Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH JARINGAN IKAT

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Jaringan Ikat”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami saya dalam proses pengerjaannya, tapi
saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan
terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur Jaringan Ikat........................................................................... 2
B. Jenis-jenis Jaringan Ikat........................................................................ 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka
mempunyai fungsi yang spesifik.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu sendiri yaitu
gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya,
seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi
tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan
fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi
(dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang
ditemukan pada hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu
1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengikat
2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat
3. Sel-sel yang terdapat pada jaringan pengikat
4. Lokasi terdapatnya jaringan pengikat
5. Serta untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah histology.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu
lapisan tengah embrio.
Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak sel-
sel jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan
hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini
yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system
organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain.
A. Struktur Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis besar,
jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak
teratur, sitoplasma bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini menyusun
tulang rawan, maka sel ini disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut osteosit, dan jika
menyusun jaringan konektif yang longgar maka disebut fibroblas.
Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada matriks.
1. Matriks
Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar.

a. Serat
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler.
- Serat kolagen
Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat
kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon.
- Serat elastin
Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat elastin adalah
mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan
tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya
elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam
pembuluh darah dan ligamen.
- Serat retikuler
Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini
berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di
membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat.
b. Bahan dasar
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi
maka sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi,
matriks menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika
terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat.
2. Sel-sel Jaringan Ikat
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi,
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Fibroblas
Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat.
b. Makrofag
Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag
dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain).
c. Sel tiang
Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin berfungsi mencegah
pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler
darah.
d. Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat
banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa.
e. Berbagai jenis sel darah putih
Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa
yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara diapedesis diantara
darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih
yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit.
B. Jenis-jenis Jaringan Ikat
Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan
ikat padat.
1. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar.
Jaringan ikat longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan
berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan
embrional. Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti
gelondong membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut
elastin dan serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit.
Serabut-serabut ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan
benda-benda asing. Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar
sehingga jaringan ikat longgar bersifat lentur.
Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut:
- Memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
- Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
Menyelubungi serat-serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit, membentuk membrane yang
membatasi jantung dan rongga perut, membentuk membrane yang disebut mesenteris yang
berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.
Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan kulit dan
jaringan otot dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf.
2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan
ikat longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan
kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini
hanya memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat.
Komponen utama penyusun jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih
sehingga jaringan ini sering pula disebut jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat
bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun fasia adalah
jaringan ikat yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk lambaran.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak
teratur.
a. Jaringan ikat padat tak teratur
Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat pada
bagian dermis kulit dan pembungkus tulang.
b. Jaringan ikat padat teratur
Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada tendon
yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen
berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin.
Selain menyusun dua tipe jarinagn ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan dan
tulang.
3. Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks
elastis. Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida
yang disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk
oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion.
Pada manusia tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar ruas
tulang belakang, permukaan hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat tulang rawan
kuat dan lentur karena perpaduan antara serat kolagen dan kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa.
a. Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan
bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman
halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang
rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
b. Tulang rawan elastic
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang
rawan hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti
pada tulang hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic terdapat
pada epiglottis dan bagian luar telinga.
c. Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, terletak di
perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan
fibrosa adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit).
4. Tulang(Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung mineral. Sel
tulang disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak didalam lacuna. Antara
osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli.
Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras
matriks sehingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan.
Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-masing unit
dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung pembuluh darah yang
merupakan penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput
pembungkus tulang yang disebut periosteum.
Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat gerak, dan pelindung
organ-organ dalam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini
yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system
organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl
jaringan ikat.
Sel-sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak, dan berbagai
jenis sel darah putih.
Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu:
- Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar.
- Jaringan ikat padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat
dibagi menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur.
B. Kritik dan Saran
Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran baik oleh guru bidang study maupun dari murid-murid lainnya
agar sipenulis dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://malaime.blog.com/2009/10/26/6/
http://robbiathul.blogspot.com/2013/09/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi.html
https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=3497060332070434755#editor/target=post;postI
D=387938199573330734

Anda mungkin juga menyukai