1
2. Manufaktur pompa pemadam kebakaran sesuai dengan
standar NFPA 20 & UL/FM
3. Memperbaiki dan Memaintenance pompa sentrifugal sesuai
dengan standar-standar intrenasional seperti : ASME/ANSI B
73.1M, NFPA 20 & UL/FM, API 610, ISO 2858, ISO 5199,
Hydraulic Institute atau sesuai dengan spesifikasi dari
pabriknya
4. Memperbaiki dan Memaintenance katup sesuai dengan
standar API 6D, API 6A, API 598 atau standar spesifikasi
manufaktur katup aslinya
c. Visi Perusahaan.
Menjadi manfaktur pompa proses ANSI, manufaktur pompa
pemadam kebakaran dan bengkel pompa dan katup terbaik di
Indonesia.
2
2.6 Peralatan Keselamatan Kerja
Peralatan keselamatan kerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Helm kepala: sebagai pelindung kepala dari benda jatuh dan
benturan.
2. Kaca mata: sebagai pelindung mata dari percikan bahan kimia dan
benda yang terpental saat kita bekerja.
3. Masker: sebagai pelindung pernafasan dari debu, proses pengecatan
dan bahan kimia.
4. Tutup telinga: sebagai pelindung selaput gendang telinga dari
kebisingan yang menyebabkan ganguan pendengaran.
5. Sarung tangan: sebagai pelindung jari dan telapak tangan agar tidak
terkelupas dan tergores saat bekerja.
6. Baju keselamatan kerja: sebagai pelindung tubuh dari berbagai jenis
pekerjaan.
7. Safety shoes: melindungi jari kaki, telapak kaki dan punggung kaki
agar aman apabila ada benda yang menimpa.
3
Gambar 2.2 Struktur Organisai
2.8 Produk Perusahaan
4
Gambar 2.5 Gambar 2.6
5
Gambar 2.11 Fire Water Pump Package
BAB III
TINJAUAN UMUM POMPA
6
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan
terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan
tekanan dalam ruang pompa sehingga terjadi perbedaan tekanan antara ruang
pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan
mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau
diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan
(discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus
selama pompa beroperasi.
Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan
energi yang berasal dari pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak
pompa oleh elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida
sehingga fluida akan memiliki daya alir.
Energi dari pengerak pompa selain untuk memberi daya alir pada
fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi potensial, mengatasi
hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan
untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan
kerugian energi bagi pompa.
Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa adalah
untuk mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi tekan
dalam fluida sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida
melalui saluran tertutup.
Secara garis besar pompa digunakan untuk:
1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Menaikkan tekanan yang dimiliki cairan.
3. Menaikkan kecepatan aliran dari cairan.
4. Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak
tertentu.
5. Untuk sirkulasi.
7
membesar (volut/diffuser) sehingga terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flange pompa head
totalnya bertambah besar.
Pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilempar oleh impeler,
ruang diantara sudu-sudu menjadi turun tekanannya sehingga zat cair akan
terisap masuk.
Selisih energi persatuan atau head total dari zat cair pada flange
keluar dan flange masuk disebut Head Total Pompa. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pompa sentrifugal fungsinya mengubah energi mekanik
motor menjadi energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
pertambahan head kecepatan, head tekanan, dan head potensial secara terus-
menerus.
a. Impeller
8
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan
untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat
dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun
bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa
tergantung pada jenis impellernya, maka penting untuk memilih
rancangan yang cocok dan mendapatkan impeller dalam kondisi yang
baik.
Jumlah impeller menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa
satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan
head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeller
yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-
tahap memiliki tiga impeller atau lebih terpasang seri untuk layanan
head yang tinggi.
Impeller dapat digolongkan atas dasar:
Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran
aksial, aliran campuran.
Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda.
Bentuk atau konstruksi mekanis:
Impeller yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi
oleh mantel (= penutup) pada kedua sisinya (Gambar
3.3). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-
baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah
perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang
akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk
memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan,
diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler
dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin
yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian
dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari
impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap
rintangan.
Impeller terbuka dan semi terbuka (Gambar 10) kemungkinan
tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk menghindari terjadinya
penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau back-
9
plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan
setelan impeler yang benar.
Impeller pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan
padat dan “berserabut” akan tetapi pompa ini 50% kurang
efisien dari rancangan yang konvensional.
