Defenisi Suspensi
FI III : 32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak
DOM : 537
Suspensi adalah proses penyiapan bahan homogen yang terdiri dari fase terdispersi atau fase
Farfis : 477
Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah suatu dispersi kasar dimana partikel zat padat
Fisika kimia mendefinisikan kata “suspensi” sebagai sistem dua fase yang terdiri dari serbuk
Lachman : 479
Suspensi adalah sistem heterogen dari 2 fase. Fase kontinyu atau eksternal biasanya berupa
cairan atau semipadat dan fase terdispersi atau internal terdiri dari bahan partikulat yang
tidak larut tetapi terdispersi dalam fase kontinyu, bahan tidak larut dapat ditujukan untuk
Parrot : 341
Suspensi farmasetik adalah suatu dispersi dari serbuk terbagi halus dalam medium cair
Scoville : 298
Suspensi adalah sediaan farmasi dimana cairan mengandung zat/bahan yang tidak larut
Prescription : 201
Suspensi farmsetik mungkin didefenisikan sebagai dispersi kasar yang mana partikel padat
(obat) terbagi halus tidak larut, biasanya lebih besar daripada 0,1 mikron diameternya,
Kesimpulan :
Suspensi adalah sistem heterogen yang terdiri dari dua fase. Fase kontinyu atau eksternal
biasanya cairan atau semi padat dan fase dispersi atau internal terdiri dari partikulat atau serbuk
padat terbagi halus yang diameternya lebih besar dari pada 0,1 mikron yang didispersikan dalam
padatan, cair atau gas yang ditujukan untuk absorbsi fisiologis atau untuk fungsi penyalutan
Keuntungan Suspensi
RPS18th : 1539
a. Beberapa obat yang tidak larut dalam semua media penerima, oleh karena itu
harus dibuat sebagai padatan, bentuk sediaan bukan larutan (tablet, kapsul dll)
b. Rasa yang tidak enak dapat ditutupi dengan penggunaan suspensi dari obat atau
c. Suspensi dibuat dari pertukaran ion damar yang mengandung obat bentuk ion
dapat digunakan tidak hanya untuk meminimalkan rasa dari obat tetapi juga untuk
sulit menelan tablet atau kapsul yang mana penting dalam pembuatan obat untuk
anak-anak.
Scoville: 298
a. Cairan yang mengandung bahan tidak larut memberikan keuntungan baik untuk
pemakaian dalam maupun untuk pemakaian luar untuk aksi perlindungan dan juga
aksi diperpanjang. Kedua efek ini dapat dicapai secara relatif dari obat yang tidak
bentuk larutan
c. Rasa bergantung pada pH larutan. Suspensi dari quinin pahit tetapi tidak dalam
bentuk larutan obat terlarut dan memperluas luas permukaan dari obat yang dapat
bersentuhan dengan lidah sehingga lebih pahit daripada bentuk suspensi (obat
tidak larut).
Parrot : 344
Suspensi oral merupakan bentuk sediaan yang menguntungkan untuk penggunaan pada
anak-anak atau orang dewasa yang mengalami kesulitan dalam menelan tablet atau
kapsul.
Kerugian suspensi
tidak mungkin dibandingkan rasanya yang diperoleh dengan menggunakan tablet atau
kapsul.
b. Sedimentasi atau endapan yang kompak menyebabkan masalah dimana tak berarti
c. Produknya cair dan secara relatif massanya berat. Sifat ini tidak menguntungkan bagi
d. Keefektifan dari formulasi dan suspensi secara farmasetik bagus biasanya sulit untuk
Prescription : 201
a. Masalah yang ditimbulkan dalam pencampuran atau industri farmasi dalam formulasi
keduanya baik suspensi maupun emulsi sangat berhubungan erat dengan kestabilan
c. Pemisahan fase dalam emulsi harus dicegah jika pasien diberikan dengan dosis yang
Kerja harus dilakukan untuk megurangi padatan menjadi partikel kecil dan
diakibatkan oleh mengecilnya zat padat berhubungan dengan energi bebas permukaan yang
membuat sistem tersebut tidak stabil secara termodinamik., dimana dimaksudkan di sini
bahwa partikel-partikel tersebut berenergi tinggi dan cenderung untuk mengelompok kembali
untuk mengurangi luas permukaan total dan memperkecil energi bebas permukaan. Oleh
karena itu partikel-partikel dalam suspensi cair cenderung untuk berflokulasi yakni
membentuk suatu gumpalan yang lunak dan ringan yang bersatu karena gaya van der Walls
yang lemah. Pada keadaan tertentu misalnya dalam suatu lempeng padat partikel tersebut
dapat melekat dengan gaya yang lebih kuat membentuk suatu gumpalan (aggregates).
Pembentukan setiap jenis gumpalan (agglomerates), apakah itu flokulat atau aggregat
dianggap sebagai suatu ukuran dari suatu sistem utnuk mencapai keadaan yang lebih stabil
secara termodinamik. Kenaikan dalam kerja W atau energi bebas permukaan total ∆ F
diperoleh dengan membagi zat padat menjadi partikel yang lebih kecil dan mengakibatkan
∆ F = γSL . ∆A
dimana γSL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. Agar
mencapai suatu keadaan stabil, sistem tersebut cenderung untuk mengurangi energi bebas
permukaan: keseimbangan dicapai bila ∆F = 0 keadaan ini dapat dicapai dengan pengurangan
tegangan permukaan atau mungkin dapat didekati dengan pengurangan luas antar muka.
Kemungkinan terakhir ini, mengakibatkan flokulasi atau agregasi yang diinginkan atau tak
diinginkan dalam suatu suspensi farmasi seperti yang dipertimbangkan dalam bagian
terakhir. Tegangan antar muka dapat dikurangi dengan penambahan suatu surfaktan , tapi
biasanya mempunyai suatu tegangan antar muka positif tertentu dan partikel-partikel tersebut
sebagai kondisi dimana partikel tidak membentuk aggregate dan dimana partikel tetap
terdistribusi secara seragam di seluruh dispersi, karena situasi ideal ini jarang terjadi,
semestinya untuk menambah pernyataan ini bahwa jika partikel mengendap partikel tersebut
Parrot : 344
Scoville : 295
Partikel padat sekecil 1 µm dalam diameter mengandung lebih dari 100 juta molekul
setiapnya.
Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi dalam formulasi suspensi yang baik :
1. Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dimana partikel ini tidak
membentuk endapan yang keras. Endapan tersebut harus dapat terdispersi kembali
3. Produk harus mudah untuk dituang, memiliki rasa yang menyenangkan dan tahan
Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan:
2. Partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk
suatu gumpalan padat tetapi harus dengan cepat terdispersi kembali menjadi suatu
campuran homogen bila wadahnya dikocok dari botolnya atau untuk mengalir melewati
jarum injeksi.
3. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair sehingga dapat tersebar dengan
mudah ke seluruh daerah yang sedang diobati tetapi juga tidak boleh sedemikian mudah
bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan dimana obat tersebut digunakan.
4. Cairan tersebut dapat kering dengan cepat dan membentuk suatu lapisan pelindung yang
elastis sehingga tidak akan mudah terhapus, juga harus mempunyai warna dan bau yang
nyaman.
Hukum Stoke’s
V = d2 (ρs – ρo)g
18 ηo
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, d adalah diameter partikel dalam cm,
ρs dan ρo adalah berat jenis dari fase terdispersi dan medium pendispersi berturut-turut, g
RPS 18 th : 295
Jumlah partikel yang mengendap dalam suspensi berhubungan dengan ukuran partikelnya
dan berat jenis dan kecepatan dari medium suspensi. Gerak Brown atau acak mungkin
memberikan efek yang signifikan, akan ada atau tidaknya flokulasi dalam sistem.
Hukum Stoke’s kecepatan sedimentasi yang seragam dari partikel spheris diatur oleh hukum
9η
dimana v adalah kecepatan pengendapan dalam cm/sec, r adalah jari-jari dari partikel dalam
cm, ρ1 dan ρ2 berturut-turut adalah berat jenis (g/cm3) dari fase terdispersi dan medium
pendispersi, g adalah percepatan gravitasi (980,7 cm/sec2) dan η adalah viskositas Newtonian
Kesimpulan :
Keceparan pengendapan tergantung dari ukuran partikel dan viskositas dimana ukuran
partikel yang kecil maka partikel lambat untuk mengendap dan cenderung untuk membentuk
agregat dan flokulasi dan jika mengendap dapat menyebabkan caking dan bila viskositas
1. Sistem Newtonian
Aliran hukum Newton. Pertimbangan “block” dari cairan yang terdiri dari molekul
dengan lempeng sejajar sama dengan kartu deck, yang ditunjukkan oleh gambar :
Lapisan di bawah dijelaskan untuk pencampuran dalam tempat. Jika cairan pada bagian atas
dipindahkan pada kecepatan konstan, setiap lapisan lebih rendah dipindahkan dengan kecepatan
yang proporsional secara langsung sampai jarak pembentukan lapisan stationer paling dasar.
Perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali
(dr) adalah perbedaan kecepatan atau rate of shear dv/dr. Gaya per satuan luas F’/A diperlukan
untuk menyebabkan aliran, ini disebut shearing stress. Newton adalah orang pertama yang
mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar
viskositas suatu cairan akan makin besar pula gaya per satuan luas
(shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu. Oleh karena
itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau :
F = η dv
A dr
Dimana η adalah koefisien viskositas, biasanya dinyatakan hanya sebagai viskositas saja.
sederhana dan farmasis seharusnya mempunyai metode yang cocok untuk memepelajari
substansi yang kompleks ini. Non Newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti
persamaan aliran Newton, dispersi heterogen cairan dan padatan seperti larutan, koloid,
emulsi suspensi cair, salep dan produk-produk serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-
bahan non-Newtonian dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot, diperoleh
berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas aliran yaitu plastis,
a. Aliran Plastis
modern yang utama dan pemasukan pertama untuk mempelajari bahan plastik dalam
Kurva aliran plastis tidak melalui titik asal tetapi memotong sumbu shearing
stress (atau akan memotong jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolarisasikan ke
sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal sebagai nilai yield . Bingham bodies tidak
akan mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar nilai yield tersebut. Pada harga
stress dibawah nilai yield zat bertindak seperti bahan elastis. Ahli reologi menggolongkan
Bingham Bodies sebagai suatu bahan yang memperlihatkan nilai yield, sepeti halnya zat
padat. Sedang zat-zat yang mulai mengalir pada shearing stress terkecil didefinisikan
sebagai cairan nilai yield adalah suatu sifat yang terpenting dari dispersi-dispersi tertentu.
Slop dari reogram diistilahkan dengan mobility, yang sama dengan aliran dalam
sistem newtonian dan aliran ini kebalikan dari viskositas plastik. Persamaan aliran plastik
dijelaskan :
(F–f)
U=
G
Dimana f adalah nilai yield atau intersep pada sumbu shear stress dalam dynes cm-2 dan F
b. Aliran pseudoplastis
Produk farmasetik dalam jumlah besar, termasuk bahan alam dan gum sintetik
seperti dispersi cairan dari tragacan, natrium alginat, metilselulosa, dan natirum
dalam larutan yang merupakan kebalikan dari sistem plastis yang tersusun dari partikel-
partikel yang terflokulasi dalam suspensi kurva konsistensi. Untuk bahan pseudoplastis
mulai pada titik asal atau paling tidak mendekatinya pada rate of shear rendah. Akibatnya
berlawanan dengan Bingham Bodies tidak ada nilai yield. Tetapi karena tidak ada bagian
kurva yang linier maka kita tidak dapat menyatakan viskositas dari suatu bahan
viskositas nyata bisa diperoleh pada setiap kurva rate of shear dan kemiringan tangga
viskositas yang nyata diperoleh dari rate of shear yang membentuk tangen-slope dari
kurva pada titik spesifik. Tipe yang paling baik diwakili oleh pseudoplastis pada waktu
c. Aliran dilatan
Suspensi-suspensi tertentu dengan persentse zat padat terdispersi yang tinggi
menunjukkan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya rate
of shear, system seperti itu sebenarnya volumenya meningkat jika terjadi shear dan oleh
karena itu diberi istilah dilatan. Seharusnya tangen segera terlihat bahwa tipe aliran ini
adalah kebalikan dari tipe yang dipunyai oleh sistem pseudoplastis. Sementara bahan
pseudoplastis seringkali diberi “shear thickening system”. Jika stress dihilangkan, suatu
berkonsentrasi tinggi (kira-kira 50% atau lebih) dari partikel-partikel kecil yang
mengalami deflokulasi.
sederhana)
titik hubungan menyusun kerangka 3 dimensi diseluruh sampel tersebut. Pada keadaan diam
struktur ini mengakibatkan suatu derajat kekakuan pada sistem tersebut dan menyerupai suatu
gel. Ketika digunakan shear dan aliran dimulai, struktur ini mulai memecah apabila titik-titik
hubungan tersebut memisah dan partikel-partikel menjadi lurus. Bahan tersebut mengalami
♥ (Farfis : 530)
Thiksotropi adalah suatu sifat yang diinginkan dalam suatu sistem farmasetis cair yang
idealnya harus mempunyai konsistensi tinggi dalam wadah namun dapat dituang dan disebar
dengan mudah.
♥ (Parrot : 344)
Kombinasi dan aliran pseudoplastis dan bahan pesuspensi thiksotropik seperti natrium,
Selama penyimpanan, partikel membentuk struktur gel jika dikocok suspensi akan mengalir
dengan mudah.
