Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dan terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, ras serta agama. Hal tersebut
tak terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya adalah budaya India. Kebudayaan
India masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah.
Masuknya kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan
mulai membawa bangsa Indonesia memasuki zaman sejarah, yang ditandai dengan
bangsa kita yang telah mengenal tulisan. Pengaruh persebaran Hindu-Budha ini dapat
terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan yang tersebar hampir disetiap
pulau-pulau Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa ini yang
berasal dari berbagai kerajan Hindu-Budha yang merupakan cikal bakal terbentuknya
bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia, memengaruhi banyak aspek
yang berkembang antara lain, seni, agama, tradisi, bentuk bangunan, dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia?


2. Bagaimana pola kehidupam manusia purba di Indonesia?
3. Bagaimana kebudayaan dan peradaban manusia purba di Indonesia?
4. Bagaimana proses migrasi ras melanesoid, proto, dan deutro melayu ke Nusantara?

1.3 Tujuan

1. Untuk menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia


2. Untuk menganalisis keterkaitan antara Rumpun bangsa Proto Melayu dan Deutro
Melayu
3. Untuk menjelask;an asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto dan Deutro
Melayu)

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pernahkah kamu mengunjungi Yogyakarta dan melihat Candi Borobudur disana


?Candi itu adalah salah satu peninggalan Hindu-Budha yang ada di Indonesia. Peninggalan-
peninggalan tersebut telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. gmendengar tentang
Situs Manusia Purba Sangiran? Kini Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh
UNESCO sebagai warisan budaya dunia, tentu ini sangat membanggakan bangsa Indonesia.
Pengakuan tersebut tentu didasari berbagai pertimbangan yang kompleks. Satu di antaranya
karena di wilayah tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan
proses kehidupan manusia dari masa lalu. Sangiran telah menjadi sentral bagi kehidupan
manusia purba. Berbagai penelitian dari para ahli juga dilakukan di sekitar Sangiran.
Beberapa temuan fosil di Sangiran telah mendorong para ahli untuk terus melakukan
penelitian termasuk di luar Sangiran. Dari Sangiran kita mengenal beberapa jenis manusia
purba di Indonesia. Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia, Situs Manusia Purba Sangiran
dikembangkan sebagai pusat penelitian dalam negeri dan luar negeri, serta sebagai tempat
wisata. Selain itu Sangiran juga memberi manfaat kepada masyarakat di sekitarnya, karena
pariwisata di daerah tersebut.

2
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan

1. Identifikasikan manusia purba dan lokasi penemuan,kemudian pikirkan mengapa


terjadi demikian ?
Jawaban :
NO NAMA MANUSIA PURBA LOKASI PENEMUAN
Desa Sangiran, lembah Sungai Bengawan
1 Meganthropus Palaeojavanicus
Solo
Pithecanthropus dibagi 3 yaitu :
a. Pithecantropus Mojokerto, Sangiran, Sambungmcan, dan
Mojokertensis Ngandong
2 b. Pithecanthropus
Kedungbrubus, Trinil, dan Ngawi
Erectus/Homo Erectus
Desa Ngandong, Jawa Timur; Blora,
c. Phitecanthopus Soloensis
Sangiran dan Sambungmacan, Jawa Tengah.
Homo Sapiens dibagi 3 yaitu :
Lembah Sungai Brantas, Wajak,
a. Homo Wajakensis
3 Tulungagungg, Jawa Timur
b. Homo Florensiensis Gua Liang Bua, Flores
c. Homo Soloensis Ngandong, tepi sungai Bengawan Solo
2. Identifikasikan temuan apa saja yang ada di tempat hunian manusia purba tsb?
Jawaban :
NO NAMA MANUSIA PURBA TEMUAN DI TEMPAT HUNIANNYA
Fosilnya ditemukan oleh Van Koeningswald
pada tahun 1941 berupa fragmen rahang
1 Meganthropus
bawah sebelah kanan, rahang atas sebelah
kiri, dan gigi lepas

