Anda di halaman 1dari 10

Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino

Rida Yuanita Ananda, Triana Rahmawati,ST, M.Eng, Sumber. S.ST,MT.


Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

Abstrak

Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi pengobatan bagi pasien
yang terserang gangguan saluran pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap yang sudah
tercampur dengan obat. Obat akan langsung menuju ke paru-paru untuk melonggarkan saluran
pernafasan yang menyempit. Untuk itu pada tugas akhir ini penulis mencoba membuat Alat
“Nebulizer Piezoelektrik” dengan dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino. Dalam
pembuatan alat ini penulis merancang dengan menggunakan IC mikrokontroller ATMega 328
sebagai pengontrol utama, yang dikontrol adalah timer dan flowrate melalui PWM dengan tampilan
LCD. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu berjalan dengan baik dengan nilai
error yang didapat dari pengukuran waktu adalah ± -0,0381% dan frekuensi dari osiloskop 1,7MHz

Kata kunci : Nebulizer, Piezoelektrik, Flowrate, Timer, PWM

kabut serta mengatur waktu yang diperlukan.


1. PENDAHULUAN Alat ini menggunakan piezoelektrik yang
1.1 Latar Belakang menimbulkan suatu getaran karena adanya
Nebulizer adalah alat yang digunakan frekuensi untuk memecah obat menjadi kabut.
untuk memberikan terapi pengobatan bagi Menurut Dr Suradi, Penyakit Paru
pasien yang terserang gangguan saluran Obstruksi Kronis di Indonesia menempati urutan
pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap ke-5 dan dari data Organisasi Kesehatan Dunia
yang sudah tercampur dengan obat. Obat akan (WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2010
langsung menuju ke paru-paru untuk diperkirakan penyakit ini akan menempati
melonggarkan saluran pernafasan yang urutan ke-4 sebagai penyakit yang menyebabkan
menyempit. Nebulizer merupakan pilihan kematian. Nebulizer terdiri dari dua jenis, yaitu
terbaik pada kasus-kasus yang berhubungan nebulizer compressor dan ultrasonic nebulizer
dengan penderita asma atau Penyakit Paru menggunakan piezoelektrik. Nebulizer dengan
Obstruksi Kronis (Winariani, 2002). Prinsip sistem ultrasound ini lebih praktis dan simpel
kerja Nebulizer adalah dengan mengatur tebal

1
serta tidak menimbulkan suara bising dibanding 1.2.5 Kecepatan blower high dutycycle = 100
dengan nebulizer compressor. - 80 %.
Alat ultrasonik nebulizer sudah pernah 1.2.6 Kecepatan blower medium dutycycle =
dibuat oleh Erly Dwiyanti (2014) dengan judul 70 - 50%.
Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan 1.2.7 Kecepatan blower low dutycycle = 40 -
Pemilihan Flowrate Berbasis Mikrokontroller, 20%.
namun alat tersebut sudah tidak dapat digunakan 1.2.8 Tidak membahas jenis obat yang
kembali/rusak, tetapi Laboratorium Life Support digunakan.
sangat membutuhkan alat ini untuk bahan
praktikum/pembelajaran. Alat ultrasonic
1.3 RUMUSAN MASALAH
nebulizer yang telah dibuat masih ada
“Dapatkah dibuat alat Nebulizer
kekurangan yaitu bentuk box yang lebih besar
setelah dimodifikasi dan terpisah antara alat Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
nebulizer dan kotak pengontrolnya, sehingga Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino?”
menyusahkan pengguna untuk memakainya.
Berdasar hasil identifikasi masalah
1.4 TUJUAN PENELITIAN
tersebut penulis bermaksud membuat alat
“Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan 1.4.1 Tujuan Umum
Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”. Timer Dibuatnya alat “Nebulizer
berfungsi untuk mengatur berapa lama Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
penggunaan alat tersebut dan pemilihan flowrate Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”.
yang berfungsi untuk mengatur tebal kabut yang
dibutuhkan. Untuk ukuran box akan dibuat
bentuk alat nebulizer dan pengontrolnya lebih
1.4.2 Tujuan Khusus
memudahkan pengguna untuk memakainya.
1.4.2.1 Membuat rangkaian Minimum Sistem
ATMega 328.
1.4.2.2 Membuat rangkaian Driver Osilator
1.2 BATASAN MASALAH
1.4.2.3 Membuat rangkaian Osilator
1.2.1 Pemilihan waktu 5 – 30 menit.
1.2.2 Menggunakan mikrokontroller
1.4.2.4 Membuat rangkaian Driver Blower.

