sistem dua
5
tahap (Double Stage System), yaitu pembibitan awal dengan polybag berukuran kecil
dan pembibitan utama dengan polybag besar. Secara umum perkebunan kelapa sawit
Pembibitan awal bertujuan untuk mendeder benih yang telah berkecambah dari
pembibitan lanjutan bibit kelapa sawit yang telah berumur 3 bulan dari pembibitan
awal yang telah diseleksi hingga berumur 10-12 bulan. Seleksi sangat penting
dilakukan untuk mendapatkan bibit yang sehat dengan pertumbuhan normal (Lubis,
2000).
Tanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian vegetatif
dan bagian generatif.Bagian vegetatif kelapa sawit meliputi akar, batang dan daun,
sedangkan bagian generatif terdiri dari bunga dan buah (Pahan, 2008).
a. Akar (Radix)
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara di dalam
tanah dan respirasi tanaman, selain itu juga sebagai penyangga berdirinya tanaman
tahun.Sistem perakaran kelapa sawit merupakan sistem akar serabut, terdiri dari akar
Akar primer umumnya berdiameter 6–10 mm keluar dari pangkal batang dan
menyebar secara horisontal dan menghujam kedalam tanah dengan sudut yang
beragam. Akar primer bercabang membentuk akar sekunder yang diameternya 2-4
6
mm. Akar sekunder bercabang membentuk akar tersier yang berdiameter 0,7-1,2 mm
Secara umum, sistem perakaran kelapa sawit lebih banyak berada dekat dengan
permukaan tanah, tetapi pada keadaan tertentu akar juga dapat menjelajah lebih
dalam.Pada areal tanaman kelapa sawit umur 5 tahun seluas 1 ha, permukaan absorpsi
dari akar tersier dan kuarterner 5 kali lebih besar dari pada akar primer dan akar
b. Batang ( Caulis )
Kelapa sawit merupakan tanaman monokotil yaitu tanaman yang batangnya tidak
berfungsi sebagai struktur yang mendukung daun, bunga, dan buah, sebagai system
pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar ke atas serta hasil
fotosintesis (fotosintat) dari daun ke bawah serta kemungkinan juga berfungsi sebagai
kelapa sawit yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah
daun. Pertambahan batang tanaman kelapa sawit terlihat jelas setelah tanaman
Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dan pelepah daun (Frond
mencapai 40 cm–60 cm, bagian bawah batangnya lebih gemuk disebut bongkol
berumur 3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah yang belum
7
ditunas. Karena sifatnya yang Phototropi dan Heliotropi (menuju cahaya dan arah
matahari) maka pada keadaan terlindung, tumbuhnya akan lebih cepat akan tetapi
lingkungan sesuai, pertambahan tinggi batang kelapa sawit dapai mencapai 100
batang tanaman kelapa sawit tergantung pada jenis tanaman, kesuburan lahan dan
iklim setempat.
c. Daun (Folium)
Daun kelapa sawit mirip kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk,
bersirip genap dan bertulang sejajar. Daun-daun membentuk satu pelepah yang
panjangnya mencapai lebih dari 7,5 m -9 m. Jumlah anak daun disetiap pelepah
berkisar antara 250-400 helai, daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat.
Pada tanah yang subur, daun cepat membuka sehingga makin efektif melakukan
makanan yang dibentuk sehingga produksi akan meningkat. Jumlah pelepah, panjang
pelepah, dan jumlah anak daun tergantung pada umur tanaman.Tanaman yang
berumur tua, jumlah pelepah dan anak daun lebih banyak. Begitu pula pelepahnya
akan lebih panjang dibandingkan dengan tanaman yang masih muda (Fauzi dkk.,
2008).
8
Daun pertama yang keluar pada stadia bibit berbentuk lanset (lanceolate),
beberapa minggu kemudian terbentuk daun terbelah dua (bifurcate) dan setelah
beberapa bulan terbentuk daun seperti bulu (pinnate). Misalnya bibit berumur 12
bulan susunan daun terdiri atas 5 lanceolate, 4 bifurcate dan 10 pinnate. Pangkal
pelepah daun (petiole) adalah tempat duduknya helaian daun (leaf let) dan terdiri dari
rachis (basis foli), tangkai daun (petiole) dan duri (spine), helaian anak daun (lamina),
ujung daun (apex foli), lidi (nervatio), daun (margo folii) dan daging daun
Filotaksis adalah pola susunan daun-daun pada batang dan sangat menarik untuk
tanaman kelapa sawit, karena polanya sangat jelas dan dapat diamati dari bekas
(rumpang) daun yang dapat bertahan lama di batang.Primordia dalam pola spiral
mulai dari titik tumbuh (apex). Umumnya spiral genetik tanaman kelapa sawit
(Pahan, 2008).
