Anda di halaman 1dari 57

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 26 Rabi'ul Awwal 1440 H

Selasa, 04. Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 1)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************

◼ Bukit-Bukit Pasir

◼ Makkiyah Kecuali ayat 10,15 dan 35 Madaniyyah.

◼ 35 Ayat

*****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


******************

📚 Tafsir Ayat 1-6

◼ Ayat 1-2

{ ‫} حم‬

{ ‫اف احلقعفزيفز احلقحفكيِفم‬ ‫} قتنَزيلل احلفكقتاَ ف‬


‫ب فمقن ا‬

"Ha Mim.

Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

★ Allah Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an kepada hamba dan
rasul-Nya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam dan menggambarkan bahwa diri-Nya adalah
Tuhan yang memiliki Keperkasaan yang tiada taranya lagi memiliki Kebijaksanaan dalam semua
perkataan dan perbuatan-Nya

◼ Ayat 3

‫ق قوأققجلل لمقسممىًّ قوالافذيقن قكفقلروا قعاماَ ألحنفذلروا لمحعفر ل‬


{ ‫ضوقن‬ ‫ض قوقماَ بقحيِنَقهلقماَ فإلِ فباَحلقح ق‬ ‫} قماَ قخلقحققنَاَ الاسقمقوا ف‬
‫ت قوالحر ق‬

"Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan)
yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.

Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka."
★ Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan
(tujuan) yang benar, bukan main-main, bukan pula secara batil.

★ Dan sampai dengan masa tertentu yang telah ditetapkan, tiada tambahan dan tiada pengurangan.

★ "Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka."

Yakni melalaikan hal yang sangat penting buat mereka; Allah telah menurunkan Kitab-Nya kepada
mereka dan mengutus kepada mereka seorang rasul, tetapi mereka berpaling dari semuanya itu.

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa mereka kelak akan mengetahui akibat dan perbuatannya.

◼ Ayat 4

{‫ت‬ ‫ض أقحم لقهلحم فشحر ك‬


‫ك ففيِ الاسقمقوا ف‬ ‫اف أقلروفنيِ قماَقذا قخلقلقوا فمقن الحر ف‬
‫قلحل أققرأقحيتلحم قماَ تقحدلعوقن فمحن لدوفن ا‬

‫ب فمحن ققحبفل هققذا أقحو أققثاَقرلة فمحن فعحللم إفحن لكحنَتلحم ق‬


‫صاَفدفقيِقن‬ ‫} افحئلتوفنيِ بففكقتاَ ل‬

"Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepada-
Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam
(penciptaan) langit?

Bawalah kepada-Ku kitab yang sebelum (Al-Qur'an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang
dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar.”"

★ Katakanlah kepada orang-orang musyrik yang menyembah Allah dengan yang lain-Nya, tunjukkanlah
kepadaku tempat di bumi ini yang mereka (sembahan-sembahanmu) ciptakan secara tersendiri, atau
adakah mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit?

Padahal tiada andil bagi mereka, baik di langit maupun di bumi barang sedikit pun.
★ Sesungguhnya kerajaan ini dan pengaturan kesemuanya hanyalah berada di tangan kekuasaan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala lalu mengapa kalian menyembah Dia bersama yang lain-Nya yang kalian
persekutukan dengan-Nya?

Siapakah yang memberi petunjuk kalian melakukan hal itu?

Dan siapakah yang menyeru kalian melakukannya?

Apakah dia telah memerintahkan kepada kalian untuk melakukannya?

Ataukah hal tersebut adalah sesuatu yang kalian buat-buat dari diri kalian sendiri?

★ Datangkanlah sebuah kitab dari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi, yang di dalamnya
terkandung perintah bagi kalian untuk menyembah berhala-berhala ini.

Atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu) jika kamu orang-orang yang benar.

Atau ilmu yang benar yang kamu dapatkan dari seseorang sebelum kamu, yakni bukti yang terang yang
menunjukkan jalan yang kamu tempuh itu

Tidak ada bukti bagi kamu baik yang bersifat dalil naqli maupun dalil 'aqli yang menunjukkan hal
tersebut.

◼ Ayat 5
{ ‫ب لقهل إفقلىًّ يقحوفم احلقفقيِاَقمفة قوهلحم قعحن لدقعاَئففهحم قغاَففللوقن‬ ‫} قوقمحن أق ق‬
‫ضلَل فمامحن يقحدلعو فمحن لدوفن ا‬
‫اف قمحن قلِ يقحستقفجيِ ل‬

"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang
tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa
mereka?""

★ Maksudnya, tidak ada yang lebih sesat daripada orang yang menyeru selain Allah, yaitu orang yang
menyembah berhala-berhala dan meminta kepadanya apa yang tidak dapat ia penuhi sampai hari
kiamat, sedangkan berhala-berhala itu lalai dari apa yang dikatakan olehnya, tidak dapat mendengar,
tidak dapat melihat, dan tidak dapat membalas karena berhala-berhala itu adalah benda mati alias
terbuat dari batu.

◼ Ayat 6

{ ‫س قكاَلنوا لقهلحم أقحعقدامء قوقكاَلنوا بففعقباَقدتففهحم قكاَفففريقن‬


‫} قوإفقذا لحفشقر الانَاَ ل‬

"Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh
mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka."

★ Semakna dengan QS. Maryam: 81-82 :

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi
pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak.

Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya)


terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka."

★ Yakni berhala-berhala yang mereka puja-puja itu akan mengkhianati mereka di saat-saat mereka
sangat memerlukan pertolongannya.

★ Al-Khalil alias Nabi Ibrahim 'Alayhis Salam telah mengatakan, seperti yang disitir oleh dalam QS.
Al-'Ankabut:25 :
"Sesungguhnya berhala-behala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan
kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu
mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain); dan tempat
kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada para penolong bagimu."

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian pertama.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin
📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 27 Rabi'ul Awwal 1440 H

Rabu, 05 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 2)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************

📚 Tafsir Ayat 7-9

◼ Ayat 7

‫ت ققاَقل الافذيقن قكفقلروا لفحلقح ق‬


{ ‫ق لقاماَ قجاَقءهلحم هققذا فسححكر لمفبيِكن‬ ‫} قوإفقذا تلحتقلىًّ قعلقحيِفهحم آقياَتلقنَاَ بقيِققنَاَ ل‬

"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang menjelaskan, berkatalah orang-orang yang
mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka, "Ini adalah sihir yang nyata.”"

★ Allah Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan perihal orang-orang musyrik dalam kekafiran dan keingkaran
mereka, bahwa apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah yang menerangkan (yakni yang jelas,
terang dan gamblang) maka mereka mengatakan:

"Ini adalah sihir yang nyata."

★ Yakni sihir yang jelas, padahal mereka dusta dan mengada-ada, dan mereka sesat lagi kafir.

◼ Ayat 8

{ ‫أقحم يقلقوللوقن احفتققراهل‬

‫قلحل إففن احفتققرحيتلهل قفلَ تقحملفلكوقن فليِ فمقن ا‬


َ‫اف قشحيِمئا‬

‫هلقو أقحعلقلم بفقماَ تلففيِ ل‬


‫ضوقن ففيِفه قكقفىًّ بففه قشفهيِمدا بقحيِفنَيِ قوبقحيِنَقلكحم‬

‫} قوهلقو احلقغلفولر الارفحيِلم‬

"Bahkan mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya,"


Katakanlah, "jika aku mengada-adakannya, maka kamu tiada mempunyai kuasa sedikit pun
mempertahankan aku dari (azab) Allah itu.

Dia lebih Mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al-Qur’an itu.

Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”"

★ Bahkan mereka mengatakan bahwa Al-Qur'an itu buatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi
Wasallam

★ Maka Allah berfirman memerintahkan Nabi untuk berkata seandainya aku berdusta terhadap-Nya dan
mengaku-aku bahwa Dia telah mengutusku, padahal kenyataannya tidaklah demikian, tentulah Dia
menghukumku dengan hukuman yang amat keras.

Dan tiada seorang penduduk bumi pun, tidak pula kalian atau selain kalian yang dapat melindungiku dari
azab-Nya.

★ Semakna dengan QS. Al-Jin: 22-23 :

"Katakanlah, “Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorang pun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah
dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung selain dari-Nya.”

Akan tetapi, (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya."