ATMega328 sebagai pengolahan data. 1.4.2.5 Membuat program untuk timer dan
1.2.3 Menggunakan piezoelektrik sebagai PWM.
penghasil getaran untuk memecah
partikel obat menjadi kabut.
1.2.4 Pemilihan kecepatan blower (high,
medium, dan low)

2
1.5 MANFAAT PENELITIAN Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose
Inhaler) dan DPI (Dry Powder Inhaler)
1.5.1 Manfaat Teoritis
dimana alat dan obat merupakan satu
1.5.1.1 Menambah pengetahuan tentang kesatuan.
alat elektromedik khususnya pada Ada dua jenis nebulizer yang
bidang peralatan Life support umumnya sering digunakan:
terutama Nebulizer.
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas
1.5.1.2 Sebagai referensi penelitian
terkompresi (udara atau oksigen) untuk
selanjutnya.
memecah larutan obat menjadi aerosol.
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan
1.5.2 Manfaat Praktis
vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
Dengan adanya alat ini pengaturan elektronik untuk memecah larutan obat
waktu dan flowratenya dapat dikontrol dan menjadi aerosol.
dilihat pada LCD, sehingga petugas dapat Alat terapi inhalasi nebulizer harus
mengetahui berapa lama pemakaiaan alat terus dijaga kebersihannya untuk
tersebut untuk terapi. menghindari pertumbuhan mikroba dan
kemungkinan adanya infeksi. Sebaiknya alat
nebulizer dicuci setiap setiap selesai
2. TINJAUAN PUSTAKA
digunakan atau sedikitnya sekali sehari.
Nebulizer
Instruksi dari pabrik pembuatnya harus
Alat nebulizer dapat mengubah obat
diikuti secara benar untuk menghindari
berbentuk larutan menjadi aerosol secara
kerusakan plastik pembungkusnya (Ikawati,
terus-menerus, dengan tenaga yang berasal
2007). Kelebihan terapi inhalasi
dari udara yang dipadatkan atau gelombang
menggunakan nebulizer adalah tidak atau
ultrasonik. Aerosol merupakan suspensi
sedikit memerlukan koordinasi pasien,
berbentuk padat atau cair dalam bentuk gas
hanya memerlukan pernapasan tidal, dan
dengan tujuan untuk menghantarkan obat ke
didalamnya terdapat campuran dari
target organ dengan efek samping minimal
beberapa jenis obat (misalnya salbutamol
dan dengan keamanan dan efektifitas yang
dan ipratropium bromida). Kekurangannya
tinggi. Partikel aerosol yang dihasilkan
adalah alat ini cukup besar sehingga kurang
nebulizer berukuran antara 2-5 μ, sehingga
praktis, memerlukan sumber listrik, dan
dapat langsung dihirup penderita dengan
relatif mahal (Rahajoe, 2008).
menggunakan mouthpiece atau masker.

3
Nebulizer Ultrasonic sesuai kebutuhan kita. Bahasa pemrograman
Alat ini menghasilkan aerosol melalui Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini
osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric sudah dipermudah menggunakan fungsi-
crystal yang berada dekat larutan dan cairan fungsi yang sederhana sehingga pemula pun
memecah menjadi aerosol. Keuntungan jenis bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
nebulizer ini adalah tidak menimbulkan
suara bising dan terus menerus dapat +5v +5v

+5v
J4

mengubah larutan menjadi aerosol, R1


10K
R10
220 2
1 +5v

CON2
D2 R11
100k

sedangkan kekurangan alat ini mahal dan + C3


10uF
SW1
Reset
LED

J2
5
4 LCD

memerlukan biaya perawatan lebih besar. 3


2
1
1
U2

PC6 (RESET)
16
15
14
Programmer 14 2 13
15 8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 3 12
16 9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1 4 11