3
Pithecanthropus dibagi 2 yaitu :
Fosilnya ditemukan oleh Van Koeningswald
a. Pithecantropus pada tahun 1936 berupa tengkorak anak-
Mojokertensis anak, atap tengkorak, rahang atas, rahang
bawah, dan gigi lepas
Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois
2 b. Pithecanthropus pada tahun 1890 berupa atap tengkorak,
Erectus/Homo Erectus tulang paha, rahang bawah, rahang atas, gigi
lepas, dan tulang kering
Fosilnya ditemukan oleh Oppenoorth, Ter
c. Phitecanthropus Haar dan G. H. R Von Koenigswald pada
Soloensis tahun 1931 – 1933 berupa 12 fosil
Pithecanthropus Soloensis
Homo Sapiens dibagi 3 yaitu :
Fosilnya ditemukan oleh Eugene Dubois
a. Homo Wajakensis pada tahun 1889 berupa tengkorak, busur
kening, dan tulang paha
Fosilnya ditemukan oleh ilmuwan dari
3
b. Homo Florensiensis Australia pada tahun 2003 berupa fosil
tengkorak berbentuk mungil atau hobbit
Fosilnya ditemukan oleh Von Koeningswald
c. Homo Soloensis pada tahun 1931-1934 berupa fosil
tengkorak lengkap

3. Simpulkan sudahkah dapat dikatakan manusia Purba itu berbudaya ?


Jawab :
Sudah karena Manusia Purba telahmemiliki akal dan dapat menciptakan alat-alat dan
hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupannya. Mereka juga telah menciptakan ide-ide
yang tentunya bermanfaat bagi mereka dan masih digunakan sampai sekarang.

4
2.2 Kegiatan Belajar 1

1. Gambar apakah ini?


Jawab :
Gambar fosil tengkorak Homo Sapiens
2. Dan ditemukan dimana manusia purba pada gambar ini?
Jawab :
Di daerah Ngandong Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, lembah Sungai
Bengawan Solo tahun 1931 - 1934.
3. Apa yang bisa kalian jelaskan mengenai gambar diatas?
Jawab :
Dari gambar tersebut yang dapat kami jelaskan adalah mengenai ciri-ciri dari Homo
Sapiens yaitu :

1. Berdiri dan berjalan dengan tegak.


2. Volume otak antara 1.000 sd 1.200 cc.
3. Tinggi badan antara 130 sd 210 cm.
4. Otot tengkuk mengalami penyusutan..
5. Gigi dan alat kunyah mengalami penyusutan.
6. Muka tidak menonjol ke depan.
7. Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat.

5
2.3 Ayo Berlatih 1

1. Bagaimanakah ciri – ciri manusia Purba yang di temukan di Indonesia ?


Jawab :
N NAMA MANUSIA CIRI-CIRI
O PURBA
I. Tulangpipitebal
II. Keningmenonjol
III. Tidakmemilikidagu
IV. Gerahambesar-besar
V. Memilikibadantegap
VI. Bentukmukadiduga massif
1 Meganthropus
VII. Rahangbawahsangattegap
VIII. Memilikinemtukgigihomonin
IX. Memakantumbuhan
X. Oto-otot kunyahsangat kukus
XI. Kepala bagian belakangsangatmenonjol
XII. Permukaankenyahtajukterdapatbanyakkerut
Pithecanthropus dibagi 3
yaitu :
I. Tulangpipikuat
II. Berbadantegap
2
a. Pithecantropus III. Tonjolan kening tebal
Mojokertensis IV. Otot-otot tengkuktubuh
V. Mukamenonjolke depan
VI. Volume otak 650-1.000cc

6
I. Badantegap
II. Hidunglebar
III. Dagutidakrata
b. Pithecanthropus IV. Alatpengunyahkuat
Erectus/Homo V. Berat badan 80-100kg
Erectus VI. Tinggi 160-180
VII. Terdapattonjolankeningpadadahu
VIII. Tulangtebgkorakberbentuklonjong
IX. Volume otak 750-1000cc

I. Badannya tegap, tinggi,


II. Rahang pengunyah makanan kuat,
c. Pithecanthropus
III. Belum memiliki tulang dagu,
Soloensis
IV. Mempunyai tulang pada kening dengan
ukuran yang cukup lebar.
Homo Sapiens dibagi 3
yaitu :
I. Muka datar dan lebar.
II. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol
(maju)
III. Dahinya agak miring dan diatas mata
a. Homo terdapat busur dahi yang nyata.
Wajakensis IV. Pipinya menonjol ke samping.
V. Kapasitas otaknya bisa lebih dari 1300 cc,
3
dan volume otak yang berukuran 1350cc-
1450cc.
VI. Berat badan dari 30 – 150 kg

I. Ukuran tubuh kerdil.


II. Mempunyai tengkorak yang relatif panjang
b. Homo dan rendah.
Florensiensis III. Memiliki ukuran otak sangat kecil.
IV. Volume otak 380 cc.
V. Mempunyai rahang yang menonjol.