Formulasi suspensi yang mempunyai stabilitas fisika yang optimal tergantung pada
partikel dalam suspensi apakah menjadi flokulasi atau deflokulasi. Salah satu yang biasa
digunakan adalah pembawa berstruktur untuk menjaga deflokulasi partikel dalam suspensi, yang
kedua tergantung pada flokulasi terkontrol yang berarti mencegah pembentukan “cake”, yang
ketiga kombinasi dari dua metode sebelumnya, hasilnya adalah produk dengan stabilitas yan
optimum.
partikel
berstruktur
Deflokulasi Flokulasi
4) Endapan biasanya menjadi samgat 4). Partikel tidak mengikat kuat dan keras
padat karena berat dari lapisan atas satu sama lain tidak terbentuk
tersuspensi untuk waktu yang lama supernatannya jernih. Hal ini dapat
Pembawa berstruktur secara umum pada larutan yang mengandung air dari bahan polimer
seperti hidroklorida yang mana biasanya bermuatan negatif dalam larutan berair, contoh dari tipe
ini adalah metil selulosa, karboksi metilselulosa, bentonit, dan karbopol. Konsentrasi yang
digunakan tergantung pada konsistensi yang diinginkan pada suspensi, selanjutnya ,akan
disesuaikan dengan ukuran dan berat jenis partikel tersuspensi. Fungsinya sebagai bahan
pensuspensi yang memberikan kekentalan dan mengurangi rata-rata pengendapan dari partikel
terdispersi.
pembentukan sistem pseudoplastis atau plastis yang sedang mengalami shear thinning. Beberapa
derajat dari thiksotropi juga dinginkan bahan-bahan non-Newton pada tipe ini lebih dipilih dari
sistem Non-Newtonian karena jika partikel-partikel akhirnya mengendap pada dasar wadah. ,
pendispersiannya kembali dibantu oleh pembawa thinning jika dikocok. Ketika pengocokan
tidak dilanjutkan pembawa memperoleh konsistensi awalnya dan partikel yang terdispersi
kembali tetap tersuspensi. Proses ini didispersi kembali, dibantu oleh pembawa shear thinning,
maksud awal bahwa partikel-partikel terdeflokulasi belum membentuk cake.Jika sedimentasi dan
packing telah terbentuk menjadi caking yang terjadi, dispersi kembali tidak mungkin terjadi.
mengambil bahan terdispersi yang terdeflokulasi dan terbasahi berusaha membawa ke sekitar
flokulasi dengan penambahan bahan pengflokulasi yang sangat umum, bahan pengflokulasi ialah
elektrolit, polimer atau surfaktan. Tujuan umum untuk mengontrol proses flokulasi dengan
Pertama perlu dicatat agregat jaringan terbuka atau flokula, agregat ini dikarakteristikkan
dengan suatu jaringan terbuka, lunak, dan berserat dari partikel-partikel yang teragregasi,
strukturnya kaku sekali maka agregat –agregat ini mengendap dengan cepat membentuk sedimen
yang tinggi dengan mudah dapat didispersikan kembali, karena partikel-partikel yang
membentuk agregat masing-masing cukup jauh terpisah dengan lainnya untuk menghindarkan
caking.
Catatan kedua, agregat tertutup atau koagula, agregat ini dikarakteristikkan oleh suatu
kemasan kuat yang dihasilkan oleh pengikatan lapisan permukaan. Agregat ini mengendap
perlahan-lahan ke ketinggian sedimen rendah yang mendekati kerapatan sedimen dari suatu
sistem partikel kecil yang terdispersi yang dibicarakan dalam paragraf berikut. Dilihat dari
sifatnya endapan yang tersusun dari agregat tertutup tidak didispersikan kembali. Afinitas dari
lapisan tipis permukaan satu dengan lainnya bertanggung jawab untuk keuletan agregat, tak
hanya dalam agregat cenderung membentuk suatu agregat tunggal besar yang terikat lapisan,
yang sulit untuk terdispersi kembali (jika mungkin). Lapisan tipis permukaan yang
mengakibatkan pembentukan koagula seringkali adalah surfaktan, gas, cairan-cairan yang tidak
Selain 2 tipe agregasi yang baru dibicarakan, seseorang harus mengetahui tentang bentuk
teragregasi atau bentuk terdispersi sebagai kesatuan diskret. Seperti digambarkan dalam gambar,
sedimen sedimen dari tipe suspensi ini secara perlahan-lahan (jika dibandingkan dengan tipe
agregat terbuka dan tertutup) mencapai ketinggian sedimen yang rendah dan karena permukaan
partikel berdekatan dengan sedimentasi maka memiliki potensial tinggi untuk caking, karena
mudahnya pembentukan jembatan kristal yang meluas, yang disebutkan nanti dalam bab ini.
Jelaslah bahwa suspensi farmasi harus dapat terdispersi kembali hanya dengan pengadukan
Komposisi suspensi
a. Bahan pembasah
c. Bahan pengflokulasi
d. Bahan pengental
e. pengontrol pH/buffer
f. bahan osmotik
i. Cairan pembawa
Scoville:
- Bahan pensuspensi
- Bahan pembasah
- Tambahan suspensi
- Pengawet
Bahan Pembasah
Scoville : 306
Bahan pembasah. Penmbahan bahan yang menurunkan tegangan permukaan dari air sangat
membantu dalam peningkatan dispersi bahan tidak larut, dioktil, natrium sulfasuksinat dan
natrium lauril sulfat, walaupun rata-rata tidak toksik, sangat sering digunakan dalam sediaan
eksternal. Sebagai contoh telah ditemukan dalam penambahan 1 fl.oz dari 10 % larutan dioktil
Farfis : 465
Bahan pembasah adalah surfaktan bahwa ketika dilarutkan dalam air, menurunkan kemajuan
sudut kontak dan membantu dalam mengganti tempat dari fase udara pada permukaan dan
menggantinya dengan fase cairan, contoh aplikasi dari pembasahan dalam afrmasi dan obat yang
termasuk penggantian dari udara dari permukaan sulfur, arang dan serbuk-serbuk lain untuk
tujuan
dari dispersi obat-obatan ini dalam larutan pembawa, penggantian udara dari matriks dari blok
kapas dan perlu sehingga larutan obat dapat diabsorbsi untuk aplikasinya ke berbagai area tubuh,
pemindahan dari kotoran dengan menggunakan deterjen dalam pencucian luka-luka dan
penggunaan larutan obat dan disemprotkan ke permukaan kulit dan membran mukosa.
Lachman : 168
permukaan padat berhubungan dengan permukaan cairan. Tahap ini ekuivalen dengan perubahan
dari tahap a ke tahap b dalam gambar. Partikel kemudian ditekan di bawah permukaan cairan
ketika pembasahan pencelupan terjadi ( b ke c) selama tahap ini terbentuk antar muka padat-cair
dan antar muka padat-udara hilang. Akhirnya cairan menyebar ke seluruh permukaan zat padat
apabila pembasahan penyebaran terjadi. Kerja pembasahan penyebaran sama dengan kerja untuk
membentuk antar muka padat-cair dan cair-gas dikurangi hilangnya antar muka padat-gas.
