Prima Yoza - Stikes Mercubaktijaya Padang - PKMP
Prima Yoza - Stikes Mercubaktijaya Padang - PKMP
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Ketua : Prima Yoza; NIM 151211128; Angkatan 2015
Anggota 1: Yenly Fitri; NIM 151211143; Angkatan 2015
Anggota 2 : Fauzi Saputra Yatrul; NIM 16111994; Angkatan 2016
iii
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 5
Skema 3.2 Desain Penelitian ............................................................................ 5
Skema 3.3 Tahapan Penelitian .......................................................................... 8
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ...................................................... 6
Tabel 4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9
iv
RINGKASAN
Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah
pruritus. Pruritus menimbulkan dampak gangguan fisik dan psikologis pada pasien
gagal ginjal kronik. Pruritus dengan prognosis yang buruk mempengaruhi kualitas
hidup pasien dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Essential fatty acid atau
asam lemak esensial dan derivatnya dapat mengurangi pruritus. Ekstrak minyak
kacang almond (Prunus Dultus) adalah bahan alami yang mengandung asam lemak
esensial dan dapat dimanfaatkan untuk perawatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahuinya efek pemberian ekstrak minyak kacang almond (Prunus Dultus)
secara topikal terhadap derajat pruritus pada pasien gagal ginjal kronik. Desain
penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan pre dan post with control
group design. Penelitian ini akan dilakukan di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Intervensi pemberian ekstrak minyak kacang almond secara topikal dilakukan selama
14 hari, dimana minyak almond dioleskan 2 kali sehari. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah non probability sampling dengan consecutive sampling,
jumlah sampel sebanyak 30 orang. Analisis data pada penelitian ini akan dilakukan
menggunakan pooled t test bila data berdistribusi normal atau uji mann whitney bila
data tidak normal.
v
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gagal ginjal kronik menjadi permasalahan di bidang nefrologi dengan angka
kejadian yang tinggi (Sukandar, 2013). Berdasarkan data dari National Kidney
Foundation (2016) 10% dari total populasi di dunia menderita penyakit gagal ginjal
kronik dan jutaan orang meninggal setiap tahunnya karena akses pengobatan yang tidak
memadai. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan penyakit
gagal ginjal kronik menempati urutan ke 10 penyakit terbanyak di Indonesia dengan
prevalensi 0,2% (Kementrian Kesehatan RI, 2013). Laporan studi epidemiologi klinik di
Indonesia menyatakan bahwa gagal ginjal terminal sebagai akibat lanjut dari gagal
ginjal kronik menempati urutan pertama dari semua penyakit ginjal (Sukandar, 2013).
Gagal ginjal kronik merupakan penyakit kerusakan ginjal yang menyebabkan
penurunan fungsi faal ginjal secara progresif dan bersifat irreversible (Solini &
Ferrannini, 2011). Penurunan fungsi ginjal dalam mempertahankan homeostasis tubuh
menyebabkan berbagai gejala dan masalah pada pasien dengan penyakit gagal ginjal
kronik (Solini & Ferrannini, 2011). Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien
dengan gagal ginjal kronik adalah pruritus (Patel, Freedman, & Yosipovitch, 2007).
Pruritus pada pasien dengan gagal ginjal kronik biasa dikenal dengan uremik pruritus
(Patel et al., 2007). Uremik pruritus dirasakan sebagai sensasi yang tidak
menyenangkan pada kulit disertai dengan rasa gatal. Kulit pasien dengan uremik
pruritus akan terlihat kering atau xerosis, bersisik dan diskolorasi kulit atau
hiperpigmentasi (Melo, Elias, Castro, Romao, & Abensur, 2009).
Pruritus menimbulkan dampak gangguan fisik dan psikologis pada pasien gagal
ginjal kronik. Gangguan fisik pada pruritus berupa kerusakan pada integritas kulit
(Melo et al., 2009). Kerusakan kulit pada pruritus biasanya disebabkan karena garukan
pada area yang gatal. Garukan dapat menyebabkan perubahan warna kulit hingga
menimbulkan perlukaan (Melo et al., 2009). Pruritus yang berat menyebabkan
gangguan tidur, ansietas, depresi dan disfungsi sosial pada pasien (Wu, Hsiao & Ko,
2015). Pruritus dengan prognosis yang buruk mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
meningkatkan biaya perawatan kesehatan (Patel et al., 2007).
Beberapa hasil penelitian menyatakan angka kejadian pruritus pada pasien gagal
ginjal kronik cukup tinggi. Hasil penelitian Kim, Lee dan Choi (2010) melaporkan
bahwa angka kejadian uremik pruritus dialami oleh 42 – 72,9% pasien yang mengalami
gagal ginjal kronik. Hasil systematic review yang dilakukan oleh Wu et al. (2015)
terhadap publikasi penelitian terkait uremik pruritus didapatkan bahwa persentase
pruritus lebih tinggi terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Diperkirakan 50 –
90% pasien dengan hemodialisis mengalami masalah pruritus (Wu et al., 2015). Hasil
penelitian Ramezanpour dan Falah (2007) terhadap 88 orang pasien gagal ginjal kronik
di Iran juga menunjukkan bahwa angka kejadian pruritus 2,8 kali lebih tinggi pada
pasien yang mendapatkan terapi hemodialisis dibandingkan dengan pasien tanpa
hemodialisis (Ramezanpour & Falah, 2007).