10
Gambar 3.3 Potongan sebuah wadah yang memperlihatkan volute
Terdapat dua jenis wadah:
Wadah volute (Gambar 3.4) memiliki impeller yang dipasang
dibagian dalam wadah. Salah satu tujuan utamanya adalah membantu
kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang torak pompa. Walau
begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada kapasitas
yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya
dapat mengakibatkan tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal
ini dapat meningkatkan pemakaian seal, bantalan poros, dan batang
torak itu sendiri. Wadah volute ganda digunakan bilamana gaya radial
menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang.
11
Wadah padat (Gambar 3.5): seluruh wadah dan nosel dimuat
dalam satu cetakan atau
potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.
Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan
bersama. Bilamana bagian
wadah dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut
terbelah secara horisontal
atau wadah yang terbelah secara aksial.
12
1.4.1 Pompa Perpindahan Positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya
beroperasi: cairan diambil dari salah satu ujung dan pada ujung
perpindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan fluida
selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju
mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating hanya
digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur
minyak.
Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran
sebuah gir, cam atau baling- baling dalam sebuah ruangan
bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary selanjutnya
digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-
baling dorong dll. Pompa - Pompa tersebut digunakan untuk
layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi
industri.
Pada seluruh Pompa jenis perpindahan positif, sejumlah
nilai yang sanga tinggi dimana hal ini dapat merusak Pompa.
13
Gambar 3.6 Berbagai jenis pompa perpindahan positif
1.4.2 Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara Pompa tersebut
beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi
Terdapat dua jenis Pompa dinamik:
Pompa sentrifugal merupakan Pompa yang sangat umum
digunakan untuk pemompaan air dalam berbagai penggunaan
industri. Biasanya lebih dari 75% Pompa yang dipasang di
sebuah industri adalah Pompa sentrifugal Untuk alasan ini,
Pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi
khusus di lokasi industri.
1.4.3 Pompa Menurut Jenis Impeller
1. Pompa Sentrifugal
Pompa ini mempunyai konstruksi sedemikian rupa
hingga aliran zat cair yang keluar dari impeler akan melalui
sebuah bidang tegak lurus poros pompa.
14
Gambar 3.7 Pompa Sentrifugal
2. Pompa Aliran Campuran
Aliran yang meninggalkan impeler akan bergerak
sepanjang permukaan kerucut di dalam pompa aliran campuran
ini. Salah satu ujung poros dimana impeler dipasang, ditumpu
dengan sebuah bantalan luar di dekatnya.
Gambar 3.8 Pompa aliran campuran mendatar
3. Pompa Aliran Aksial
Pompa jenis aksial dipakai untuk head yang lebih rendah
lagi. Aliran di dalam pompa ini mempunyai arah aksial (sejajar
poros). Untuk mengubah head kecepatan menjadi head tekanan
dipakai sudu antar yang berfungsi sebagai difuser.
15
Gambar 3.9 Pompa aliran aksial mendatar
3.4.4 Pompa Menurut Bentuk Rumah
1. Pompa Volut
Aliran yang keluar dari impeller pompa volut ditampung
bervariasi pada daerah yang cukup luas, yaitu antara 100 sampai
300.
Gambar 3.10 Pompa volut
2. Pompa Difuser
Pompa difuser mempunyai difuser yang dipasang
mengelilingi impeler. Fungsi difuser adalah untuk menurunkan
kinetik aliran dapat diubah menjadi energi tekanan secara efisien.
Pompa difuser dipakai untuk memperoleh head total yang tinggi.
Harag ns pompa ini berkisar antara 100 sampai 300.
16
Gambar 3.11 Pompa Difuser
3. Pompa Aliran Campuran Jenis Volut
Untuk head yang sedikit lebih rendah, dapat dipilih
pompa aliran campur. Harga ns jenis ini berkisar antara 350
sampai 1300. Pompa ini umumnya menggunakan rumah difuser
yang keluar dari impeller, maka disebut
“Pompa Aliran Campuran Jenis Volut”.
Gambar 3.12 Pompa aliran campuran jenis volut
3.4.5 Pompa Menurut Jumlah Tingkat
1. Pompa Satu Tingkat
Pompa ini hanya mempunyai satu impeler.
17
2. Pompa Bertingkat Banyak
Pompa ini menggunakan beberapa impeler yang dipasang
secara berderet (seri). Zat cair yang keluar dari impeler pertama
impeler selanjutnya. Head total pompa ini merupakan jumlahan
sehingga relatif tinggi.