Menurut Idson dan Scheer (62) , tentu zat padat sangat mudah dibasahi dengan cairan,
meskipun ada yang lain tidak. Sudut pembasahan tergantung pada afinitas obat terhadap air dan
hidrofobik. Padatan hidrofilik sangat mudah dibasahkan dengan air dan dapat meningkatkan
viskositas dari cairan pensuspensi. Padatan hidrofobik menolak air tetapi dapat dibasahkan
dengan larutan non polar. Ketika pembasahannya tepat. Selanjutnya biasanya dapat digabungkan
dalam suspensi tanpa menggunakan bahan pembasah . Obat mayoritas dalam cairan suspensi
adalah hidrofobik. Ini sulit untuk disuspensikan dan sering terflokulasi pada permukaan air dan
Bahan pembasah adalah surfaktan yang menurunkan tegangan antar muka dan sudut
kontak antara partikel padat dan cairan pembawa, Jika menurut Hienstan (8), bahan pembasah
adalah kehadiran di saat serbuk ditambahkan dengan cairan pembawa. Penetrasi dari fase cair ke
dalam serbuk dengan kecepatan yang cocok untuk mengeluarkan udara dari partikel dan
dihasilkan pembasahan partikel akan tercelup atau terbagi dengan sedikit pengadukan. Menurut
teori HLB (9), Range yang paling baik untuk pembasahan dan penyebaran dengan surfaktan non
Sejumlah surfaktan mungkin digunakan sebagai bahan pembasah farmasetik didaftarkan dalam
tabel 8. Catatan bahwa harga HLB didaftarkan dalam tabel untuk pembasahan optimum yang
lebih besar daripada range normal yang direkomendasikan. Konsentrasi dari surfaktan biasanya
bervariasi dari 0,05 s/d 0,5 % dan tergantung pada bahan padat yang dimaksudkan untuk
suspensi.
Penggunaan surfaktan sebagai bahan pembasah juga akan memperlambat pembentukan kristal.
Pada lain pihak, konsentrasi surfaktan kurang dari 0,05 % dapat menghasilkan pembasahan yang
tak sempurna. Konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 % surfaktan mungkin melarutkan partikel-
partikel yang lebih halus dan peran penting akhirnya untuk muatan dalam distribusi ukuran
Surfaktan HLB tinggi juga bahan pembusa, bagaimanapun, busa tidak diinginkan selama
pembasahan dari formulasi suspensi. Tambahan, tipe oinik, tuntutan lebih efektif pada range
Surfaktan paling banyak kecuali polimer rasa pahit sering melawan peraturan surfaktan
digunakan sebagai suspensi oral. Meskipun demikian polisorbat 80 masih paling digunakan
secara luas sebagai surfaktan untuk formulasi suspensi karena kurang toksik dan kecampuran
dengan zat tambahan formulasi. Sterik stabilisasi dari suspensi dengan poloxamer telah diterima
kembali oleh Rawlins dan kayes (63). Nonoksinal dan polimer juga ditemukan menjadi bahan
permukaannya tidak terganggu oleh air yang dikandung memberikan konsentrasi surfaktan.
Ukuran waktu yang diperlukan untuk terbasahi secara sempurna dan serbuk tercelup. Sebagai
contoh, Carino dan Morlet (64) menemukan waktu pencelupan yang cepat untuk padatan
hidrofobik (SpG > 1) dengan konsentrasi 0,015% Natrium USP dalam air yang mana konsentrasi
misel kritik di atas surfaktan. Penulis juga menunjukkan bahwa proses pembasahan melalui
penetrasi air masuk ke dalam pori-pori serbuk dengan penyebaran dari pembasahan agregat
Penambahan sejumlah kecil elektrolit netral seperti KCl, telah ditemukan (65) untuk
menurunkan konsentrasi misel kritikal dan tegangan antar muka dari larutan surfaktan dan
lipofilik atau bagian dari surfaktan non ion yang telah memiliki nilai numerik antara 1 dan 20.
Mitsui dan katada (60) menunjukkan bahwa kemampuan terdispersi dari serbuk dalam air
tergantung dari besarnya jarak dari permukaan muatan dan berat jenis partikel, apakah serbuk
telah terdispersi dengan penampakan pengadukan mekanik atau tidak. Bahan pendeflokulasi
adalah garam organik polimerisasi dari asam sulfonat dari kedua tipe alkil aril atau aril alkil
dapat mengubah permukaan muatan dari partikel melalui absorbsi fisika. Polielektrolit spesial ini
mengikuti trade names “ Daxad (Dewey and almay chemical Co, Cambridge, MA). Darvan(RT.
Vanderbit Co., New York, NY), Maras pere (Marathon Corp, Rothschild, Wi) dan orzan (Crown
zeiter-bach, camas, WA). Mekanisme aksinya tidak begitu dipahami, tetapi polielektrolit ini ada
untuk berfungsi memproduksi muatan negatif atau meningkatkan muatan negatif yang sudah ada
untuk membantu meningkatkan pendispersian. Pengurangan gaya kohesiv antara partikel primer
melalui gaya tolak menolak dari muatan sejenis membantu menghancurkan flok dan aglomerat
Tidak seperti surfaktan, bahan ini tidak menurunkan tegangan antarmuka. Sebab itu
mereka tidak atau sedikit memiliki tendensi untuk menghasilkan busa atau partikel basah.