★ Dan QS. Al-Haaqqah : 44-47 :

"Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-
benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.

Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.

Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat
nadi itu."

★ "Dia lebih Mengetahui apa-apa yang kamu percakapkan tentang Al-Qur’an itu.

Cukuplah Dia menjadi saksi antaraku dan antaramu."


Ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada mereka dan peringatan yang amat keras lagi
menakutkan.

★ "Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Makna ayat ini mengandung anjuran bagi mereka untuk segera bertaubat dan kembali ke jalan-Nya.

Yakni sekalipun dengan sikap kalian yang demikian itu, jika kalian kembali kejalan-Nya dan bertaubat
kepada-Nya niscaya Dia menerima tobat kalian dan memaafkan, mengampuni kalian serta merahmati
kalian.

★ Ayat ini semakna dengan QS. Al-Furqan: 5-6 :

"Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu diminta supaya dituliskan, maka
dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.”

Katakanlah "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) Yang Mengetahui rahasia di langit dan di bumi.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”"

◼ Ayat 9

{ ‫ت بفحدمعاَ فمقن اللَرلسفل قوقماَ أقحدفريِ قماَ يلحفقعلل فبيِ قولِ بفلكحم‬
‫قلحل قماَ لكحنَ ل‬

‫يِ قوقماَ أققناَ فإلِ نقفذيكر لمفبيِكن‬


‫} إفحن أقتابفلع فإلِ قماَ ليوقحىًّ إفلق ا‬

"Katakanlah, "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang
akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu.

Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang telah diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”"
★ Yakni aku ini bukanlah rasul yang pertama yang diutus di bumi ini bahkan telah datang rasul-rasul
sebelumku.

Dan bukanlah perkara yang kusampaikan ini merupakan perkara yang asing hingga berhak mendapat
protes dari kalian dan kalian anggap mustahil aku diutus kepada kalian.

Karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengutus rasul-rasul sebelumku kepada umat-
umat yang sebelumku.

★ "Dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu."

√ Adapun di akhirat, maka mendapat pemaafan dari Allah, dan telah diketahui bahwa hal itu berarti
dimasukkan ke dalam surga.

√ Tetapi Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah yang akan
dilakukan terhadap dirinya dan tidak (pula) terhadap diri mereka di dunia ini.

√ Apakah beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam akan diusir sebagaimana para nabi sebelumnya diusir dari
negerinya?

Ataukah beliau akan di bunuh sebagaimana para nabi terdahulu banyak yang dibunuh?

√ Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda, "Aku tidak mengetahui apakah kalian akan dibenamkan ke
dalam bumi ataukah dilempari batu-batuan dari langit?"

√ Karena sesungguhnya mengenai nasib di akhirat sudah dapat dipastikan tempat kembali beliau
Shallallahu 'Alayhi Wasallam adalah surga, begitu pula orang-orang yang mengikutinya.
Adapun apa yang dilakukan terhadap dirinya (Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam) di dunia ini, maka beliau
tidak mengetahui apakah akibat dari urusannya dan urusan orang-orang musyrik Quraisy, bagaimanakah
kesudahannya nanti.

Apakah mereka akan beriman ataukah mereka tetap pada kekafirannya yang akibatnya mereka akan
diazab dan dimusnahkan.

★ "Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah
seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

Yakni sesungguhnya aku hanya mengikuti apa yang diturunkan oleh Allah kepadaku, berupa wahyu.

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian kedua.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.
-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 28 Rabi'ul Awwal 1440 H

Kamis, 06 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 3)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬
****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************

📚 Tafsir Ayat 10-14

◼ Ayat 10

‫اق قلِ يقحهفديِ احلققحوقم ال ا‬


{ ‫ظاَلففميِقن‬ ‫اف قوقكفقحرتلحم بففه قوقشفهقد قشاَفهكد فمحن بقفنَيِ إفحسقرافئيِقل قعقلىًّ فمحثلففه قفآَقمقن قواحستقحكبقحرتلحم إفان ا‬
‫} قلحل أققرأقحيتلحم إفحن قكاَقن فمحن فعحنَفد ا‬

"Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur'an itu datang dari sisi
Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang
serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur'an, lalu dia beriman, sedangkan kamu menyombongkan diri.

Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”"

★ Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam
untuk mengatakan kepada orang-orang musyrik yang mengingkari Al-Qur’an yaitu menurut dugaan
kalian apakah yang akan dilakukan Allah terhadap diri kalian jika memang Al-Kitab yang aku datangkan
kepada kalian ini benar-benar telah diturunkan oleh-Nya kepadaku agar aku menyampaikannya kepada
kalian, padahal kalian mengingkari dan mendustakannya.
★ "Dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-
Qur’an, lalu dia beriman, sedangkan kamu menyombongkan diri"

√ Yaitu kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelumku telah membenarkan dan mengakui
keabsahan dari Al-Qur'an.

√ Kitab-kitab terdahulu itu telah memberitakan tentangnya, sebagaimana yang diberitakan oleh Al-
Qur'an ini.

√ Orang dari kalangan Bani Israil yang menyaksikan kebenaran Al-Qur'an ini karena dia mengetahui
hakikat dan Al-Qur’an, dia beriman

Sedangkan kamu dan para pengikutmu bersikap angkuh terhadapnya.

√ Berimanlah orang yang menjadi saksi ini kepada Nabi dan kitab-Nya, sedangkan kalian kafir kepada
Nabi kalian dan juga kepada kitab kalian.

√ Menurut pendapat yang kuat Asy-Syahiid (saksi yang beriman) itu adalah Abdullah ibnu Salam
Radhiyallahu 'Anhu.

√ Semakna dengan QS. Al-Qashash: 53 :

"Dan apabila dibacakan (Al-Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata "Kami beriman kepadanya;
sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya
adalah orang-orang yang membenarkan (nya)."

√ Dan QS. Al-Isra: 107-108 :

"Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila dibacakan Al-Qur’an kepada
mereka mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud dan mereka berkata, "Maha Suci Tuhan
kami; sesungguhnya janji tuhan kami pasti dipenuhi.”"
◼ Ayat 11

‫} قوققاَقل الافذيقن قكفقلروا لفلافذيقن آقملنَوا لقحو قكاَقن قخحيِمرا قماَ قسبقلقوقناَ إفلقحيِفه قوإفحذ لقحم يقحهتقلدوا بففه فققسيِقلقوللوقن هققذا إفحف ك‬
{ ‫ك ققفديكم‬

"Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Kalau sekiranya dia (Al-Qur'an)
adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya."

Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, "Ini adalah dusta
yang lama.”"

★ Yakni mereka mengatakan tentang orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an bahwa sekiranya Al-
Qur'an itu baik, tentulah mereka tidak akan mendahului kami dalam beriman kepadanya.

√ Yang mereka maksudkan adalah Bilal, Ammar, Suhaib, dan Khabbab serta orang-orang mukmin lainnya
Radhiyallahu 'Anhum yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang mukmin yang lemah dan
masih menjadi budak.

√ Tidaklah mereka berpendapat demikian, melainkan mereka mempunyai keyakinan bahwa diri mereka
mempunyai kedudukan di mata Allah dan diperhatikan oleh-Nya.

√ Mereka berpandangan keliru dalam hal ini dan jelas parah kekeliruannya.

√ QS. Al-An'am: 53 :

"Dan demikianlah telah Kami uji sebagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebagian lain (orang-
orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata, "Orang-orang semacam inikah di antara kita
yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?""
Yakni mereka merasa heran mengapa orang-orang seperti itu mendapat petunjuk, sedangkan diri
mereka tidak.

★ "Dan Karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya, maka mereka akan berkata, 'Ini adalah
dusta yang lama.""

√ Yakni apa yang terkandung di dalam Al-Qur'an itu adalah dusta yang lama, Al-Quran itu dikutip dan
orang-orang dahulu.

√ Mereka mendiskreditkan Al-Qur'an dan orang-orang yang beriman kepadanya.

√ Hal inilah yang dinamakan sifat takabur yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam
melalui sabdanya yang mengatakan:

"Menentang perkara yang hak (benar) dan meremehkan orang."

