Anda di halaman 1dari 9

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN”
JAWA TIMUR

PAPER – TEKNIK REAKSI KIMIA III


FIXED BED REAKTOR, FLUIDIZED BED REAKTOR DAN TRICKEL REAKTOR

Disusun oleh :

HASAN DJADID ASSEGAFF


NPM 1431010056

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2017
A. Fixed Bed Reactor
Fixed Bed Reactor merupakan suatu reaktor
yang mana katalis berdiam di dalam reactor bed.
Di dalam reaktor, katalis ditopang oleh suatu
struktur catalyst support berupa perforated tray
dengan tambahan lapisan inert semacam
ceramic balls dengan diameter bervariasi sesuai
dengan ukuran partikel katalis baik di sisi
terbawah maupun di lapisan teratas bed
katalisator.

Secara spesifik, fixed bed reactor yang ada di


unit pengolahan minyak bumi dirancang oleh
vendor berdasarkan kebutuhan proses. Struktur
internal reaktor pun berbeda dari vendor satu
dengan lainnya. Karena sifatnya yang sangat
spesifik, perancangan reaktor itu sendiri
biasanya juga terkait dengan lisensor prosesnya, misalnya perancangan fixed bed reactor untuk
Unicracking akan berbeda dengan perancangan fixed bed reactor untuk MSDW Lube Catalytic
Dewaxing. Hal ini terkait dengan kebutuhan proses, terutama terkait dengan kebutuhan katalis
yang sangat spesifik tergantung pada vendornya masing masing.
Keuntungannya :
 Biaya operasi dan perawatan murah dibanding
 FBR Bisa digunakan di suhu dan tekanan tinggi Bisa dioperasikan dengan waktu tinggal
yang bervariasi
Kerugiannya :
 Sulit dalam penjagaan distribusi aliran yang seragam Bed yang kecil lebih efektif karena
internal area yang besar tapi pressure drop tinggi
 Regenerasi bed sulit dilakukan karena cenderung permanen
Penggunaan dalam Industri :
Pada perusahaan PT Indo Acidatama pembuatan Acetic Acid meliputi proses oksidasi uap
Ethanol dengan udara menggunakan reaktor Fixed Bed menjadi Acetaldehyde Liquid dan
selanjutnya dioksidasi dengan udara dalam reaktor bubble menjadi Acetic Acid.
Dimana Ethanol sebagai bahan baku sendiri meliputi proses fermentasi bahan baku tetes
tebu (molases) yang merupakan hasil samping pabrik gula menjadi mash yang kemudian
didestilasi vacum menjadi Ethanol. Pembuatan Acetic melalui katalisator padatan, uap Ethanol
dioksidasi dengan udara dalam reaktor Fixed Bed sehingga menghasilkan Acetaldehyde dengan
kemurnian 99,99% bW, selanjutnya Acetaldehyde fase cair dioksidasi dengan dara didalam reaktor
gelembung menggunakan katalisator cair untuk menghasilkan Acetic Acid kualitas Food Grade
dengan kemurnian 99,8% bW. Reaksi Esterifikasi Acetic Acid dengan Ethanol dalam reaktor
Fixed Bed dengan katalisator berbentuk butiran, menghasilkan Ethyl Acetate kemurnian 99,9%
bW kadar air max 0,02% bW.
Proses ini menggunakan Fixed Bed sebagai reaktornya karena katalisnya merupakan
katalis padatan, kemudian reaktor ini dapat direaksikan dengan waktu tinggal dalam reaktor yang
bervariasi, dan tidak ada masalah pada pemisahan katalis dari arus.
B. Fluidized Bed Reactor

Fluidized Bed Reactor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan untuk
mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini menggunakan fluida (cairan
atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan (biasanya berbentuk butiran-butiran kecil)
dengan kecepatan yang cukup sehingga katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya
katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga. Proses ini, dinamakan fluidasi.
Fluidized Bed Reaktor dapat digunakan untuk pencampuran dan pemisahan antar fasa.