7
VI. Memiliki dahi yang sempit.
VII. Memiliki berat badan 25 kg.
VIII. Tinggi badan sekitar 106 cm.

I. Otak kecilnya lebih besar daripada otak


kecil Pithecanthropus Erectus.
II. Tengkoraknya lebih besar daripada
c. Homo
Pithecanthropus Erectus dengan volumenya
Soloensis
berkisar 1.000-1.300 cc.
III. Tonjolan kening agak terputus ditengah (di
atas hidung).

2. Identifikasikan pola kehidupan masing- masing manusia Purba yang ada di Indonesia
Jawab :
NO NAMA MANUSIA PURBA POLA KEHIDUPAN
Mereka hidup dengan cara mengumpulkan
makanan (food gathering) makanan mereka
utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan buah-buahan. Sebagian ahli
1 Meganthropus menganggap bahwa Meganthropus
sebenarnya merupakan Pithecanthropus
dengan badan yang besar. Mereka
melakukan nomaden/berpindah pindah
tempat.
Pithecanthropus dibagi 2 yaitu :
Cara hidup yang dilakukan pithecathropus
untuk mempertahankan diri. Hidup
mengumpulkan makanan (food gathering).
Pithecanthropus ini hidup dengan cara
2 a. Pithecantropus
berburu atau menagkap ikan di sungai.
Mojokertensis
Pithecanthropus berburu binatang di
sepanjang lembah tempat tinggalnya di
dataran. Perilaku ini bertahan kira-kira satu
juta tahun.Makanan yang dimakan adalah

8
mentah. Pithecanthropus diduga belum
mengerti bagaimana cara memasak, dan
ditemukan alat-alat dan aerefak kapak yang
hanya digunakan untuk menguliti dan
memotongn dagin buruannya.Hidup
berkelompok. Pithecanthropus
diperkirakan hidup berkelompok kecil
dalam suatu keluarga dan memiliki
pemimpinnya. Biasanya pithecanthropus
hidup berkelompok karena ingin bersama-
sama melawan binatang buas yang
sewaktu-waktu akan menyerang mereka.
Kelompok hidup Pithecanthropus bisa
mencapai 6-12 individu dalam suatu
gua.Hidup berpindah-pindah. Karena hidup
hanya mengumpulkan makanan, suatu saat
akan didapati bahwa makana bisa habis di
suatu tempat. Ketika hal itu terjadi, maka
ramai-ramai kelompok Pithecanthropus
akan mencari tempat lain yang lebih
banyak makanannya.

9
Dalam beberapa sumber penelitian
diperkirakan Pithecanthropus adalah
manusia purba yang pertama kalinya
mengenal tapi sehingga terjadi perubahan
pola memperoleh makanan yang semula
mengandalkan makanan dari alam menjadi
pola berburu dan menangkap ikan.
Peralatan yang telah ditemukan pada tahun
1935 oleh Von Koenigswalg di daerah
Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah
kapak genggam atau chopper (alat penetak)
dan kapak perimbas. Kapak genggam dan
b. Pithecanthropus
kapak perimbas sangat cocok digunakan
Erectus/Homo Erectus
untuk berburu. Manusia purba yang
menggunakan kapak genggam hampir
merata di seluruh Indonesia, di antaranya
di Pacitan, Sukabumi, Ciamis, Gombong,
Lahat, Bengkulu, Bali, Flores dan Timor.
Di daerah Ngandong dan Sidoarjo
ditemukan pula alat-alat dari tulang, batu
dan tanduk rusa dalam bentuk mata panah,
tombak, pisau dan belati. Di dekat Sangiran
ditemukan alat-alat berukuran kecil yang
terbuat dari batu-batu indah yang bernama
flakes (serpihan).