◼ Ayat 12

{ ‫ظلقلموا قوبلحشقرىَ لفحللمححفسفنَيِقن‬


‫ق لفقساَمناَ قعقربفميِاَ لفيِلحنَفذقر الافذيقن ق‬
‫صقد ك‬ ‫ب لموقسىًّ إفقماَمماَ قوقرححقمةم قوهققذا فكقتاَ ك‬
‫ب لم ق‬ ‫} قوفمحن ققحبلففه فكقتاَ ل‬

"Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat.

Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan
kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

★ Kitab Musa yaitu kitab Taurat sebagai petunjuk dan rahmat.


★ Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang membenarkan kitab-kitab yang telah mendahuluinya dalam
bahasa Arab, bahasa yang fasih, terang, dan jelas.

Al-Qur'an itu mengandung peringatan buat orang-orang kafir dan berita gembira buat orang-orang
mukmin.

◼ Ayat 13

‫} إفان الافذيقن ققاَللوا قرلَبقنَاَ ا‬


‫ال ثلام احستقققاَلموا قفلَ قخحو ك‬
{ ‫ف قعلقحيِفهحم قولِ هلحم يقححقزلنوقن‬

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah " kemudian mereka tetap
istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."

★ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan " Tuhan kami ialah Allah," kemudian mereka tetap
istiqamah maka mereka tidak ada kekhawatiran dalam menghadapi masa depan mereka dan mereka
tiada (pula) berduka cita terhadap masa lalu mereka.

◼ Ayat 14

{ ‫ب احلقجنَافة قخاَلففديقن ففيِقهاَ قجقزامء بفقماَ قكاَلنوا يقحعقمللوقن‬ ‫} لأولقئف ق‬


‫ك أق ح‬
‫صقحاَ ل‬

"Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya-sebagai balasan atas apa yang telah
mereka kerjakan."
★ Yakni amal-amal perbuatan yang dahulu telah mereka kerjakan yang menyebabkan mereka
memperoleh rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang terlimpahkan kepada mereka.

Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian ketiga.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.
Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 29 Rabi'ul Awwal 1440 H

Jum'at, 07 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 4)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************

📚 Tafsir Ayat 15-16

◼ Ayat 15

{ ًّ‫صاَللهل قثلَلثوقن قشحهمرا قحاتى‬ ‫صحيِقنَاَ الحنقساَقن بفقوالفقدحيفه إفححقساَمناَ قحقملقحتهل أللَمهل لكحرمهاَ قوقو ق‬
‫ضقعحتهل لكحرمهاَ قوقححمللهل قوفف ق‬ ‫قوقو ا‬

ِ‫صلفحح فليِ ففي‬ ‫ضاَهل قوأق ح‬‫صاَلفمحاَ تقحر ق‬ ‫يِ قوأقحن أقحعقمقل ق‬ ‫يِ قوقعقلىًّ قوالفقد ا‬ ‫ك الافتيِ أقحنقعحم ق‬
‫ت قعلق ا‬ ‫ب أقحوفزحعفنَيِ أقحن أقحشلكقر نفحعقمتق ق‬
‫إفقذا بقلققغ أقلشادهل قوبقلققغ أقحربقفعيِقن قسنَقةم ققاَقل قر ق‬
‫ك قوإفقنيِ فمقن احللمحسلففميِقن‬ ‫} لذقريافتيِ إفقنيِ تلحب ل‬
‫ت إفلقحيِ ق‬

"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya
mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang sholih yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada
anak cucuku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah
diri.”"

★ Yakni Kami perintahkan kepada manusia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan mengasihi
keduanya.
★ Setelah dalam ayat-ayat terdahulu disebutkan tentang tauhid ikhlas dalam beribadah hanya karena
Allah, dan istiqamah, lalu disebutkan perintah Allah yang memerintahkan manusia untuk berbakti
kepada kedua orang tuanya.

★ Hal seperti ini sering disebutkan secara bergandengan di dalam Al-Qur'an.

√ Seperti yang terdapat di dalam QS. Al-Isra: 23 :

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya."

√ QS. Luqman: 14 :

"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu."

Dan masih banyak ayat-ayat lainnya yang senada.

★ Dari Sa’ad Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Ummu Sa'ad berkata kepada Sa’ad, "Bukankah Allah telah
memerintahkan manusia untuk menaati kedua orang tuanya? Maka sekarang aku tidak mau makan dan,
minum lagi sebelum kamu kafir kepada Allah."

Ternyata Ummu Sa’ad tidak mau makan dan minum sehingga keluarganya terpaksa membuka mulutnya
dengan memakai tongkat (lalu memasukkan makanan dan minuman ke dalamnya).

Lalu turunlah ayat ini.

★ Seorang ibu mengandung dengan susah payah.

Yaitu mengalami kesengsaraan karena mengandungnya dan kesusahan serta kepayahan yang biasa
dialami oleh wanita yang sedang hamil.

★ Dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Yakni dengan penderitaan pula saat melahirkan bayinya lagi sangat susah dan masyaqqat.
★ Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.

√ 'Ali Ibnu Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu menyimpulkan dalil dari ayat ini dan ayat yang ada di dalam QS.
Luqman: 14 :

"Dan menyapihnya dalam dua tahun."

Dan QS. Al-Baqarah: 233 :

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan."

Bahwa masa mengandung yang paling pendek ialah enam bulan.

Ini merupakan kesimpulan yang kuat lagi benar dan disetujui oleh Utsman dan sejumlah sahabat lainnya
Radhiyallahu 'Anhum.

√ Muhammad ibnu Ishaq :

Dari Ma'mar ibnu Abdullah Al-Juhani bahwa seorang lelaki dari kalangan kami pernah mengawini
seorang wanita dari Bani Juhainah.

Dan ternyata wanita itu melahirkan bayi dalam usia kandungan genap enam bulan.

Lalu suaminya menghadap kepada Utsman Radhiyallahu 'Anhu dan menceritakan hal tersebut
kepadanya.

Maka Utsman memanggil wanita tersebut.

Setelah wanita itu berdiri hendak memakai pakaiannya, saudara perempuan wanita itu menangis.

Lalu wanita itu berkata, "Apakah yang menyebabkan engkau menangis? Demi Allah, tiada seorang lelaki
pun yang mencampuriku dari kalangan makhluk Allah selain dia (suaminya), maka Allah-lah Yang akan
memutuskan menurut apa yang dikehendaki-Nya terhadap diriku."

Ketika wanita itu telah dihadapkan kepada Khalifah Utsman Radhiyallahu 'Anhu, maka Utsman
memerintahkan agar wanita itu dihukum rajam.
Dan manakala berita tersebut sampai kepada sahabat 'Ali Ibnu Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu maka
dengan segera 'Ali mendatangi Utsman, lalu berkata kepadanya, "Apakah yang telah dilakukan oleh
wanita ini?"

'Utsman Radhiyallahu 'Anhu menjawab, "Dia melahirkan bayi dalam enam bulan penuh, dan apakah hal
itu bisa terjadi?"

Maka 'Ali Radhiyallahu 'Anhu. bertanya kepada Usman, "Tidakkah engkau telah membaca Al-Qur'an?"

'Utsman menjawab, "Benar."

'Ali mengatakan, "Tidakkah engkau pernah membaca firman-Nya: "Mengandungnya sampai


menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (Al-Ahqaf: 15)

Dan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala selama dua tahun penuh. (Al-Baqarah: 233)

Maka kami tidak menjumpai sisanya selain dari enam bulan".

Utsman Radhiyallahu 'Anhu berkata, "Demi Allah, aku tidak mengetahui hal ini, sekarang kemarikanlah
ke hadapanku wanita itu."

Ma'mar berkata "Demi Allah, tiadalah seorang anak itu melainkan lebih mirip dengan rupa orang tuanya.
Ketika ayahnya melihat bayinya, lalu si ayah berkata, ini benar anakku, demi Allah, aku tidak
meragukannya lagi'."

√ Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma :

Bahwa apabila seorang wanita melahirkan bayi setelah sembilan bulan, maka cukuplah baginya
menyusui bayinya selama dua puluh satu bulan.

Apabila dia melahirkan bayinya setelah tujuh bulan, maka cukup baginya dua puluh tiga bulan menyusui
anaknya.