Daun mempunyai rumus kedudukan dengan rumus 3/8 artinya 8 buah pelepah
daun berurutan terdapat pada 3 lingkaran spiral dimana daun kesembilan akan segaris
dengan daun pertama. Daun pertama adalah daun termuda dengan kondisi yang telah
membuka sempurna.Lingkaran ada yang berputar kekiri dan ada yang berputar
agar dapat mengetahui letak daun ke-9, ke-17 dan lain-lain yang dipakai sebagai
lainnya. Produksi pelepah daun selama setahun dapat mencapai 20–30, kemudian
akan berkurang sesuai dengan umur menjadi 18-25 atau kurang (Lubis, 2000).
9
Panjang cabang daun diukur dari pangkalnya mencapai 9 meter pada tanaman
dewasa. Panjang pelepah dapat bervariasi tergantung pada tipe varitas dan kesuburan
tanahnya.Jumlah anak daun pada setiap sisinya dapat mencapai 125-200. Anak daun
pada tengah pelepah dapat mencapai 1,2 meter. Berat satu pelepah mencapai 4,5 kg
a. Bunga (Flos)
jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman dan masing-masing terangkai
rangkian bunga muncul dari pangkal pelepah daun.Sebelum bunga mekar dan masih
diselubungi seludang, bunga dapat dibedakan antara bunga jantan dan bunga betina
Tanaman kelapa sawit akan berbunga pada umur ± 14-18 bulan. Pada
mulanya keluar bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.
Terkadang ditemui bunga banci yaitu bunga jantan dan bunga betina ada pada satu
rangkain.
Tandan bunga betina dibungkus oleh seludang yang akan pecah 15–30 hari
sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina memiliki 100–200 spikelet dan setiap
spikelet 15–20 bunga betina dan yang akan diserbuki tepung sari. Pada tandan
tanaman dewasa dapat diperoleh 600–2000 buah tergantung pada besarnya tandan
meruncing dan garis tengah bunga lebih kecil.Letak bunga jantan yang satu dengan
yang lainnya sangat rapat dan membentuk cabang bunga yang panjangnya antara 10–
12 cm.
cabang bunga mengandung 700–1200 bunga jantan.Bunga jantan terdiri dari 6 helai
benang sari dan 6 perhiasan bunga. Hari pertama kelopak terbuka dan mengeluarkan
tepung sari dari ujung tandan bunga, pada hari kedua bagian tengah dan hari ketiga di
bagian bawah tandan yang akan keluar serbuk sari. Serbuk sari berwarna kuning
pucat dan berbau spesifik.Satu tandan bunga jantan dapat menghasilkan 25–50 gram
tepung sari. Setiap bunga akan dibuahi dengan serbuk sari yang menghasilkan buah
b. Buah (Fructus)
Buah kelapa sawit termasuk jenis buah keras (drupe), menempel dan
bergerombol pada tandan buah. Jumlah per tandan dapat mencapai 1.600, berbentuk
lonjong sampai membulat. Panjang buah 2-5 cm, beratnya 15-30 gram.Bagian-bagian
buah terdiri atas kulit buah (exocarp), sabut dan biji (mesocarp).Eksokarp dan
mesokarp disebut perikarp (pericarp).Biji terdiri atas cangkang (endocarp) dan inti
(kernel), sedangkan untuk inti sendiri terdiri atas endosperm atau putih lembaga dan
embrio.Dalam embrio terdapat bakal daun (plumula), bakal akar (radicula) dan
Buah yang ditanam umumnya adalah varietas nigrescens dengan warna buah
ungu kehitaman saat mentah dan buah akan matang 5-6 bulan setelah penyerbukan.
