Dokumen - Tips - Kelebihan Dan Kekurangan Spektrofotometer Uv
Dokumen - Tips - Kelebihan Dan Kekurangan Spektrofotometer Uv
Kelebihan
Kekurangan
Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari
kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energy
eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis
b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy
radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv.
Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di
dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari
sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan
melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
3. Kompartemen sampel
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk
angka-angka pada reader (komputer).
Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :
Jenis detector λ range (nm) Sifat pengukuran Penggunaan
Phototube 150 – 1000 arus listrik UV
Photomultiplier 150 – 1000 arus listrik UV/Vis
Solid state 350 – 3000
Thermocouple 600 – 20.000 arus listrik IR
Thermistor 600 – 20.000 hambatan listrik IR
Tabel 3 Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang
5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan
dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
3. Bagaimana cara kerjanya spektrofotometer UV/ VIS ?
Cara kerja Spektrofotometer UV/VIS :
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan
filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis
menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu
kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi
tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang
dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector
kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh
sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam
sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
Atau dengan cara :
Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan
larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-
650nm (650nm-1100nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto
sel dalam keadaan tertutup “nol” galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-
current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan
“nol” galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan
tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada
larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan
sampel.
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
1. Pengertian
Penentuan kadar logam berat dengan Spektrofotometrik Serapan Atom (SSA) didasarkan
pada hukum Lambert-Beer, yaitu absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang
dilalui sinar dan konsentrasi uap atom dalam nyala (Anonim, 2003 dalam Azis, 2007).
Semakin tinggi konsentrasi larutan standar, maka nilai absorbansinya juga akan semakin
tinggi. Dari hasil pembacaan SSA, nilai absorbansi juga akan meningkat pada konsentrasi
larutan standar yang kadarnya juga meningkat, sehingga jika dihubungkan akan membentuk
grafik dengan persamaan garis lurus. Persamaan garis antara kadar zat dengan absorbansi
adalah persamaan garis lurus dengan koefisien arah positif, yaitu : Y = a + bX, dimana nilai
a dan b akan tampak pada grafik persamaan garis lurus dari hasil pembacaan absorbansi
larutan standar. Nilai X merupakan nilai absorbansi sampel yang didapatkan dari hasil
pembacaan SSA, sedangkan Y adalah konsentrasi akhir dari logam berat pada sampel
setelah memasukkan nilai absorbansi sampel ke dalam persamaan tersebut di atas.
Dengan memasukkan nilai absorbansi larutan contoh ke dalam persamaan garis dari larutan
standar maka kadar logam berat dalam contoh dapat diketahui. Oleh karena yang
mengabsorbsi sinar adalah atom, maka atom ion/senyawa logam berat dalam contoh harus
dirubah menjadi bentuk atom yang dilakukan oleh pembakar pada SSA. Perubahan bentuk
ion menjadi bentuk atom biasanya dilakukan pada suhu tinggi (± 2000 0C) melalui
pembakaran gas asetilen (Noor, 1990).
Pada penggunaan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), sampel yang akan dianalisis
harus dalam suasana asam dengan pH antara 2 sampai 3. Hal ini disebabkan karena
proses atomisasi dapat berlangsung secara sempurna pada pH tersebut. Pada pH yang
lebih tinggi atau lebih rendah, maka proses atomisasi tidak dapat berlangsung sempurna.
Selain itu, penggunaan pH antara 2 sampai 3 pada Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
dilakukan untuk mencegah korosi pada dinding kapiler Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA), dimana dinding-dinding kapiler tersebut diatur untuk kondisi pH tersebut.
A. Pemilihan Lampu
Dipilih lampu sesuai dengan unsur yang akan di ukur kadarnya. Lampu dipasang pada
kedudukannya dalam alat dan diperhatikan kuat arus maksimum lampu dinyalakan.
Dengan menggunakan tabel panjang gelombang dan kepekaan serapan unsur, dipilih
panjang gelombang yang cocok. Celah dibuka sedikit lebar dan dengan tombol panjang
gelombang tepatkan pembacaan panjang gelombang. Lebar celah yang tepat dapat dibaca
pada tabel tersebut.
C. Penyediaan Cuplikan
Disediakan cuplikan sebelum api dinyalakan. Kemudian dibuat larutan baku dari logam yang
akan diukur dari garamnya atau unsurnya. Konsentrasi larutan baku pertama tergantung dari
kepekaan serapan atomik.
Bila lampu telah dipanaskan dan panjang gelombang telah diatur. Dan cuplikan tersedia,
maka langkah selanjutnya adalah menyalakan api. Ikuti dengan baik langkah-langkah dalam
petunjuk cara pemakaian SSA yang tersedia. Selalu udara (gas pendukung) dialirkan
pertama kali. Tekanan udara antara 15 dan 20 lb/in2 dan segera dinyalakan pembakar.
Kemudian tinggi nyala diatur sehingga berkas sinar lampu katoda berongga melewati nyala
yang tepat.
E. Pembacaan Serapan
Dalam pengukuran serapan atom mula-mula diatur pembacaan serapan nol dengan pelarut
dalam nyala, atau dengan air murni diaspirasikan kedalam nyala dan dibaca serapan.
Idealnya pembacaan serapan naik sampai maksimum dan tinggal tetap sampai cuplikan
habis.
Kelebihan yang dimiliki oleh metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), yaitu :
Menganalisis konsentrasi logam berat dalam sampel secara akurat karena
konsentrasi yang terbaca pada alat SSA berdasarkan banyaknya sinar yang diserap yang
berbanding lurus dengan kadar zat.
Menganalisis sampel sampai pada kadar rendah (‰), sedangkan pada metode lain
seperti volumetrik hanya dapat menganalisis pada kadar yang tinggi (%).
Analisis sampel dapat berlangsung lebih cepat.
Sedangkan kekurangan penggunaan metode SSA, yaitu :
Hanya dapat menganalisis logam berat dalam bentuk atom-atom. SSA menganalisis
logam berat dari atom-atom karena tidak berwarna.
Sampel yang dianalisis harus dalam suasana asam, sehingga semua sampel yang
akan dianalisis harus dibuat dalam suasana asam dengan pH antara 2 sampai 3.
Biaya operasional lebih tinggi dan harga peralatan yang mahal.
http://bhendjhen.blogspot.com/2010/12/spektrofotometer-serapan-atom-ssa.html