Hidup mengumpulkan makanan (food


gathering). Pithecanthropus ini hidup
dengan cara berburu atau menagkap ikan di
c. Pithecanthropus
sungai. Pithecanthropus berburu binatang
Soloensis
di sepanjang lembah tempat tinggalnya di
dataran. Perilaku ini bertahan kira-kira satu
juta tahun. Makanan yang dimakan adalah

10
mentah. Pithecanthropus diduga belum
mengerti bagaimana cara memasak, dan
ditemukan alat-alat dan aerefak kapak yang
hanya digunakan untuk menguliti dan
memotongn dagin buruannya. Hidup
berkelompok. Pithecanthropus
diperkirakan hidup berkelompok kecil
dalam suatu keluarga dan memiliki
pemimpinnya. Biasanya pithecanthropus
hidup berkelompok karena ingin bersama-
sama melawan binatang buas yang
sewaktu-waktu akan menyerang mereka.
Kelompok hidup Pithecanthropus bisa
mencapai 6-12 individu dalam suatu gua.
Hidup berpindah-pindah. Karena hidup
hanya mengumpulkan makanan, suatu saat
akan didapati bahwa makana bisa habis di
suatu tempat. Ketika hal itu terjadi, maka
ramai-ramai kelompok Pithecanthropus
akan mencari tempat lain yang lebih
banyak makanannya.
Homo Sapiens dibagi 3 yaitu :
Manusia purba jenis ini hidup antara
40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada
lapisan Pleistosen Atas. Apabila
dibandingkan jenis sebelumnya, Homo
Wajakensis menunjukkan
3
a. Homo Wajakensis kemajuan.Makanannya sudah dimasak
walaupun masih sangat sederhana.
Tengkorak Homo Wajakensis memiliki
banyak persamaan dengan tengkorak
penduduk asli suku Aborigin di Australia.
Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga

11
bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam
ras Australoide, bernenek moyang Homo
Soloensis dan menurunkan bangsa
Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga
memiliki kesamaan dengan fosil manusia
Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon
di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil
Australoid dari Cina Selatan, dan Australia
Selatan.
Mereka hidup di gua-gua pinggir pantai,
b. Homo Florensiensis mencari makanan dengan cara
berkelompok.
Mereka menempati suatu hutan, setelah itu
mereka menanam tumbuhan untuk mereka
makan kemudian setelah di panen mereka
c. Homo Soloensis
membakar hutan tersebut yg di sebu slash
and burn, lalu mereka berpindah untuk
mencari tempat yang baeu

3. Identifikasikan jenis – jenis kebudayaan ? tingkat peradaban yang telah dicapai oleh
Manusia Purba di Indonesia
Jawab :
NO HASIL KEBUDAYAAN
1 PENEMUAN TEKNOLOGI BATU DAN TULANG
a. Kebudayaan Pacitan
Ciri-ciri kebudayaan pacitan yaitu : Ditemuinnya alat batu dan kapak
genggam oleh von koeningswald, kapak geggam itu berbentuk kapak
tapi tidak memiliki gagang. Ditemuinnya alat alat seperti kapak
perimbas (chooper), kapak penetak, pahat genggam, dan alat serpih
(flake).
b. Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan ngandong adalah kebudayaan yang lebih banyak ditemukan
tulang dan tanduk hewan masa prasejarah zaman paleolitikum yang

12
ditemukan didaerah ngandong
2 PEMBUATAN TEMPAT TINGGAL DI PANTAI DAN GUA
a. Kjokkenmoddinger
Sebuah kjokkenmoddinger atau midden, juga dikenal sebagai sampah
dapur, atau tumpukan kerang, adalah sebuah tempat pembuangan
sampah lokal.
b. Abris Sous Roche
Abris sous roche adalah goa menyerupai ceruk batu karang yang
digunakan manusia sebagai tempat tinggal. Penelitian mengenai
kebudayaan Abris sous roche ini juga dilakukan oleh van Stein
Callenfels pada tahun 1928-1931 di Goa Lawu dekat Sampung,
Ponorogo (Madiun).
3 MENGENAL API
penemuan api telah terjadi sejak 400.000 tahun yang lalu pada periode
manusia Homo Erectus. Pada mulanya, manusia membuat api dengan dengan
cara membenturkan batu dengan batu lainnya sehingga menghasilkan percikan
api. Percikan tersebut kemudian ditangkap dengan dedaunan kering, lumut atau
material kering lainnya sehingga menghasilkan api. Setelah api membesar,
mereka menggunakan api tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu
manusia purba membuat api juga bisa dilakukan dengan menggosok suatu
benda dengan benda lainnya, baik secara berputar, berulang, atau bolak balik.
Misalnya sepotong kayu keras digosokkan dengan kayu lainnya akan
menghasilkan panas karena gesekan. Gesekan yang terus menerus akan
menimbulkan panas, selanjutnya menghasilkan api berupa percikan yang
dimulai biasanya dengan munculnya kepulan asap. Dengan proses yang sama
dengan menangkap api tersebut dengan material yang mudah terbakar, mereka
menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun manfaat api bagi manusia pra aksara antara lain;
a. Menghangatkan diri dari cuaca dingin.
b. Dengan api kehidupan lebih bervariasi dan berbagai kemajuan akan tercapai.
c. Memperkenalkan manusia pada teknologi memasak makanan, yakni
memasak dengan cara membakar dan menggunakan bumbu / ramuan tertentu.
d. Api digunakan sebagai senjata untuk mengusir binatang buas.