Pada ultrasonic nebulizer prinsip 17


18
19
9
10/PB2 (OC1B)
11/PB3 (MOSI)
12/PB4 (MISO)
13/PB5 (SCK)
(INT0)
(INT1)
(T0)
(T1)
PD2/2
PD3/3
PD4/4
PD5/5
5
6
11
12
10
9
8
7
10 14/PB6 (XT1) (AIN0) PD6/6 13 6
C4 Y1 15/PB7 (XT2) (AIN1) PD7/7 5
+5v 4

kerjanya adalah dengan mengatur tebal 22pF 16MHz 23


24
25
26
A0/PC0
A1/PC1
A2/PC2
(ADC0)
(ADC1)
(ADC2)
VCC
GND
7
8

20
R2
10k
+5v
3
2
1
J3
C5 27 A3/PC3 (ADC3) AVCC 21
22pF 28 A4/PC4 (SDA) AREF 22 +5v
A5/PC5 (SCL) AGND

kabut serta mengatur waktu yang J6


1 1
J5
ATMEGA328
R3
20K
START

blower driv er osi

diperlukan. Pesawat ini menggunakan up

down
+5v

R7
Q1
enter NPN BCE
LS1

piezoelektrik yang menimbulkan suatu RESISTOR


1

BUZZER

getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk


memecah cairan obat menjadi kabut. Gambar Minimum Sistem ATM328
Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu
Osilator
rangkaian osilator.
Osilator adalah suatu rangkaian yang
menghasilkan keluaran yang amplitudonya
Minimum Sistem
berubah-ubah secara periodik terhadap
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip waktu. Keluaran dapat berupa gelombang
atau IC (integrated circuit) yang bisa sinusoidal, gelombang persegi gelombang
diprogram menggunakan komputer. Tujuan pulsa, gelombang segitiga atau gelombang
menanamkan program pada mikrokontroler gergaji.
adalah agar rangkaian elektronik dapat Osilator Colpitts adalah salah satu
membaca input, memproses input tersebut topologi osilator yang efektif digunakan
dan kemudian menghasilkan output sesuai untuk pembangkit gelombang sinus pada
yang diinginkan. rentang frekuensi antara 10kHz hingga
10MHz. Osilator ini menggunakan
Karena komponen utama Arduino
rangkaian LC dan umpan balik positif
adalah mikrokontroler, maka Arduino pun
melalui suatu pembagi tegangan kapasitif.
dapat diprogram menggunakan komputer
Adapun beberapa bagian yang menjadi

4
syarat untuk sebuah osilator agar terjadi Keterangan:
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, 1. LCD 2X16.

rangkaian feedback, dan rangkaian tank 2. Warna hijau : untuk UP/DOWN

circuit. (timer dan pemilihan Flowrate).

Rangkaian feedback yaitu suatu 3. Warna merah 1: untuk enter.

rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal 4. Warna merah 2: untuk start.

keluarannya dikembalikan lagi kemasukan, 5. Warna kuning : untuk reset.

hal ini salah satu sistem agar terjadinya 6. Indikator merah: untuk high.

tegangan dan phase yang sama antara input 7. Indikator biru : untuk medium.

dan output. Pada umumnya rangkaian 8. Indikator hijau : untuk low.

feedback menggunakan komponen pasif


yaitu R dan C (Malvino, 1993). 3.2 Blok Diagram
Tank circuit adalah rangkaian yang
menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), dengan
menggunakan komponen L dan C semakin
tinggi frekuensinya maka makin kecil harga
komponen yang digunakan.

Gambar Bentuk LM35


Gambar 3.2 Blok Diagram
2 METODOOGI
3.1 Blok Diagram Mekanisme Cara Kerja Blok Diagram
Tekan tombol ON/OFF pada posisi
ON untuk mengaktifkan catu daya yang
terhubung ke seluruh rangkaian. Setting
timer berfungsi untuk mengatur berapa lama
penggunaan alat digunakan. Setting PWM
pada motor blower berfungsi untuk