Dan apabila ia melahirkan bayinya setelah enam bulan maka masa menyusui bayinya adalah genap dua
tahun, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman: "Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan." (Al-Ahqaf: 15)

~~~~~~~~~
⚠ Catatan Peringkas

• Kisah Ummu Sa'ad dapat dibaca kembali melalui Shirah Shahabat yaitu Sa'ad bin Abi Waqqash
Radhiyallahu 'Anhu

• Masyaqqat menurut bahasa artinya kesulitan, kelelahan, kepayahan, kesukaran

• Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.

Ukuran minimal mengandung sampai melahirkan adalah 6 bulan, jika ditambah 2 tahun menyusui anak
menjadi 30 bulan.

Jadi ayat ini tidak bertentangan dengan QS. Luqman : 14.

~~~~~~

★ Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun.

Yakni telah kuat dan menjadi dewasa, akalnya sudah matang dan pemahaman serta pengendalian dirinya
sudah sempurna.

√ Menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila
mencapai usia empat puluh tahun.

√ Masruq : "Bila usiamu mencapai empat puluh tahun, maka hati-hatilah kamu dalam berbuat."

√ HR. Ahmad, Al-Hafizh Abu Ya'la Al-Mausuli :

Dari 'Utsman Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda:

"Seorang hamba yang muslim apabila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah meringankan
hisabnya.
Dan apabila usianya mencapai enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki Inabah (kembali ke jalan-
Nya).

Dan apabila usianya mencapai tujuh puluh tahun, penduduk langit menyukainya.

Dan apabila usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menetapkan kebaikan-
kebaikannya dan menghapuskan keburukan-keburukannya.

Dan apabila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah mengampuni semua dosanya yang terdahulu
dan yang akan datang, dan mengizinkannya untuk memberi syafaat buat ahli baitnya dan dicatatkan
(baginya) di langit, bahwa dia adalah tawanan Allah di bumi-Nya"

★ Dan berdoa :

Ya Tuhanku, tunjukilah aku, (berilah aku ilham, atau bimbinglah aku)

Untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai (di masa mendatang)

Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucu, keturunanku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah
diri.

√ Ini adalah panduan bagi yang sudah berusiah empat puluh tahun untuk memperbaharui taubat dan
berserah diri kepada Allah.

√ HR. Abu Daud :

Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam mengajari doa
tasyahhud, yaitu:

‫َّ قوأق ح‬،َ‫ف بقحيِفن قلللوبفقنَا‬


‫صلفحح قذا ق‬
"‫َّ قواحهفدقناَ سلبل الاسقلَفم‬،َ‫ت بقحيِنَفقنَا‬ ‫َّ أقلق ح‬،‫َّاللاهلام‬،

‫ظهققر فمحنَقهاَ قوقماَ بق ق‬


‫طقن‬ ‫َّ قوقجنَقحبقنَاَ احلفققوافح ق‬،‫ت إفقلىًّ اللَنَوفر‬
‫ش قماَ ق‬ َ‫َّقونققجقنَاَ فمقن ال ل‬،
‫ظللقماَ ف‬

َ‫َّ قولذقراياَتفقنَا‬،َ‫َّ قوأقحزقوافجقنَا‬،َ‫صاَفرقناَ قوقلللوبفقنَا‬


‫َّقوقباَفرحك لققنَاَ ففيِ أقحسقماَفعقنَاَ قوأقحب ق‬،

‫ب الارفحيِلم‬ ‫ك أقحن ق‬
‫ت التااوا ل‬ ‫ب قعلقحيِقنَاَ إفنا ق‬
‫َّقوتل ح‬،

َ‫َّ قوأقحتفمحمقهاَ قعلقحيِقنَا‬،َ‫َّ لمحثفنَيِقن بفقهاَ ققاَبففليِقها‬،‫ك‬


‫"قواقجقعحلقنَاَ قشاَفكفريقن لفنَفحعقمتف ق‬
"Ya Allah, satukanlah hati kami, berilah kebaikan kepada keluarga kami, tunjukkanlah jalan-jalan
keselamatan.

Selamatkanlah (bebaskanlah) kami dari kegelapan menuju kepada cahaya, dan jauhkanlah kami dari
perbuatan-perbuatan fahisyah, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.

Dan berkahilah bagi kami pendengaran kami, penglihatan kami hati kami, istri-istri kami dan keturunan
kami.

Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Dan jadikanlah kami sebagai orang-orang yang mensyukuri nikmat-Mu, selalu memuji dan menerima
nikmat itu, dan sempurnakanlah bagi kami nikmat itu."

◼ Ayat 16

{ ‫ق الافذيِ قكاَلنوا ليوقعلدوقن‬ ‫ب احلقجنَافة قوحعقد ال ق‬


‫صحد ف‬ ‫صقحاَ ف‬ ‫} لأولقئف ق‬
‫ك الافذيقن نقتقققبالل قعحنَهلحم أقححقسقن قماَ قعفمللوا قونققتجاَقولز قعحن قسيِققئاَتففهحم ففيِ أق ح‬

"Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan
dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang
benar yang telah dijanjikan kepada mereka."

★ Yakni mereka yang menyandang predikat yang telah kami sebutkan yaitu orang-orang yang bertaubat
dan kembali kepada Allah lagi menanggulangi apa yang telah mereka lewatkan dengan bertaubat dan
memohon ampun, merekalah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal baiknya dan Kami
maafkan kesalahan-kesalahan mereka, dan Kami ampuni dosa-dosa mereka serta Kami terima amal
mereka walaupun sedikit.

Mereka termasuk penghuni-penghuni surga.

Demikianlah status mereka di sisi Allah sebagaimana yang telah dijanjikan oleh-Nya kepada orang-orang
yang bertaubat dan kembali ke jalan-Nya.
★ HR. Ibnu Jarir :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma dari Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam dari Ar-Ruhul Amin
(Malaikat Jibril) 'Alayhis Salam yang mengatakan:

"Seorang hamba akan didatangkan kebaikan dan keburukannya, lalu dilakukanlah penghapusan
sebagiannya dengan sebagian yang lain (maksudnya kebaikannya dikurangi karena keburukannya).

Jika masih tersisa suatu kebaikan, Allah memberikan keluasan kepadanya di dalam surga."

Ibnu Jarir lalu datang kepada Ali Yazdad dan ternyata dia pun meriwayatkan hadis yang semisal.

Ibnu Jarir bertanya, "Bagaimana jika kebaikannya habis?"

Ali menjawab dengan membacakan firman-Nya: "Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari
mereka amal baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama
penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka." (Al-Ahqaf: 16)

Hanya Allah Yang Maha Mengetahui

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian keempat.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas


📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------
📚 Edisi : 02 Rabi'ul Akhir 1440 H

Senin, 10 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 6)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************

📚 Tafsir Ayat 21-25

◾ Ayat 21

‫اق إفقنيِ أققخاَ ل‬


‫ف قعلقحيِلكحم قعقذا ق‬
{ ‫ب يقحولم قعفظيِلم‬ ‫ت اللَنَلذلر فمحن بقحيِفن يققدحيفه قوفمحن قخحلفففه قألِ تقحعبللدوا فإلِ ا‬ ‫} قواحذلكحر أققخاَ قعاَلد إفحذ أقحنقذقر ققحوقمهل فباَلححققاَ ف‬
‫ف قوققحد قخلق ف‬

"Dan ingatlah (Hud) saudara kaum ‘Ad, yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al-
Ahqaaf dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan
sesudahnya (dengan mengatakan), "Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku
khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar.”"
★ Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, menghibur Nabi-Nya yang sedang menghadapi pendustaan
dari sebagian kaumnya yang mendustakannya.

★ Dia adalah Nabi Hud 'Alayhis Salam yang diutus oleh Allah kepada kaum ‘Ad yang pertama; mereka
bertempat tinggal di bukit-bukit pasir (Al-Ahqaaf).

★ Al-Ahqaaf artinya bukit-bukit dan gua-gua.

Ahqaaf adalah nama sebuah lembah yang terletak di Hadramaut, dikenal dengan sebutan Barhut;
dilemparkan ke dalamnya ruh orang-orang kafir.

★ 'Ad adalah suatu kaum di negeri Yaman, penduduk daerah pesisir di suatu daerah yang dikenal dengan
sebutan Asy-Syahr.

★ HR. Ibnu Majah :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wassalam bersabda:

"Semoga Allah merahmati kita dan saudara kaum 'Ad (Nabi Hud 'Alayhis Salam)"

★ Sesungguhnya telah terdahulu Allah mengutus kepada orang-orang yang tinggal di sekeliling (di
sekitar) negeri mereka, yakni di kota-kota, rasul-rasul yang membawa peringatan kepada mereka.

