Terdapat banyak sekali pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen oleh para pakar yang
berbeda-beda. Perbedaan terletak pada penggunaan istilahnya, tetapi pada prinsipnya pola
pemikiran mereka tidak banyak berbeda. Dari sekian banyak pakar, terlihat Henry Fayol yang
mengemukakan pendapatnya sejak dini dengan menyebutkan bahwa fungsi-fungsi manajemen
meliputi:
1. perencanaan (planning);
2. pengorganisasian (organizing);
3. pemberian komando (commanding);
4. pengkoordinasian (coordinating); dan
5. pengawasan (controlling).
Kemudian pada abad modern ini bermunculan pakar-pakar dengan pendapatnya, sebagai
berikut :
1 George Robert Terry, merumuskan fungsi-fungsi manajemen adalah :
perencanaan (planning);
pengorganisasian (organizing);
penggerakan (actuating); dan
pengawasan (controlling).
4. Prof. Dr. Sondang P Siagian, M.P.A. seorang pakar dari Indonesia, memberikan pendapat
tentang fungsi-fungsi manajemen, adalah:
10
perencanaan (planning);
pengorganisasian (organizing);
pemberian motivasi (motivating);
pengawasan (controlling); dan
penilaian (evaluating).
B. Fungsi Perencanaan
Jelasnya perencanaan dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu dalam waktu yang akan
datang dan usaha mencapainya dengan cara yang efektif dan efisien. Secara lebih rinci perencanaan
mencakup kegiatan :
Mempelajari dan meramalkan masa depan
Menentukan sasaran / tujuan beserta fasilitas yang diperlukan dan memilih strateginya
Membuat kebijaksanaan
Membuat program kerja dan perhitungan waktu tiap kegiatan
Menentukan prosedur kerja dan cara berhubungan antara kerabat kerja
Menentukan rencana anggaran
11
Tujuan perencanaan
Penulis tidak menjelaskan secara langsung tujuan perencanaan, tapi akan menjelaskan alasan
dasar perlunya perencanaan dan manfaat perencanaan.
Manfaat perencanaan
Membantu management untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah – masalah utama.
Memungkinkan manager memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
Menghemat waktu, usaha dan dana.
Di samping unsur-unsur dan sifat-sifat yang dituntut dalam perencanaan, maka perencanaan yang
baik harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
Membantu/mendukung terhadap tujuan manajemen.
Mengisi atau memasuki setiap kegiatan di setiap tingkatan manajemen (pervasivity).
Merupakan kegiatan utama dan pertama dari seluruh kegiatan manajemen (primacy
activity).
Terkandung penghematan-penghematan dan ketepatan (effisiency).
Adanya pilihan-pilihan terutama pilihan terhadap unsur-unsur manajemen (alternative).
Merupakan faktor yang membatasi terhadap hal-hal yang ada manfaatnya (limiting
factors).
Dapat menyesuaikan/mengikuti perkembangan atau perubaan-perubahan dari situasi dan
kondisi (flexibility).
Merupakan arah yang dapat berubah, tetapi tujuan tetap sama (the same of purpose).
Dapat mengatasi saingan yang juga membuat perencanaan (strategy).
12
When : menerangkan waktu bilamana kegiatan / proyek tersebut dilaksanakan.
Who : menerangkan tentang siapa ( orangnya / organisasinya ) yang akan menjalankan
kegiatan tersebut.
How : menerangkan bagaimana cara ; langkah – langkah prosedur pelaksanaan serta
anggaran yang digunakan agar proyek / kegiatan dapat berjalan lancar.
Hasil dari perencanaan adalah rencana. Dari hasil perencanaan ini ada bermacam-macam
dilihat dari berbagai sudut.
(a) Dilihat dari luas lingkupnya, rencana dibedakan menjadi empat macam.
Rencana kebijaksanaan (policy plan), yaitu rencana tentang apa dan bagaimana cara
penyelenggaraan secara garis besar dan dengan data yang lengkap.
