Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Arsitektur merupakan disiplin ilmu dengan objek kajian yang luas. Ada berbagai
macam aliran serta gaya dalam perancangan suatu karya arsitektur. Dari banyaknya
aliran tersebut, arsitektur islam merupakan salah satu objek pembahasan yang patut
didalami. Jenis arsitektur ini memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang
membedakannya dengan aliran aliran arsitektur yang lain.

Arsitektur Islam adalah ilmu merancang bangun bangunan, dimana bangunan


yang dibangun, merepresentasikan kepercayaan islam itu sendiri, baik kereligiusan,
adat istiadat, serta budaya yang lahir dan berkembang didalamnya. Diantara banyaknya
kawasan kawasan berperadaban islam di seluruh dunia, Asia Tenggara merupakan suatu
kawasan yang menarik dan patut di pelajari sejarah dan perkembangan arsitektur islam
pada kawasan ini, dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk pada
kawasan tersebut.

Apa yang disampaikan dalam karya ini adalah garis besar materi kuliah. Untuk
memperdalam dan memperluas wawasan diharapkan mahasiswa membaca berbagai
referensi yang relevan. Terutama buku atau jurnal yang dijadikan acuan dalam
penulisan karya ini

Penulis banyak menyadari banyak kelemahan pada karya ini, baik menyangkut isi,
pengungkapan, maupun sistematika penulisan. Untuk itu saran dan kritik sangat baik
kiranya sebagai acuan demi menjadikan karya lebih baik lagi.

Banda Aceh, Februari 2009

Penulis
Pendahuluan
Sejarah Asia Tenggara-biasa ditulis Southeast (oleh sarjana-sarjana Amerika)
atau South-east (seperti biasa ditulis orang-orang inggris). Telah dimulai sejak
prasejarah. Kawasan ini merupakan kawasan dimana masyarakat dan budayanya
berkembang dengan dipengaruhi oleh beragam budaya yang berbeda dan spesifik,
dengan pengaruh budaya Tiongkok, India, serta budaya Arab dan Eropa yang
mempengaruhi pada masa pra dan pasca kolonialisme.

Jauh sebelumnya sebelum peradaban ini terbentuk, unsur unsur ke arsitekturan


sudah ada semenjak masa pra sejarah dulu, kini dengan berbagai pengaruh budaya dan
kebiasaan masyarakat menghasilkan aneka ragam arsitektur yang berbeda pada kawasan
ini.

Ummat Islam merupakan mayoritas penduduk Asia Tenggara, khususnya


dibeberapa negara seperti Indonesia, Malaisya, Pattani ( Thailand Selatan ) dan Brunei
Darusallam. Di Asia Tenggara, proses islamisasi baru terjadi pada akhir abad ke -12,
ketika para guru dari tempat jazirah Arab mengembara. Sebenarnya perkembangan
islam pada kawasan ini telah terjadi pada sekitar abad ke -7 tetapi tidak ada bukti bahwa
pada masa itu terjadi pemusatan kegiatan pada proses penyebaran Islam.

Perkembangan peradaban Islam, sangat mempengaruhi segi arsitektur kawasan


ini. Sebagaimana umumnya, penganut agama memiliki ritual peribadatan yang
membutuhkan naungan. Tempat tempat yang dijadikan tempat peribadatan. Seperti
Masjid, Mushola, dan bangunan bangunan lain yang fungsi dan kaitannya erat dengan
keagamaan.
Bab 1
Pembahasan

