Anda di halaman 1dari 10

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

Veetha Adiyani Pardede


M0209054, Program Studi Fisika FMIPA UNS
Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah
email: veetha_adiyani@yahoo.com

ABSTRAK
Aras-aras inti dipelajari guna [engamatan radiasi-γ yang dipancarkan oleh inti anak
hasil peluruhan yang bersifat radioaktif maupun yang stabil. Sinar γ memiliki daya tembus
yang tinggi serta merupakan gelombang electromagnet dan relative mudah dideteksi.
Detektor sintilasi mampu untuk mendeteksi sinar γ dalam satua . Detektor NaI(Tl)
mempunyai resolusi 24% dalam menangkap energy radiasi γ. dan digunakan
sebagai sumber dalam menentukan energy radiasi γ yang dipancarkan oleh . Besar
radiasi γ dan , sehingga radiasi γ
yang dipancarkan .

Kata kunci: radioaktif barium, radiasi sinar γ, peluruhan cesium

1. PENDAHULUAN radioaktif yang kemudian dapat


1.1 LATAR BELAKANG digunakan untuk mengidentifikasi
Unsur radiaoaktif alam dan buatan unsure atau isotop-isotop radioaktif yang
menunjukkan aktivitas radiasi yang ada di dalamnya. Hasil pengukuran
sama yaitu radiasi sinar-α, sinar-ß, dan intensitas radiasi suatu sumber selalu
sinar-γ. Salah satu sifat menguntungkan merupakan gabungan antara radiasi yang
dari sinar radioaktif adalah daya berasal dari sumber dan lingkungan
tembusnya yang tinggi. Kekuatan sekitarnya. Oleh karena itu diperlukan
tembus sinar-sinar radioaktif ini suatu percobaan spekstroskopi sinar
dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Sinar gamma guna mengetahui energy gamma
radioaktif terdapat pula di udara. yang dipancarkan oleh bahan radioaktif,
Tersebar secara distribusi acak. , dan .
Spektrometer sinar gamma dapat
digunakan untuk menganalisis sumber

1
1.2 TUJUAN maka energi radiasinya bergantung
- Mempelajari cacah latar kepada tegangan anoda (kV).
(background counting) Tabel 1.3.1 Probabilitas dan energi
- Mempelajari spectrum isotop beberapa jenis isotop
- Mempelajari pengaruh waktu Jenis Energi Probabilitas
radionuklida
pencacahan terhadap spectrum Cd-109 88 keV 3,70%
isotop Cs-137 662keV 85%
Co-60 1173 keV 99% dan
- Mempelajari spectrum isotop 1332 keV 100%
- Mengkalibrasi detektor dengan (Hendriyanto Haditjahyono: 2006)

isotop dan Dalam menghitung energy partikel

- Menggunakan hasil kalibrasi alpha dan beta yang dipancarkan dalam

detektor untuk menentukan energy perluruhan radioaktif di depan diangap

gamma dari suatu sumber radioaktif tidak ada sinar gamma yang dipancarkan.

yang belum diketahui energinya Jika ada sinar gamma yang dipancarkan
dalam peluruhan radioaktif, dianggap
(isotop )
tidak ada sinar gamma yang dipancarkan,
1.3 DASAR TEORI
maka energy yang ada (Q) harus dibagi
Secara definisi, radiasi merupakan
bersama antara partikel dengan sinar
salah satu cara perambatan energi dari
gamma. Ada tiga proses utama yang
suatu sumber energi ke lingkungannya
dapat terjadi apabila radiasi melewati
tanpa membutuhkan medium atau bahan
bahan, yaitu efek fotolistrik, hamburan
penghantar tertentu. Radiasi memiliki
Compton dan produksi pasangan. Ketiga
dua sifat yang khas, yaitu tidak dapat
proses tersebut melepaskan elektron
dirasakan secara langsung oleh panca
yang selanjutnya dapat mengionisasi
indra manusia dan beberapa jenis radiasi
atom-atom lain dalam bahan. (Beiser:
dapat menembus berbagai jenis bahan.
1999)
Energi radiasi (E) merupakan ‘kekuatan’
Detektor yang umum digunakan
dari setiap radiasi yang dipancarkan
dalam spektroskopi gamma adalah
oleh sumber radiasi. Bila sumber
detektor sintilasi NaI(Tl). Detektor ini
radiasinya berupa radionuklida maka
terbuat dari bahan yang dapat
tingkat atau nilai energi radiasi yang
memancarkan kilatan cahaya apabila
dipancarkan tergantung pada jenis
berinteraksi dengan sinar gamma.
radionuklidanya. Kalau sumber
Efisiensi detektor bertambah dengan
radiasinya berupa pesawat sinar-X,