Penatalaksanaan pruritus dapat dilakukan secara farmakologis dan non
farmakologis. Dari fenemona yang ditemukan peneliti di lapangan, penatalaksanaan
2
pasien dengan pruritus dilakukan hanya dengan menganjurkan pasien untuk memberi
lotion pada kulitnya. Pendekatan non farmakologis atau tanpa menggunakan obat-
obatan sangat penting dalam melakukan perawatan pasien dengan uremik pruritus.
Pendekatan non farmakologis membantu dalam penanganan yang tepat terhadap gejala
pruritus yang dirasakan. Penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi
dan dampak lanjut dari masalah pruritus yang dialami pasien.
Beberapa hasil penelitian menyebutkan essential fatty acid atau asam lemak
esensial dan derivatnya dapat mengurangi pruritus dan melindungi kulit dari kerusakan.
Derivat asam lemak esensial yang sering digunakan untuk pruritus dan masalah kulit
adalah asam linoleat, arakidonat dan linolenat. Derivat asam lemak esensial dapat
menurunkan limfosit dan limfokin di kulit, meningkatkan prostaglandin dan leukotrin
sehingga dapat menurunkan rasa gatal dan inflamasi di kulit (Chen, Chiu, & Wu, 2006).
Hasil penelitian Chen et al. (2006) menunjukkan bahwa penggunaan asam lemak
esensial dan derivatnya dapat mangatasi masalah pruritus dan memberikan perlindungan
pada kulit terhadap inflamasi.
Salah satu bahan alami yang memiliki kandungan asam lemak esensial, asam
linoleat dan linolenat adalah kacang almond (Prunus Dultus). Minyak kacang almond
yang diekstraksi dapat dimanfaatkan secara topikal pada kulit. Pemanfaatan minyak
kacang almond secara topikal pada kulit merupakan metode non famakologis yang
dapat digunakan secara mandiri oleh pasien gagal ginjal kronik dalam mengurangi
pruritus dan masalah kulit. Beberapa hasil penelitian terdahulu telah menyebutkan
bahwa kandungan essential fatty acid dapat mengurangi pruritus tetapi belum ada
penelitian yang dipublikasi tentang potensi ekstrak minyak kacang almond dalam
mengurangi pruritus pada pasien gagal ginjal. Berdasarkan hal ini, peneliti ingin
mengkaji efek pemberian ekstrak minyak kacang almond (Prunus Dultus) secara topikal
terhadap derajat pruritus pada pasien gagal ginjal.
menyebabkan berbagai gejala dan masalah pada pasien dengan penyakit gagal ginjal
kronik (Solini & Ferrannini, 2011).
Pruritus menjadi masalah dermatologi umum pada pasien gagal ginjal kronik.
Pruritus pada pasien dengan gagal ginjal kronik biasa dikenal dengan uremik pruritus
dan berkaitan dengan masalah metabolik akibat penurunan fungsi faal ginjal (Patel et
al., 2007). Beberapa penyebab yang diperkirakan berkaitan dengan patogenesis pruritus
adalah penumpukan ureum, atrofi kelenjer sebasea, hiperparatiroid sekunder, proliferasi
sel mast kutan, peningkatan kadar histamin, hiperkalsemia, hiperfosfatemia,
hipervitaminosis A dan neuropati perifer (Patel et al., 2007). Pruritus dirasakan sebagai
sensasi yang tidak menyenangkan pada kulit disertai dengan rasa gatal. Kulit pasien
dengan uremik pruritus akan terlihat kering atau xerosis, bersisik dan diskolorasi kulit
atau hiperpigmentasi (Melo et al., 2009).
Hasil systematic review yang dilakukan oleh Wu et al. (2015) terhadap publikasi
penelitian terkait uremik pruritus didapatkan bahwa persentase pruritus lebih tinggi
terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis. Diperkirakan 50 – 90% pasien dengan
hemodialisis mengalami masalah pruritus (Wu et al., 2015). Hasil penelitian
Ramezanpour dan Falah (2007) terhadap 88 orang pasien gagal ginjal kronik di Iran
juga menunjukkan bahwa angka kejadian pruritus lebih tinggi pada pasien yang
mendapatkan terapi hemodialisis. Pruritus pada pasien dengan hemodialisis 2,8 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan pasien tanpa hemodialisis (Ramezanpour & Falah,
2007).
