Anda di halaman 1dari 4

Tugas Hipotonik, Isotonik dan Hipertonik

HIPOTONIK
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih rendah (tekanano s m o t i k l e b i h r e n d a h ) d a r i p a d a y a n g
lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
Denganmenempatkan sel dalam lingkungan hipotonik,
t e k a n a n o s m o t i k m e n y e b a b k a n j a r i n g a n mengalirkan air ke dalam
sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
ISOTONIK
La r u t a n isotonik adalah suatu larutan ya n g m e m p u n ya i
k o n s e n t r a s i z a t t e r l a r u t ya n g s a m a ( t e k a n a n osmotik ya ng
sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
p e r g e r a k a n air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan
pergerakan jaringan molekul yangmelewati membran biologis tidak sempurna.
Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbanganosmotik yang
berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. ni
berbedadengan larutan – larutan iso!osmotik yang tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul ketikadipisahkan oleh membran semipermeabel. "ebuah
larutan yang mempunyai konsentrasi garamyang sama contohnya sel!sel
tubuh yang normal dan darah. #al ini juga berbeda dengan larutanhipertonik
ataupun larutan hipotonik. $inuman isotonik dapat di minum untuk
menggantikanfluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
HIPERTONIK
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih tinggi (tekanano s m o t i k yang lebih tinggi) dari pada
yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
D a l a m lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air
mengalir keluar sel. %ika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma
akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehinggasel tidak berfungsi lagi
https://id.scribd.com/doc/258360062/hipotonik-isotonik-hipertonik
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya :
1. Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume
cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,
dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat
dan garam fisiologis.
2. Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan
keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka
sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Contohnya adalah albumin dan steroid. Cairan yang digunakan dalam terapi
Cairan yang sering digunakan ialah cairan elektrolit (kristaloid) cairan non-
elektrolit, dan cairan koloid.

Cairan elektrolit (kristaloid) :


Sesuai dengan penggunaannya dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu
untuk pemeliharaan, pengganti dan tujuan khusus.
Cairan pemeliharaan (rumatan) :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh lewat urin, feses, paru
dan keringat. Jumlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur, yaitu:
Dewasa : 1,5 – 2 ml/kg/jam
Anak-anak : 2 – 4 ml/kg/jam
Bayi : 4 – 6 ml/kg/jam
Orok (neonatus) : 3 ml/kg/jam
Mengingat cairan yang hilang dengan cara ini sedikit sekali mengandung
elektrolit, maka sebagai cairan pengganti adalah hipotonik, dengan perhatian
khusus untuk natrium.
Cairan kristaloid untuk pemeliharaan misalnya dekstrosa 5% dalam NaCl 0,45%
(D5NaCl 0,45).

Sediaan Cairan Pemeliharaan (rumatan)

Cairan pengganti :
Tujuannya adalah untuk mengganti kehilangan air tubuh yang disebabkan oleh
sekuestrasi atau proses patologi yang lain (misalnya fistula, efusi pleura, asites
drainase lambung dsb).
Sebagai cairan pengganti untuk tujuan ini digunakan cairan isotonis, dengan
perhatian khusus untuk konsentrasi natrium, misalnya dekstrose 5 % dalam ringer
laktat (D5RL), NaCl 0,9 %, D5 NaCl.

Sediaan Cairan Pengganti

Cairan untuk tujuan khusus (koreksi):


Yang dimaksud adalah cairan kristaloid yang digunakan khusus, misalnya natrium
bikarbonat 7,5 %, NaCl 3 %, dll.

Sediaan Cairan Koreksi

Cairan non elektrolit :


Contoh dekstrose 5 %, 10 %, digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dan
kalori, dapat juga digunakan sebagai cairan pemeliharaan.

Cairan koloid :
Disebut juga sebagai plasma ekspander, karena memiliki kemampuan besar dalam
mempertahankan volume intra-vaskuler.
Contoh cairan ini antara lain : Dekstran, Haemacel, Albumin, Plasma, Darah.
Cairan koloid ini digunakan untuk menggantikan kehilangan cairan intra-vaskuler.
A. Kebutuahn Psikososial
1. Pengertian Kebutuhan Psikososial:Manusia adalah makhluk biopsikososial
yang unik dan menerapkan system terbuka sertasaling berinteraksi. Manusia
selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbanganhidupnya. Keseimbangan
yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikandiri dengan
lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan seseorang
dikatakansakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan
lingkungannya. Sebagaimakhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam
kehidupan, mereka harus membinahubungan interpersonal positi

Anda mungkin juga menyukai