√ Semakna dengan QS. Al-Baqarah: 66 :

"Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu dan bagi mereka yang
akan datang kemudian."

√ Dan QS. Fushshilat: 13-14 :

"Jika mereka berpaling, maka katakanlah, "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir
yang menimpa kaum 'Ad dan kaum Tsamud.”

Ketika rasul-rasul datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka (dengan menyerukan),
"Janganlah kamu menyembah selain Allah.”"
★ Nabi Hud 'Alayhis Salam mengatakan kepada mereka "Janganlah kamu menyembah selain Allah,
sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar."

◾ Ayat 22

{ ‫صاَفدفقيِقن‬ ‫} ققاَللوا أقفجحئتققنَاَ لفتقأحففقكقنَاَ قعحن آلفهقتفقنَاَ فقأحتفقنَاَ بفقماَ تقفعلدقناَ إفحن لكحنَ ق‬
‫ت فمقن ال ا‬

"Mereka menjawab, "Apakah kamu datang kepada kami untuk memalingkan kami dari (menyembah)
tuhan-tuhan kami?

Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk
orang-orang yang benar.”"

★ Tetapi kaumnya menjawab :

"Apakah kamu datang kepada kami untuk menghalang-halangi kami dari menyembah tuhan-tuhan kami?

★ Mereka meminta agar adzab Allah disegerakan kepada mereka.

Hal ini mereka katakan dengan nada menantang dan tidak percaya dengan peringatan dan ancaman
tersebut.

★ Semakna dengan QS. Asy-Syura: 18 :

"Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan."

◼ Ayat 23
‫اف قوألبقلقلغلكحم قماَ ألحرفسحل ل‬
{ ‫ت بففه قولقفكقنَيِ أققرالكحم ققحومماَ تقحجهقللوقن‬ ‫} ققاَقل إفناقماَ احلفعحللم فعحنَقد ا‬

"Ia berkata, "Sesungguhnya pengetahuan (tentang itu) hanya pada sisi Allah dan aku (hanya)
menyampaikan kepadamu apa yang aku diutus dengan membawanya, tetapi aku lihat kamu adalah kaum
yang bodoh.”"

★ Yakni hanya Allah-lah yang mengetahui perihal kalian.

Jika kalian memang berhak untuk disegerakan adzab-Nya kepada kalian, tentulah Dia akan melakukannya
terhadap kalian.

Adapun mengenai diriku, maka tugasku hanyalah menyampaikan kepada kalian apa yang diutuskan
kepadaku.

Tetapi aku lihat kamu adalah kaum yang bodoh.

Yaitu tidak berakal dan tidak memahami.

◼ Ayat 24

{ ‫ب أقفليِكم‬
‫ض لمحمفطلرقناَ بقحل هلقو قماَ احستقحعقجحلتلحم بففه فريكح ففيِقهاَ قعقذا ك‬
‫ضاَ لمحستقحقبفقل أقحوفديقتففهحم ققاَللوا هققذا قعاَفر ك‬
‫} فقلقاماَ قرأقحوهل قعاَفر م‬

"Maka tatkala mereka melihat adzab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka,
berkatalah mereka, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.”

(Bukan), bahkan itulah adzab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin mengandung
azab yang pedih"
★ Yakni ketika mereka melihat adzab itu datang kepada mereka, mereka mengira bahwa itu adalah awan
yang menurunkan hujan kepada mereka, maka bergembiralah mereka dengan kedatangannya.

Sebelum itu mereka memang sangat memerlukan hujan karena sudah lama tidak turun hujan kepada
mereka.

★ Itu adalah adzab yang kalian inginkan melalui perkataan kalian, "Datangkanlah azab itu kepada kami
jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

◼ Ayat 25

{ ‫ك نقحجفزيِ احلققحوقم احللمحجفرفميِقن‬ ‫} تلقدقملر لكال قشحيِلء بفأ قحمفر قربققهاَ فقأ ق ح‬
‫صبقلحوا قلِ يلقرىَ فإلِ قمقساَفكنَلهلحم قكقذلف ق‬

"Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang
kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
kaum yang berdosa."

★ Yakni adzab tersebut akan menghancurkan segala sesuatu yang ada di negeri mereka yang berhak
untuk dihancurkan dengan seizin Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menghancurkan negeri mereka.

★ Semakna dengan QS. Adz-Dzariyat: 42 :

"Angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilandanya, melainkan dijadikannya seperti serbuk."

Yaitu seperti sesuatu yang lapuk.


★ Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka karena
semuanya telah binasa, tanpa ada seorang pun dari mereka yang hidup.

★ Demikianlah hukuman Kami terhadap orang yang mendustakan rasul-rasul Kami dan menentang
perintah Kami.

★ HR Ahmad, Al-Bukhari Muslim :

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa ia belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam
bilamana tertawa kelihatan langit-langitnya, sesungguhnya tertawa beliau hanyalah tersenyum.

'Aisyah Radhiyallahu 'Anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam apabila melihat
mendung atau angin yang besar, maka terlihat ada perubahan pada roman muka beliau.

Lalu 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang merasa gembira
bila mereka melihat awan karena adanya harapan akan turun hujan. Tetapi aku amati apabila engkau
melihatnya, ada perasaan kurang senang di wajahmu."

Maka Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawab:

"Hai Aisyah, saya merasa khawatir bila di dalam awan itu terdapat adzab, karena ada suatu kaum yang
telah diadzab melalui angin yang besar (awan), kaum itu melihat kedatangan adzab tersebut, lalu mereka
mengatakan, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.”

★ HR. Ahmad :

Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam apabila melihat awan muncul di cakrawala langit dan arah mana pun, beliau meninggalkan
pekerjaannya.

Dan jika beliau berada di dalam shalatnya, mengucapkan doa berikut:

‫َّ إفقنيِ أقلعولذ بف ق‬،‫"اللاهلام‬


"‫ك فمحن قشقر قماَ ففيِفه‬
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang terkandung di dalam awan
ini.

Dan jika ternyata awan itu hilang, maka beliau memuji kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Jika hujan turun, maka beliau membaca doa:

‫َّ ق‬،‫"اللاهلام‬
"َ‫صيِقمباَ قناَففمعا‬

"Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) hujan yang bermanfaat.""

★ HR. Muslim :

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bila ada angin bertiup
sangat kuat, beliau mengucapkan doa berikut:

‫َّ قوقشقر قماَ ألحرفسلق ح‬،َ‫َّ قوقشقر قماَ ففيِقها‬،َ‫ك فمحن قشقرقها‬
"‫ت بففه‬ ‫َّ قوقخحيِقر قماَ ألحرفسلق ح‬،َ‫َّ قوقخحيِقر قماَ ففيِقها‬،َ‫ك قخحيِقرقها‬
‫َّ قوأقلعولذ بف ق‬،‫ت بففه‬ ‫َّ إفقنيِ أقحسأ قلل ق‬،‫"اللاهلام‬

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan yang ada padanya serta kebaikan dari
apa yang Engkau kirimkan melaluinya.

Dan aku berlindung kepada Engkau dari keburukannya dan keburukan yang ada padanya serta keburukan
dari apa yang Engkau kirimkan melaluinya."

Apabila langit mendung, roman muka beliau berubah dan melangkah keluar dan masuk serta mondar-
mandir.

Dan apabila turun hujan, barulah beliau merasa tenang.


Hal itu diketahui oleh Siti Aisyah Radhiyallahu 'Anha, lalu ia menanyakan kepada beliau tentang sikapnya
itu.

Maka beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawab:

"Hai 'Aisyah, barangkali hal itu seperti apa yang dikatakan oleh kaum 'Ad, "Maka tatkala mereka melihat
azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, 'Inilah awan yang
akan menurunkan hujan kepada kami' (Al-Ahqaf: 24)"

★ HR. Ath-Thabrani :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda:

"Allah tidak membukakan angin terhadap kaum ‘Ad kecuali hanya semisal dengan lubang tempat cincin.

Kemudian angin itu dikirimkan menuju daerah pedalaman mereka, lalu ke daerah perkotaan mereka.

