Abstrak
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi pengobatan bagi pasien
yang terserang gangguan saluran pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap yang sudah
tercampur dengan obat. Obat akan langsung menuju ke paru-paru untuk melonggarkan saluran
pernafasan yang menyempit. Untuk itu pada tugas akhir ini penulis mencoba membuat Alat
“Nebulizer Piezoelektrik” dengan dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino. Dalam
pembuatan alat ini penulis merancang dengan menggunakan IC mikrokontroller ATMega 328
sebagai pengontrol utama, yang dikontrol adalah timer dan flowrate melalui PWM dengan tampilan
LCD. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu berjalan dengan baik dengan nilai
error yang didapat dari pengukuran waktu adalah ± -0,0381% dan frekuensi dari osiloskop 1,7MHz
1
serta tidak menimbulkan suara bising dibanding 1.2.5 Kecepatan blower high dutycycle = 100
dengan nebulizer compressor. - 80 %.
Alat ultrasonik nebulizer sudah pernah 1.2.6 Kecepatan blower medium dutycycle =
dibuat oleh Erly Dwiyanti (2014) dengan judul 70 - 50%.
Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan 1.2.7 Kecepatan blower low dutycycle = 40 -
Pemilihan Flowrate Berbasis Mikrokontroller, 20%.
namun alat tersebut sudah tidak dapat digunakan 1.2.8 Tidak membahas jenis obat yang
kembali/rusak, tetapi Laboratorium Life Support digunakan.
sangat membutuhkan alat ini untuk bahan
praktikum/pembelajaran. Alat ultrasonic
1.3 RUMUSAN MASALAH
nebulizer yang telah dibuat masih ada
“Dapatkah dibuat alat Nebulizer
kekurangan yaitu bentuk box yang lebih besar
setelah dimodifikasi dan terpisah antara alat Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
nebulizer dan kotak pengontrolnya, sehingga Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino?”
menyusahkan pengguna untuk memakainya.
Berdasar hasil identifikasi masalah
1.4 TUJUAN PENELITIAN
tersebut penulis bermaksud membuat alat
“Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan 1.4.1 Tujuan Umum
Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”. Timer Dibuatnya alat “Nebulizer
berfungsi untuk mengatur berapa lama Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
penggunaan alat tersebut dan pemilihan flowrate Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”.
yang berfungsi untuk mengatur tebal kabut yang
dibutuhkan. Untuk ukuran box akan dibuat
bentuk alat nebulizer dan pengontrolnya lebih
1.4.2 Tujuan Khusus
memudahkan pengguna untuk memakainya.
1.4.2.1 Membuat rangkaian Minimum Sistem
ATMega 328.
1.4.2.2 Membuat rangkaian Driver Osilator
1.2 BATASAN MASALAH
1.4.2.3 Membuat rangkaian Osilator
1.2.1 Pemilihan waktu 5 – 30 menit.
1.2.2 Menggunakan mikrokontroller
1.4.2.4 Membuat rangkaian Driver Blower.
ATMega328 sebagai pengolahan data. 1.4.2.5 Membuat program untuk timer dan
1.2.3 Menggunakan piezoelektrik sebagai PWM.
penghasil getaran untuk memecah
partikel obat menjadi kabut.
1.2.4 Pemilihan kecepatan blower (high,
medium, dan low)
2
1.5 MANFAAT PENELITIAN Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose
Inhaler) dan DPI (Dry Powder Inhaler)
1.5.1 Manfaat Teoritis
dimana alat dan obat merupakan satu
1.5.1.1 Menambah pengetahuan tentang kesatuan.
alat elektromedik khususnya pada Ada dua jenis nebulizer yang
bidang peralatan Life support umumnya sering digunakan:
terutama Nebulizer.
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas
1.5.1.2 Sebagai referensi penelitian
terkompresi (udara atau oksigen) untuk
selanjutnya.
memecah larutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan
1.5.2 Manfaat Praktis
vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
Dengan adanya alat ini pengaturan elektronik untuk memecah larutan obat
waktu dan flowratenya dapat dikontrol dan menjadi aerosol.
dilihat pada LCD, sehingga petugas dapat Alat terapi inhalasi nebulizer harus
mengetahui berapa lama pemakaiaan alat terus dijaga kebersihannya untuk
tersebut untuk terapi. menghindari pertumbuhan mikroba dan
kemungkinan adanya infeksi. Sebaiknya alat
nebulizer dicuci setiap setiap selesai
2. TINJAUAN PUSTAKA
digunakan atau sedikitnya sekali sehari.
