Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal kewirausahaan ini dengan tepat
waktu. Pada kesempatan ini saya mengajukan proposal kewirausahaan dengan judul “Pelajar
Interprenuer” yaitu sebuah bimbingan belajar usaha pelajar untuk mengembangkan bakat dan
minat belajar dalam berwirausaha.

Dalam proposal kewirausahaan ini kami berharap menjadi salah satu solusi belajar bagi
anak yang mengalami kesulitan dalam belajar wirausaha, baik akademik maupun non akademik.
Dengan menerapkan metode belajar sambil berwirausaha sehingga dapat mengurangi resiko rasa
bosan pada anak..

Parameter terbentuknya proposal ini menjadi hasil kerja nyata antara Pelajar dengan
kelompok Organisasi pelajar. Namun program ini tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya partisipasi dan minta yang tinggi dari pelajar untuk memajukan dan meningkatkan
pendidikan serta kesejahteraan masyarakat lingkungan sekitarnya.

Akhir kata, atas terlaksananya proposal kewirausahaan ini, saya sampaikan terimakasih
dan penghargaan yang luar biasa kepada semua pihak yang telah berperan serta untuk
pelaksanaan program ini. Amin.

Gresik, 31 Desember 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG......................................................................................3

B. TUJUAN............................................................................................................4

C. KONSEP DAN SISTEM PROGRAM..............................................................4

D. DANA...............................................................................................................6

E. BIAYA PENDANAAN....................................................................................8

F. TENAGA KERJA.............................................................................................8

G.MOTTO.............................................................................................................9
A. LATAR BELAKANG

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula peluang mendapat
pekerjaan. Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2012) jumlah penduduk
yang bekerja di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 112,8 juta orang, bertambah sekitar 3,1
juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2011 sebesar 109,7 juta orang atau bertambah 1,5
juta juta dibanding keadaan Februari 2011. Dalam keadaan seperti ini maka masalah
pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi dapat berdampak negatif terhadap stabilitas
sosial dan kemasyarakatan. Kondisi tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar
lulusan pelajar lebih mengutamakan sebagai pelajar biasa ketimbang menciptakan
kewirausahaan. Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di
sekolah maupun di kehidupan sehari hari hanya meminta uang ke orang tua dan tidak lebih. Saat
ini sekolah lebih terfokus bagaimana menyiapkan para pelajar yang cepat lulus dan mendapatkan
estafet sekolah unggulan tanpa mempertimbangkan bagaimana mempersiapkan lulusan yang
mampu menciptakan kewirausahaan.

Sejalan dengan perkembangan pendidikan yang semakin berkembang dan menjadi salah
satu pintu utama kemajuan suatu bangsa. Dunia globalisasi mengakibatkan persaingan dalam
bidang intelektual, teknologi, ekonomi, budaya, dsb. Sehingga pendidikan yang saat ini berjalan
merupakan salah satu persaingan global. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang
harus di kembangkan sesuai dengan kemampuan intelektual umum yang memadai.

Pelajar sebagai generasi muda yang memiliki intelektual, kreatifitas, inovasi dan
keterampilan harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan melalui program kewirausahaan di
kalangan pelajar. Hal ini menjadi motivasi pelajar untuk berdinamika dalam lingkungan
masyarakat sehingga pelajar peka terhadap lingkungan terdekatnya. Sejalan dengan banyaknya
lapangan pekerjaan yang bervariasi dari berbagai jenis usaha, pelajar harus mampu melihat
peluang dalam membuka lapangan pekerjaan. Ketika lulusan dan beranjak ke perguruan tinggi
agar pelajar tidak memikirkan biaya kuliah yang mahal atau banyak karena dalam krgiatan kali
ini inshaaallah mengguatkan pelajar wirausaha.

Oleh sebab itu, berdirinya bimbingan belajar berwirausaha sejak pelajar ini, merupakan
salah satu bentuk dalam menghadapi pendidikan globalisasi. Sebagai wadah bagi para peserta
didik untuk mengembangkan minat, bakat dan keterampilannya dalam bidang apapun sehingga
mampu menghadapi dunia globalisasi dengan kemampuan yang mereka punya. Terbentuknya
bimbingan belajar ini, dengan metode belajar yang menyenangkan sehingga mereka tidak lagi
menganggap bahwa belajar itu merupakan beban.

Pelajar Interprenuer memiliki makna yang artinya kebebasan, keindahan, kenyamanan,


kegembiraan. pelajar merupakan orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Menurut
Nasution, belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan
pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana mengemukakan
pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan agar terjadi
suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik (pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada
dasarnya adalah konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar. Dan yang Interpreneur adalah
kegiatan atau aktivitas wirausaha yang dicirikan sebagai orang yang berbakat dalam mengatur
dan mengelola suatu bisnis yang sedang dijalankan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian dari entrepreneur adalah seseorang yang pandai dan berbakat dalam mengenali suatu
produk baru, menentukan inovasi cara untuk memproduksi, menyusun operasi pengadaan produk
yang baru, mengatur permodalan untuk operasi hingga memasarkannya.

B. TUJUAN

1. Membangun sikap mental wirausaha bagi pelajar, yaitu percaya diri, mempunyai
motivasi untuk mencapai cita-cita, mampu bekerja keras, kreatif, inovatif, berani
mengambil resiko dengan perhitungan, memiliki kemampuan empati dan keterampilan
sosial.

2. Mengembangkan wirausaha baru yang berpendidikan untuk menciptakan unit bisnis yang
berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat langsung bagi pelajar.

3. Menumbuhkan jiwa bisnis kepada pelajar sehingga memiliki keberanian untuk memulai
usaha dengan modal yang dimilikinya.