5
mendorong dan mengatur banyak sedikitnya timer untuk memilih berapa lama waktu
uap yang dibutuhkan. Mikrokontroller dilakukan terapi (5 – 30 menit dengan
ATMega 328 berfungsi sebagai pengolahan kelipatan 5 menit). Setelah itu masuk pada
data. Tampilan setting timer dan blower pemilihan selanjutnya yaitu pemilihan
akan ditampilkan pada display LCD 2x16. kecepatan pada blower. Pada pemilihan
Driver oscilator akan mengaktifkan kecepatan blower High dutycycle yang
rangkaian oscilator. Rangkaian oscilator ditentukan yaitu 100 – 80%, pada pemilihan
berfungsi sebagai pembangkit frekuensi kecepatan blower Medium dutycycle yang
untuk mengaktifkan piezoelektrik. ditentukan yaitu 70 – 50%, sedangkan pada
Piezoelektrik akan menghasilkan getaran pemilihan kecepatan blower Low dutycycle
untuk memecah obat menjadi partikel kabut. yang ditentukan yaitu 40 - 20%. Saat tombol
Driver blower berfungsi untuk mendorong start ditekan driver blower bekerja
uap dan sebagai pengatur banyak sedikitnya mengaktifkan blower yang berfungsi untuk
uap yang masuk ke mouthpiece. Apabila mendorong dan mengatur banyak sedikitnya
timer habis maka buzzer akan berbunyi. uap yang masuk ke mouthpiece. Driver
3.3 Diagram Alir oscilator mengaktifkan rangkaian oscilator
dan mengaktifkan piezoelektrik sehingga
terjadi pemecahan obat menjadi partikel-
partikel kabut. Timer bekerja untuk
menghitung berapa lama waktu penggunaan.
Ketika timer habis, proses pengobatan akan
berhenti dan buzzer berbunyi.

3 ANALISA DATA
Tabel 4.1 pengukuran tegangan Rangkaian
Driver Osilator
Tegangan dari Vb
Logika Osilator
Mikro (Volt) (Volt)

0 0.02 0 .02 OFF


Gambar 3.3 Diagram Alir Pengirim
Saat pertama kali alat dihidupkan, 1 4.76 0.76 ON

display LCD akan menampilkan judul alat


dan nama pembuat. Selanjutnya setting

6
oscilator berfungsi sebagai pembangkit
4.2 Hasil Gelombang Osilator terhadap frekuensi untuk mengaktifkan piezoelektrik.
Osiloskop Piezoelektrik akan menghasilkan getaran untuk
memecah obat menjadi partikel kabut. Driver
blower berfungsi untuk mendorong uap dan
sebagai pengatur banyak sedikitnya uap yang
masuk ke mouthpiece. Apabila timer habis maka
buzzer akan berbunyi. Pada driver blower
tegangan tang diperlukan untuk mengaktifkan
blower adalah 12VDC, dan diatur kecepatannya
dengan PWM. Duty cycle yang dikehendaki saat
high (100-80%), saat medium (70-50%) dan low
4 PEMBAHASAN
(40-20%).
5.1 Rangkaian Keseluruhan
Hasil Gelombang PWM saat Flowrate
+5v +5v

+5v
J4
R10
R1 220 2
10K 1 +5v

CON2
D2 R11
100k
SW1 LED
+ C3
10uF Reset

J2
5
4 LCD
3 U2
2 1 16
1 PC6 (RESET) 15
14
Programmer 14 2 13
15 8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 3 12
16 9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1 4 11
17 10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 5 10
18 11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3 6 9
19 12/PB4 (MISO) (T0) PD4/4 11 8
9 13/PB5 (SCK) (T1) PD5/5 12 7
10 14/PB6 (XT1) (AIN0) PD6/6 13 6
C4 Y1 15/PB7 (XT2) (AIN1) PD7/7 5
+5v 4
22pF 16MHz 23 7 R2 3
24 A0/PC0 (ADC0) VCC 8 10k 2
25 A1/PC1 (ADC1) GND +5v 1
26 A2/PC2 (ADC2) 20 J3
C5 27 A3/PC3 (ADC3) AVCC 21
22pF 28 A4/PC4 (SDA) AREF 22 +5v
A5/PC5 (SCL) AGND
ATMEGA328
J5
J6 R3
1 1 20K
START

blower driv er osi


up
+5v

down

enter
R7

RESISTOR
Q1
NPN BCE
LS1 High
1

BUZZER

Tekan tombol ON/OFF pada posisi Gambar 4.2 bentuk gelombang yang
ON untuk mengaktifkan catu daya yang dihasilkan saat flowrate high
terhubung ke seluruh rangkaian. Setting timer Hasil Gelombang PWM saat Flowrate
berfungsi untuk mengatur berapa lama Medium
penggunaan alat digunakan. Setting PWM pada
motor blower berfungsi untuk mendorong dan
mengatur banyak sedikitnya uap yang
dibutuhkan. Mikrokontroller ATMega 328
berfungsi sebagai pengolahan data. Tampilan
setting timer dan blower akan ditampilkan pada
display LCD 2x16. Driver oscilator akan
mengaktifkan rangkaian oscilator. Rangkaian