13
e. Api dapat dijadikan sumber penerangan.
f. Api dapat digunakan untuk membuka lahan pertanian dengan cara slash and
burn
4 REVOLUSI HASIL KEBUDAYAAN
a. Kebudayaan Kapak Persegi
Kapak persegi adalah senjata atau alat yang digunakan manusia purba
untuk mencangkul, berburu dan digunakan juga untuk upacara
pemakaman manusia purba. Alat ini ada sejak zaman neolithikum atau
bisa dikatakan zaman batu muda. Kapak persegi diberi nama oleh Van
Heine Heldern.
b. Kebudayaan Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah hasil kebudayaan pada zaman neolitik. Kapak tipe
ini terbuat dari batu kali dan batu nefrit yang telah dihaluskan
sedemikian rupa. Kapak lonjongjuga dikenal sebagai polished axe
karena seluruh bagian dari kapaknya telah diupam atau dihaluskan
sangat baik.
c. Peralatan Logam
Zaman logam terjadi pada saat manusia sudah mampu mengolah bahan
logam. Sebagai perkembangan dari zaman batu, manusia masuk ke
zaman logam. Zaman logam disebut juga masa perunggu dan besi atau
masa perundagian. Pada zaman ini, manusia telah menetap dan mulai
mengenal pembagian kerja berdasarkan keahlian tertentu. Karena itu,
kehidupan masyarakat pada zaman ini telah mengenal adanya
pembagian status berdasarkan jumlah kekayaan yang dimiliki. Manusia
pada zaman ini juga telah mengenal peralatan yang terbuat dari logam
tertentu yang mudah didapat seperti perunggu dan besi.
d. Gerabah
Gerabah atau kadang juga disebut tembikar dari masa prasejarah
merupakan temuan penting bagi kehidupan manusia. Para arkeolog
dalam penggalian-penggalian mereka biasanya menemukan pecahan
benda yang terbuat dari tanah liat atau tembikar (kereweng).
5 KONSEP RUANG PADA HUNIAN (ARSITEKTUR)
Menurut Kostof, arsitektur telah mulai ada pada saat manusia mampu mengolah

14
lingkungan hidupnya. Pembuatan tanda-tanda di alam yang membentang tak
terhingga itu untuk membedakan dengan wilayah lainnya. Tindakan untuk
membuat tanda pada suatu tempat itu dapat dikatakan sebagai bentuk awal dari
arsitektur. Pada saat itu manusia sudah mulai merancang sebuat tempat.
Bentuk arsitektur pada masa pra-aksara dapat dilihat dari tempat hunian
manusia pada saat itu. Mungkin kita sulit membayangkan atau menyimpulkan
bentuk rumah dan bangunan yang berkembang pada masa pra-aksara saat itu.
Dari pola mata pencaharian manusia yang sudah mengenal berburu dan
melakukan pertanian sederhana dengan ladang berpindah memungkinkan
adanya pola pemukiman yang telah menetap.

2.4 Kegiatan Belajar 2

1. Deskripsikan proses migrasi ras melanesoid!


Jawab :
Selain Proto-Melayu dan Deutro Melayu, di Indonesia juga ada ras lain yaitu ras
Melanesoid. Ras Melanesoid tersebar di Lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya
sebelah Timur Irian dan Benua Australia. Ras Melanesoid di kepulauan Indonesia
tinggal di Papua. Suku bangsa Melanesoid menurut Daldjoeni sekitar 70% menetap di
Papua dan yang 30% tinggal di beberapa kepulauan di sekitar Papua dan Papua
Nugini. Pada awalnya, kedatangan bangsa Melanesoid di Papua berawal ketika zaman
es berakhir (tahun 70000 SM). Ketika itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni.
Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal dan air laut menjadi beku,
maka permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan dengan permukaan
saat ini. Pada saat tersebut muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau baru
tersebut memudahkan makhluk hidup berpindah dari Asia menuju ke kawasan
Oseania. Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga sampai ke
Papua dan kemudian ke Benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan
yang terhubungkan dengan Papua. Pada waktu itu, bangsa Melanesoid mencapai 100
jiwa yang meliputi wilayah Papua dan Australia. Pada waktu masa es berakhir dan air
laut mulai naik lagi pada tahun 5000 SM, kepulauan Papua dan Benua Australia
terpisah seperti yang kita lihat saat ini. Adapun asal mula bangsa Melanesoid adalah
Proto Melanesoid. Proto Melanesoid tersebut adalah manusia Wajak yang tersebar ke
timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan