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah
manajemen pruritus. Salah satu manajemen pruritus bertujuan untuk mengurangi rasa
gatal pada pasien sehingga nantinya akan mengurangi frekuensi garukan pada kulit yang
dapat memperburuk integritas kulit. Dalam melakukan perawatan kulit pada
manajemen pruritus dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit pasien,
mengganti alat tenun yang digunakan pasien setiap hari dan menjaga kelembabapan
kulit pasien dengan menggunakan pelembab. Pelembab yang dianjurkan digunakan
pada pasien dengan pruritus adalah pelembab yang mengandung derivat asam lemak
esensial. Derivat asam lemak esensial dapat menurunkan limfosit dan limfokin di kulit,
meningkatkan prostaglandin dan leukotrin sehingga dapat meningkatkan hidrasi dan
menurunkan inflamasi di kulit sehingga akhirnya menurunkan sensasi gatal (Sukandar,
2013; Bulechek, 2016).
Keterangan:
01 = Pengukuran derajat pruritus sebelum diberikan perlakuan berupa pemberian
ekstrak minyak kacang almond pada kelompok intervensi dan kontrol
6
Pretest
Intervensi pemberian
Publikasi Pembuatan Analisis Posttest
data ekstrak minyak kacang
dan laporan dan almond topikal selama
presentasi manuskrip 14 hari
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA S-1 S-2
Nama SDN SLTPN SMAN Universitas Universitas
26 1 2 Andalas Indonesia
Situjuh Payaku Payaku
Batur mbuh mbuh
Bidang Ilmu Ilmu Program Magister
Keperawatan dan Spesialis
Keperawatan
Medikal Bedah
Tahun 1994- 2000- 2003- 2007 - 2012 2014 - 2017
Masuk- 2000 2003 2006
Lulus
Judul - - - Hubungan beban Hubungan bentuk
Skripsi/Tesis kerja dengan kaki dengan
perilaku caring keseimbangan
perawat di IGD fungsional pada
RSUD Dr. Adnan pasien neuropati
WD Payakumbuh diabetik
Nama - - - - Hema Malini, - Dr. Debie Dahlia,
Pembimbing S.Kp, MN S.Kp, MHSM
- Ns. Ema Julita, - Lestari
S.Kep, MARS Sukmarini, S.Kp,
MNS
15
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (juta Rp)
1. 2013 Efektifitas rebusan air Dikti Rp. 15.000.000,00
daun kumis kucing
terhadap kadar glukosa
darah penderita Diabetes
Melitus
2. 2016 Hubungan derajat Pribadi Rp. 5.000.000,00
neuropati dengan
keseimbangan fungsional
pada pasien neuropati
diabetik
3. 2017 Efektifitas pemijatan titik Pribadi Rp. 3.500.000,00
LI-4 terhadap nyeri
kanulasi arteriovenous
fistula pada pasien gagal
ginjal yang menjalani
hemodialisis
4. 2017 Pengaruh sosialisasi Pribadi Rp. 3.500.000,00
konselor keperawatan
gagal ginjal terhadap
tingkat pengetahuan dan
kepercayaan diri perawat
calon konselor di RSUP
Fatmawati Jakarta
5. 2017 Efektifitas Metode Peer- AIPNI Rp. 15.000.000,00
Assisted Learning (PAL)
Terhadap Tingkat
Pengetahuan dan
Kepatuhan Mahasiswa
Dalam Penerapan
Kewaspadaan Standar
(Standard Precautions)
16
17
1. Peralatan Penunjang
perlindungan
tangan tidak
bersentuhan
langsung
dalam
membuat
ekstrak
8. Aquadest Untuk embilas 1 Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00
mesin
9. Biaya pengurusan Administrasi 1 Rp.1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00
izin penelitian izin penelitian
untuk penelitian
intervensi di RSUP
Dr. M. Djamil
Padang
10. Biaya pengurusan Administrasi 1 Rp.1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00
etika penelitian di untuk
FK UNAND dan mendapatkan
RSUP Dr. M. lolos etika
Djamil Padang dan penelitian
sidang etik
11. Biaya konsumsi Konsumsi 10 Rp. 30.000,00 Rp. 300.000,00
dan snack untuk
sosialisasi pertemuan
penelitian di RSUP sosialisasi
Dr. M. Djamil rencana
Padang penelitian
dengan
komite
keperawatan,
kepala
ruangan dan
perawat
Jumlah Rp. 7.710.000,00
3. Perjalanan
No Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
1. Perjalanan 3 orang Uang 20 Rp. 15.000,00 Rp. 900.000,00
tim peneliti ke transportasi
RSUP Dr. M. pengurusan
Djamil izin, etika
penelitian,
pengumpulan
data
2. Perjalanan ke Uang 1 Rp. 150.000,00 Rp. 300.000,00
tempat peminjaman transportasi
alat penekan penjemputan
minyak dan dinamo dan
pengendalian
alat
Jumlah Rp. 1.200.000,00
19
4. Lain-lain