Gambar 3.13 Pompa bertingkat banyak dan rumah volut kembar dari sebuah
pompa bertingkat banyak.
3.4.6 Pompa Menurut Letak Poros
1. Pompa Jenis Poros Mendatar
Pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar.
2. Pompa Jenis Poros Tegak
pipa kolom oleh bantalan (yang sering terbuat dari karet). Poros
18
ini dapat diselubungi oleh pipa selubung yang berfungsi juga
sebagai penyalur air pelumas.
Gambar 3.14 Pompa aliran campuran tegak
3.4.7 Pompa Menurut Belahan Rumah
1. Pompa Jenis Belahan Rumah
Pompa ini mempunyai rumah yang dapat dibelah dua menjadi
melalui poros.
Gambar 3.15 Pompa jenis belahan mendatar
2. Pompa Jenis Belahan Radial
Rumah pompa jenis ini terbagi oleh sebuah bidang yang tegak
lurus poros.
3. Pompa Jenis Berderet
19
Jenis ini terdapat pada pompa bertingkat banyak yang dimana
sesuai dengan jumlah tingkat yang ada. Tiap rumah ini berbentuk
cincin.
3.4.8 Pompa Menurut Sisi Masuk Impeller
1. Pompa Isapan Tunggal
Pada pompa ini zat cair masuk dari satu sisi impeller.
Gambar 3.16 Tekanan air yamg bekerja pada sisi impeller
2. Pompa Isapan Ganda
Pompa ini memasukan air melalui kedua sisi impeller. Disini
poros yang menggerakan impeler dipasang menembus kedua sisi
rumah dan impeler ditumpu oleh bantalan di luar rumah.
20
Gambar 3.17 Pompa volut jenis isapan ganda
3.4.9 Pompa Jenis Tumpuhan Sumbu
Pompa jenis ini mempunyai kaki yang diperpanjang sampai
setinggi sumbu poros untuk menumpu rumah.
Gambar 3.18 Pompa dengan tumpuan di sumbu
3.4.10 Pompa Jenis Khusus
1. Pompa Dengan Motor Benam (SubmersibleMotor)
Untuk memompa air dari sumur yang sangat dalam, sering
permukaan air. Misalnya: jenis berisi air yang diisi dengan air di
dan jenis berisi gas.
21
Gambar 3.19 Pompa dengan aliran campuran dengan motor benam berisi minyak.
2. Pompa Motor Terselubung Dan Stator Motor Terdapat
Pompa jenis ini dengan motornya merupakan satu unit. Pada
magnetik. Ruangan di dalam selubung ini dihubungkan dengan
ruangan dalam dari pompa.
22
Gambar 3.20 Pompa motor berselubung (cannedmotor)
3. Pompa Sesumbu
Pompa ini disebut demikian karena nosel isap dan nosel
keluar terletak pada satu sumbu dengan pipa penyalur. Rumah
pompa dipasang langsung pada flens pipa tanpa menggunakan
kaki, sehingga tidak memerlukan banyak ruangan.
Gambar 3.21 Pompa jenis sesumbu
4. Pompa Memancing Sendiri
Dibuat untuk mengatasi kerepotan di atas. Di sini pompa
dari pipa isap akan masuk kedalam impeler. Di sini udara akan
tercampur air dan ikut naik ke ruangan atas rumah. Dari ruangan
atas ini udara akan dikeluarkan ke pipa keluar sedangkan airnya
akan terpisah dan kembali ke impeller.
23
Gambar 3.22 Pompa jenis memancing sendiri (selfpriming)
5. Pompa Proses
Pompa ini dipakai untuk mengangkut bahan baku di dalam
proses produksi.
Gambar 3.23 Pompa jenis tarik ukur (back pullout)
6. Pompa Pasir
Pompa ini dipakai untuk mengangkut zat cair yang
maksud ini. Pompa yang khusus dipakai untuk memompa butiran
24
padat dengan diameter kurang dari 0,3 mm sering disebut pompa
lumpur.
Gambar 3.24 Pompa Lumpur (slurry)
7. Pompa Bebas Sumbatan
Pompa jenis ini mempunyai jenis impeler dengan bentuk
khusus untuk menghindari sumbatan benda padat pada impeller.