2
meningkatnya volume Kristal sedangkan Titik batas antara interaksi Compton
resolusi energy tergantung pada kondisi dan efek foto listrik menghasilkan
pembuatan pada saat pengembangan puncak energi yang disebut Compton
Kristal. Sinar gamma yang masuk ke edge. Puncak Backscatter disebabkan
dalam detektor berinteraksi denganatom- oleh foton yang telah dihamburkan
atom bahan sintilator menurut efek keluar ternyata didefleksi balik kedalam
fotolistrik, hamburan Compton dan detektor sehingga terdeteksi ulang.
137
pasangan produksi, yang akan Sebagian besar energi foton Cs
menghasilkan kilatan cahaya dalam (89,98%) dipancarkan dengan energi
sintilator. Jika energi radiasi yang 661,65 keV, tetapi ada juga foton yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif Cs- dipancarkan dengan energi masing-
137 diserap seluruhnya oleh elektron- masing: 4,47 keV (1,04%), 31,82 keV
elektron pada kristal detektor NaI(Tl) (2,07%), 32,19 keV (3,82%) dan 36,40
maka interaksi ini disebut efek keV (1,39%). Energi foton sebesar 4,47
fotolistrik yang menghasilkan puncak keV terlampau kecil untuk terdeteksi
energi (photopeak) pada spektrum oleh detektor NaI(Tl). Tiga energi
gamma pada daerah energi 661,65 keV. berikutnya (31,82 , 32,19 dan 36,40 keV)
Apabila foton gamma berinteraksi terlalu dekat untuk dapat dipisahkan
dengan sebuah elektron bebas atau yang oleh detektor NaI(Tl) sehingga muncul
terikat lemah, misal elektron pada kulit sebagai multiplet dengan energi rata-
terluar suatu atom, maka sebagian energi rata 32,89 keV. Demikian contoh
photon akan diserap oleh elektron dan karakteristik spektra dari isotop ,
kemudian terhambur. Interaksi ini setiap isotop mempunyai karakteristik
disebut dengan hamburan Compton. pola spektral yang berbeda-beda yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi
isotop-isotop tersebut. (M. Syamsa:
2002)

137
Gambar 1.3.1 Spektrum Gamma Cs

3
2. METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
- Seperangkat alat spectrometer
gamma (1 Set)
o MCA
o Detektror NaI(Tl)
- Sumber Radiasi
o Cs-137 1 buah
o Co-60 1 buah Gambar 2.3.2 MCA dan Layar

o Ba-133 1 buah
2.2 Flowchart Percobaan 3. DATA

MCA, layar, detektor dihidupkan Terlampir


Tabel 3.1 Puncak-puncak Energi Tiap
MCA Detektor Dihidupkan Sumber Radioaktif

TIME CH KeV
Cs-137 Co-60 Cs-Ba
71 662
1 menit 152 1417.24
178 1659.66
START
4. PEMBAHASAN
Sinar-sinar radioaktif memiliki
Analisis Spektrum
karakteristik yang unik dan berbeda satu

2.3 Gambar Alat sama lainnya, walaupun berasal dari sumber


yang sama. Salah satu sifat menguntungkan
dari sinar radioaktif adalah daya tembusnya
yang tinggi. Kekuatan tembus sinar-sinar
radioaktif ini dipengaruhi oleh daya
ionisasinya. Daya ionisasi adalah
kemampuan sinar radioaktif menarik
elektron dari atom-atom yang dilewatinya.
Partikel-γ memiliki daya ionisasi paling
lemah. Untuk mengionisasi, atom sinar
Gambar 2.3.1 Detektor NaI(Tl)
radioaktif akan menggunakan energi yang
dimilikinya, sehingga semakin kuat daya