4. Meningkatkan peran pelajar dalam membangun lembaga pendidikan informal sebagai


wujud aplikasi ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama di perguruan tinggi.

5. Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik dengan metode pengajaran yang
menyenangkan.

C. KONSEP DAN SISTEM PROGRAM

1. Konsep Program

Program Bimbingan Belajar “Pelajar Interprenuer” merupakan bagian dari bentuk solusi
dari masalah pendidikan. Antara lain : Kurangnya minat wirausaha pada anak, Kurangnya
motivasi belajar pada anak, Menurunnya kreatifitas anak, Tingkat pemahaman yang masih
minim, Moral dan kebudayaan yang mulai terkikis oleh modernisasi, dsb.
Secara skematis, konsep program dapat di lihat pada keterangan di bawah.

anak didik <------> kemandirian <----------------------> Tutor

anak didik <------> promosi <----------------------> Tutor

anak didik <------> ketekunan <-----------------------------> Tutor

anak didik <------> managemen <-----------------------------> Tutor

2. Skema Konsep Bimbingan Belajar pelajar Interprenuer

Sistem Program

Sistem Program terbagi dalam :

a) Tahapan Pertama : Tahapan pertama di mulai dengan pencarian dana. Melalui sponsor
25% (dua puluh lima persen), dana pribadi 25% (dua puluh lima persen) dan dana hibah
25% (dua puluh lima persen).

b) Tahapan Kedua : Tahapan Kedua adalah dengan memberikan keterampilan untuk tutor
yang akan menjadi pendamping saat belajar di setiap bidang yang di kuasainya.
Memberikan training kepada pengajar sehingga mereka siap untuk menjadi pengajar yang
diharapkan.

c) Tahapan Ketiga : Tahapan ketiga adalah sosialisasi bimbingan belajar “Pelajar


Interprenuer” kepada masyarakat luas. Khususnya kepada pelajar tingkat Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

d) Tahapan Keempat : Tahapan keempat ini merupakan tahapan pelaksanaan. konsep


program belajar. Konsep ini menggunakan metode “belajar sambil terjun” dan “terjun
sambil belajar”. Sebagai uji coba keberhasilan metode ini akan dilakukan dalam jangka
waktu yang ditetapkan (enam bulan). Dimana waktu belajarnya adalah waktu yang
ditentukan dalam tiga sesi. Setiap sesi merupakan kelas SD, SMP dan SMA. Dari
tingkatan kelas, mereka belajar sesuai dengan minat yang paling mereka suka. Setiap
kelas diberikan waktu 1,5 jam (satu setengah jam). Metode belajar dalam beberapa bulan
akan berubah, tidak hanya belajar dikelas tapi juga akan belajar di tempat-tempat yang
menyenangkan seperti :via offline, taman bermain, terjun ke perdesaan, taman rekreasi,
menawarkan rumah ke rumah, dan via online marketing sebagai pemanfaatan media.
e) Tahapan Kelima : Tahapan kelima merupakan tahapan evaluasi dari pelaksanaan selama
waktu yang ditentukan (enam bulan). Evaluasi ini berdasarkan atas kondisi objektif dan
subjektif peserta interpreuner sehingga akan menimbulkan rekomendasi selanjutnya agar
memunculkan program yang baru (inovasi, kreatif, edukatif). Tahapan evaluasi
dibutuhkan kerja sama antara pengajar yang aktif dalam perkembangan peserta didik.

D. RENCANA ANGGARAN DANA PEMBELAJARAN

Dana merupakan sejumlah pembiayaan yang harus disediakan untuk melengkapi kebutuhan alat
indour dan outdoor selama kegiatan bimbingan pelajar interpreuner,

No Nama Ukuran Harga Satuan Jumlah

E. MODAL INVESTASI
F. Tenaga Kerja

Tenaga kerja di bimbel “Pelajar Interprenuer” disebut dengan tutor. Dimana tutor ini akan
mendampingi belajar setiap murid. Tutor disini mempunyai keahlian di bidangnya
kewirausahaan. Selain itu mereka juga harus mampu menerapkan metode belajar yang
menyenangkan sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan murid tidak akan
bosan. Setiap tutor wajib memiliki kreatifitas mengajar menyenangkan, memiliki kemampuan
menguasai kelas, menerapkan proses pembelajaran yang dimana tutor bukan guru yang selalu
benar sehingga budaya belajar interaksi dua arah antara tutor dan murid akan terbentuk. Tutor
merupakan seorang mahasiswa baik semester awal atau akhir. Yang jelas tutor memiliki
kemauan, disiplin waktu, bekerja keras, inovatif, kreatif, berani memberikan kritik dan saran
untuk kemajuan muridnya. Sistem kerja tutor fleksibel, menyesuaikan waktu tutor dan
memberikan kesempatan untuk menambah waktu mengajar atau bertanggung jawab dari
beberapa kelas.

Sasaran pengajar adalah pelajar yang ingin berwirausaha. pelajar yang mau mengaplikasikan
teori belajar mengajar, penguasaan kelas, pengetahuan yang dikuasainya, bimbel ini merupakan
salah satu tempat terbuka bagi pelajar tersebut. Sehingga pelajar keguruan setelah lulus akan siap
menghadapi situasi kelas dan siswa.
G. Motto

Dengan prinsip mendidik dan membangun paradigma pendidikan yang berkarakter “Pelajar
Interprenuer” memiliki motto yaitu Berwirausaha Menyenangkan Tanpa Batas. Dan motto
untuk pengajarnya adalah Disiplin, Kreatif, Inovatif dan Bekerja Keras sebagai Wujud
Membangun Pendidikan yang Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai