AEROSOL
NEBULIZER
DOSEN PENGAMPU
M. DZAKWAN, S.Si., Apt.
DESKRIPSI MATERI
Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol secara terus menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang. Sejak ditemukannya nebulizer pada tahun 1859 di Perancis, nebulizer merupakan
pilihan terbaik pada kasus kasus yang berhubungan dengan masalah inflamasi atau obstruksi
bronkus pada penderita asma atau PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis).
Alat nebulizer dapat mengubah obat berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-
menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik.
Aerosol merupakan suspensi berbentuk padat atau cair dalam bentuk gas dengan tujuan untuk
menghantarkan obat ke target organ dengan efek samping minimal dan dengan keamanan dan
efektifitas yang tinggi. Partikel aerosol yang dihasilkan nebulizer berukuran antara 2-5 μ,
sehingga dapat langsung dihirup penderita dengan menggunakan mouthpiece atau masker.
Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose Inhaler) dan DPI (Dry Powder Inhaler) dimana alat
dan obat merupakan satu kesatuan. Ada dua jenis nebulizer yang umumnya sering digunakan:
1. Nebulizer jet : menggunakan jet gas terkompresi (udara atau oksigen) untuk memecah
larutan obat menjadi aerosol.
2. Nebulizer ultrasonik : menggunakan vibrasi ultrasonik yang dipicu secara elektronik
untuk memecah larutan obat menjadi aerosol.
(a) (b)
Gambar 1. Jenis-jenis nebulizer (a) Nebulizer jet (b) Nebulizer ultrasonik
Klasifikasi
Beberapa contoh jenis nebulizer uap antara lain:
a. Simple nebulizer
b. Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron. Biasanya
tipe ini mempunyai tabel dan paling banyak dipakai di rumah sakit.
c. Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi, sehingga
dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi, yakni
mencapai 6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan
partikel dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi, seperti
bronkospasme dan dispnoe. Oleh karena itu alat ini hanya dipakai secara intermiten, yakni
untuk menghasilkan sputum dalam masa yang pendek pada pasien dengan sputum yang
kental.
d. Antomizer nebulizer, partikel yang dihasilkan cukup besar, yakni antara 10 – 30 mikron.
Digunakan untuk pengobatan laring, terutama pada pasien dengan intubasi trakea.
Beberapa bentuk jet nebulizer dapat pula diubah sesuai dengan keperluan, sehingga dapat digunakan
pada ventilator dan IPPB, dimana dihubungkan dengan gas kompresor.
Kelebihan dan kekurangan dari nebulizer :
Nebulizer jet
Kelebihan Kekurangan
1. koordinasi minimal 1. mahal
2. dosis tinggi dapat diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3. tidak ada pelepasan freon 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. perlu kompresor, tidak praktis dibawa
6. perlu menyiapkan cairan obat
7. perlu waktu lebih lama
Nebulizer Ultrasonik
Kelebihan Kekurangan
1. koordinasi minimal 1. mahal
2. dosis tinggi dapat diberikan 2. kemungkinan kontaminasi alat
3. tidak ada pelepasan freon 3. resiko, gangguan listrik dan mekanik
4. tidak berisik 4. tidak semua obat bisa dinebulisasi
5. waktu relatif singkat 5. ukuran besar, tidak praktis dibawa
6. perlu menyiapkan cairan obat
7. perlu waktu lebih lama
Fungsi Nebulizer
Alat Nebulizer sangat berguna dalam dunia kesehatan sebagai fungsi alat terapi dan
pengobatan untuk penderita yang mengalami penyakit saluran pernafasan dengan cara
menghirup larutan obat yang telah diubah menjadi bentuk kabut. Nebulizer sangat cocok
digunakan anak-anak atau pun usia lanjut dan mereka yang sedang mengalami serangan asma
parah. Tidak ada kesulitan sama sekali dalam menggunakan nebulizer, karena pasien cukup
bernafas seperti biasa dan kabut obat akan terhirup masuk ke dalam paru-paru. Beberapa contoh
penderita ganguan pernafasan Asma, Bronchities, sesak pernafasan dan lain sebagainya yang
menyangkut pada ganguan pernafasan dengan pengobatan seperti ini di harap kan pengobatan
lebih efektif. Obat – obat yang akan digunakan biasanya terlebih dahulu dicampur dengan
aquades atau pelaru obat terutama pada obat – obatan yang bukan berupa cairan dan kadar
pelarut obat telah ditentukan sesuai dosis.