Kebanyakan deflokulan, bagaimanapun secara umum tidak semuanya dianggap aman untuk
penggunaan internal dan sebagai hasilnya, pendispersi yang hanya dapat terdispersi untuk produk
internal adalah lecithin (secara alami terjadi campuran dari fosfomida dan fosfolipida) ,yang
berhubungan dengan aktivitas untuk mendeflokulasi dijelaskan di atas . Sejak lecithin adalah
substansi yang alami terjadi dan bervariasi dalam kelarutan airnya dan sifat kemampuan
terdispersinya agar memperoleh hasil yang reprodusibel, spesifikasi bahan mentah yang pantas
Bahan pengflokulasi
Elektrolit netral sederhana (1:1) dan (2:1 atau 3:1) dalam larutan mampu mengurangi zeta
potensial dari muatan partikel tersuspensi menjadi nol dianggap sebagai bahan pengflokulasi
primer. Mekanisme dari aktivitasnya membentuk flok yang stabil telah dijelaskan secara
gamblang dalam bab ini. Konsentrasi kecil (0,01-1%) dari elektrolit netral, seperti NaCl atau
KCl, sering cukup untuk menginduksi flokulasi dari muatan yang lemah, tidak larut air, non
elektrolit organik, seperti steroid. Pada kasus ini dari muatan yang lebih tinggi, polimer tidak
dari ion divalen atau trivalen larut air, seperti garam kalsium dan aluminium atau sulfat , sitrat,
dan fosfat, biasanya diterima untuk mencapai bentuk flok tergantung muatan partikel , positif
atau negatif, sering garam-garam ini digunakan berssama-sama dalam formula sebagai pH buffer
Koloid pelindung atau hidrofilik seperti gelatin, gum (tragakan, Xantin dll) dan derivat
selulosa (Na-CMC, hidroksi profil selulosa, dan hidroksi propil metil selulosa) yang diserap
meningkatkan kekuatan dari bentuk lapisan hidrasi sekeliling partikel yang tersuspensi melalui
ikatan hidrogen dan interaksi molekul . Sejak bahan-bahan ini mengurangi tegangan antar muka
dan tegangan permukaan lebih besar, fungsinya menjadi sangat baik dengan adanya surfaktan
.Banyak bahan-bahan pelindung koloid dalam konsentrasi rendah (< 0,1 %) dan penambah
Suatu formulasi suspensi farmasetis yang pantas seharusnya stabilitas fisikanya baik
selama range yang luas dari nilai pH. Pada pihak lain, jika nilai pH yang spesifik ditemukan
penting untuk menghasilkan stabilitas yang optimum dan atau kelarutan minimal dalam
penggunaan konsentrasi yang spesifik dari buffer farmasetik yang diterima. Ini khusus penting
untuk obat yang mempunyai ionisasi asam atau gugus dasar, kemudian pH dari pembawa sering
kegunaan dari garam dan buffer dan bagaimanapun, akan sering mengubah muatan permukaan
atau dari partikel tersuspensi. Beberapa efek dapat mempengaruhi kealamian dan stabilitas dari
suspensi terflokulasi. Ini khusus nyata saat ion polivalen seperti sitrat dan fosfat digunakan
sebagai sistem pembuffer. Suspensi stabil, obat-obat netral , yng tidak memiliki muatan formal,
seperti kortikosteroid biasanya insensitif kepada perubahan pH. Kontrol pH oleh pembuffer dari
suspensi. Normal diterima sebagai quality control untuk menentukan pH spesifik yang
diinginkan. Dan lagi, komponen pembuffer dan konsentrasinya sering dipilih dalam suatu
percobaan dasar agar tidak berefek samping pada stabilitas fisika dari suspensi.
Bahan osmotik dan penstabil
Diskusi selanjutnya juga menuliskan tentang kegunaan bahan osmotik (NaCl, dll) dan
penstabil ( dinatrium edetat dll) kebanyakan adalah yang elektrolit atau partikel elektrolit dalam
produk suspensi. Penggantian non elektrolit organik seperti dekstrosa , manitol atau sorbitol
untuk garam inorganik dan elektrolit untuk menyeimbangkan osmolaritas dan tonisitas dalam
suspensi opthalmik dan injeksi akan sering mengurangi variasi batch yang berhubungan dengan
stabilitas fisika ketika bahan-bahan ini digunakan sebagai bahan osmotik dan penstabil.
mempengaruhi stabilitas fisika dari suspensi topikal atau oral sepanjang formulator menyatakan
bahan kationik akan berinteraksi dengan muatan negatif partikel suspensi dan dengan cara
Pada pihak lain, sejak banyak bahan pengaroma dan pewangi tidak larut dalam air.
Cairan berminyak biasanya ditambahkan ke dalam batch dalam fase terakhir setelah stabilitas
fisika primer dari suspensi telah di susun, formulator harus berjaga-jaga pada kemungkinan
bahwa bahan berminyak dapat diserap pada pemukaan partikel tersuspensi dan dengan cara
Pengawet
dalam istilah dari efeknya pada stabilitas kimia dari bahan-bahan tetapi juga integritas fisika
dalam sistem. Riddick mengindikasikan bahwa banyak sistem dispersi koloidal dinilai tidak
stabil karena mereka beraglomerasi dalam waktu itu. Efek ini rupanya tidak disebabkan oleh
mengurangi zeta potensial dari sistem. Jika beberapa sistem telah disiapkan secara tepat, mereka
tidak akan mempunyai aglomerasi tetapi telah meninggalkan keadaan koloidal dalam suspensi.
Hal yang sama mungkin dikatakan dari sistem yang disiapkan pada awalnya dengan prosedur
flokulasi terkontrol dan kemudian deflokulasi dengan tidak adanya pengawet yang cukup.
Kemampuan pengawet merupakan masalah serius dalam suspensi antasid dimana nilai pH lebih
besar dari 6 atau 7 sering berkompromi dengan keefektifan yang umum digunakan secara oral
Pemanis surfaktan nonionik dan bahan pensuspensi seperti tanah liat, gelatin, lecithin,
gum alam dan derivat selulosa adalah bagian suspensi yang cenderung untuk pertumbuhan
dikontraindikasikan karena bahan kationik dapat diinaktifkan oleh komponen formulasi atau
Penyiapan yang baik pada suspensi oral atau topikal tidak harus steril untuk mencegah
pertumbuhan mikroba. Penggunaan sejumlah kecil dari propilenglikol (5-15%) dan dinatrium
edetat (sekitar 0,1 %) atau pengurangan pH semuanya telah digunakan untuk meningkatkan
efisiensi dari sistem pengawet tanpa mengurangi stabilitas fisika dari suspensi farmasetik. Daftar
pengawet antimikroba yang umum diguanakan dalam suspensi farmasetik terdapat dalam tabel
berikut:
kurang
pengawet optalmik.
dalam injeksi.
topikal
optahlmik
Sudut kontak
♠ (Farfis:384)
Aksi yang paling penting dari suatu bahan pembasah adalah menurunkan sudut kontak
antara prmukaan dan cairan pembasah. Sudut kontak adalah sudut antara tetes cairan dan
permukaan yang mana partikel itu akan menyebar. Sepeerti ditunjukkan pada gambar berikut.
Sudut kontak antara padatan dengan cairan dapat 0o, terbasahi secara sempurna atau ini dapat
kira-kira 180o, dimana pembasahan tidak sempurna, sudut kontak dapat juga mempunyai
beberapa nilai antara batasannya, seperti digambarkan dalam sketsa, Pada persamaan tegangan
γs = γSL + γL cos θ
S = γL ( cos θ – 1 )
Yang adalah suatu bentuk pilihan dari persamaan Young. Persamaan di atas adalah hal yang
sangat berguna sejak tidak mengandung atau , yang dapat lebih mudah diukur dengan tepat.
Sudut kontak antara suatu tetesan air dengan permukaan berlemak, saat cairan yang digunakan,
air, membasahi permukaan berlemak tidak sempurna. Saat satu tetes air ditempatkan dalam
permukaan gelas yang bersih secara cermat ini akan menyebar secara spontan dan tidak ada
sudut kontak.Hasil ini dapat dijelaskan dengan menempatkan air suatu koefisien penyebaran
yang tinggi pada gelas bersih, atau dengan menetapkan sudut kontak antara air dan gelas adalah
nol. Jika bahan pembasah yang tepat ditambah dalam air, larutan akan menyebar secara spontan
pada pemukaan berlemak. Untuk bahan pembasah agar berfungsi efisien , dengan kata lain,
untuk menunjukkan sudut kontak yang rendah, ini seharusnya mempunyai HLB sekitar 6-9.