Nebulizer
Instruksi dari pabrik pembuatnya harus
Alat nebulizer dapat mengubah obat
diikuti secara benar untuk menghindari
berbentuk larutan menjadi aerosol secara
kerusakan plastik pembungkusnya (Ikawati,
terus-menerus, dengan tenaga yang berasal
2007). Kelebihan terapi inhalasi
dari udara yang dipadatkan atau gelombang
menggunakan nebulizer adalah tidak atau
ultrasonik. Aerosol merupakan suspensi
sedikit memerlukan koordinasi pasien,
berbentuk padat atau cair dalam bentuk gas
hanya memerlukan pernapasan tidal, dan
dengan tujuan untuk menghantarkan obat ke
didalamnya terdapat campuran dari
target organ dengan efek samping minimal
beberapa jenis obat (misalnya salbutamol
dan dengan keamanan dan efektifitas yang
dan ipratropium bromida). Kekurangannya
tinggi. Partikel aerosol yang dihasilkan
adalah alat ini cukup besar sehingga kurang
nebulizer berukuran antara 2-5 μ, sehingga
praktis, memerlukan sumber listrik, dan
dapat langsung dihirup penderita dengan
relatif mahal (Rahajoe, 2008).
menggunakan mouthpiece atau masker.
3
Nebulizer Ultrasonic sesuai kebutuhan kita. Bahasa pemrograman
Alat ini menghasilkan aerosol melalui Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini
osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric sudah dipermudah menggunakan fungsi-
crystal yang berada dekat larutan dan cairan fungsi yang sederhana sehingga pemula pun
memecah menjadi aerosol. Keuntungan jenis bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
nebulizer ini adalah tidak menimbulkan
suara bising dan terus menerus dapat +5v +5v
+5v
J4
CON2
D2 R11
100k
J2
5
4 LCD
PC6 (RESET)
16
15
14
Programmer 14 2 13
15 8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 3 12
16 9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1 4 11
20
R2
10k
+5v
3
2
1
J3
C5 27 A3/PC3 (ADC3) AVCC 21
22pF 28 A4/PC4 (SDA) AREF 22 +5v
A5/PC5 (SCL) AGND
down
+5v
R7
Q1
enter NPN BCE
LS1
BUZZER
4
syarat untuk sebuah osilator agar terjadi Keterangan:
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, 1. LCD 2X16.
rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal 4. Warna merah 2: untuk start.
hal ini salah satu sistem agar terjadinya 6. Indikator merah: untuk high.
tegangan dan phase yang sama antara input 7. Indikator biru : untuk medium.
5
mendorong dan mengatur banyak sedikitnya timer untuk memilih berapa lama waktu
uap yang dibutuhkan. Mikrokontroller dilakukan terapi (5 – 30 menit dengan
ATMega 328 berfungsi sebagai pengolahan kelipatan 5 menit). Setelah itu masuk pada
data. Tampilan setting timer dan blower pemilihan selanjutnya yaitu pemilihan
akan ditampilkan pada display LCD 2x16. kecepatan pada blower. Pada pemilihan
Driver oscilator akan mengaktifkan kecepatan blower High dutycycle yang
rangkaian oscilator. Rangkaian oscilator ditentukan yaitu 100 – 80%, pada pemilihan
berfungsi sebagai pembangkit frekuensi kecepatan blower Medium dutycycle yang
untuk mengaktifkan piezoelektrik. ditentukan yaitu 70 – 50%, sedangkan pada
Piezoelektrik akan menghasilkan getaran pemilihan kecepatan blower Low dutycycle
untuk memecah obat menjadi partikel kabut. yang ditentukan yaitu 40 - 20%. Saat tombol
Driver blower berfungsi untuk mendorong start ditekan driver blower bekerja
uap dan sebagai pengatur banyak sedikitnya mengaktifkan blower yang berfungsi untuk
uap yang masuk ke mouthpiece. Apabila mendorong dan mengatur banyak sedikitnya
timer habis maka buzzer akan berbunyi. uap yang masuk ke mouthpiece. Driver
3.3 Diagram Alir oscilator mengaktifkan rangkaian oscilator
dan mengaktifkan piezoelektrik sehingga
terjadi pemecahan obat menjadi partikel-
partikel kabut. Timer bekerja untuk
menghitung berapa lama waktu penggunaan.
Ketika timer habis, proses pengobatan akan
berhenti dan buzzer berbunyi.