Kekurangan:
• Partikel mengalami keausan yang dapat menyebabkan mengecilnya ukuran partikel yang
berada di dalam reaktor dan ikut mengalir bersama aliran gas sehingga perlu digunakan
alat cyclone separators dan aliran listrik yang disambungkan pada garis antara reaktor dan
generator.
• Adanya peningkatan keabrasivan dimana penyebabnya adalah partikel padat di dalam
proses cracking pada fluidized bed.
• Tidak mempunyai fleksibilitas terhadap perubahan panas.
• Rancang-Bangun kompleks sehingga biaya mahal
• jarang digunakan di (dalam) laboratorium
Kapan alat ini digunakan?
• Partikel fluidized sangat kecil
• Konsentrasi intra partikel dan gradien temperaturnya diabaikan
• Ketika terjadi regenerasi katalis dan reaksinya memiliki efek panas yang tinggi. Biasanya
diameter reaktor 10-30 ft.
• Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
• Operasinya: isotermal.
• Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih sedikit dan katalis
bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk serta memberikan luas permukaan yang
lebih besar

Penggunaan Dalam Industri


Pada industri pembuatan Methanol dengan Gasifikasi Batubara, salah satunya
menggunakan jenis reaktor fluidized bed. Gasifikasi batubara pada prinsipnya adalah suatu
proses perubahan batubara menjadi gas yang mudah terbakar. Proses ini melalui beberapa
proses kimia dalam reaktor gasifikasi (gasifier). Proses yang menggunakan prinsip fluidized
bed adalah High-Temperature Winkler, Kellog Rust Westinghouse, dan U-gas. Dalam
fluidized bed gaya dorong dari uap dan O2 akan setimbang dengan gaya gravitasi sehingga
serbuk batubara dalam keadaan mengambang pada saat terjadi proses gasifikasi. Serbuk
batubara yang digunakan lebih halus dan berukuran antara 1– 5 mm. Dalam entrained flow
serbuk batubara yang berukuran 0.1 mm dicampur dengan uap dan O2 sebelum diumpankan
ke dalam reaktor. Proses ini telah digunakan untuk memproduksi gas sintetis dengan nama
proses Koppers-Totzek. Proses yang sejenis kemudian muncul seperti proses PRENFLO,Shell,
Texaco , dan DOW. Proses molten iron bath merupakan pengembangan dalam proses industri
baja. Serbuk batubara diumpankan ke dalam reaktor bersama-sama dengan kapur dan O2.
Kecuali prose molten iron bath semua proses telah digunakan untuk keperluan pembangkit
listrik.
Keunggulan:
Pada industri proses pembuatan metanol dari batubara, menggunakan reaktor Fluidized Bed
karena memiliki keunggulan yaitu:
1. Mampu memproses bahan baku berkualitas rendah,
2. Kontak antara padatan dan gas bagus,
3. Luas permukaan reaksi besar sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat,
4. Efisiensi tinggi, dan
5. Emisi rendah.
C. Trickle Bed Reaktor
Reaktor trickle bed adalah reaktor dengan packing katalis dimana fasa cair dan gas mengalir searah
ke bawah yang mengalami interaksi pada katalis padatan. Reaktor ini banyak digunakan pada
industri perminyakan dan aplikasinya dalam bidang proses kimia, petroleum, industri biokimia
dan pengolahan limbah. Kata “trickle” mendeskripsikan karakteristik operasional reactor ini
dimana liquid mengalir secara bertahap melewati katalis solid dalam bentuk film, anak air ataupun
droplet. Biasanya, partikel padatan katalis di pak secara acak didalam bed dimana fase gas dan
liquid mengalir. Dalam sebagian besar industri reactor trickle bed, partikel katalis yang digunakan
biasanya berpori dan berbentuk bermacam-macam seperti bola, silinder, ektrudat, trilobe, atau
multilobe seperti pada gambar berikut :

Reaktor trickle bed memberikan performa yang lebih baik dalam pengontakan gas-liquidsolid
dengan memberikan efisiensi yang tinggi dibandingkan oleh reactor lain seperti stirred slurry
reactors yang memberikan keterbatasan pengaplikasisan pada system reaksi yang cepat
membutuhkan muatan katalis yang rendah dengan tekanan operasi rendah dan volume sedang
seperti bahan kimia khusus dan kecil, ejector loop reactors digunakan untuk reactor cepat yang
menyirkulasikan slurry menggunakan tekanan tinggi mempunyai keterbatasan dalam mengatasi
pemuatan solid, Bubble column slurry reactors dan packed bubble bed reactors memberikan
pengadukan kembali didalam reactor yang bisa menyebabkan konversi rendah dan memicu
terbentuknya produk samping. Konfigurasi reactor trickle bed diklasifikasikan menjadi tiga tipe :
1. Reaktor trickle bed konvensional : berisikan partikel katalis berpori secara acak didalam
packed bed.
2. Reaktor trickle bed semi-struktur : berisikan partikel yang di pak teratur atau katalis yang
dilapiskan pada packing terstruktur.
3. Reaktor trickle bed-mikro : berisikan beberapa saluran-mikro yang di pak dengan partikel
katalis
Ketiga tipe ini ditampilkan secara skematik dalam gambar di bawah ini :
TUGAS TEKNIK REAKSI KIMIA III
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


“VETERAN”
JAWA TIMUR

Anda mungkin juga menyukai