15
permukaan laut yang terjadi pada waktu itu. Manusia Wajak di Papua hidup
berkelompok-kelompok kecil di sepanjang muara-muara sungai. Manusia Wajak
tersebut hidup dengan menangkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta
akar-akaran, serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggalnya berupa
perkampungan-perkampungan yang terbuat dari bahan-bahan yang ringan.
Sebenarnya rumah tersebut hanya kemah atau tadah angina yang sering menempel
pada dinding gua yang besar. Kemah atau tadah angina tersebut hanya digunakan
sebagai tempat untuk tidur dan untuk berlindung, sedangkan untuk aktivitas yang lain
dilakukan di luar rumah. Setelah itu, bangsa Proto Melanesoid terdesak oleh bangsa
Melayu. Bangsa Proto Melanesoid yang belum sempat mencapai kepulauan Papua
melakukan pencampuran dengan bangsa Melayu. Pencampuran kedua bangsa tersebut
menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu yang saat ini merupakan penduduk Nusa
Tenggara Timur dan Maluku.

2. Deskripsikan proses migrasi ras Proto melayu ke Nusantara!


Jawab :
Diperkirakan Proto-Melayu datang dari Cina bagian selatan. Proto-Melayu tersebut
diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari
Madagaskar sampai ke pulau-pulau paling timur di Pasifik. Ras Melayu tersebut
mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecokelat-cokelatan, dan bermata sipit.
Dari Cina bagian selatan (Yunan), Proto-Melayu berimigrasi ke Indocina dan ke
Siam, kemudian ke kepulauan Indonesia. Mula-mula Proto-Melayu tersebut
menempati pantai-pantai Sumatra Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat. Di
Kepulauan Indonesia, Proto-Melayu membawa peradaban batu. Pada waktu datang
para imigran baru (Deutro Melayu atau ras Melayu Muda), Proto-Melayu berpindah
masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan-hutan untuk tempat hunian.
Kedatangan Proto-Melayu terisolasi dari dunia luar dan peradaban mereka memudar.
Setelah itu, antara penduduk asli dan Proto-Melayu melebur dan mereka kemudian
menjadi suku bangsa Batak, suku bangsa Dayak, suku bangsa Toraja, suku bangsa
Alas, dan suku bangsa Gayo. Adanya kehidupan ras Proto-Melayu yang terisolasi
menyababkan ras Proto-Melayu sedikit mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu
maupun kebudayaan Islam di kemudian hari. Kelak para ras Proto-Melayu mendapat
pengaruh Kristen sejak mereka mengenal para penginjil yang masuk ke wilayah
mereka untuk memperkenalkan agama Kristen dan peradaban baru. Adanya

16
persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Filipina Selatan, Serawak, dan Malaka
menunjukkan rute perpindahan mereka dari kepulauan Indonesia. Sementara suku
bangsa Batak yang mengambil rute ke barat menyusuri pantai-pantai Burma dan
Malaka Barat. Ada beberapa kesamaan bahasa yang digunakan oleh suku bangsa
Karen di Burma yang banyak mengandung kemiripan dengan bahasa batak.