3 ANALISA DATA
Tabel 4.1 pengukuran tegangan Rangkaian
Driver Osilator
Tegangan dari Vb
Logika Osilator
Mikro (Volt) (Volt)
6
oscilator berfungsi sebagai pembangkit
4.2 Hasil Gelombang Osilator terhadap frekuensi untuk mengaktifkan piezoelektrik.
Osiloskop Piezoelektrik akan menghasilkan getaran untuk
memecah obat menjadi partikel kabut. Driver
blower berfungsi untuk mendorong uap dan
sebagai pengatur banyak sedikitnya uap yang
masuk ke mouthpiece. Apabila timer habis maka
buzzer akan berbunyi. Pada driver blower
tegangan tang diperlukan untuk mengaktifkan
blower adalah 12VDC, dan diatur kecepatannya
dengan PWM. Duty cycle yang dikehendaki saat
high (100-80%), saat medium (70-50%) dan low
4 PEMBAHASAN
(40-20%).
5.1 Rangkaian Keseluruhan
Hasil Gelombang PWM saat Flowrate
+5v +5v
+5v
J4
R10
R1 220 2
10K 1 +5v
CON2
D2 R11
100k
SW1 LED
+ C3
10uF Reset
J2
5
4 LCD
3 U2
2 1 16
1 PC6 (RESET) 15
14
Programmer 14 2 13
15 8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 3 12
16 9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1 4 11
17 10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 5 10
18 11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3 6 9
19 12/PB4 (MISO) (T0) PD4/4 11 8
9 13/PB5 (SCK) (T1) PD5/5 12 7
10 14/PB6 (XT1) (AIN0) PD6/6 13 6
C4 Y1 15/PB7 (XT2) (AIN1) PD7/7 5
+5v 4
22pF 16MHz 23 7 R2 3
24 A0/PC0 (ADC0) VCC 8 10k 2
25 A1/PC1 (ADC1) GND +5v 1
26 A2/PC2 (ADC2) 20 J3
C5 27 A3/PC3 (ADC3) AVCC 21
22pF 28 A4/PC4 (SDA) AREF 22 +5v
A5/PC5 (SCL) AGND
ATMEGA328
J5
J6 R3
1 1 20K
START
down
enter
R7
RESISTOR
Q1
NPN BCE
LS1 High
1
BUZZER
Tekan tombol ON/OFF pada posisi Gambar 4.2 bentuk gelombang yang
ON untuk mengaktifkan catu daya yang dihasilkan saat flowrate high
terhubung ke seluruh rangkaian. Setting timer Hasil Gelombang PWM saat Flowrate
berfungsi untuk mengatur berapa lama Medium
penggunaan alat digunakan. Setting PWM pada
motor blower berfungsi untuk mendorong dan
mengatur banyak sedikitnya uap yang
dibutuhkan. Mikrokontroller ATMega 328
berfungsi sebagai pengolahan data. Tampilan
setting timer dan blower akan ditampilkan pada
display LCD 2x16. Driver oscilator akan
mengaktifkan rangkaian oscilator. Rangkaian
7
Gambar 4.2 bentuk gelombang yang 4. Berdasarkan hasil pengukuran, timer stabil.
dihasilkan saat flowrate medium 5. Berdasarkan hasil pengukuran, pada
Hasil Gelombang PWM saat Flowrate rangkaian driver osilator ketika mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka relay
Low
akan bekerja. Saat mikro mengeluarkan
logika 0 yaitu 0V maka relay akan mati.
6. Berdasarkan pengukuran driver blower
ketika mikro mengeluarkan logika 0 yaitu
0V maka blower akan mati. Saat mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka
blower akan bekerja.
6.2 Saran
Gambar 4.2 bentuk gelombang yang 1) Dapat memperbanyak kabut yang
dihasilkan saat flowrate low dihasilakn
2) Desain yang lebih minimalis.
Tabel pengukuran Timer
3) Meminimalkan penggunaan tombo,
perbanyak software.
4) Tegangan yang di dapat osilator lebih di
stabilkan.
DAFTAR PUSTAKA
8
3/terapi-inhalasi-respiratory/ (diakses sonic-nebulizer.html (diakses tanggal 5
tanggal 6 Desember 2015). Desember 2015).
Depok, instrument, 2012. PWM (Pulse Width ---, 2010. Specification LCD 2x16.
Modulation). www.engineersgarage.com/electronic-
https://depokinstruments.com/?s=pwm componrnts/16x2lcd-module-datasheet,
(diakses tanggal 23 Mei 2016) tanggal 19 September 2015.
9
10