Tata Letak dan Penanganan Bahan di Industri Rumah Tangga Bakpao Tegar
Tugas ini Bertujuan untuk Memenuhi Tugas dalam Perkuliahan Tata Letak dan Penanganan
Bahan
Pengampu: Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.P.
Karena usaha Bakpao Tegar merupakan industry skala rumah tangga, maka
struktur organisasi dalam perusahaan ini tidak terstruktur seperti perusahaan besar pada
umumnya. Pada perusahaan ini, Bapak Sukojo yang merupakan pemilik usaha dapat
menjabat sekaligus menjadi pemimpin perusahaan. Pekerja yang berjumlah 6 orang
memiliki jabatan yang setara dengan bidang tugas yang berbeda. Tetapi, pada saat-saat
tertentu, pekerja tersebut dapat saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan
pekerjaan..
6. Tahap Fermentasi
Fermentasi berfungsi untuk mengembangkan adonan yang telah diisi isian agar saat di
kukus tidak bantet. Proses fermentasi berlangsung kurang lebih selama 1 jam,
tergantung kondisi adonan. Apabila selama 1 jam, adonan sudah mengembang dengan
baik, maka dapat dilakukan pengukusan, tetapi apabila masih belum bagus, waktu
fermentasi dapat diperpanjang. Proses fermentasi dilakukan pada ruang yang sama
dengan tempat pengukusan, hal ini dikarenakan suhu yang hangat dapat mempercepat
proses fermentasi, selain itu jarak yang dekat antara proses fermentasi dengan tempat
pengukusan dapat mengefisienkan waktu dan tenaga. Adapun gambar dari proses
fermentasi adalah sebagai berikut :
7. Tahap Pengukusan
Pengukusan berfungsi untuk proses mematangkan adonan bakpao agar dapat
dikonsumsi dan didistribusikan. Proses ini berangsung kurang lebih selama 10 menit.
Sebelum dilakukan pengukusan, angseng yang akan digunakan untuk mengukus diisi
air dan daun pandan terlebih dahulu. Satu angseng dapat menampung 8 buah bakpao
dalam sekali pengukusan.
8. Tahap Pendinginan
Pendinginan berfungsi untuk mendinginkan bakpao sebelum didistribusikan agar saat
pendistribusian tidak cepat basi. Proses pendinginan dilakukan selama 1 jam di rak-
rak pendingin yang diletakkan di luar ruangan.
9. Tahap Persiapan Distribusi
Persiapan distribusi berfungsi untuk menyiapkan keperluan pendistribusian, seperti air
dan daun pandan dalam panci, kompor dan gas, serta penataan bakpao dalam rak kaca.
Setelah proses ini, bakpao telah siap untuk didistribusikan.
1. Mixer : 65 cm × 56 cm × 75 cm
2. Timbangan : 47 cm × 16,5 cm × 26 cm
3. Dough divider : 45 cm × 37 cm × 186 cm
4. Reyek : diameter 36 cm
5. Rek fermentasi : ( 120 cm × 76 cm × 175 cm ) × 2 buah
6. Angseng : diameter 43 cm
7. Kompor : 55 cm × 10 cm × 5 cm
8. Rak pendinginan : ( 120 cm × 76 cm × 175 cm ) × 2 buah
9. Rombong : 115 cm × 85 cm × 75 cm
10. Meja : 169 cm × 83 cm
11. Rak bahan baku : 204 cm × 41 cm × 123 cm
5. Alat yang digunakan dalam proses pembuatan bakpao
Mixer berfungsi untuk mengaduk dan mencampurkan bahan adonan hingga menjadi
kalis. Alat mixer digunakan kurang lebih sebanyak 5 kali dalam sehari dengan jumlah
adonan yang dihasilkan ± 50 kg.
Timbangan berfungsi untuk menimbang adonan dengan berat tertentu atau sesuai
keinginan. Dalam pembuatan bakpao, timbangan digunakan ±50 kali sesuai dengan
adonan yang dihasilkan.
Dough divider berfungsi untuk memotong adonan menjadi beberapa bagian yang
sama dan seragam. Pemotongan adonan dilakukan sebanyak ±50 kali dalam sehari
dengan hasil potongan sebanyak 36 buah dalam sekali pemotongan.
Reyek berfungsi sebagai tempat untuk menaruh adonan yang sudah diisi isian lalu
ditunggu untuk proses fermentasi.
Rak Fermentasi berfungsi untuk menaruh adonan yang ingin di fermentasikan
sebelum dikukus.
Angseng berfungsi sebagai tempat pengukusan adonan.
Rak pendingin berfungsi untuk mendinginkan adonan yang sudah matang.
Kompor berfungsi untuk memanaskan angseng agar adonan matang.
Meja berfungsi untuk menaruh bahan, menimbang, serta sebagai tempat menaruh
adonan.
9. Peta Rakitan
Berikut adalah gambar dari peta rakitan dalam proses pembuatan bakpao :
1. Peta rakitan Bakpao Coklat terdiri atas
14 komponen, 7 operasi rakitan, 1
pemeriksaan, dan 1 bagian akhir
transportasi.
2. Terdapat 7 proses operasi perakitan,
yaitu A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan A7.
Ada 2 satu kali proses inspeksi atau
pemeriksaan pada A4, dan terkahir
proses dengan bantuan transportasi
pada A8.
3. Perakitan pertama (A-1) :
mencampurkan bahan 1, 2, 3, 4 dan 5
agar membentuk menjadi sebuah
adonan.
4. Perakitan kedua (A-2) : membentuk
adonan utuh yang dibagi menjadi
beberapa bagian kecil.
5. Perakitan ketiga (A-3) : adonan yang
telah dibagi menjadi beberapa adonan
kecil ditambahkan isian coklat dibagian
tengahnya.
6. Perakitan keempat (A-4) adalah
fermentasi di tempat yang sesuai agar
mengembang dengan baik. Dan pada
saat ini juga dilakukan inspeksi atau
pemeriksaan terhadap adonan.
7. Perakitan kelima (A-5) : adonan yang
telah mengembang dilanjutkan pada
proses pengukusan agar adonan bakpao
menjadi matang.
8. Perakitan keenam (A-6) adalah proses
penurunan suhu (bakpao) bakpao
setelah melalui tahap pengukusan.
9. Perakitan ketujuh (A-7) : adalah proses
perakitan bakpao yang telah matang ke
dalam rak-rak kaca penjualan dengan
ditambahkan uap air daun pandan agar
aroma bakpao lebih kuat.
10. Tahap terkahir ialah tahap dengan
bantuan transportasi (A-8) : bakpao
coklat diantar dengan menggunakan
sepeda motor oleh para pekerja.
Prepared by:
Part : Kelompok V
Date : 23
Part Number : 10 September 2018
Rev. No : 3