3. Deskripsikan proses migrasi deutero melayu ke Nusantara!


Jawab :
Deutro Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian selatan. Di kepulauan
Indonesia, Deutro Melayu membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi
(kebudayaan Dongson). Deutro Melayu sering disebut dengan orang-orang Dongson.
Bila dibandingkan dengan ras Proto-Melayu, peradaban Deutro Melayu lebih tinggi.
Deutro Melayu membuat perkakas dari perunggu. Peradaban Deutro Melayu ditandai
dengan keahlian mereka mengerjakan logam dengan sempurna. Perpindahan Deutro
Melayu ke kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang
ditinggalkan di beberapa kepulauan di Indonesia. Alat yang mereka tinggalkan berupa
kapak persegi panjang. Peradaban tersebut dapat dijumpai di Malaka, Sumatra,
Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam bidang
pengolahan tanah, Deutro Melayu mempunyai kemampuan membuat irigasi di tanah-
tanah pertanian. Sebelum mereka membuat irigasi, mereka terlebih dahulu membabat
hutan. Selain itu, ras Deutro Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran yang lebih
maju bila dibandingkan dengan pendahulunya. Hal tersebut karena petualangan yang
dilakukan Deutro Melayu sebagai pelaut dan dibantu dengan penguasaan mereka
terhadap ilmu perbintangan. Perpindahan yang dilakukan Deutro Melayu ada juga
yang menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagin dari ras Deutro Melayu ada yang
mencapai kepulauan Jepang, bahkan ada yang hingga ke Madagaskar. Kedatangan ras
Deutro Melayu semakin lama semakin banyak di kepulauan Indonesia. Dalam
perkembangan selanjutnya, Proto-Melayu dan Deutro Melayu membaur dan
kemudian menjadi penduduk di kepulauan Indonesia. Proto Melayu meliputi
penduduk di Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara serta Toraja di Sulawesi. Semua
penduduk di kepulauan Indonesia, kecuali penduduk papua dan yang tinggal di sekitar
pulau-pulau Papua adalah ras Deutro Melayu.

17
2.5 Ayo Berlatih 2

1. Deskripsikan bagaimana ciri ciri ras mongoloid dan ras negroid !


Jawab :
RAS MONGOLOID RAS NEGROID
1. Memiliki rambut keriting
a. Rambut berwarna hitam yang lurus
2. Berkulit hitam
b. Bercak mongol pada saat lahir
3. Bibir tebal
c. Kelopak mata yang unik yang disebut
4. Kelopak mata lurus
dengan istilah mata sipit.
5. Bermata bundar.
d. Berukuran lebih kecil dan pendek
6. Berhidung lebar.
daripadaras Kaukasoid.
7. Berbibir penuh.
e. kulit kuning sampai sawo mateng
8. Berbadan pendek.

2.6 Cek Penguasaan

Pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Jenis manusia purba Pithecanthropus Robustus ditemukan oleh Weidenreich dan Von
Koenigswald tahun 1939 di desa…
A. Trinil
B. Wajak
C. Ngandong
D. Pacitan
E. Sangiran
2. Pada tahun 1936 -1941, Van Koenigswaled menemukan fosil di Sangiran, Lembah
Bengawan Solo. Fosil manusia purba ini kemudian diberi nama Meganthropus
Paleojavanicus yang berarti ....
A. Manusia dari Jawa
B. Manusia besar .
C. Manusia yang berjalan tegak
D. Manusia kera
E. Manusi besar tertua dari Jawa

18
3. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) masuk ke Indonesia Selatan tahun 1500 SM.
Diantara suku-suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu
adalah suku :
A. Jawa, Sunda Bali
B. Bugis, Mandas dan Ambon
C.Batak, Dayak dan Toraja
D. Toraja, Tengger dan dayak
E. Nias, Flores and Papua
4. Di bawah ini merupakan keturunan bangsa Deutro Melayu
A. Suku Bangsa Dayak
B. Suku Bangsa Toraja
C. Suku Bangsa Batak
D. Suku Bangsa Jawa
E. Suku Bangsa Asmat
5. Teori yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Cina Bagian Tengah
adalah pendapat :
A. Moh. Ali
B.Hogen
C.Geldem
D. Kroom
E. Brandes

`Jawablah pertanyaaan dibawah ini dengan benar !

1. Mengapa sangiran disebut sebagai laboratorium manusia purba dunia !


Jawab :
Karena Sangiran merupakan tempat atau lokasi penemuan beberapa fosil manusia
purba, sehingga sangat penting dalam sejarah perkembangan manusia di
dunia.Sangiran memberikan informasi sejarah yang sangat penting, oleh karena
itusangiran disebut sebagai laboratorium situs manusia purba di asia.
2. Bagaimana asal-usul nenek moyang Indonesia berdasarkan teori Yunan!
Jawab :
Teori ini menyatakan bahwa asal usul nenek moyang kita berasal
dari yunan. Teori ini didukung oleh Moh. Ali yang berpendapat bahwa

19
bangsa indonesia berasal dari daerah mongol yang terdesak oleh bangsa bangsa
yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke selatan . menurut teori ini
migrasi penduduk dari Yunan.

