NIM : 170208032
Lokasi:
Baru pada 19 Desember 1952 lokasi Makam Sultan Iskandar Muda itu bisa
ditemukan kembali, berkat petunjuk yang diberikan oleh bekas permaisuri salah
seorang Sultan Aceh yang bermana Pocut Meurah.
Sultan Iskandar Muda juga dikenal sebagai raja yang adil, termasuk
kepada keluarganya sendiri. Salah satu puteranya yang bernama Meurah Pupok
dipancungnya di depan umum karena melakukan kesalahan yang berat. Makam
Murah Pupok berada di dalam kompleks KerKhoff Peutjoet.
1
http://disbudpar.acehprov.go.id/makam-sultan-iskandar-muda/
Di luar pagar makam tepatnya disamping makam terdapat pohon besar
yang rindang, membuat suasana sekitar tetap sejuk. Di bawah pohon terdapat pula
meriam yang diletakkan menghadap ke arah depan jalan masuk makam,
menambah kesan betapa hebatnya Sultan Iskandar Muda ini dalam masa
kepemimpinannya.
Di depan pintu masuk makam terdapat tugu yang menceritakan kisah
singkat tentang makam Sultan Iskandar Muda sebagai pahlawan nasional dan dari
lapangannya yang sudah di beri keramik ini terlihat jelas nama Sultan Iskandar
Muda pada tugu di sebelah kanan bangunan.
Kebanyakkan dari wisatawan yang berkunjung ketempat ini bertujuan
untuk berziarah untuk mengenang seorang tokoh besar baik dalam bidang agama
ataupun pahlawan di kota yang memiliki julukkan serambi mekah ini. Tak hanya
berziarah, tentunya mereka juga mengirimkan doa kepada sang Sultan.
Makam ini, juga berdampingan dengan beberapa makam pahlawan
lainnya, jadi selain berziarah ke makam sang Sultan, anda juga bisa mengunjungi
makam dari anggota keluarga kerajaan.
Gambar diatas bernama gedung juang dengan arsitektur Belanda adalah
salah satu simbol perjuangan berdirinya Republik Indonesia. Di sinilah sang saka
merah putih pertama kali dikibarkan setelah kemerdekaan diproklamirkan.
Gedung dibangun oleh Pemerintah Belanda tahun 1883, hampir seangkatan
dengan selesainya pembangunan Pendopo yang berada di seberangnya yang
dinding diatas pintu masuknya tertulis “UDEPP SAREE MATEE SJAHID”.
Dibangun dengan beton kokoh dan kayu bermutu tinggi, gedung ini dulunya
difungsikan sebagai Kantor Gubernur Belanda. Sekarang menjadi Gedung Badan
Pembina Rumpun Iskandar Muda (Baperis).
Ketika Jepang masuk ke Aceh pada 1942, gedung ini dijadikan kantor
pemerintahan militernya atau Residen Aceh (Shu-chokan). Di sinilah rakyat Aceh
mengibarkan bendera Merah Putih pertama kali pada 24 Agustus 1945, usai
mendapat kabar Soekarno-Hatta memproklamirkan Indonesia. Pengibaran bendera
dilakukan setelah terlibat bentrokan dengan Pasukan Jepang.
Disamping gendung juang terdapat kantor Lembaga Zuriat Kesultanan
Atjeh Darussalam, dikantor tersebut terdapat dokumen-dokumen peninggalan
kerajaan aceh berbentuk foto yang dikumpulkan. Sebenarnya peninggalan-
peninggalan kerajaan aceh itu banyak tersebar dibeberapa negara.
B. Museum Aceh
Lingkup tempat di Museum Aceh yang dikunjungi ada tiga bagian yaitu:
1. Rumoh Aceh
2. Museum Aceh
3. Perpustakaan
1. Rumoh Aceh
Untuk dapat memasuki rumah aceh pertama kali harus membayar tiket
masuk sebesar 2000 per individu yang datang berkelompok tetapi kalau datang
per individu tanpa berkelompok harus membayar 5000. Biaya tersebut sudah
termasuk dari biaya untuk memasuki museum aceh.Di rumah aceh itu kita dapat
bertanya-tanya tentang bangunan Rumoh Aceh dengan pemandunya. Rumoh
Aceh tersebut dibangun oleh orang luar negeri yaitu orang Belanda yang tinggal
di Aceh dan diresmikan menjadi museum pada 13 Juli 1915. Bangunan rumoh
tersebut belum pernah direnovasi kecuali atap dari rumoh, jadi bangunan tersebut
masih asli seperti dahulu awal dibangun. Pondasi bangunan Rumoh Aceh tersebut
terdiri atas tiang-tiang kayu yang tebal, kuat dan kokoh sebanyak 44 tiang. Rumoh
Aceh tersebut bisa dibongkar pasang dan pernah dibawa ke semarang untuk
mengikuti lomba setelah itu dibawa kembalilagi ke Aceh. Pintu masuknya ada
dibawah rumoh dan pintu yang seperti itu zaman sekarang jarang ditemui, Rumoh
Aceh zaman sekarang kebanyakan pintunya melalui depan bukan bawah. Rumoh
Aceh terdiri atas tiga bagian yaitu serambi depan, tengah, dan belakang.
Geologika
Biologika
Etnografika
Arkeologika
Historika
Numismatika & Heraldika
Filologika
Keramono-
logika
Seni Rupa
Teknologika
3. Perpustakaan