7
Gambar 4.2 bentuk gelombang yang 4. Berdasarkan hasil pengukuran, timer stabil.
dihasilkan saat flowrate medium 5. Berdasarkan hasil pengukuran, pada

Hasil Gelombang PWM saat Flowrate rangkaian driver osilator ketika mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka relay
Low
akan bekerja. Saat mikro mengeluarkan
logika 0 yaitu 0V maka relay akan mati.
6. Berdasarkan pengukuran driver blower
ketika mikro mengeluarkan logika 0 yaitu
0V maka blower akan mati. Saat mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka
blower akan bekerja.

6.2 Saran
Gambar 4.2 bentuk gelombang yang 1) Dapat memperbanyak kabut yang
dihasilkan saat flowrate low dihasilakn
2) Desain yang lebih minimalis.
Tabel pengukuran Timer
3) Meminimalkan penggunaan tombo,
perbanyak software.
4) Tegangan yang di dapat osilator lebih di
stabilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alissa, Ridha Mustika. 2013. Hubungan Antara


Self-efficacy Dalam Mencegah Serangan
6.1 Kesimpulan.
Asma Dengan Stress Pada
1. Setelah melakukan percobaan, didapatkan
Mahasiswa.Universitas Pendidikan
hasil bahwa pada rangkaian mikrokontroler
Indonesia.
ketika tegangan input sebesar 5v maka
dapat diatur untuk memasukkan menghapus Afifah. Terapi Inhalasi Asma Bronkial.
program. http://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifa
2. Berdasarkan hasil pengukuran, pada timer h/material/terapiinhalasiasmabronkial.pdf
didapatkan nilai error rata-rata yaitu (diakses tanggal 5 Desember 2015).
±0,0038%.
Artikel Kesehatan, 2010. Terapi Inhalasi
3. Berdasarkan hasil pengukuran pada osilator
Respiratory.
didapatkan frekuensi osilator adalah
https://dokmud.wordpress.com/2010/06/0
1,7MHz.

8
3/terapi-inhalasi-respiratory/ (diakses sonic-nebulizer.html (diakses tanggal 5
tanggal 6 Desember 2015). Desember 2015).

Depok, instrument, 2012. PWM (Pulse Width ---, 2010. Specification LCD 2x16.
Modulation). www.engineersgarage.com/electronic-
https://depokinstruments.com/?s=pwm componrnts/16x2lcd-module-datasheet,
(diakses tanggal 23 Mei 2016) tanggal 19 September 2015.

Dwi, Hidayah Nurul, 2014. Ultrasonic ---, 2014. Definisi Piezoelektrik.


Nebulizer. https://id.wikipedia.org/wiki/Piezoelektrik
http://dwinurulhidayah2.blogspot.co.id/20 (diakses tanggal 10 Desember 2015)
14/01/nebulizer.html (diakses tanggal 5
Desember 2015) BIODATA PENULIS

Erly, 2014. Modifikasi Nebulizer Piezoelektrik


Nama : Rida Yuanita A.
Dilengkapi Timer dan Pemilihan
NIM : P27838013039
Flowrate Berbasis Mikrokontroller.
TTL : Sidoarjo, 6 Juni 1995
Tugas akhir tidak diterbitkan. Prodi D-3,
Alamat : PERUM Bluru Permai, Sidoarjo
Teknik Elektromedik Surabaya, Surabaya.
Pendidikan : SMAN 3 Sidoarjo
Ely, Ernawati. 2012. Nebulizer.
http://elyernawati.blogspot.co.id/2012/06/
nebulizer.html (diakses tangggal 6
Desember 2015).
Hasbullah, marwan. 2015. Penyakit Pernapasan
(ASMA). http://dokumen.tips/health-
medicine/penyakit-pernafasan-asma.html
(diakses tanggal 6 Desember 2015).

Pambudi, Wahyu. 2010, Sensor Quatz Crystal


Microbalance (QCM).
http://digitronways.blogspot.co.id/2010/0
2/sensor-qcm.html (diakses tanggal 7
Desember 2015).
Triwiyanto, 2013. Modul Pelatihan
Mikrokontroller AVR.
---, 2013. Ultrasonic Nebulizer.
http://kima25.blogspot.co.id/2013/07/ultra

9
10

Anda mungkin juga menyukai