3. Bangsa Deutero Melayu diperkirakan datang ke Indonesia pada tahun 500 SM,
uraikan karakteristik kebudayaan Deuteo Melayu!
Jawab :
Karakteristik kebudayaan deutro Melayu antara lain:
1. Mereka berasal dari bangsa Indocina Utara yang masuk ke Indonesia sekitar
tahun 500 SM.
2. Bangsa ini telah mampu membuat benda – benda berbahan dasar logam, seperti
perunggu dan besi.
3. Hasil – hasil kebudayaan yang dihasilkan berupa kapak corong,nekara,bejana
perunggu
4. Suku Melayu,Makassar,Jawa,Sunda,Bugis,Minang, dll adalah keturunan asli
bangsa ini.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nenek moyang bangsa Indonesia datang ke nusantara melalui dua jalur yakni jalur
barat dan timur.Migrasi jalur barat di lakukan dari yunan ke semenanjung Malaysia,
Kalimantan, menuju Jawa dan Nusa Tenggara. Penyebaran jalur timur di mulai dari Teluk
Tonkin menyusuru pantai asia timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi, Maluku, papua,
sampai australia . Mereka datang secara bergelombang, gelombang pertama adalah bangsa
prota melayu yang datang membawa kebudayaan kapak persegi dan kapal bercadik satu.
Gelombang kedua adalah bangsa deutro melayu yang datang membawa kebudayaan kapak
lonjong dan kapal bercadik dua.Sebelum kedua bangsa melayu tersebut datang ke nusantara
da beberapa suku primitive yang sudah terlebih dahulu menetap di nusantara.Oleh karna itu
saat bengsa melayu datang ke nusantara meraka melakukan proses kawin mengawin dangan
suku asli yang sudah mendiami nusantara terlebih dahulu. Karna itu bangsa Indonesia
sekarang adalah turunan dari bangsa deutro melayu, prota melau, bangsa Melanesia dan
bangsa primitive yang dulu mendiami nusantara.Dan padasaat itu keadaan geografis
Indonesia yang luas memaksa mereka untuk tinggal terpencar di seluruh wilayah nusantara
yang sangat luas. Sehingga mereka hidup sacara terisolasi dari suku bangsa yang lain.

3.2 Saran
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman praaksara, keterangan
mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi,
geologi, antropologi, arkeologi.Dalam artian bahwa bukti-bukti praaksara didapat dari
artefak-artefak yang ditemukan di daerah penggalian situs praaksara.Oleh sebab itu ada
baiknya kita menjaga dengan baik benda-benda peninggalan manusia praaksara, agar kita
dapat mengetahui kehidupan jaman dahulu.

21
3.3 Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
Ya
No Pertanyaan Alasan
/Tidak
Dalam pembahasan diatas, telah
dijelaskan mengenai jenis-jenis
Apakah kalian telah memahami? manusia purba diIndonesia, ciri-ciri,
1. √
materi manusia purba teori nenek moyang bangsa Indonesia
dan proses migrasi bangsa nenek
moyang bangsa Indonesia
Dalam pembahasan diatas telah
Dapatkah kalian menjelaskan dijelaskan bahwa manusia Purba Di
2. jenis-jenis manusia purba di √ Indonesia terbagi atas 3 jenis yaitu
Indonesia? Meganthropus, Pithecanthropus, dan
Homo Sapiens
Dalam pembahasan diatas telah
Dapatkah kalian dijelaskan bahwa teori-teori yang
mendeskripsikan teori-teori menjelaskan tentang nenenk moyang
3. √
masuknya nenek moyang bangsa bangsa Indonesi adalah Teori Yunan,
Indonesia ? teori Nusantara, Teori Out of Africa,
dan Teori Out of Taiwan
Dalam pemabahasan diatas telah
Dapatkah kalian dijelaskan bahwa bangsa-bangsa
mendeskripsikan proses Indonesia dahulunya adalah
4. persebaran nenek moyang √
Melanesoid, Ptoro Melayu dan Deutro
bangsa Indonesia? Melayu yang tersebar ke Seluruh
wilayah Indonesia

Dapatkah kalian Dalam pembahasan diatas telah

mengidentifikasi ciri-ciri dijelaskan bahwa ketiga jenis Manusia


5. √
manusia purba? Purba memiliki ciri-ciri fisiki yang
berbeda.

22
3.4 Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi Indonesia Masa Pra aksara dalam rentang
0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

98

23

Anda mungkin juga menyukai