Dan ketika penduduk perkotaan melihat datangnya angin itu (yang berupa awan hitam), mereka
mengatakan, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami sedang menuju ke lembah-lembah
kami."

Sedangkan penduduk pedalaman telah berada di dalam angin itu (terbawa terbang), lalu mereka
ditimpakan kepada penduduk perkotaan hingga semuanya binasa.

Angin itu memporak-porandakan kantung-kantung tempat mereka berada sehingga keluarlah angin itu
dari celah-celah pintu-pintu tempat mereka."

Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

~~~~~~~~~

⚠ Catatan Peringkas

Kisah binasanya kaum 'Ad ada dalam tafsir QS. Hud secara lengkap, Insyaa Allah akan diposting jika
saatnya tiba
~~~~~~~~~~

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian keenam.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.
Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 04 Rabi'ul Akhir 1440 H

Rabu, 12 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 8)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************

‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************
📚 Tafsir Ayat 29-32

◾Ayat 29

{ ‫ضقيِ قولاحوا إفقلىًّ ققحوفمفهحم لمحنَفذفريقن‬ ‫ضلروهل ققاَللوا أقحن ف‬


‫صلتوا فقلقاماَ قل ف‬ ‫ك نقفقمرا فمقن احلفجقن يقحستقفملعوقن احلقلحرآقن فقلقاماَ قح ق‬ ‫} قوإفحذ ق‬
‫صقرحفقنَاَ إفلقحيِ ق‬

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur’an, maka
tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya), lalu mereka berkata, 'Diamlah kamu (untuk
mendengarkannya).”

Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan."

★ HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, At-Turmuzi, An-Nasai :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam tidak pernah
membacakan Al-Qur'an kepada jin dan tidak pula beliau melihat mereka.

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam berangkat bersama segolongan sahabatnya menuju pasar Ukaz.

Dan saat itu antara setan dan berita dari langit telah dihalang-halangi, karena langit telah dijaga oleh
bintang-bintang yang menyala nyala yang melempari setan yang hendak mencuri-curi dengar dari berita
langit, maka setan-setan pun kembali kepada kaumnya.

Maka kaumnya bertanya, "Mengapa kalian?"

Setan-setan itu menjawab, "Telah dihalang-halangi antara kami dan berita dari langit, dan dikirimkan
bintang yang menyala-nyala mengejar kami."

Kaumnya berkata, "Tiada yang menjadi penyebab kalian dihalang-halangi dari berita langit, melainkan
telah terjadi sesuatu peristiwa. Maka berangkatlah kalian ke belahan timur dan barat bumi, lalu carilah
penyebab yang menghalang-halangi kalian dari berita langit itu!"

Maka berangkatlah mereka menjelajahi belahan timur dan barat bumi untuk mencari orang yang
menjadi penyebab yang menghalang-halangi mereka dari berita langit.
Serombongan jin berangkat menuju ke arah Tihamah yang saat itu Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam sedang berada di Nakhlah dalam perjalanannya menuju pasar 'Ukaz.

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam sedang melakukan shalat Shubuh mengimami para sahabatnya.

Ketika jin-jin itu mendengar bacaan Al-Qur'an, maka mereka mendengarkannya, lalu mengatakan, "Demi
Allah, inilah yang menjadi penyebab kalian dihalang-halangi dari berita langit."

Dan ketika rombongan jin itu kembali kepada kaumnya, mereka berkata kepada kaumnya:
"Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan (yang) memberi petunjuk
kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami (Al-Jin: 1-2)"

Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan firman-Nya: "Katakanlah (hai Muhammad), "Telah
diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an) " (Al-Jin: 1)

Dan sesungguhnya yang diwahyukan kepada Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam hanyalah menceritakan
tentang ucapan jin kepada kaumnya.

★ HR. Ahmad, At-Turmuzi, An-Nasai :

Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa dahulu jin dapat mendengarkan wahyu (mencuri-curi
dengar dari berita langit), maka mereka mendengarkan satu kalimat, lalu mereka membubuhinya dengan
sepuluh kalimat.

Maka apa yang mereka dengar itu adalah benar dan apa yang mereka tambahkan itu adalah batil.

Dan pada masa itu bintang-bintang masih belum dilemparkan kepada mereka.

Tetapi ketika Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam diutus, maka tidak sekali-kali seseorang dari mereka
menempati tempat kedudukannya (di pengintaian), melainkan dilempar dengan panah yang berapi
(bintang yang menyala-nyala) yang membakar semua yang dikenainya.

Lalu mereka melapor kepada pemimpin mereka, yaitu Iblis.

Maka Iblis berkata, "Ini tidak lain hanyalah karena ada sesuatu perkara yang terjadi."
Lalu iblis menyebarkan bala tentaranya, dan tiba-tiba bala tentara iblis bersua dengan Nabi Shallallahu
'Alayhi Wasallam yang sedang shalat di antara kedua Bukit Nakhlah.

Lalu mereka mendatanginya, dan sepulang dari itu mereka menceritakan hal itu kepada iblis, lalu iblis
berkata, "Itulah yang dimaksud dengan kejadian di bumi."

★ Abu Bakar ibnu Abu Syaibah :

Dari Abdullah ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu bahwa jin-jin itu turun menemui Nabi Shallallahu 'Alayhi
Wasallam yang saat itu sedang membaca Al-Qur'an di Lembah Nakhlah.

Ketika mereka mendengar bacaannya, mereka mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengatakan
kepada teman-temannya, "Diamlah!"

Jumlah mereka adalah sembilan jin, yang salah satu dari mereka berupa zauba'ah (angin puyuh).

Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu
yang mendengarkan Al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya), lalu mereka berkata,
'Diamlah kamu (untuk mendengarkannya).” Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada
kaumnya (untuk) memberi peringatan. (Al-Ahqaf: 29) sampai dengan firman-Nya: Mereka itu dalam
kesesatan yang nyata. (Al-Ahqaf: 32)

★ HR. Muslim :

Dari Amir bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, "Apakah ada seseorang
dari kalian (para sahabat) yang menemani Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam di malam jin?"

Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu menjawab, "Tidak ada seorang pun dari kami yang menemaninya."

Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu melanjutkan bahwa pada mulanya kami bersama Nabi Shallallahu
'Alayhi Wasallam di suatu malam.

Tiba-tiba kami merasa kehilangan beliau, maka kami mencarinya di lembah-lembah dan lereng-lereng
sekitar kami berada, hingga ada yang mengatakan bahwa beliau dibawa terbang dan ada pula yang
mengatakan diculik.

Malam itu kami jalani dengan penuh kecemasan, dan pada pagi harinya tiba-tiba muncullah beliau dari
arah Hira.
Maka kami berkata, "Wahai Rasulullah, kami merasa kehilangan engkau, dan kami telah mencari engkau
kemana-mana, tetapi kami tidak menjumpai engkau. Akhirnya kami jalani malam ini dengan penuh
kegelisahan yang pernah dialami oleh suatu kaum."

Beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda:

"Telah datang kepadaku undangan dari jin, maka aku berangkat bersama mereka dan aku bacakan
kepada mereka Al-Qur’an."

Maka Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam membawa serta kami dan memperlihatkan kepada kami
jejak mereka dan bekas perapian mereka.

Para sahabat bertanya kepada beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam tentang makanan yang dikonsumsi
oleh jin, maka beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam menjawab:

"Semua tulang hewan yang disebutkan nama Allah (saat menyembelihnya) yang berada di tangan kalian
dalam keadaan masih ada dagingnya, dan semua kotoran atau kotoran hewan ternak kalian.

Maka janganlah kalian beristinja (bersuci) dengan memakai keduanya, karena sesungguhnya keduanya
adalah makanan saudara kalian."

Dan banyak riwayat lainnya.

★ Bahwa pada permulaan kejadiannya mereka mendengar bacaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh Nabi
Shallallahu 'Alayhi Wasallam sedangkan beliau sendiri tidak menyadari kehadiran, tidak merasakan
keberadaan mereka (jin-jin yang mendengarkan bacaannya) sebelum Allah Subhanahu Wa Ta'ala
menurunkan wahyu kepadanya yang menceritakan perihal mereka.

Kemudian sesudah itu mereka mengirimkan delegasinya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam.

Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam pergi menemui jin dengan sengaja, lalu membacakan
(mengajarkan) Al-Qur'an kepada mereka, dan menyeru mereka untuk menyembah Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.