Ultrasound Nebulizer Jet Nebulizer
Bagian-Bagian Nebulizer
Nebulizer terdiri dari beberapa bagian yang terpisah yang terdiri dari generator aerosol, alat
bantu inhalasi (masker, mouthpiece) dan obatnya sendiri. Masker dan mouthpiece pada nebulizer
memiliki beberapa ukuran yang dapat disesuaikan untuk penggunaanya pada anak-anak atau orang
dewasa, sehingga diharapkan jika menggunakan masker atau mouthpiece dengan ukuran yang tepat,
larutan obat yang melalui nebulizer berubah menjadi gas aerosol tersebut dapat dihirup/dihisap
dengan baik dan keberhasilan terapi yang didapatkan juga dirasakan optimal.
(a) (b)
Gambar 2. Alat bantu inhalasi nebulizer (a) Masker uap (b) Mouthpiece
Nebulizer lebih disukai untuk beberapa alasan, antara lain: 1) Anak-anak, orang lanjut usia, dan
pasien yang lemah mungkin kesulitan menggunakan MDI dan DPI secara benar. 2) Beberapa pasien
membutuhkan dosis yang lebih tinggi daripada yang dapat dihantarkan oleh MDI dan DPI, misalnya
pada pasien asma kronik, serangan akut PPOK dan sistik fibrosis. 3) Untuk pengobatan sendiri di
rumah, dimana pasien membutuhkan dosis yang lebih besar daripada yang dapat diberikan
menggunakan MDI. 4) Serangan pada asma akut
Jet Nebulizer
Jet nebulizer, menghasilkan partikel yang lebih halus, yakni antara 2 – 8 mikron. Biasanya
tipe ini paling banyak dipakai di rumah sakit. Nebulizer ini terhubung dengan kompresor yang
menekan udara atau oksigen untuk bergerak dengan kecepatan tinggi melewati cairan obat hingga
memecah cairan tersebut menjadi partikel aerosol, yang kemudian dihirup oleh pasien. Alat tipe ini
terkadang cukup bising, kecuali pada beberapa alat yang dilengkapi dengan peredam bising.
Nebulizer jenis ini sering digunakan di rumah sakit atau penggunaan pribadi untuk pasien yang sulit
menggunakan inhaler. Alat ini terhubung dengan listrik di setiap penggunaannya sehingga kurang
praktis untuk dibawa bepergian.
Ultrasonic Nebulizer
Ultrasonik nebulizer, alat tipe ini menggunakan frekuensi vibrator yang tinggi, sehingga
dengan mudah dapat mengubah cairan menjadi partikel kecil yang bervolume tinggi, yakni mencapai
6 cc/menit dengan partikel yang uniform. Besarnya partikel adalah 5 mikron dan partikel dengan
mudah masuk ke saluran pernapasan, sehingga dapat terjadi reaksi. Pada ultrasonic nebulizer prinsip
kerjanya adalah dengan mengatur tebal kabut serta mengatur waktu yang diperlukan. Pesawat ini
menggunakan piezoelektrik yang menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk
memecah cairan obat menjadi kabut. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu rangkaian osilator.
a. Piezoelektrik
Piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi mekanik. Tegangan
input yang digunakan menyebabkan bagiian keramik meregang dan memancarkan gelombang
ultrasonik. Sensor piezoelektrik terdiri dari bagian seperti housing, clip-type spring, crystal,
dan seismic mass. Prinsipnya yaitu ketika terdapat suatu frekuensi mengenai piezoelektrik,
maka clip-type spring yang terhubung dengan seismic mass akan menekan crystal, sehingga
menyebabkan lapisan tipis antara crystal dengan housing akan bergetar.
b. Osilator
Osilator atau pembangkit sinyal adalah suatu rangkaian yang menghasilkan keluaran
yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu. Keluarannya bisa berupa
gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang pulsa, gelombang segitiga atau
gelombang gigi gergaji.