4
ionisasinya semakin banyak energinya yang Percobaan diawali dengan mencacah
hilang. Hal ini tentu saja berpengaruh pada udara sebagai cacah latar/background
daya tembusnya. Sinar-γ memiliki daya counting. Foton yang bergerak di udara
tembus paling kuat, Di udara terbuka sinar-γ merupakan gelombang elektromagnetik,
tidak kehilangan banyak energi karena daya seperti sinar-γ yang juga merupakan
ionisasi untuk molekul-molekul udara lemah. gelombang elektromagnetik. Sinar-γ
Sinar gamma (γ) adalah radiasi menumbuk lapisan detektor NaI(Tl).
elektromagnetik berenergi tinggi, tidak Peristiwa materi yang dikenai oleh
bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma energy/foton akan menghasilkan salah satu
dinyatakan dengan notasi . dari tiga peristiwa efek fotolistrik, efek
Percobaan spektroskopi gamma Compton, dan produksi pasangan. Ketiga
bertujuan untuk mencari pola distribusi, peristiwa tersebut menghasilkan elektron
mengamati cacah latar, mempelajari akibat eksitasi elektron. Sebuah foton berarti
spectrum isotop dan , serta satu kelipan berarti satu sinar-γ yang berarti
pengaruh waktu terhadapnya. satu buah elektron. Ketika sebuah atom yang
elektronnya tereksitasi, maka terjadi
kekosongan pada kulit elektron tadi. Akibat
kekosongan tadi, maka akan terjadi
deeksitasi, dimana proses deeksitasi elektron
selalu menghasilkan foton. Foton tersebut
Gambar 4.1 Bagian Detektor Sintilator1
memasuki foto layar elektrik sehingga terjadi
Detektor yang digunakan merupakan
efek fotolistrik. Efek fotolistrik
detektor sintilasi, sintilasi merupakan kelipan,
menghabiskan energy dari foton tadi, dan
suatu bahan yang dapat memancarkan
menghasilkan elektron. Di dalam PMT
kelipan cahaya apabila berinteraksi dengan
terdapat dynode (banyak diode), yang mana
sinar-γ, sinar-α, maupun sinar-β disebut
ketika sebuah elektron menumbuk diode
dengan sintilator. Detektor sintilasi
pertama yang mempunyai beda potensial
mempunyai lapisan permukaan berbahan
(berarti jumlah proton banyak), maka sebuah
NaI(Tl). Setelah permukaan merupakan
elektron tersebut akan termultiplikasi
lapisan foto layar elektrik, dan PMT
(tergandakan), sehingga akan banyak
(Photonics Multiplayer Tube), tabung
elektron yang dihasilkan dari diode tersebut,
pengganda.
dan diode selanjutnya. Hasil elektron dari
1
© 1997-2003, James H. Wittke sinar-γ yang menumbuk detektor sintilasi
http://www4.nau.edu/microanalysis/Microprobe/im
g/PMtube.gif tadi akan dilewatkan ke penguat muka
5
preamplifier untuk diubah menjadi pulsa detektor untuk membedakan energi radiasi
tegangan. Amplitude pulsa tegangan yang yang berdekatan. Suatu detektor diharapkan
keluar dari penguat muka masih sangat kecil mempunyai resolusi yang sangat kecil (high
(dalam orde milivolt). Oleh karena itu, pulsa resolution) sehingga dapat membedakan
tegangan ini diperkuat menggunakan energi radiasi secara teliti. Resolusi detektor
rangkaian penguat amplifier sehingga pulsa disebabkan oleh peristiwa statistik yang
tegangan keluaran sekitar beberapa volt dan terjadi dalam proses pengubahan energi
ditampilkan dalam bentuk histogram melalui radiasi, noise dari rangkaian elektronik, serta
MCA (Multi Channel Analyzer). Tinggi ketidak-stabilan kondisi pengukuran.
pulsa (CH), sebanding dengan tenga radiasi γ, Detektor pada percobaan mempunyai
dan banyaknya pulsa (CT). Dari data yang (lampiran). Jika dibandingkan
dihasilkan selama , terlihat bahwa dengan puncak waktu pencacahan
distribusi cacah latar bersifat acak. Keacakan , maka dapat dilihat bahwa
ini dikarenakan udara terus bergerak karena banyaknya cacah ketika hampir dua
pengaruh angin, dan angin terus bergerak kali lipat dengan ketika . Hal
dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih ini dikarenakan banyaknya sinar-γ di sekitar
rendah. udara yang memasuki detektor semakin
Percobaan kedua mempelajari spectrum banyak seiring lamanya waktu pencacahan.
isotop . Dari data, dapat ditentukan Percobaan kedua menggunakan bahan
backscatter-nya (2395) pada channel 6. radioaktif . Dengan backscatter pada
Puncak Backscatter disebabkan oleh foton channel 6 sebanyak 3096 cacah, Compton
yang telah dihamburkan keluar ternyata edge pada channel 35 sebesar 2402 cacah.
didefleksi balik kedalam detektor sehingga mempunyai puncak pada channel 152
terdeteksi ulang. Dengan Compton edge, titik
dan 178 dengan cacah 3123 dan 2159.
batas antara interaksi Compton dan efek foto
Pada percobaan selanjutnya,
listrik menghasilkan puncak energi, pada
menggunakan bahan radioaktif dan
channel (2653) pada channel 21. Isotop
secara bergantian dalam waktu .
mempunyai puncak pada channel 71
Terlihat bahwa puncak cacah bernilai
bernilai 7866 dan FWHM (Full Width at
10.451 dengan nomor channel 71. Puncak
Half Maximum) pada channel 63 serta 80
channel 151 dan 177 dengan banyak
dengan besar cacah 2391. Dari data tersebut
cacah masing-masing 3254 dan 2213.
dapat ditentukan resolusi detektor (R),
Banyaknya cacah pada , tidak terlalu
Resolusi detektor adalah kemampuan

6
jauh dengan yang tidak digabung
dengan .
Pengkalibrasian channel detekor
dilakukan pada amplifier 40. Cara
mengkalibrasi dengan mengkalikan
Gambar 4.2 Peluruhan2
energinya (lampiran). memancarkan
Dari puncak energy (sinar-γ) yang
sinar-γ sebesar dan
. Masing-masing puncak dari dipancarkan oleh dan dibuat

energy tersebut sebuah grafik (grafik 7) untuk menentukan


besar energy γ yang dipancarkan oleh barium,
berarti cesium memiliki 55
didapat persamaan garis
proton. Salah satu isotop cesium, memiliki
82 neutron, atau 55 +82 = 137 . Dari perhitungan (lampiran) besar

"nukleon". Isotop ini disebut 137Cs. Sebuah energy γ barium senilai .

nukleus dari 137 Cs tidak stabil dan akhirnya Perbedaan besar energy γ yang

akan meluruh ke inti energi yang lebih dihasilkan dari percobaan dengan sumber

rendah, 137 Ba, yang memiliki 56 proton dan yang tertera di kotak penyimpanan radioaktif,

81 neutron dengan peluruhan β. dikarenakan detektor sintilasi mempunyai

Namun elektron yang dipancarkan tidak kekurangan dalam resolusinya, sehingga

dapat pergi jauh, karena diserap di dalam tidak dapat memisahkan antar puncak radiasi

sampel atau di dinding detektor. Ada juga yang berdekatan.

neutrino yang dipancarkan, yang bergerak


menjauh dengan kecepatan cahaya dan 5. KESIMPULAN

sangat tidak mungkin untuk berinteraksi - Cacah latar/ background counting

dengan apa pun. Dalam beberapa menit merupakan hasil cacahan dari

terjadi peluruhan menjadi inti barium ke detektor tanpa ada bahan radioaktif.

keadaan dasar dengan memancarkan foton Cacah latar digunakan untuk

berenergi cukup tinggi (sinar-γ memiliki mengurangi cacah dari serapan

energi 0,66 MeV). Energi sinar-γ senilai detektor.

dengan perbedaan antara energi dari keadaan - Pola distribusi bersifat random.
- Resolusi spektroskopi sebesar 24%
tereksitasi dan dasar , dan hal ini
dengan radioaktif 137Cs
sesuai dengan percobaan dimana sinar-γ
yang dipancarkan oleh bernilai 2

. http://felix.physics.sunysb.edu/~allen/313/radioactiv
ity_lab.html

7
- Besarnya energy gamma untuk Metode Jaringan Syaraf Tiruan.
unsure . https://www.batan.go.id/ppin/lokakarya/L

- Pengaruh variasi waktu pada KSTN_13/M%2520Syamsa2.pdf


Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern.
pencacahan dengan
Jakarta: Erlangga.
dan terletak
Haditjahyono, Hendriyanto. 2006. Prinsip
pada jumlah CT (cacah) hampir
Dasar Pengukuran Radiasi.
dua kalinya.
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elear
ning/Pengukuran_Radiasi/_private/prin
DAFTAR PUSTAKA
sip_dasar.pdf
Ardisasmita, M. Syamsa. 2002.
http://felix.physics.sunysb.edu/~allen/313/ra
Pengembangan Spektrometer Sinar-
dioactivity_lab.html
Gamma Dengan Sistem Identifikasi
http://www4.nau.edu/microanalysis/Microprobe/i
Isotop Radioaktif Menggunakan
mg/PMtube.gif

LAMPIRAN
1. GRAFIK

Grafik 1. Cacah Latar t=60s


80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260

Grafik 2. Cs-137, t=60s


71; 7866
8000

6000

CT 4000

2000

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260
CH

8
Grafik 3. Co-60, t=60s
3500
3000 152; 3123
2500
2000 178; 2159

1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260

Grafik 4. Cs-137 & Co-60, t=60s

10000 71; 10451

8000

6000

4000
151; 3254
2000 177; 2213

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260

Grafik 5. Ba-133, t=60s


10000 23; 9885
8000

6000

4000

2000

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260

Grafik 6. Cs-137, t=120s


72; 15889
15000

10000

5000

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260

9
Grafik 8. Cs 137 dan Co 60
1800
1600 y = 9.3239x + 0.0012
1400 R² = 1
1200
Energi

1000
800
600
400
200
0
0 50 100 150 200
CH

2. PERHITUNGAN
Resolusi detektor

Puncak barium pada channel 23

10

Anda mungkin juga menyukai