θ = 0o θ = 180o
γs γSL
θ < 90o θ = 90o θ >90o
♠ (Lachman: 118)
Persamaan Young menyatakan bahwa sudut kontak akan <90o , jika interaksi antara padatan dan
cairan lebih besar daripada interaksi antara padatan dan udara, misalnya γS/ L > γs/A.. Di bawah
kondisi ini, pembasahan terjadi, Garis pedoman umumnya adalah padatan yang siap dibasahi
jika sudut kontaknya dengan fase cair adalah kurang dari 90o . Tabel ini menunjukkan aturan ini,
saat padatan diketahui mudah dibasahi, seperti KCl , NaCl dan laktosa yang mempunyai sudut
kontak paling rendah. Sudut kontak yang menarik dari kloramfenikol meningkat dari 59o-125o
mengindikasikan suatu prubahan menjadi permukaan yang tidak terbasahi ketika ester palmitat
dibentuk. Bahan lain yang diketahui susah utnuk dibasahi seperti polietilen densitas tinggi,
KCl 21 Sulfadiazin 71
NaCl 28 Aspirin 75
Laktosa 30 Fenasetin 78
Kofein 43 Heksobarbital 88
Kloramfenikol 59 tinggi)
palmitat
Volume sedimentasi (RPS 18th : 296)
volume dari sedimen, Vu, dengan volume total dari suspensi , Vo, sehingga : F=
Vu/Vo
Volume suspensi dimana tampak didiami atau ditempati oleh peningkatan endapan, nilai dari F
dimana range yang normal peningkatannya mendekati 0 sampai 1. Suatu sistem dimana F = 0,75
sebagai contoh, 75 % dari total volume dalam wadah rupanya didiami secara bebas, Bentuk
pori-pori flok sedimen. Dapt diilustrasikan pada gmbar 9.23, ketika F= 1, tidak ada endapan,
rupanya melewati sistem yang terflokulasi. Suspensi yang ideal ini di bawah kondisi, tidak ada
endapan yang terjadi, caking juga kadang tidak ada, Sejauh itu, suspensi merupakan mempunyai
Kesulitan yang banyak ditemui, yang merupakan faktor yang amat penting dalam
formulasi suspensi, adalah pembasahan fase padat oleh medium suspensi. Secara defenisi,
suspensi pada pokoknya adalah suatu sistem yang tidak dapat bercampur, tetapi untuk
bahan tersuspensi dengan baik sangat penting dalam pencapaian akhir ini.
Bila antara cairan dan zat padat ada suatu afinitas kuat cairan akan dengan mudah
membentuk lapsan tipis pada permukaan zat padat.Tetapi bila afinitas ini tidak ada atau lemah,
maka cairan akan sulit untuk memindahkan udara atau substansi lain di sekitar zat padat tersebut
dan di sana ada suatu kontak antara cairan dan zat padat. Sudut kontak, dihasilkan dari
kesetimbangan yang melibatkan tiga tegangan antar muka , secara spesifik, yang bereaksi pada
antar muka antara fase cair dan fase uap, pada fase padat dan fase cair, serta pada fase padat dan
fase uap. Tegangan ini disebabkan karena ketidakseimbangan gaya antar molekul dalam berbagai
fase yang sama dengan fenomena yang terkenal analog dari pembentukan “kulit” konveks di atas
permukaan segelas air yang diisi sampai ke bibir gelas tersebut. Konsep sudut kontak adalah
bahwa sifat-sifat permukaan adalah sangat penting. Perlakuan matematis yang terlibat tentang
pembasahan adalah memungkinkan, tetapi data yang diperlukan biasanya tidak tersedia untuk
menjadikan tiap persamaan berguna. Pembuat formulasi lebih mudah mencoba beberapa
Ada zat padat yang mudah dibasahi dengan cairan dan ada pula yang tidak. Dalam
batasan suspensi air, zat padat dikatakan hidrofilik (liofilik atau suka pelarut, kadang-kadang
disebut liotropik) atau hidrofobik (liofobik). Zat-zat hidrofilik dibasahi dengan mudah oleh air
atau cairan-cairan polar lainnya, zat-zat hidrofilik ini bisa meningkatkan viskositas suspensi-
suspensi air dengan besar.Zat-zaat hidrofobik menolak air, tetapi biasanya dapat dibasahi oleh
cairan-cairan non polar, zat-zat hidrofobik ini biasanya tidak mengubah viskositas dispersi air.
Zat padat hidrofilik biasanya dapat digabung menjadi suspensi tanpa menggunakan zat pembasah
,tetepi bahan-bahan hidrofobik sangat sukar untuk mendispersi dan sering kali mengambang
pada permukaan cairan karena pembasahan yang buruk dari partikel , atau adanya kantung-
pembasah dari serbuk meliputi penggunaan surfaktan (kadang-kadang dengan shearing) untuk
mengurangi tegangan antar muka padat-cair. Mekanisme aksi surfaktan diperkirakan meliputi
adsorpsi pilihan dari rantai hidrokarbon oleh permukaan hidrofobik, dengan bahan polar dari
surfaktan kemudian diarahkan ke fase air. Bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk
membantu dispersi zat padat hidrofobik adalah polimer-polimer hidrofilik seperti Na-CMC, dan
bahan-bahan hidrofilik tertentu yang tidak larut dalam air seperti bentonit, aluminium
magnesium silikat, dan silika koloid, baik sendiri atau dalam bentuk kombinasi. Bahan-bahan ini
juga mempengaruhi pembentukan viskositas, tergantung pada tipe dan konsentrasi spesifik yang
digunakan. Zat-zat hidrofilik ini jika digunakan dalam konsentrasi yang terlalu tinggi,
menyebabkan pembentukan gel yang tidak dikehendaki dan bukannya derajat viskositas atau
thiksotropi yang dikehendaki , batasan terakhir menunjukkan pembentukan struktur seperti gel
yang pecah dengan mudah daan menjadi cair pada pengadukan. Secara rheologis, cairan tersebut
dikatakan mempunyai suatu yield value. Secara sekilas Carless dan Ocran melepaskan bahwa
yang mempunyai kerapatan air harus kira-kira 0,3 dyne cm-3 untuk menunjang partikel-partikel
Berbagai tehnik penyeleksian telah dirancang untuk membantu pembandingan dari alternatif-
alternatif yang mungkin selama pemisahan zat pembasah. Beberapa contoh berikut: dalam suatu
ulasan yang baik sekali tentang suspensi, menyarankan penggunaan palung (bak) liofobik yang
sempit, pada salah satu ujungnya ditaruh serbuk, sedangkan larutan zat pembasah ditempatkan
pada ujung yang lain. Laju penetrasi relatif dari zat yang berbeda dapat langsung diamati, zat-zat
yang lebih baik menunjukkan laju yang lebih cepat. Tehnik lain melibatkan pengukuran
kemampuan relatif larutan dari zat pembasah yang berbeda untuk membawa serbuk melalui
suatu gauze (kassa) ketika larutan tersebut jatuh ke atas gauze yang menopang serbuk.Jelaslah,
pembasah yang lebih baik sanggup berfungsi lebih efektif sebagai pembawa dan membawa lebih
banyak serbuk melewati gauze dibandingkan dengan pembasah yang lebih buruk.
