Anda di halaman 1dari 9

1.

Harold Laswell

Laswell menyatakan; “who says what in which channel to whom and with what effect”. Yang
juga memiliki makna bahwa komunikasi pada dasarnya adalah sebuah proses yang
menjelaskan tentang seseorang mengatakan apa, dengan media apa, dan hasil atau akibat apa.

Setiap ahli memiliki pandangannya masing-masing tentang definisi komunikasi. Namun yang
menjadi ciri Harold Laswell adalah adanya penekanan makna, ruang lingkup, serta konteks
yang berbeda. Disini, secara lebih detail, definisi dari Laswell menjabarkan tentang adanya
lima komponen yang berkaitan dengan komunikasi. Komponen yang dimaksud adalah:

 Siapa pelaku yang menjadi sumber utama penyampaian informasi. Bisa juga disebut
sebagai pihak pertama yang menjadi awal atau memulai dari terjadinya komunikasi.
 Apa atau bahan informasi yang disampaikan.
 Pihak kedua atau penerima informasi yang menjadi lawan bicara dari pihak pertama.
 Media yang digunakan sebagai alat untuk melalukan komunikasi.
 Hasil atau akibat dari informasi yang disampaikan oleh pihak pertama kepada yang
menerima atau pihak kedua.

Secara tidak langsung, disini Laswell ingin menyatakan bahwa komunikasi dilakukan secara
sengaja untuk menyampaikan informasi tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
disimpulkan jika komunikasi merupakan proses dari serangkaian tindakan yang terjadi secara
bertahap dan berhubungan. Dalam artian lain, komunikasi ini dilakukan secara sadar sesuai
dengan keinginan dari pelaku yang menjadi pihak pertama atau pihak yang berinisiatif
memulai komunikasi.

2. Rogers & D Lawrence Kincaid

Menurut Rogers & D Lawrence, komunikasi merupakan sebuah proses pertukaran informasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa
pengertian yang mendalam.

Mengenai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rogers & D Lawrence menganggap
bahwa komunikasi merupakan sebuah upaya untuk memberi dan menerima informasi. Dalam
konteks ini, seseorang akan memberikan informasi yang dia ketahui dan pihak lainnya akan
memberikan respon serupa. Sehingga akhirnya sampai pada titik dimana orang-orang yang
menjadi pelaku komunikasi tersebut mencapai sebuah pemahaman yang sama.

3. Barnlund

Barnlund mengatakan bahwa komunikasi akan timbul disebabkan adanya dorongan berupa
kebutuhan yang bertujuan meminimalisir ketidakpastian, mempertahankan ego, memperkuat
ego, dan bertindak secara efektif.

Melalui teorinya ini, Barnlun ingin menjelaskan bahwa komunikasi merupakan sebuah akibat
dari adanya dorongan kebutuhan yang bertujuan untuk mengurangi ketidakjelasan sebuah
berita atau informasi. Sehingga seseorang dapat mengambil tindakan yang diperlukan.
Namun selain itu, komunikasi juga bisa digunakan sebagai alat untuk mempertahankan atau
memperkuat statement seseorang.
4. Aristoteles

Ilmuwan ternama Arstoteles juga memiliki pendapat dan pandangan tersendiri mengenai
komunikasi. Aristoteles menyatakan bahwa komunikasi merupakan sebuah media atau alat
yang membuat masyarakat dapat berpartisipasi dalam demokrasi.

Disini jelas disampaikan bahwa Aristoteles menganggap jika komunikasi merupakan sebuah
alat atau perantara yang sangat penting. Dimana komunikasi juga bisa menjadi penghubung
antara masyarakat dengan pemerintah di dalam sistem demokrasi. Yang juga berarti, tanpa
komunikasi maka sudah pasti demokrasi tidak bisa diterapkan.

5. Carl I Hovland

Hovland menyebutkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang memungkinkan


seorang komunikator menjadi api pemantik untuk memberikan rangsangan dengan tujuan
mengubah dan membentuk sikap atau prilaku pada diri orang lain.

Disini, Hovland secara lebih detail menjelaskan bahwa tujuan dari komunikasi adalah untuk
mengubah atau membentuk sikap seseorang membentuk sikap seseorang sesuai dengan
keinginan si komunikator.

6. Bernard Berelson & Garry A. Steiner

Menurut Berelson & Steiner, komunikasi adalah proses transmisi atau pemindahan atau
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain sebagainya menggunakan lambang
seperti kata-kata, angka, grafik, figur, gambar dan lain-lain.

Berdasarkan definisi di atas Berelson & Steiner ingin menekankan bahwa dalam komunikasi
ada suatu proses memberikan informasi dan lain sebagainya dengan menggunakan kata-kata,
angka maupun gambar sebagai media. Jadi bisa disimpulkan bahwa komunikasi bukan
melulu tentang menyampaikan sesuatu melalui kata-kata yang disuarakan saja. Namun juga
bisa menggunakan media lain. Sedangkan proses transmisi atau pemindahan informasi itulah
yang disebut komunikasi.

7. Anwar Arifin

Arifin menyatakan bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang kaya makna. Hal ini
dikarenakan komunikasi dapat dipetakan dengan menempatkan komunikasi sebagai proses
sosial yang terdapat dalam konteks ilmu sosial. Disini, para ahli dari bidang ilmu sosial
melakukan riset menggunakan pendekatan komunikasi yang secara general berfokus pada
satu titik, yaitu aktivitas manusia serta keterlibatan pesan dan tindakan yang dilakukan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Anwar Arifin memandang komunikasi sebagai proses


penyampaian informasi yang multi makna. Namun tetap berpaku pada satu titik, dimana
fokusnya adalah kegiatan, kaitan dan juga tindakan manusia
Definisi komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi

Dosen Agustina Zubair

Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang
mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses
sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.

Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi
untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama
terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem
lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126
buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa
Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
adalahs ebagai berikut:

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan


stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-
lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan
apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what?
In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi
pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949

Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan
penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian
stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-
lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau
keahlian.

Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari
lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap.
Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda
menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik
komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian
yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang
berbeda satu sama lainnya.

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian,


penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua
atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok
yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan.

Setiap pelakuk komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk,
menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi
secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi
dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk
ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang
lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan
diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan
atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan
membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-
menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan
ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan,
gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk
tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di
antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya
komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah
“communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam
literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau
“communicare” yang berarti " membuat sama" (to make common). Istilah “communis”
adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan
akar dari kata kata Latin yang mirip Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu
makna, atau suatu pesan di anut secara sama.
Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, “communicate”, berarti (1) untuk
bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi; (2) untuk membuat tahu; (3) untuk
membuat sama; dan (4) untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam
kata benda (noun), “communication”, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama,
dan informasi; (2) proses pertukaran diantara individu-individu melalui simbol-simbol yang
sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan, dan (4) ilmu pengetahuan tentang
pengiriman informasi (Stuart, 1983, dalam Vardiansyah, 2004). Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi berasal dari akar kata yang maknanya selalu (1) melibatkan
pertukaran simbol atau tanda baik verbal maupun nonverbal, (2) terbangunnya relasi
kebersamaan antara komunikator dengan komunikan. Simbol atau tanda verbal seperti bahasa
lisan dan bahasa tulisan. Sementara simbol atau tanda nonverbal seperti mimic, gerak-gerik
serta suara. Terbangunnya relasi kebersamaan ini bukan selalu sebagai hubungan yang positif
seperti keakraban atau keintiman melainkan terbentuknya kontak hubungan antara pengirim
pesan dengan penerima pesan melalui simbol atau tanda-tanda tertentu yang bersifat verbal
atau nonverbal. Aplikasi kontak simbol ini baik dilakukan dengan diri sendiri (intrapersonal)
maupun dengan pihak lain (antarpersonal).

Definisi Komunikasi
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena
komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan
masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari
manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa
dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik
komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu
sendiri ?
Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber
kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap
dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam
model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan
penerima (the receiver).
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process).
Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common)
atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan
suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi,
ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi
dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi
sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian
(pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).

Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung
mengarah pada sejauhmana keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm
melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan
kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima
(audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience
menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh
penyampai.
Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi.
Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana
komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi
sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen
berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).
Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan luas
dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :
“Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana.
Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya
sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia juga merupakan rangkaian proses
yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata
maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa percakapan pribadi maupun melalui
media massa dengan audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah
mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui
komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003 : 2-3).

Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya
Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one
person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an
intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito,
2003 : 198).
Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah mengumpulkan 126
definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada
tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya
itu, antara lain :
1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum, misalnya
definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian
dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b) Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan
sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang
menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber
mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima. (b) Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959)
yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan keberhasilan
dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses
pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. (b) Definisi yang tidak
menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan
komunikasi adalah proses transmisi informasi.

Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar
Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang
dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain :
1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland,
Janis & Kelley (1953).
2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain.
Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-
lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).
3. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan
apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what?
In which channel? To whom? With what effect?). Definisi seperti yang dikemukakan
Lasswell (1960).
4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini
seperti yang dikemukakan Gode (1959).
5. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi ini
seperti dikemukakan Barnlund (1964).
6. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957).
7. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi
pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver (1949) (Zubair, 2006).

Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasar berbagai


definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :
1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau
peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama
lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau
keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat
kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua
orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama
terhadap topik pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah
bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan,
yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara
seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang
terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan
adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-
lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi,
2006).

Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah bahwa tiap ahli
bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi. Komunikasi terlihat
sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan
satu definisi tunggal terbukti sulit dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide
yang dibawa dalam istilah itu.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga
definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya berbagai
definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan
dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.

Tujuan Komunikasi
Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat
dimengerti oleh komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan
sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat
memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang
lain.
Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan
cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif
kita mampu membangun persamaan presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya
sesuai keinginan kita.

Fungsi Komunikasi -
Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang
sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi adalah
sebagai berikut...

Sebagai Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi
bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang
harus dipatuhi.
Sebagai Motivasi : Komunikasi memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan
memberikan penjelasan dalam hal-hal dalam kehidupan kita.
Sebagai Pengungkapan Emosional : Komunikasi memiliki peranan dalam mengungkapkan
perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira, kecewa, tidak suka. dan lain-
lainnya.
Sebagai Informasi : Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu
dan kelompok dalam mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan
menilai pemilihan alternatif.

Syarat-Syarat Komunikasi -
Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat
komunikasi adalah sebagai berikut..
Source (sumber) : Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat
pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain.
Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang
sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi
seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
Pesan : pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai
tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran
formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah saluran
yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin.
Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu,
kelompok dan massa
Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya
perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak
sesuai dengan keinginan komunikator.

Pustaka :
Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan Ke-1. Terj. Hasan Bahanan.
Surabaya: Papyrus, 2003.
Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1
Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994.
Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural. Cetakan Ke-1. Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2003.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media Pressindo, 2006.
Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.
Zubair, Agustina. “Definisi Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010.
<http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi>.
Riswandi. “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni
2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/>.
“Definisi Komunikasi.” Blogdetik.com. 11 Juni 2010. <http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-
komunikasi/>

Anda mungkin juga menyukai