Muhammad Yahya Peran Apoteker Pada Terapi Cairan Dan Elektrolit PDF
Muhammad Yahya Peran Apoteker Pada Terapi Cairan Dan Elektrolit PDF
Dinding Kapiler
Plasma
Sel Membran
Membran epitelial :
Membran Sel
20 % 40 %
Cairan
Plasma Darah
Interstitial (IF)
5%
15 %
Guyton,A.C. Buku Ajar Fisiologi,ed.9. EGC,1997.Hal.376 -377 Partner in Health and Hope
Proses Pergerakan /Transpor Cairan
Difusi
Solut bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah
Transpor aktif
Solut bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi yang butuh
energi
Filtrasi
Perembesan cairan dari tekanan yang tinggi ke rendah
Osmosis
Pergrakan air melalui suatu membran dari konsentrasi
rendah ke tinggi
Osmolaritas Plasma
Osmolaritas = terlarut/(terlarut+pelarut)
Osmolalitas plasma
= 285 ± 5 mOsm/L
Osmolaritas
= 2 x (Na+) + (Glucose mg/dl/18) + (BUN mg/dl/2.8)
Tonicity = osmolaritas efektif (Tek Osmotik)
= 2 x (Na) + (Glucose/18)
KEBUTUHAN
CAIRAN , ELEKTROLIT
DEWASA ANAK
Air 30 - 50 ml/kgBB/Hari sampai 10 Kg = 100 ml/kgBB
11 - 20 kg = 1000 ml + 50 ml/kgBB
( untuk tiap kg diatas 10 kg)
> 20 kg = 1500 ml + 20 ml/kgBB
( untuk tiap kg diatas 20 kg)
Balance Cairan
Out put
Intake +
IWL
Insensible Water Loss (IWL)
Kehilangan air yang tidak terasa/ tidak disadari,
melalui :
Paru : Udara ekspirasi
Kulit : tanpa keringat
Perhitungan IWL
Dewasa = 15 ml/kg BB/hari
Anak = (30-tahun) ml/kg BB/hari
Sumber : Utama H, Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asasm Basa; Fisiologi, Patofisiologi, Diagnosis dan
Tatalaksana, Edisi ke : 2, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2008
Gangguan Kesetimbangan Cairan
Dehidrasi
Gastroenteritis, demam tinggi ( DHF, difteri, tifoid )
Kasus pembedahan ( appendektomi, splenektomi,
section cesarea, histerektomi )
Penyakit lain yang menyebabkan pemasukan dan
pengeluaran tidak seimbang ( kehilangan cairan
melalui muntah )
Dehidrasi
Menurut jenisnya
Dehidrasi hipotonik
(Na serum <135 mEq/L
Osmolalitas serum < 175 mOsm/L
Dehidrasi hipertonik
Na serum >150 mEq/L.
Osmolalitas serum > 295 mOsm/L
Dehidrasi isotonik / isonatremik paling sering
Na Serum 135-145 mEq/L
Osmolalitas serum 275-295 mOsm/L
Kategori Dehidrasi
Sedang 6 % BB 10 BB
Berat 8 5 BB 15 % BB
Gejala Klinis Dehidrasi
Syok
Syok adalah sindrom klinis akibat kegagalan
sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan oksigen
jaringan tubuh.
Syok terjadi akibat penurunan perfusi jaringan vital
atau menurunnya volume darah secara bermakna.
Syok juga dapat terjadi akibat
Dehidrasijika kehilangan cairan tubuh lebih 20% BB
kehilangan darah ≥ 20% EBV (estimated blood volume)
Kategori Syok
Syok Hipovolemik (volume intravaskuler berkurang)
Syok Kardiogenik (pompa jantung terganggu)
Syok Obstruktif (hambatan sirkulasi menuju
Syok Distributif (vasomotor terganggu)
Syok Hipovolemik
Terjadi karena volume intravaskuler berkurang
akibat
perdarahan,
Interstitial
Interstitial
Cairan Cairan Cairan
Plasma
Plasma
Plasma
Cairan
Cairan
Cairan
Intraseluler Intraseluler Intraseluler
Dehidrasi Hipovolumik
RESUSITASI RUMATAN
Reff. :
Said. A.Latief,et al. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi ke2. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.2009.hal 139
Tujuan Resusitasi
Capilary refil time < 2 detik
MAP : [(1S + 2D)]/3 = 65 – 70 mmHg
Saturasi O2 95 %
Urin output 0,5 ml/kg jam (dewasa)
1 ml/kg/jam (anak)
Shock index = HR/SBP (normal 0,5-0,7)
Tujuan Terapi Cairan
1. Untuk mengatasi syok.
2. Untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit yang
sudah hilang.