Dan Allah mensyariatkan bagi mereka melalui lisan Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam semua ketentuan
hukum yang diperlukan oleh mereka pada masa itu.
Pada permulaannya beliau berangkat menemui mereka tanpa ditemani oleh seorang pun, baik Ibnu
Mas'ud maupun yang lainnya.

Kemudian sesudah itu beliau Shallallahu 'Alayhi Wasallam keluar bersama Ibnu Mas'ud di malam yang
lain,

Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu tidaklah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam saat
beliau berbicara dengan jin dan menyeru mereka untuk menyembah Allah, melainkan ia berada jauh dari
Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam.

Dan tiada seorang pun yang menemani Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam selain dia sendiri,
sekalipun demikian ia tidak menyaksikan saat pembicaraan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam
dengan mereka.

★ Dalam ayat ini dijelaskan bahwa jin mendengarkan bacaan Al-Qur'an ini dengan penuh perhatian, ini
menggambarkan etika dan sopan santun mereka kepada apa yang didengarnya.

√ HR. Al-Baihaqi :

Dari Jabir ibnu Abdullah Radhiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam membaca
surat Ar-Rahman hingga selesai, kemudian beliau bersabda: "Mengapa aku lihat kalian diam, sungguh jin
lebih baik daripada kalian dalam hal jawabannya, karena tidak sekali-kali aku bacakan kepada mereka
ayat ini, yaitu firman-Nya, "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”

Melainkan mereka menjawab, "Tiada sesuatu pun dari tanda kebesaran atau nikmat-Mu yang kami
dustakan, wahai Tuhan kami, segala puji bagi Engkau.""

★ Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya dan memberikan peringatan
kepada mereka sesuai dengan apa yang mereka dengar dari bacaan Rasulullah Shallallahu 'Alayhi
Wasallam.

√ Di kalangan makhluk jin hanya terdapat pemberi peringatan, tetapi tidak ada rasul dari kalangan
mereka.
Dan memang tidak diragukan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak pernah mengirimkan seorang rasul
pun kepada jin dan kalangan mereka sendiri.

Setiap nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala sesudah Nabi Ibrahim 'Alayhis Salam adalah dari
keturunannya.

~~~~~~~

⚠ Catatan Peringkas :

√ Kisah jawaban Jin saat mendengar QS. Ar-Rahmaan ini telah dijelaskan dalam Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir Edisi QS. Ar-Rahmaan bagian 1 pada 16 Shafar 1440 atau Kamis, 25 Oktober 2018.

√ Adapun QS. Al-Jinn ayat 1-2 telah diposting dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Edisi 27 Syawal 1439
atau 11 Juli 2018

~~~~~~~~~

◾ Ayat 30

‫ق قوإفقلىًّ طقفري ل‬
{ ‫ق لمحستقفقيِلم‬ ‫} ققاَللوا قياَ ققحوقمقنَاَ إفاناَ قسفمحعقنَاَ فكقتاَمباَ لأنزقل فمحن بقحعفد لموقسىًّ لم ق‬
‫صقدمقاَ لفقماَ بقحيِقن يققدحيفه يقحهفديِ إفقلىًّ احلقح ق‬

"Mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah
diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus."

★ Ini semua adalah jin yang berkata.


★ Mereka (Jin) tidak menyebutkan Nabi Isa 'Alayhis Salam, karena Nabi Isa 'Alayhis Salam diturunkan
kepadanya kitab Injil yang isinya hanya mengandung nasihat-nasihat, hal-hal keutamaan, tetapi sedikit
mengandung perkara halal dan haram.

Pada hakikatnya merupakan syariat yang menyempurnakan kitab Taurat, dan hal ini berarti yang
dipegang adalah kitab Taurat.

Karena itulah jin mengatakan, "Yang diturunkan sesudah Musa."

Hal yang sama telah dikatakan oleh Waraqah ibnu Naufal ketika Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam
menceritakan kepadanya kisah turunnya Jibril 'Alayhis Salam pada yang pertama kali, lalu Waraqah ibnu
Naufal berkata, "Beruntunglah, dia adalah An-Namus (malaikat) yang pernah datang kepada Musa.
Aduhai, sekiranya diriku dapat hidup sampai di masa itu dan dalam keadaan kuat."

★ Mereka berkata Al-Qur'an membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang telah
diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, lagi memimpin kepada kebenaran yakni dalam hal akidah dan
pemberitaan, dan kepada jalan yang lurus dalam beramal.

√ Karena sesungguhnya Al-Qur'an itu mengandung dua perkara, yaitu berita dan perintah.

√ Beritanya benar dan perintahnya adil, seperti disebutkan dalam QS. Al-An'am: 115 :

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an) sebagai kalimat yang benar dan adil."

√ Dan QS. At-Taubah: 33 :

"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang
benar."

Petunjuk adalah ilmu yang bermanfaat dan agama yang benar artinya amal yang sholih.
◾ Ayat 31

{ ‫ب أقفليِلم‬ ‫} قياَ ققحوقمقنَاَ أقفجيِلبوا قدافعقيِ ا‬


‫اف قوآفملنَوا بففه يقحغففحر لقلكحم فمحن لذلنوبفلكحم قويلفجحرلكحم فمحن قعقذا ل‬

"Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari adzab yang pedih."

★ Makna ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam diutus kepada dua
makhluk, jin dan manusia, mengingat Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam menyeru mereka untuk
menyembah Allah dan membacakan kepada mereka Al-Qur'an yang di dalamnya terkandung perintah
dan taklif buat kedua jenis makhluk ini; juga mengandung janji dan ancaman, yaitu surat Ar-Rahman.

★ Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melindungi kalian dari adzab-Nya yang pedih.

√ Jin yang mukmin sama dengan manusia yang mukmin, yakni mereka dimasukkan ke dalam surga.

Seperti yang dianut oleh Madzhab segolongan ulama Salaf (terdahulu).

√ QS. Ar-Rahman: 46-47 :

"Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

√ Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menganugerahkan kepada dua jenis makhluk-Nya pahala surga bagi
mereka yang berbuat baik dari kalangan keduanya.

Dan jin telah menjawab ayat ini dengan ungkapan rasa syukur yang lebih kuat daripada manusia.

Mereka mengatakan, "Tiada sesuatu pun dari tanda-tanda kebesaran dan nikmat-Mu yang kami
dustakan, wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji."
Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak sekali-kali menjanjikan pahala bagi mereka yang kemudian tidak
mereka terima.

Sesungguhnya apabila Allah membalas jin yang kafir dengan neraka sebagai keadilan dari-Nya, maka
terlebih lagi bila Dia membalas jin yang mukmin dengan surga sebagai karunia dari-Nya.

QS. Al-Kahfi: 107 :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih, bagi mereka adalah surga Firdaus
menjadi tempat tinggal"

√ Apa yang disebutkan oleh mereka dalam tafsir ayat ini yang menyebutkan balasan keimanan "yaitu
dihapuskan dosa-dosanya dan diselamatkan dari azab yang pedih" memastikan yang bersangkutan
dimasukkan ke dalam surga.

Karena sesungguhnya di akhirat itu tidak lain hanyalah ada surga atau neraka.

Barang siapa yang diselamatkan dari neraka, pasti dimasukkan ke dalam surga.

◾ Ayat 32

{ ‫ضلَلل لمفبيِلن‬ ‫س لقهل فمحن لدونففه قأولفقيِاَلء لأولقئف ق‬


‫ك ففيِ ق‬ ‫ض قولقحيِ ق‬
‫س بفلمحعفجلز ففيِ الحر ف‬ ‫ب قدافعقيِ ا‬
‫اف فقلقحيِ ق‬ ‫} قوقمحن قلِ يلفج ح‬

"Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan
dapat melepaskan diri dari adzab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah.

Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.""

★ Bahkan kekuasaan Allah mencakup dan meliputi mereka.


Dan tiada seorang pun yang dapat menyelamatkan mereka dari adzab

★ Ini mengandung ancaman dan peringatan; jin menyeru kepada kaumnya untuk menyembah Allah
dengan cara targib dan tarhib (anjuran dan peringatan), karena itulah seruannya itu berhasil terhadap
sebagian besar dari mereka, dan mereka datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam, delegasi
demi delegasi, seperti yang telah disebutkan di atas.

Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian kedelapan.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.

Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------
📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

RINGKASAN TAFSIR IBNU KATSIR

------------------------------------------

📚 Edisi : 05 Rabi'ul Akhir 1440 H

Kamis, 13 Desember 2018 M

‫( ) احلقححققاَ ف‬Bagian 9)*


📚 *QS. 46. AL-AHQAAF ( ‫ف‬

****************
‫بفحسفم ا‬
‫اف الارححقمفن الارفحيِفم‬

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

******************

📚 Tafsir Ayat 33-35

◾Ayat 33

{ ‫ض قولقحم يقحعقيِ بفقخحلقففهان بفققاَفدلر قعقلىًّ أقحن يلححيِفقيِ احلقمحوقتىًّ بققلىًّ إفناهل قعقلىًّ لكقل قشحيِلء ققفديكر‬
‫ت قوالحر ق‬ ‫} أققولقحم يققرحوا أقان ا‬
‫اق الافذيِ قخلق ق‬
‫ق الاسقمقوا ف‬

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan
bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati?

Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

★ Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, bahwa tidakkah mereka yang ingkar kepada adanya hari
berbangkit di hari kiamat lagi menganggap mustahil tubuh-tubuh ini akan dihidupkan kembali di hari
kemudian melihat.

★ Bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak tidak susah payah dalam
menciptakannya, bahkan hanya tinggal mengatakan terhadapnya, "Jadilah kamu!"

Maka jadilah ia tanpa dapat dicegah atau ditolak, melainkan tunduk patuh memenuhi perintah-Nya
dengan rasa takut.

Bukankah Tuhan yang demikian dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati?
★ Semakna dengan QS. Al-Mu’min: 57 :

"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui."

◾ Ayat 34

‫ق ققاَللوا بققلىًّ قوقربققنَاَ ققاَقل فقلذولقوا احلقعقذا ق‬


{ ‫ب بفقماَ لكحنَتلحم تقحكفللروقن‬ ‫س هققذا فباَحلقح ق‬
‫ض الافذيقن قكفقلروا قعقلىًّ الانَاَفر أقلقحيِ ق‬
‫} قويقحوقم يلحعقر ل‬

"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka, (dikatakan kepada mereka),
"Bukankah (adzab) ini benar?"

Mereka menjawab, "Ya benar, demi Tuhan kami.”

Allah berfirman, "Maka rasakanlah adzab ini disebabkan kamu selalu ingkar.”"

★ Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, mengancam dan memperingatkan orang-orang yang
kafir kepada-Nya:

"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan kepada neraka, (dikatakan kepada mereka),
"Bukankah (adzab) ini benar?”"

Dikatakan hal ini kepada mereka dengan nada kecaman, "Bukankah azab ini benar, apakah ini sihir
ataukah kalian tidak melihat?'

★ Mereka menjawab, "Ya benar, demi Tuhan kami.”

Yakni tiada jalan lain bagi mereka kecuali mengakui kebenarannya.


◾ Ayat 35

{ ‫ك فإلِ احلققحولم‬ ‫صبققر لأوللو احلقعحزفم فمقن اللَرلسفل قولِ تقحستقحعفجحل لقهلحم قكأ قناهلحم يقحوقم يققرحوقن قماَ ليوقعلدوقن لقحم يقحلبقلثوا فإلِ قساَقعةم فمحن نققهاَلر قبلَ ك‬
‫غ فقهقحل يلحهلق ل‬ ‫قفاَ ح‬
‫صبفحر قكقماَ ق‬
‫} احلقفاَفسلقوقن‬

"Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah
bersabar, dan janganlah kamu meminta disegerakan (adzab) bagi mereka.

Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka, (mereka) seolah-olah tidak tinggal (di
dunia) melainkan sesaat pada siang hari.

(Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."

★ Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman seraya memerintahkan kepada rasulNya untuk
bersabar dalam menghadapi kedustaan sebagian dari kaumnya yang mendustakannya.

★ Yaitu bersabar dan berteguh hati dalam menghadapi kaum masing-masing yang mendustakan
mereka.

Rasul ulul 'azmi menurut pendapat yang paling terkenal, mereka adalah Nabi Nuh 'Alayhis Salam, Nabi
Ibrahim 'Alayhis Salam, Nabi Musa 'Alayhis Salam, Nabi Isa 'Alayhis Salam, dan penutup semua para nabi
(yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam).

HR. Ibnu Abu Hatim :

Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha :

Bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam melakukan puasanya terus-menerus, lalu berbuka.

Kemudian berpuasa lagi terus-menerus, lalu berbuka.

Kemudian berpuasa lagi terus-menerus, lalu bersabda:


"Hai Aisyah, sesungguhnya dunia itu tidak layak bagi Muhammad dan juga bagi keluarga Muhammad.

Hai Aisyah, sesungguhnya Allah tidak rela terhadap ulul 'azmi dari para rasul kecuali menghendaki dari
mereka sabar dalam menghadapi hal-hal yang tidak disukai dan teguh hati dalam menghadapi
kesenangan dunia.

Kemudian Dia tidak rela dariku kecuali Dia membebankan kepadaku apa yang telah Dia bebankan kepada
mereka.

Untuk itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang
mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar.” (Al-Ahqaf: 35).

Dan sesungguhnya aku, demi Allah, benar-benar bersabar sebagaimana para rasul ulul 'azmi bersabar
dengan sekuat kemampuanku, dan tiada kekuatan (dalam mengerjakan ketaatan) kecuali hanya dengan
(pertolongan) Allah."

★ Dan janganlah kamu meminta agar adzab ditimpakan kepada mereka dengan segera.

√ Hal ini semakna dengan QS. Al-Muzzammil: 11 :

"Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang
mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar."

√ Dan QS. Ath-Thariq: 17 :

"Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar."

★ "Pada hari mereka melihat adzab yang diancamkan kepada mereka, (mereka merasa) seolah-olah
tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari."

√ Semakna dengan QS. An-Nazi'at: 46 :

"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia)
melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari."
√ Juga dengan QS. Yunus : 45 :

"Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu)
seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) melainkan hanya sesaat saja di siang hari (di waktu
itu) mereka saling berkenalan"

★ "Inilah suatu pelajaran yang cukup."

Ibnu Jarir mengatakan bahwa ayat ini mengandung dua takwil :

1. Bahwa masa tinggal itu adalah masa yang cukup.

2. Bahwa Al-Qur'an ini adalah pelajaran yang cukup.

★ "Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."

Artinya, tiada yang dibinasakan oleh Allah kecuali hanyalah orang yang binasa.

Ini merupakan keadilan dari-Nya, yaitu bahwa Dia tidak mengadzab kecuali hanya orang-orang yang
berhak mendapat adzab.

Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

📚 Demikian Tafsir Surat AL-AHQAAF bagian kesembilan (terakhir).

Insyaa Allah esok memasuki surat berikutnya.

Segala Puji bagi Allah atas segala karunia, anugerah yang telah dilimpahkan-Nya, dan hanya kepada-Nya
memohon taufik dan pemeliharaan.
Jazaakumullah khayran katsiran sudah sabar menyimak.

📚 📚Diringkas oleh Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14


Sumber : Playstore Aplikasi Quran Tafsir Ibnu Katsir yang diringkas

📚 *Ringkasan Tafsir ini dan sebelumnya ( yaitu Surat-surat di Juz 30, Juz 29, Juz 28, Juz 27 dan QS. Al-
Faatihah) juga diposting/ditayangkan di FB : Nur Attin Isnaini.*

Tulisan yang diawali simbol "⚠", maka ini bukan isi dari Kitab Tafsir Ibnu Katsir tapi penjelasan singkat
yang dirasa perlu dari saya sebagai peringkas.

-------------------------------------------------------------

📚Dipersembahkan untuk seluruh Odojers Fasil 14 dan seluruh Fasil lainnya.

Mari sempatkan membaca tafsir Al Qur'an

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari ayat ini.

Aamiin

📚Jika sudah membaca tafsir ini maka sahabat sudah melakukan program membaca tafsir Al-Qur'an.

Jangan lupa laporkan ke grup ya.

📚Silahkan dishare secara utuh. Semoga bermanfaat dan berkah.

®Nur Attin Isnaini (Attien) Kormin Akhwat Fasil 14�


📚📚📚📚📚📚📚📚📚📚

Anda mungkin juga menyukai