1. Penyebaran dan teori tentang kedatangan Islam di Asia Tenggara


Perkembangan islam di kawasan Asia tenggara berbeda dengan penyebaran pada
jazirah Arab. Jika pada jazirah Arab seperti negara Turki dan Arab, islam masuk dengan
proses peperangan dan penaklukan. Justru pada kawasan Asia Tenggara, Islam masuk
dengan proses yang damai, melalui jalur perdagangan, Pernikahan, dan pembelajaran.
Mengenai kedatangan Islam di negara kawasan Asia tenggara, hampir semuanya
di dahului interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang
Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan. Dalam proses
masuknya Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur yang digunakan. Jalur yang
digunakan berrinsip pada keramahtamahan. Inilah alasan mengapa Islam dapat diterima
dengan baik di kawasan ini.
Menurut Uka Tjandra Sasmita mengemukakan ada beberapa saluran masuknya
Islam ke Asia Tenggara, yaitu :
a. Saluran Perdagangan.
Pada Abad ke-1 kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan internasional karena letak geografisnya yang menghubungkan
negeri negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara, dan Asia Barat. Potensi ini
yang membuat pendagang islam mudah membawa pengaruh Islam terhadap
negara negara yang ada di Asia tenggara. Dimana terciptanya hubungan
interaksi yang baik dalam jalur perdagangan, keharmonisan, antara pedagang
Islam dengan penduduk asli di Asia Tenggara.
Dari interaksi itu, munculah pengaruh kuat yang disebarkan dari satu
pihak pada pihak lainnya, dalam hal ini, pihak yang memberikan pengaruh kuat
adalah pihak pedagang dan ulama dari Arab.
b. Saluran Perkawinan
Pedagang pedagang muslim, datang ke Asia Tenggara dengan status
sosial dan kemapanan yang lebih tinggi dari pada penduduk pribumi. Hal ini
yang kemudian menarik para bangsawan pribumi, untuk menikahkan putri
putrinya dengan saudagar muslim tersebut. Dimana putri putri bangsawan
diislamkan sebelum dinikahkan dengan para saudagar muslim tersebut. Dari
proses ini kemudian lahir generasi generasi Islam yang kemudia semakin
memperluas penyebaran agama Islam di Asia Tenggara.
Di beberapa kasus lain terdapat pula wanita muslim yang dinikahi oleh
keturunan bangsawan; jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila antara
saudagar muslim dengan anak bangsawan atau raja dan adipati. Tentu saja
kerajaan akan ikut menyebar luaskan agama islam terhadap rakyat rakyatnya.

c. Saluran Tasawuf
Menurut para sejarawan, Islam dipandang sangat menarik pada kawasan
Asia tenggara ialah dipengaruhi oleh ajaran tasawuf. Boleh dikatakan pola hidup
dan ajaran yang terkandung didalam Islam membuat masyrakat pribumi merasa
cocok dan ingin menjalani kehidupan berdasar pada ajaran ajaran Islam.
H. John ahli sejarah yang berasal dari Australia menyebutkan, bahwa
Islamisasi tersebut dapat diterima dengan baik karna adanya proses dakwah yang
cerdas yang dilakukan para penyebar dan ahli sufi yang datang bersama sama
dengan pedagang muslim.
Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
dengan pemikiran penduduk Asia Tenggara ialah Hamzah Fansuri di Aceh,
Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa.

d. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui bidang pendidikan dimana pondok
pesantren menjadi wadah dalam mengajarkan pendidikan berkarakter Islam di
kawasan Asia Tenggara. Pada pondok pesantren kemudian dilahirkan calon
guru, calon ulama, dan calon kiai yang kemudia mengembangkan peradaban
Islam lebih luas lagi pada kawasan ini.
Setelah keluar dari pesantren mereka pulang kampung, dan kemudian
menyebarkan kepada masyrakat didaerahnya. Misalnya saja pesantren yang
didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Denta Surabaya, dan Sunan Giri di Giri.
Keluaran dari pesantren ini banyak di tugaskan di Maluku untuk kemudian ikut
memperluas proses Islamisasi pada daerah tersebut.

e. Saluran Kesenian
Seperti yang diketahui perkembangan Islam melalui kesenian, seperti
penyebarannya di daerah Indonesia, dengan menggunakan kesenian wayang.
Yaitu kesenian dengan memainkan lakon menggunakan wayang dengan
bertemakan keislaman. Disebutkan Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang mahir
dalam mementaskan wayang. Dalam pertunjukannya dia tidak pernah meminta
upah pertunjukan, tetapi mengajak penonton untuk mengikutinya mengucap
kalimat dua kali masyahadat.

f. Saluran Politik.
Pengaruh politik raja sangat berpengaruh dalam prosesnya menyebarkan
Islam kepada rakyat. Dimana kebanyakan rakyat menganut Islam karna
mengikuti rajanya. Kerajaan kerajaan Islam memerangi kerajaan non-Islam.
Kemenangan politis ini banyak menarik penduduk bukan Islam untuk masuk
Islam.