Gambar 3.25 Pompa bebas sumbatan
25
yang sesuai dengan harga ns kecil, impeller akan berjenis sentrifugal atau
radial. Lebar saluran di dalam impeler akan bertambah besar jika harga ns
bertambah besar. Bila ns bertambah lebih lanjut, maka akan dicapai bentuk
aliran campur. Disini aliran melalui impeller akan mempunyai arah diagonal
(menyudut) terhadap sumbu poros.
26
Gambar 3.28 Bentuk Impeler bebas hambatan
1.6 Performansi
Bentuk pompa pada umumnya tergantung pada ns. Jadi dapat
dimengerti bila karakteristiknya juga akan tergantung pada ns. Karakteristik
sebuah pompa dapat digambarkan dalam kurva-kurva karakteristik, yang
menyatakan besarnya head total pompa, daya poros, dan efisiensi pompa,
terhadap kapasitas.
Gambar 3.29, memperlihatkan contoh kurva performansi untuk tiga
jenis pompa dengan harga ns yang jauh berbeda. Di sini semua besaran kurva
karakteristik dinyatakan dalam persen. Titik 100% untuk harga kapasitas,
head total pompa, dan daya pompa, diambil pada keadaan efisiensi
maksimum.
27
Gambar 3.29 Kurva zat cair
1.7 Kavitasi
Kavitasi adalah fenomena perubahan phase uap dari zat cair yang
sedang mengalir, karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap
28
jenuhnya. Pada pompa bagian yang sering mengalami kavitasi adalah sisi
isap pompa. Hal ini terjadi jika tekanan isap pompa terlalu rendah hingga
dibawah tekanan uap jenuhnya, hal ini dapat menyebabkan :
NPSHA - Vp ≥ NPSHR
Dimana Vp : Vapor pressure fluida yang dipompa.
29
Pompa sentrifugal hanya mampu meng’handle’ 0.5% udara dari total
volume. Lebih dari 6% udara, akibatnya bisa sangat berbahaya, dapat
merusak komponen pompa.
Jika ‘bypass line’ letaknya terlalu dekat dengan sisi isap, hal
ini akan menambah suhu udara pada sisi isap.
Berkurangnya fluida pada sisi isap, hal ini dapat terjadi jika
level cairan terlalu rendah.
30
casing. Pengaruh terbesar dari adanya jebakan udara ini adalah
berkurangnya kapasitas pompa.
Kondisi ini dapat terlihat pada sudut terluar (leading edge) impeler,
dekat dengan diameter luar, berputar balik ke bagian tengah kipas. Ia
dapat juga terjadi pada sisi awal isap pompa.
Nilai Suction Spesific Speed yang diijinkan adalah antara 3.000 sampai
20.000. Rumus yang dipakai adalah :
Capacity = Gallons per menit, atau liters per detik dari impeller
terbesar pada nilai BEP(Best Efficiency Point) -nya.
31
2. Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai
pipa isap yang panjang. Sebaiknya diambil pipa yang berdiameter
satu nomor yang lebih besar untuk mengurangi kerugian gesekan.
3. Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran dengan
menghambat sisi isap.
1.9 Pemipaan
Kapasitas dan umur pompa sering kali ditentukan oleh kesempurnaan
dalam hal pemasangan dan pemilihan jenis pipa. Untuk menjaga agar tidak
32
terkena gaya yang berlebihan yang berasal dari sistem pipa maka pipa isap,
pipa keluar dan katup-katup harus ditumpu pada lantai atau dinding
bangunan.
Selain itu bila diperkirakan akan ada pemuaian dan pengaturan pipa
atau penurunan tanah dapat dipertimbangkan untuk melengkapi dengan
pemipaan dengan sambungan khusus yang lebih mahal dan berkualitas baik
pada sisi pompa. Baut-baut flens penghubung yang menghubungkan pipa
satu dengan pipa yang lainnya harus dikencangkan dengan merata. Dengan
cara ini, flens dapat diratakan secara merata sehingga kemungkinan
kebocoran air atau udara lebih kecil.
33
Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk
mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
Aliran zat cair tidak terputus-putus.
