Disusun Oleh :
Kelompok 4
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan laporan ini, maka
Radiodiagnostik.
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kesimpulan ...................................................................................... 18
Saran ................................................................................................ 18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sinar-x merupakan salah satu bentuk energi. Bila sinar-x masuk ke suatu
bahan, sinar akan bergabung dengan atom-atom bahan tersebut atau melewati
bahan tanpa bergabung dengan atom-atomnya. Bila bergabung maka energy akan
diteruskan dari sinar-x ke atom bahan. Penerusan energy ini disebut absorpsi dan
jumlah energy yang terabsorpsi disebut dosis absorpsi. Makin besar energy yang
dipindahkan atau disrap oleh atom tubuh pasien, makin besar kemungkinan
terjadinya kerusakan biologi pada pasien tersebut. Jadi, untuk keamanan pasien,
jummlah energy yang diteruskan (dosis absorpsi) harus dibuat sekecil mungkin.
Tetapi, tanpa fenomena absorpsi dan perbedaan sifat absorpsi dari berbagai
struktur tubuh, radiograf diagnostic, yaitu radiograf dimana berbagai struktur yang
radiasi pasien dibuat kecil, karena akan makin kecil radiasi pendar dari pasien.
Mekanisme absorpsi radiasi dan pemendaran oleh atom dapat mmembantu untuk
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan penulisan
D. Manfaat Penulisan
dengan Materi
2
BAB II
ISI
Secara umum interaksi radiasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu interaksi
Sumber gambar :
http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-bermuatan.html
mengenai materi yaitu proses ionisasi, proses eksitasi, dan proses bremstrahlung.
3
1.1 Proses Ionisasi
elektron yang akan terlepas dari. Proses terlepasnya elektron dari suatu atom
dinamakan sebagai proses ionisasi. Setelah terjadi proses ionisasi maka atom
Energi radiasi yang datang akan berkurang setelah melakukan proses ionisasi.
Elektron yang terlepas dari ikatannya tersebut (ion negatif) akan menjadi elektron
bebas yang tidak mempunyai energi kinetik dan bebas bergerak secara random di
medium.
4
1.2 Proses Eksitasi
Proses ini mirip dengan proses ionisasi, perbedaannya, dalam proses eksitasi
ini elektron tidak sampai lepas dari atomnya hanya berpindah ke lintasan yang
lebih luar. Setelah terjadi proses eksitasi maka atom tersebut akan berubah
menjadi atom yang tereksitasi. Sebagaimana proses ionisasi, energi radiasi yang
Atom yang berada dalam keadaan tereksitasi ini akan segera kembali ke
keadaan dasarnya (ground state) dengan melakukan transisi elektron. Salah satu
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
5
1.3 Proses Brehmstrahlung
Proses ini lebih dominan terjadi pada interaksi radiasi beta dan electron
karena massa dan muatan partikel beta electron lebih kecil sehingga kurang
diserap oleh materi dan daya tembusnya lebih tinggi dibandingkan dengan partikel
mendekati inti akan dibelokkan. Perubahan arah gerak ini akan menyebabkan
6
Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil “masuk” dan
ditangkap oleh inti atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah, mungkin
menjadi inti atom yang tidak stabil. Fenomena ini disebut sebagai proses aktivasi.
Akan tetapi ada juga yang hanya sekedar bereaksi tanpa menghasilkan inti yang
tidak stabil seperti reaksi partikel alpha bila mengenai bahan Berilium akan
menghasilkan unsur Lithium dan radiasi neutron. Berbeda dengan tiga peristiwa
di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi pada semua jenis materi. Bila energi
neutron sudah sangat rendah atau sering disebut sebagai neutron termal, maka
kemungkinan neutron tersebut “ditangkap” oleh inti atom bahan penyerap akan
dominan sehingga membentuk inti atom baru, yang biasanya merupakan inti atom
yang tidak stabil. Peristiwa ini yang disebut sebagai proses aktivasi neutron, yaitu
mengubah bahan yang stabil menjadi bahan radioaktif. Peristiwa aktivasi neutron
ini juga dapat disebabkan oleh neutron cepat meskipun dengan probabilitas
Karena neutron tidak bermuatan listrik, seperti halnya foton, maka jarak
lintasannya menembus materi lebih panjang daripada jarak tembus partikel
bermuatan listrik. Dan meskipun tidak berenergi tinggi, neutron dapat masuk
dengan mudah ke dalam inti atom. Oleh karena itu neutron mempunyai peran
penting dalam interaksinya dengan inti atom.