2. Arsitektur Islam di Asia Tenggara


a. Pengertian Arsitektur Islam
Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan
proses penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam
keselarasan hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya. Arsitektur Islam
mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornamen, serta
makna simbolis yang sangat dalam. Arsitektur Islam merupakan salah satu jawaban
yang dapat membawa pada perbaikan peradaban. Di dalam Arsitektur Islam terdapat
esensi dan nilai-nilai Islam yang dapat diterapkan tanpa menghalangi pemanfaatan
teknologi bangunan modern sebagai alat dalam mengekspresikan esensi tersebut.
Asitektur Islam berkembang dari abad ke -7 sampai abad ke -17 meliputi
perkembangan pada struktur, seni dekorasi, dan ragam hias dan tipologi bangunan.
Wilayah perkembangannya sangat luas meliputi Asia Tenggara, Eropa hingga Afrika.
Oleh karenannya adat istiadat dan budaya serta geografis setempat juga ikut
mempengaruhi perbedaan yang berkembang disetiap daerahnya.

b. Arsitektur Islam di Asia Tenggara.


Setelah Islam berhasil masuk dan menjadi mayoritas di beberapa negara yang
ada di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaisya, Brunei, dan Pattani (Bagian Selatan
Thailand). Selain kebudayaan, serta adat istiadat, hunian berupa ke arsitekturan pun ikut
terpengaruh dengan masuknya Islam ke negara negara yang ada di Asia Tenggara.
Tempat tempat ibadah, perkantoran, rumah tinggal serta elemen elemen
pendukung aktivitas lain, sedikit demi sedikit mulai dibangun dengan berkarakter kan
Islam. Berikut beberapa Negara Asia Tenggara dengan pengaruh Arsitektur Islam kuat.

1. Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di
dunia, meskipun bukan negara Islam, tetapi hampir seluruh masyarakat Indonesia
menganut agama Islam. Di Indonesia sendiri sebelum Islam masuk sudah ada beberapa
keyakinan seperti Hindu dan Budha yang telah lama ada di Indonesia.

Selama periode klasik di Indonesia lebih kurang 800 tahun lamanya, bidang
arsitektur berevolusi sebagai reaksi terhadap perubahan agama, politik, dan
kecenderungan umum manusia dalam menginginkan perubahan gaya. Beberapa
bangunan periode ini dianggap sebagai bagian dari warisan kebudayaan dunia.

Contoh arsitektur pada bangunan candi zaman klasik dapatlah kita lihat bahwa
konsep dasar rancangannya adalah keinginan menciptakan tiruan gunung pada pusat
alam semesta, tempat roh para dewa dapat dibujuk untuk menjelma menjadi patung atau
lingga yang ditempatkan dalam ruangan yang menyerupai gua.

Menurut sejarah, ada 3 teori yang menguatkan perkembangan Islam di Indonesia.

a. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini
adalah:

Gambar 1. Batu nisan Sultan Samudra Pasai


yaitu Sultan Malik Al-Shaleh pada tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat

b. Teori Mekkah
Teori ini merupakan bentuk teori sanggahan terhadap teori sebelumnya
dimana bahwa islam pertama kali masuk ke Indonesia ialah berasal dari Arab pada
abad ke -7

c. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke -13
dan pembawaannya berasal dari Persia.

Gambar 2. Pengadobsian bentuk persia


pada makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik
Fisik Bangunan pada makam Islam sering kita jumpai bangunan kijing atau jirat
(bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata) yang kadang-kadang disertai
bangunan rumah (cungkup) di atasnya. Dalam ajaran Islam tidak ada aturan tentang
adanya kijing atau cungkup. Adanya bangunan tersebut merupakan ciri bangunan candi
dalam ajaran Hindu-Budha.Tidak berbeda dengan candi, makam Islam, terutama
makam para raja, biasanya dibuat dengan megah dan lengkap dengan keluarga dan para
pengiringnya.Setiap keluarga dipisahkan oleh tembok dengan gapura (pintu gerbang)
sebagai penghubungnya.Gapura itu belanggam seni zaman pra-Islam, misalnya ada
yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi.