Prinsip kerjanya sederhana
Mempunyai banyak jenis
Konstruksinya kuat dan perawatannya mudah
Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air
Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
34
BAB V
Setting
Shaft dan Impeller 1
Pasang
Impeller dan bowl Komplit
Pasang
Pompa di Test Bench
Pasang
Discharge Head
Pasang Pasang
Stuffing Box Packing Seal
Pasang
Gearbox dan Coupling
Pengetesan unit
Pompa
Gambar 5.1 Flow Chart Assembling dan Persiapan Pengetesan Pompa Vertikal
Turbin
35
5.1 Alat-alat Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam proses persiapan test pompa vertikal
turbin antara lain:
36
Helm Kunci shock
Kaca mata Kunci pipa 2 buah
Pakaian kerja Majun
Masker Meteran
Sarung tangan Clamp column 1 set
Kunci kombinasi satu set Sealant
Kunci ‘L’ satu set
37
Memasang bowl. Koneksi antar bowl memakai ulir dan dipasang
setelah impeller pertama terpasang, kemudian dipasang pada suction
bell.
38
Gambar 5.5 Bowl
39
pertama dan impeller ke 2, kemudian bowl yang ke 2 dan impeller
ke 3 seterusnya sampai bowl yang ke 16 dan yang terakhir dipasang
bowl adapter, seperti pada Gambar 5.5.
40
pompa unit yang terlebih dulu dipasang di test bench. Setelah
koneksi dengan pompa unit, discharge head dan pompa unit diangkat
untuk mengambil clamp, kemudian diletakkan kembali dan diikat
dengan baut pada base plate yang telah tersedia. Kemudian dipasang
koneksi flange pipa keluaran ( discharge ) terhadap flange discharge
head di pompa.
41
Gambar 5.9 Stuffing box, Gland, lantern Ring dan Packing Seal
42
Gambar 5.11 Data Pengetesan
43
Gambar 5.12 Kurva Pengetesan
44
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kerja praktek selama 1 bulan, kami dapat
banyak pengalaman yang berharga khususnya di PT. Duraquipt Cemerlang
yang tidak kami dapat selama masa perkuliahan di kampus diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses assembling pompa vertikal turbin, diperlukan adanya
data sheet sebagai acuan dalam menentukan material dan jenis
pompa yang digunakan.
2. Dalam melakukan suatu pekerjaan baik welding, service,
assembling, dan fabrikasi di work shop, faktor yang paling di
utamakan adalah safety. Karena tanpa safety suatu pekerjaan jadi
tertunda bahkan tidak dilakukan.
3. Pengetahuan tentang menggambar mesin terutama dalam
menggunakan AUTO CAD dan menganalisa dari suatu obyek
merupakan hal yang penting dalam sebuah proses perbaikan
pompa.
4. Dalam assembling pompa sentrifugal faktor clearance sangat
diperhatikan karena akan mempengaruhi performance dari pompa
tersebut.
5. Produk yang dihasilkan oleh PT. Duraquipt Cemerlang diantaranya
adalah Standard Pump, Vortex Pump, Priming Pump, Low Flow
Pump, Dynamic Sealing Pump, API 610 Pump, G-Series ANSI
Pump, Horizontal Split Case Pump, Fire Pump Package, dan Clyd
Union Authorized Service Provider.
6.2 Saran
1. Perlu adanya pengaturan manpower dalam setiap pekerjaan, dan
jadwal yang jelas.
45
2. Perlu adanya jadwal pekerjaan yang lebih teratur agar dapat
dilakukan pergantian shift yang bagus sehingga kesehatan
karyawan lebih terjamin.
3. Perlu adanya pengetahuan spare part pompa untuk orang
warehouse sehingga pelayanan dan inventory lebih baik.
4. Perlu adanya evaluasi mengenai kemampuan karyawan secara fisik
dalam setiap melakukan pekerjaan, baik pekerjaan yang
membutuhan tenaga maupun yang membutuhkan pikiran.
5. Perlu dihidupkan suasana saling menghargai pada setiap karyawan
dan tidak ada kecemburuan sosial pada kelompok yang
mengerjakan proyek kontrak dan yang tidak.
6. Silaturahmi antar karyawan perlu ditingkatkan sehingga timbul
suasana kekeluargaan yang lebih erat, dan dapat menghantarkan
suasana kerja yang lebih kooperatif pada setiap karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
46
Sularso, Haruo Tahara, 2000. “Pompa Dan Kompresor”, PT. Pradya
Paramitha, Jakarta.
Fire Pump report SO: 132/IV/10/SOA PT. Duraquipt Cemerlang, Depok.
Centrifugal Pumps for Petroleum, Petrochemical and Natural Gas Industries,
ANSI/API standard 610, Tenth Edition, October 2004.
American National Standard for Vertical Pumps for Nomenclature and
Definitions, Hydraulic Institute, 9 Sylvan way Parsippany, New Jersey
07054-3802.
47