Dengan melihat pada penentuan daya membasahi, menarik utnuk dicatat bahwa sudah
dikembangkan metode pembandingan pembasah serbuk dengan pembawa cair bukan air,
pembasahan seperti itu dapat ditambah dengan turunan lanolin tertentu. Turunan lanolin yang
ada dalam tipe-tipe lipofilik dan hidrofilik banyak digunakan pada preparat yang dipakai secara
topikal. Dua tehnik yang dikembangkan oleh industri cat yang dapat diterapkan secara farmasi
meliputi penentuan apa yang disebut titik basah dan titik alir. Titik basah mengukur jumlah
pembawa yang diperlukan untuk membasahi seluruh serbuk. Pengurangan titik basah oleh suatu
bahan penambah menunjukkan pembasahan permukaan awal dengan zat itu dalam kombinasi
serbuk pembawa. Titik alir mengukur jumlah pembawa yang diperlukan untuk menghasilkan
kemampuan tuang. Biasanya titik alir suatu sistem serbuk-pembawa dikurangi oleh suatu zat
aktif permukaan yang mengukur derajat kemana zat tersebut mendeagregasi sistem itu, yakni
menghambat pembentukan struktur seperti jaringan oleh fase padat. Suatu titik basah rendah
bersama dengan suatu titik alir rendah (dan perbedaan kecil antara keduanya) menunjukkan
Metode titik basah meliputi penggabungan aditif dalam serbuk dengan menggosokkan
campuran tersebut pada suatu lempeng gelas dengan sebuah sudip. Pembawa kemudian
ditambahkan tetes demi setetes dan dikerjakan pada seluruh massa sesudah penambahan masing-
masing. Titik akhir dicapai bila cukup pembawa digunakan membentuk massa yang saling
melengket. Yang tidak pecah atau memisah. Dalam penentuan titik akhir dapat diperoleh hasil
ulang yang baik. Ketajaman harga titik akhir tergantung padsa serbuk, pembawa, dan aditif yang
digunakan. Titik basah dinyatakan sebagai mm per 100 gram atau sebagai contoh , bisa
mempunyai harga 15 sampai 45 dengan konsentrasi bahan penambah 10 % > makin baik zat
suatu gelas piala (beaker gelas), bukan di atas lempeng. Pembawa ditambahkan dan digabungkan
dengan pencampuran menyeluruh. Titik akhir dicapai bila cukup pembawa ditambahkan untuk
menyebabkan campuran tersebut mengalir dari sudip dalam aliran yang seragam. Titik alir bisa
dinyatakan sebagai mm per 100 gram. Ketajaman titik akhir bervariasi seperti dalam penentuan
titik basah, tergantung pada serbuk, pembawa dan penambah. Tititk akhir bisa mempunyai harga
dalam kisaran 50 sampai 250 pada level penambah 10 %, bila digunakan zat pembasah yang
Menguji suatu bahan penambah hanya pada satu konsentrasi mungkin tidak menampilkan
evaluasi tepat dari efektivitasnya sebagai suatu dispersi, karena berkurangnya titik alir dan titik
basah secara dramatis yang mungkin disebabkan oleh perubahan konsentrasi dari hanya suatu
persentase kecil adalah bijaksana apabila beberapa konsentrasi bahan penambah diteliti dahulu
Tehnik serupa dapat diterapkan ke sistem air dalam metode yang sama, air ditambahkan
ke campuran bahan yang akan dibasahkan dan berbagai bahan pembawa yang akan dievaluasi.
Beberapa modifikasi metode uji dibutuhkan untuk menjamin bahwa serbuk dan bahan penambah
dicampur dengan baik, yakni dalam kedua uji, bahan penambah dan serbuk harus kontak dengan
baik. Ini mungkin paling baik dicapai dengan melapisi serbuk tersebut dengan bahan penambah
dengan alkohol, yang kemudian diuapkan dari bubur tersebut. Bila turunan lanolin digunakan
dengan serbuk-serbuk seperti talk, titanium dioksida atau feri oksida, harga untuk titik alir dan
titik basahnya berada dalam kisaran umum yang sama seperti yang disebutkan sebelumnya,
eksternal. Senyawa ini dikarakteristikkan dengan adanya baik gugus hirofilik dan lipofilik.
Gugus hidrofilik berupa –SO4 H, -SO3H, -PO4H2 –COOH, -NH2 dan lain-lain. Gugus lipofilik
beberapa dari substansi ini lebih efektif dalam larutan asam daripada dalam larutan alkali dan
sebaliknya.; bahan pembasah anionik mempunyai molekul dengan bagian non polar atau aktif
membawa muatan negatif, aerosol adalah contoh kelas ini. Bahan pembasah kationik membawa
muatan positif pda gugus non polar atau aktif, senyawa amonium kuartener seperti benzelonium
klorida, cetil piridin klorida dan benzalkonium klorida adalah contoh dari kelas ini. Bahan
pembasah anionik dan kationik incompabilitas satu sama lain dan dengan sabun. Bahan nonionik
1. Bahan pembasah :
Menurut Idson dan Scheer (62), padatan tertentu siap terbasahi oleh cairan, dimana bahan
lain tidak. Derajat dari pembasahan tergantung pada afinitas dari obat untuk air dimana zat padat
berupa hidrofilik. Zat padat yang hidrofilik lebih mudah terbasahi oleh air dan dapat
meningkatkan kekentalan dari cairan suspensi. Zat padat yang hidrofobik air tetapi dapat
terbasahi oleh cairan nonpolar. Ketika dengan pantas terbasahi, belakangan terakhir biasanya
tidak akan mengubah viskositas dari cairan suspensi. Zat padat hidrofilik biasanya tidak dapat
tergabung ke dalam suspensi tanpa menggunakan bahan pembasah. Kebanyakan dari obat dalam
cairan suspensi kadang-kadang berupa hidrofobik. Hal ini sangat susah untuk disuspensikan dan
sering mengapung pada permukaan air dan cairan polar menjadi tergantikan oleh udara dan
pembasahan buruk.