11
Buah yang matang dibedakan atas matang morfologis yaitu buah telah sempurna
adalah buah yang sudah matang sempurna yaitu telah siap untuk tumbuh dan
a. Iklim
Faktor - faktor iklim yang penting adalah curah hujan, suhu (temperatur),
intensitas penyinaran dan angin. Faktor-faktor ini tampak berbeda jelas satu sama
(Satrosaryono, 2003).
b. Curah Hujan
criteria kesesuaian iklim.Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika
basah di sekitar 12o C Lintang Utara-Selatan.Jumlah curah hujan yang baik adalah
1.750–3.00 mm/tahun, tidak memiliki defisit air, hujan agak merata sepanjang tahun.
Hal ini bukan berarti kurang dari 1.750 mm tidak baik, karena kebutuhan efektifnya
c. Temperatur
Suhu optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 29-30º C, yang terendah
180 º C dan tertinggi 32º C. Kelembapan optimum yang ideal berada sekitar 80 - 90
penyakit, dan rusaknya jalan karena lambat kering dan lain–lain (Sastrosayono,
2003).
d. Intensitas Penyinaran
salah satu syarat mutlak bagi proses fotosintesis. Untuk pertumbuhan kelapa sawit
tahun. Meskipun sebaiknya selama beberapa bulan terdapat 7 jam penyinaran per
hari, tetapi statistic menunjukkan bahwa di berbagai wilayah kelapa sawit yang lama
memadai. Di samping lama penyinaran, aspek penyinaran lain yang penting adalah
e. Angin
penyerbukan. Angin yang terlalu kencang akan menyebabkan tanaman akan doyong
f. Tanah
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
Podsolik, Latosol, Regosol, Andosol, Organosol dan Aluvial. Sifat fisik tanah yang
baik untuk kelapa sawit adalah: Tebal solum 80 cm, solum yang tebal merupakan
media yang baik bagi perkembangan akar sehingga penyerapan hara tanaman akan
lebih baik, tekstur ringan, memiliki pasir 20-60 %, debu 10-40 %, liat 20-50 %,
perkembangan struktur baik, kosistensi gembur sampai agak teguh dan permeabilitas
sedang dan pH tanah sangat terkait pada ketersediaan hara yang dapat diserap oleh
13
akar. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4,0-6,0 namun yang terbaik adalah pH 5-6.
membutuhkan biaya yang tinggi. Tanah pH rendah ini biasanya dijumpai pada daerah
Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah dengan ketinggian 0-500 meter dari
permukaan laut, tetapi yang terbaik pada ketinggian 0-200 meter dengan kemiringan
0-12º(21 %). Sedangkan pada kemiringan 13-15º (46 %) kurang baik dan pada
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari
tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan
untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari
pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar luas di seluruh
Kelapa varietas dalam ini mempunyai ciri-ciri memiliki batang tinggi dan
besar, bisa mencapai 30 meter atau lebih. Kelapa ini mulai berbuah agak lambat,
berumur antara 6-8 tahun setelah tanam. Umurnya bahkan dapat mencapai 100 tahun
lebih. Adapun keunggulan varietas ini adalah produksi kopranya lebih tinggi, yaitu
sekitar 1 ton kopra/ha pertahun pada umur 10 tahun dengan produktivitas sekitar 90
butir perpohon pertahun, daging buahnya tebal dan keras dengan kadar minyak yang
tinggi, serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Kelapa varietas Dalam terdiri
atas beberapa jenis kelapa antara lain yaitu viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa
Kelapa varietas genjah ini mempunyai ciri batang besar tetapi tidak terlalu
tinggi, Varietas ini memiliki kelebihan berbuah lebat tetapi mudah dipengaruhi
fluktuasi iklim, dan peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik. Serta
ukuran buah relatif kecil dengan kadar kopra rendah, yakni sekitar 130 gram per
buah, sementara kadar minyaknya 65% dari bobot kering daging buah. Kelapa
varietas Genjah terdiri dari beberapa jenis antara lain yaitu eburnea (kelapa gading),
regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar).
langsung (generasi F1) dari persilangan antara dua atau lebih populasi tanaman yang
tangkaran). Syarat populasi pemuliaan untuk dapat dipakai sebagai tetua dalam
15
varietas hibrida adalah homogen dalam penampilan (fenotipe) namun tidak perlu
homozigot.