Dalam reaksi inti yang berupa penyerapan neutron, akan dipancarkan partikel
misalnya proton, deuteron, partikel a, neutron, radiasi g dan kombinasi sejumlah
partikel tersebut. Reaksi penyerapan neutron oleh inti dapat mengakibatkan reaksi
pembelahan inti atom menjadi 2 atau lebih inti hasil belah. Pada umumnya, makin
kecil energi neutron maka semakin besar probabilitas terjadinya reaksi inti.
7
Dengan neutron yang berenergi kurang dari 500 keV, terjadi hamburan elastis
dan tangkapan neutron, reaksi seperti ini memperlihatkan hamburan elastis dan
tangkapan resonansi terhadap energi spesifik. Bila energi neutron kecil,
probabilitas tangkapan berbanding terbalik dengan kecepatan neutron
yaitu 1/v (hukum 1/v). Dengan neutron yang mempunyai energi sekitar 500 keV
hingga 10 MeV, selain hamburan elastis dan tangkapan elektron, dapat juga terjadi
hamburan inelastis dan transformasi inti. Dengan energi sekitar 10 MeV hingga 50
MeV, mungkin terjadi pancaran lebih dari 2 partikel. Akibat hamburan elastis,
sebagian energi neutron dapat dipindahkan menjadi energi inti atom. Semakin kecil
massa inti atom, maka semakin besar energi neutron yang hilang akibat tumbukan.
Berdasarkan hal ini, inti atom hidrogen dapat menurunkan energi neutron secara
efisien karena massanya sama (batan,….)
Dalam tumbukan elastik, sebagian energi neutron diberikan ke inti atom yang
dihamburkan.
Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai massa
yang sama, atau hampir sama dengan massa neutron (misalnya atom Hidrogen),
sehingga fraksi energi neutron yang terserap oleh atom tersebut cukup besar.
8
Gambar 5. proses tumbukan elastik
Suber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Proses hamburan inelastic atau tumbukan tak elastik sebenarnya sama saja
dengan tumbukan elastik, tetapi energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan
berbeda. Ini terjadi bila massa atom yang ditumbuk neutron jauh lebih besar dari
massa neutron. Setelah tumbukan, atom tersebut tidak terpental, hanya bergetar,
Dalam peristiwa ini, energi neutron yang diberikan ke atom yang ditumbuknya
tidak terlalu besar sehingga setelah tumbukan, energi neutron tidak banyak
berkurang. Oleh karena itu, bahan yang mengandung atom-atom dengan nomor
9
Gambar 6, proses tumbukan tak elastik
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Pada penyerapan neutron oleh suatu inti atom tidak ada neutron yang
dihasilkan pada akhir proses, sebagai gantinya akan dihasilkan partikel bermuatan
atau gamma. Jika inti atom yang dihasilkan adalah radioaktif, maka radiasi
2.4 Transmutasi
Bila energi neutron sudah sangat rendah (atau biasa disebut sebagai neutron
termal, En < 0,025 eV), maka ada kemungkinan neutron tersebut akan ’ditangkap’
oleh inti atom bahan penyerap sehingga akan terbentuk inti atom baru karena
penambahan neutron. Inti atom yang terbentuk ini umumnya tidak stabil
(radioaktif) yang memancarkan radiasi (alpha, beta atau gamma). Peristiwa ini
disebut sebagai aktivasi neutron, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk
10
mengubah bahan/materi yang tadinya bersifat stabil menajdi bahan/materi yang
radioaktif.
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Isotop B10 dari unsur Boron merupakan inti atom yang stabil. Ketika sebuah
neutron termal mengenai isotop ini, maka akan terjadi proses aktivasi yang akan
mengubah B10 menjadi radioisotop (B11)* yang tidak stabil. Inti ini kemudian
dengan cepat berubah menjadi Li7 yang stabil sambil memancarkan radiasi alpha.