Bahan pembasah berupa surfaktan dimana tegangan antar mukanya lebih rendah dan
sudut kontak antara partikel padat dan pembawa cair. Jika menurut Hiestand (8) suatu bahan
pembasah ada ketika serbuk ditambahkan ke dalam pembawa caior. Penetrasi dari fase cair ke
dalam serbuk akan cukup cepat untuk membolehkan udara ke permukaan dari partikel dan hasil
partikel yang terbasahi akan tenggelam dan berkumpul/bergabung atau pemisahan dengan
pengadukan yang rendah. Menurut teori HLB (9), range terbaik untuk pembasahan dan
digambarkan dalam tabel 8. Data bahwa nilai HLB digambarkan dalam tabel untuk pembasahan
optimum yang lebih besar daripada range normal yang direkomendasikan. Biasanya konsentrasi
dari surfaktan bervariasi dari 0,05 – 0,5% dan tergantung pada kandungan padatan yang
Penggunaan surfaktan sebagai bahan pembasah juga akan mencegah adanya kristal.
Dipihak lain penggunaan surfaktan pada konsentrasi yang rendah berkisar 0,05% dapat
menghasilkan pembasahan yang tidak sempurna. Konsentrasi yang lebih besar dari 0,5% dari
surfaktan dapat melarutkan partikel yang sangat halus dan menyebabkan penggantian di dalam
Surfaktan dengan HLB juga sebagai bahan pembusa, meskipun pembusa merupakan sifat
yang tidak diinginkan karena pembasahan dari formulasi suspensi . Sebagai tambahan, tipe ionic
lebih efektif disukai dengan konsentrasi daripada tipe nonionic, dipertimbangkan pada PH
Kebanyakan dari surfaktan, kecuali polixamer, mempunyai rasa yang lebih pahit dan
aturan sering berlawanan dengan penggunaan dalam suspensi oral. Meskipun polisorbat 80
masih digunakan secara luas sebagai surfaktan utuk formulasi suspensi karena kurang toksik dan
cocok dengan kebanyakan bahan formulasi. Stabilisasi steril dari suspensi dengan piloxamer
yang juga telah ditemukan sebagai bahan yang efektif dengan konsentrasi micel yang kritis.
Kecepatan pembasahan sering ditentukan dengan jumlah yang tepat yang diukur dari
serbuk pada permukaan yang tidak terganggu dari kandungan air yang memberikan konsentrasi
surfaktan ukuran waktu yang diperlukan utuk terbasahi secara sempurna dengan serbuk yang
Keterangan
Tegangan
Surfaktan Bil. permukaan
HLB (dyne/cm dalam 0,8
b/v air)
Tipe Anionik
mengandung ion-ion misalnya larutan air dari suatu elektrolit. Lenih lanjut, anggaplah bahwa
tersebut. Yang tertinggal dalam larutan adalah sisa kation ditambah jumlah anion yang
ditambahkan. Anion-anion inin ditarik ke permukaan yang bermuatan positif oleh gaya listrik
yang juga bekerja untuk menolak pendekatan kation lebih lanjut, begitu absorbsi permukaan
telah sempurna. Sebagai tambahan pada gaya listrik ini, pergerakan yang disebabkan oleh
panas cenderung menghasilkan distribusi yang sama dari semua ion dalam larutan. Hasilnya
sementara sisanya terdistribusi dalam jumlah yang menunjukkan makin menjauh dari
permukaan yang bermuatan. Bila jarak tertentu dari permukaan konsentrasi kation dan anion
sama yaitu keadaan dimana penetralan listrik tercapai. Penting untuk mengingat bahwa
keseluruhan sistem adalah bersifat netral, walaupun ada daerah-daerah dengan distribusi
Keadaan tersebut ditunjukkan pada gambar 16.22 dimana aa’ adalah permukaan
padatan. Ion-ion teradsorbsi yang membuat permukaan tersebut bermuatan positif disebut
Gambar 16.22. lapisan listrik ganda pada permukaan pemisah antara 2 fase, menunjukkan
terikat erat, bersama dengan ion-ion negatif juga terikat erat pada permukaan. Batas daerah
ini ditunjukkan oleh garis bb’. Ion-ion ini yang memiliki muatan berlawanan dengan ion
penentu potensial disebut counter ion atau gegenion. Derajat penarikan molekul-molekul ini
dan counter ion sedemikian rupa jika permukaan bergerak relatif terhadap cairan, bidang
irisnya adalah bb’, bukan aa’ yang merupakan permukaan sebenarnya. Pada daerah yang
dibatasi oleh garis bb’ dan cc’ ada kelebihan ion negatif. Potensial pada bb’ ini positif,
karena seperti telah dijelaskan sebelumnya terdapat sedikit anion dalam lapisan yang terikat
erat dibandingkan kation yang diadsorbsi pada permukaan padatan. Diluar cc’ distribusi ion-
Jadi, distribusi listrik pada antar muka ekuivalen dengan muatan lapisan ganda.
Lapisan pertama (memanjang dari aa’ ke bb’) terikat erat dan lapisan kedua (dari bb’ ke cc’)
lebih memungkinkan. Oleh karena itu lapisan listrik ini menghambur dari aa’ ke cc’.
Terdapat dua kemungkianan keadaan selain yang yang ditunjukkan pada gambar
16.22 yaitu : 1) Bila Counterion dalam lapisan terionisasi yang terikat erat dengan muatan
positif pada permukaan padatan, maka kenetralan listrik terjadi pada bb’ bukan cc’. Bila
mauatn total caonterion pada daerah aa’-bb’ melebihi muatan bersih pada bb’ akan negatif,
dan bukan kurang positif. Hal ini berarti dalam contoh ini untuk memperoleh kenetralana
listrik pada cc’, ion positif berlebih harus ada pada daerah bb’ ke cc’.
Perubahan potan sial terhadap jarak dari permukaan pada berbagai keadaan
ditunjukkan pada gambar 16.23. potensial pada permukaan padatan aa’ akibat ion penentu
Potensial yang terletak pada bidang bb’ disebut potensial elektrokinetik. Potensial Zeta
didefinisikan sebagai perbedaan potensial antar permukaan lapisan yang terikat lemah dan
daerah netral listrik dari larutan. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 16.23, potensial
menurun dengan cepat pada mulanya. Diikuti dengan penurunan yang lebih perlahan, sering
dengan peningkatan dari permukaan. Hal ini disebabkan karena counterion yang dekat
dengan permukaan bertindak sebagai penahan yang mengurangi gaya tarik menarik
elektrostatik antara permukaan yang bermuatan dengan conterion tersebut yang lebih jauh
dari dindind permukaan. Potensian zeta memiliki penerapan praktis dalam stabilitas sistem
yang mengandung partikel terdifusi karena partikel potensial minilah yang mengatrur derajat
tarik menarik antara partikel terdispersi bermuatan yang saling berdekatan, dan bukanlah
potensial nesrt jika jika potensial zeta dikurangi hingga dibawah nilai tertentu (tergantung
pada sistem yang digunakan). Gaya tarik menarik melebihi gaya tolak menolak dan partikel-
adalah negatif.