3. Untuk memenuhi kebutuhan harian cairan dan elektrolit.
4. Mengganti kehilangan cairan tubuh yang masih
berlangsung.
Jenis penggantian Cairan,
Cairan pemeliharaan ( Maintenance)
jumlah cairan yang dibutuhkan selama 24 jam
Cairan Defisit
Jumlah kekurangan cairan yang terjadi
Cairan pengganti ( replacement )
Sekuestrasi( cairan third space )
Pengganti darah yang hilang
Isotonik
Albumin
0,9 % NS
RL 5 % ; 25 %
D5% Fraksi protein plasma
Hypotonik
Dextran, Dextran 70
0,45 % NS
Hypertonik Haes steril 10 %
5% D in NS
5% D in RL
5% D in 0,45% in NS
D 10%
DAFTAR PRODUK E CATALOGUE
Kecepatan Pemberian infus
Jml cairan (ml)
ml/jam =
Lama pemberian (jam)
FT : Faktor tetes
Dewasa) = 20 tetes (Trm)
= 15 tettes (Otsu)
Anak (drip mikro)= 60 tetes
COMPLICATIONS
Infection
Phlebitis
Infiltration and Extravasation
Embolism
Fluid over load
Elektrolyte imbalance
Contoh Perhitungan Cairan
Resusitasi
Dehydrasi
defisit cairan hypoxia sel + ATP Rehydrasi
Rehidrasi Evaluasi – Nadi, Tensi, Urine (warna/jumlah)
Evaluasi
Jelek kembali ke I jam I
Kecepatan infus
Tetes/mnt = 2500 ml x 15 tts/mnt = 26 tts/mnt
24 x60 mnt
Terapi Cairan Maintenance (Rumatan)
Tujuan
Pemberian diberikan bila kebutuhan optimal
air/elektrolit
Memenuhi kebutuhan harian dari Potassium dan
Sodium
Glukosa untuk mempertahankan kadar gula normal
(euglycemia)
Hypokalemi
Kadar K serum < 3,5 mEq/L
Ringan : K serum = 3 – 3,5 mEq/l
Moderat : K serum = 2,5 – 3 mEq/L
Berat : K serum = < 2,5 mEq/L
Terjadi akibat
- Perpindahan K+ dlm sel :
Alkalosis, Kelebihan insulin, Stres, hipotermia
- Kehilagan K+ melalui urin :
Sekresi as lambung, diuretik, asidosis metabolik
Mg+2 rendah Mineralokorkoid
- Kehilagan K+ yg berlebih melalui feses
Obat Yang Mengiduksi Hipokalemia
42
Pemberian KCl
43
Kurang
efektif
Premix KCL
Tidak Boleh
KCL Konsentrat Langsung
disuntikkan
Premix KCL
WIDA KN 1
WIDA KN 2
LAF No LAF
Komposisi WIDA KN
WIDA KN
Perhitungan Kebutuhan K
48
Contoh :
Kserum : 3,1 ; BB : 40 kg , hitung kebutuhan K/hari dan bagaimana penyiapan
K maintenance : 1 x 40 = 40 mEq
Kdefisit = [0,4xBB (K normal – K px)]
= [0,4x40 (3,5 - 3,1)]
= 16 (0,4) = 6,4 mEq
Kebutuhan total K = K defisir + K maintenance
= 6,4 + 40
= 46,4 mEq
Penyiapan Lar KCL 46,5 mEq/hari
Kebutuhan air = 50x40 = 2.000 ml/hari
Kebuthan Na+ = 2 - 3 (40) = 80-120 mEq/hari
Kebutuhan K+ = 1 (40) = 40 mEq/hari