Selain oleh neutron, proses reaksi inti seperti ini juga dapat disebabkan oleh
partikel bermuatan seperti proton, tetapi dengan energi yang sangat tinggi. Proses
Interaksi ini merupakan reaksi nuklir yang paling umum terjadi. Pada interaksi
ini, sebuah neutron akan diserap oleh inti atom target yang kemudian membentuk
11
inti atom majemuk dalam keadaan eksitasi. Inti majemuk ini kemudian akan
Pada reaksi ini inti atom yang dihasilkan merupakan isotop dari inti atom target,
Sumber gambar ;
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tm
12
2.6 Fisi
Sumber Gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Salah satu interaksi neutron yang paling penting adalah reaksi fisi yang
berlangsung di dalam reaktor. Pada reaksi ini, inti atom yang menyerap neutron
akan menjadi sangat tidak stabil sehingga membelah menjadi dua inti baru sambil
melepaskan sejumlah besar energi. Contoh reaksi ini adalah reaksi pembelahan
13
Gambar 10. Pembelahan inti atom uranium
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Interaksi yang dibahas disini hanyalah interaksi sinar-X dan sinar gamma saja,
yaitu radiasi foton yang dapat mengionisasi materi meskipun secara tidak
langsung.
a. Gamma
Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan tereksitasi
(bedakan dengan atom yang tereksitasi). Setelah memancarkan radiasi gamma, inti
atom tidak mengalami perubahan baik jumlah proton maupun jumlah neutron.
14
(Gambar 11. Reaksi gamma)
Sumber gambar :
http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-bermuatan.html
b. Sinar-X
Sebenarnya dikenal dua jenis sinar-X yaitu yang dihasilkan oleh atom dalam
keadaan tereksitasi (sinar-X karakteristik) dan yang dihasilkan oleh proses interaksi
15
Sumber gambar :
http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-bermuatan.html
bersifat kontinyu
tersebut disebut fotoelektron, dan energi geraknya adalah selisih antara energi
ionisasi elektron orbital dan energi radiasi g. Pada saat energi radiasi g kecil,
kebanyakan fotoelektron terlepas dengan arah tegak lurus pada arah radiasi, tetapi
bila energinya besar maka fotoelektron terpancar ke arah depan dalam jumlah
yang banyak. Secara teori, semakin besar ikatan antara elektron dan inti atom
maka semakin besar persentase terjadinya efek fotolistrik; untuk elektron pada
Efek fotolistrik sangat dominan terjadi bila foton mempunyai energi rendah,
kurang dari 0,5 MeV dan lebih banyak terjadi pada material dengan nomor massa
besar. Sebagai contoh efek fotolistrik lebih banyak terjadi pada timah hitam (Z =
16
(Gambar 13. efek fotolistrik)
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
Peristiwa terjadinya tumbukan antara foton dan elektron dalam suatu atom
yang mengakibatkan sebagian energi foton menjadi energi gerak elektron dan
sebagian energi hamburan foton disebut efek Compton . Bila energi foton cukup
besar, efek Compton dapat terjadi pada elektron orbital yang energi ikatnya dapat
sebagai elektron bebas, energi dan momentumnya sama besar sebelum dan
sesudah bertumbukan. Dalam hal ini terjadi tumbukan elastis sempurna antara
foton dan elektron. Koefisien atenuasi pada efek Compton ialah jumlah dari
17
hamburan foton. Koefisien atenuasi pada efek Compton sebanding dengan nomor
Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energi foton lebih besar dari 1,02
MeV dan foton tersebut berhasil mendekati inti atom. Radiasi foton ketika berada
di daerah medan inti akan lenyap dan berubah menjadi sepasang elektron –
positron. Positron adalah partikel yang identik dengan elektron tetapi bermuatan
positif. Energi kinetik total dari dua partikel tersebut sama dengan energi foton
18
(Gambar 15. produksi pasangan)
Sumber gambar :
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
akan mengionisasi atom-atom bahan yang dilaluinya sehingga dengan kata lain,
langsung.
19
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Jenis interaksi radiasi terdapat tiga jenis yaitu interaksi radiasi partikel
bermuatan, yaitu radiasi dan ; radiasi partikel tidak bermuatan yaitu radiasi
diagnostic dengan pemanfaatan sinar-x interaksi radiasi yang terjadi ialah efek
2. Saran
interaksi radiasi, sehingga memahami dampak dari efek interaksi radiasi yang
terjadi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Medika.
http://www.medrec07.com/2015/02/interaksi-radiasi-partikel-bermuatan.html
http://nuklir-zone.blogspot.co.id/2012/01/interaksi-radiasi-dengan-materi-ketika.h
tml
http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/03/08-01-02-03.html
21