2. Thailand.
Islam merupakan agama terbesar di kawasan Asia Tenggara di beberapa negara
seperti Indonesia dan Malaisya. Di Thailand Islam menjadi agama minoritas dan Budha
menjadi agama nasional. Akan tetapi di beberapa negara bagian khususnya pattani
(bagian selatan Thailand) terdapat koloni penduduk yang menganut agama Islam.
Perkumpulan ini kemudia membentuk mukim yang mayoritas masyarakatnya pemeluk
agama Islam.

Kerajaan Pattani
Secara etimologi, pattani berasal dari bahasa Arab yang berarti panda atau cerdik
(fatoni). Nama ini diberikan karna pada daerah ini banyak lahir cendekiawan dan ulama
dari berbagai golongan dari tanah melayu.
Pattani adalah negeri melayu yang letak geografisnya berada di tanah genting
Kra Selatan Thailand. Namun kini terpecah menjadi 3 provinsi yaitu, Pattani, Yala, dan
Narathiwat.
Salah satu bukti peninggalan arsitektur islam yang ada di daerah ini adalah
masjid krissik. Dalam bahasa Thailand di kenal dengan sebutan Kru Se Mosque atau Pi
Tu Kru Ban Mosque. Sedangkan nama resmi masjid kerisik adalah “ Masjid Sultan
Muzaffar Shah”.
Gambar 3. Masjid Sultan Muzaffar Shah
Di Pattani

Masjid ini dibangun pada zaman Sultan Muzaffar Shah setelah menerima
rekomendasi langsung dari syeikh Syafiyuddin Al Abbas ( Ulama Fiqih yang bergelar
dato’ Faqih kerajaan).
Selain Masjid Sultan Muzaffar Shah, masih ada bukti peninggalan arsitektur islam
di Thailand, yaitu masjid tertua yang dikenal dengan sebutan “Talok Manok Mosque”.
Bangunan ini selesai di penghujung kekuasaan kesultanan Pattani pada tahun 1768.
Kemudan direnovasi kembali pada abad ke -18 oleh Wan Hussein Az-Sanawi. Berikut
ciri arsitektural Islam yang terdapat pada masjid ini.

Gambar 4. Masjid Talok Manok setelah renovasi


Di Pattani
Gaya Arsitektural masjid ini merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Thai, Melayu
dan China. Jalan masuk mesjid ini menanjak dan sempit. Dimana bangunan utama
masjid ini dibangun dari dua bagian yang menjadi satu.tampak keseluruhan dari
bangunan ini ialah berupa panggung. Dimana pada masa itu digunakan sebagai
antisipasi terhadap alam dan gangguan dari hewan buas.

Gambar 5.beberapa ukiran arsitektural masjid Talok Manok


Di Pattani

Gambar 6. ukiran eksterior masjid Talok Manok


Di Pattani
Pada Awalnya masjid ini menggunakan atap yang terbuat dari daun palm, lalu di
renovasi dan di ubah menggunakan genteng yang dibuat oleh masyarakat lokal dengan
gaya pattani. Di atap masjid sisi depannya di bangun sebuah menara kecil tempat
muazzin mengumandangkan adzan. Dimana menara ini di lengkapi oleh 4 jendela di
setiap sisinya.

3. Malaysia
Malaisya menadi negara bermayoritas muslim selanjutnya di kawasan Asia
Tenggara, dengan rumpun yang hampir sama dengan Indonesia yaitu rumpun Melayu.
Islam di Malaisya Terdiri atas 2 corak. Yaitu.
a. Sunni Islam.
Merupakan golongan penganut bermazhab Syafii, ini merupakan mazhab utama
yang banyak di anut oleh muslim di Malaisya.
b. Islam Hadhari
Istilah “Islam Hadhari” merupakanistilah yang dikemukakan oleh perdana
menteri Malaisya yaitu Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi. Aliran ini juga dikenal
dengan sebutan Islam Progresif, dimana peran utama ketekunan, kejujuran, serta
pendidikan yang baik, menjadi sasaran utama dalam pengembangannya.

Dikarenakan letak geografis yang lansung bersebelahan dengan Indonesia tidak


terdapat terlalu banyak perbedaan ciri arsitektur islam pada negara ini. Mesjid mesjid
serta tempat peribadatan lainnya pun mirip mirip dengan yang ada di indonesia. Contoh
seperti masjid Zaher, Mesjid jamek, dan beberapa mesjid lainnya.
Secara ciri fisik, umumnya bangunan arsitektural di Malaisya mirip dengan
indonesia, disebakan oleh musim yang sama, letak geografis yang berdekatan, budaya
dan adat istiadat yang hampir sama, serta pola kehidupan masyarakatnya. Seperti yang
sering ditemukan di Indonesia bahwa umumnya bangunan bangun bertemakan Islam
ditandai dengan penggunaan kubag kubah, serta kaligrafi dengan lafadz agama. Hal
serupa juga ditemukan pada salah satu mesjid yang ada di malaisya yaitu Masjid Zahir.
Gambar 7. Masjid Zahir di Malaisya mirip dengan masjid
Di Indonesia

4. Brunei Darusallam.
Negara terakhir dengan populasi muslim yang tinggi di Asia Tenggara ialah
Brunei Darussalam. Dipastikan Islam masuk ke negara ini pada abad ke -13 Masehi.
Yaitu ketika masa kesultanan sultan muhammad shah. Dimana beliau telah
memeluk Islam pada tahun 1368.
Islam mulai berkembang pesat di Brunei sejak kesultanan Syarif Ali diangkat
menjadi Sultan ke -3 pada tahun 1425. Lalu perkembangannya semakin nyata sejak
era kepemimpinina Sultan Bokiah yaitu sultan ke -5 yang kemudian menjadi kan
Brunei Darusallam sebagai negara dengan falsafah “ Melayu Islam Beraja”.

Gambar 8. Masjid Jami ashr di Brunei


Masjid ini dibangun dengan menggunakan kubah kubah yang terbuat dari emas,
terdapat banyak kubah yang terbuat dari emas, sedang kubah terbesar merupakan bagian
dari induk bangunan. Ciri arsitektur islam lain yang dapat terlihat ialah penggunaan relif
relif yang ada di setiap bagian tubuh mesjid, dimana hal tersebut menggambar kan
kesan Islami yang tinggi. Kemudian dengan adanya penggunaan taman taman yang
luas, yang seolah mencerminkan ketenangan yang dimiliki oleh agama Islam.
Kesimpulan
Secara garis besar, Asia Tenggara merupakan kawasan yang dihuni oleh 11
negara dengan ragam perbedaan adat istiadat serta budaya, hingga keyakinan akan
agama yang beda pula. Diantara 11 negara tersebut, Indonesia, Malaisya, Brunei,
Pattani ( Wilayah Selatan Thailand). Merupakan daerah yang terkenal dengan
komunitas serta peninggalan Islam yang banyak.

Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, dimana


sangat banyak sekali cendekia cendekia muslim yang berasal dari negara ini. Islam di
Asia Tenggara masuk melalui jalur yang damai, sehingga menjadikannya mudah
diterima dan di jadikan pedoman hidup bagi masyarakat pribumi.

Arsitektur Islam yang ada di Asia Tenggara, umumnya dapat di tandai dengan
ciri fisik seperti penggunaan kubah, Lafadz Tuhan, Kaligrafi, serta ukiran ukirana, yang
erat kaitannya dengan pengaruh dari Arab dan Persia. Meskipun kubah bukan ciri dari
arsitektur islam itu sendiri, akan tetapi penggunaanya yang sering dipakai pada setiap
bangunan keagamaan islam, menajdikan kubah seakan elemen yang erat kaitannya
dengan Arsitektur Islam.
Daftar Pustaka

Jurnal Islam di Asia Tenggara, Oleh Rachmawati, Fakultas Adab


dan Humaniora UIN Alaudin Makkasar.

Petersen, Andrew, New Fetter Len, London, 1996, Dictionary of


Islamic Architecture.

Ma’fi, Rif’at Husnul M.Ag. Jurnal Kalimah, Volum : 4 Nomor: 2


September 2006
MAKALAH ARSITEKTUR ISLAM
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR ISLAM DI ASIA
TENGGARA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

RAHMAT RIZKI 1504104010074

M.RIZKI AL FARISYI NST 1504104010076

JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Anda mungkin juga menyukai