Rencana program (program plan), adalah rencana yang memuat apa yang ingin dicapai
dan cara pelaksanaannya secara jelas dan dibuat berdasarkan fakta mutakhir.
Rencana proyek (project plan), merupakan bagian-bagiannya dari rencana program.
Rencana operational (operational plan), yaitu rencana yang memuat kegiatan-kegiatan
operational dan sasaran-sasaran yang akan dicapai.
(b) Dilihat dari jangka waktunya, rencana dibedakan menjadi tiga macam
Rencana jangka panjang (long range plan), rencana yang pelaksanaannya memerlukan
waktu lebih dari 3 tahun.
Rencana jangka menengah (medium plan) yaitu rencana yang pelaksanaannya
memerlukan waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun.
Rencana jangka pendek (short range plan), yaitu rencana yang pelaksanaannya
memerlukan waktu kurang dari satu tahun.
13
rencana daerah dan rencana antar daerah;
rencana nasional dan rencana internasional.
(e) Dilihat dari sudut umum/khusus, rencana dibedakan menjadi empat macam
Rencana umum (general plan) adalah rencana yang dibuat secaaa garis besar dan
menyeluruh dari suatu kegiatan.
Rencana khusus (specific plan) adalah suatu rencana yang dibuat secara terperinci.
Rencana relasi kerja (network plan), yaitu rencana yang menunjukkan ke arah mana
rencana itu dipergunakan.
Rencana semesta (overal plan), adalah rencana yang memberikan pola secara
keseluruhan dari pekerjaan yang harus dikerjakan.
Menurut John AF. Stonner dalam buku Management, ada 2 type rencana, yaitu :
(a) Rencana Strategis (Strategic Plan), yakni rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan
organisasi yang lebih luas dan mengimplementasikan misi yang memberikan alasab khas
keberadaan organisasi. Perencanaan strategis merupakan proses perencanaan jangka panjang yang
disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan – tujuan organisasi.
(b) Rencana Operasional (Operational Plan), adalah penguraian lebih terperinci bagaimana
rencana – rencana strategis akan dicapai. Ada 2 type rencana operasional, yaitu :
(1) Rencana sekali pakai (single use plan), rencana ini dikembangkan untuk mencapai
tujuan – tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai ; seperti
pembangunan gedung tertentu.
Type pokok rencana sekali pakai adalah :
Program, meliputi serangkaian kegiatan yang relatif luas yang menunjukkan
langkah – langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan menentukan
satuan / parameter anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap langkah
serta menunjukkan urutan dan waktu setiap langkah, dapat juga disertai anggaran
bagi kegiatan yang diperlukan.
Proyek, adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan bagian yang
terpisah dari program, mempunyai ruang lingkup yang terbatas, arah penugasan
yang jelas dan waktu penyelesaian yang sudah ditentukan juga disertai dengan
anggaran tertentu.
Anggaran (budget), adalah laporan sumber daya keuangan yang disusun untuk
kegiatan – kegiatan tertentu, dalam jangka waktu tertentu, yang merinci
pendapatan dan pengeluaran. Anggaran terutama merupakan peralatan koordinasi
dan pengawasan kegiatan – kegiatan organisasi dan komposisi penting dari
program dan proyek.
(2) Rencana – rencana tetap (standing plans), merupakan pendekatan standar untuk
penanganan situasi – situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang – ulang.
Rencana – rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah
( dimodifikasi ) atau dihapuskan. Rencana – rencana tetap sangat membantu manager
menghemat waktu tanpa perlu membuat rencana ulang terhadap pembuatan keputusan
14
untuk situasi dan permasalahan yang sama.
Wujud umum rencana tetap adalah :
Kebijaksanaan (policy) adalah pedoman umum pembuatan keputusan; merupakan
batas bagi keputusan untuk menentukan apa yang dapat dibuat dan menutup apa
yang tidak dapat dibuat. Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah penting
maupun masalah sederhana, dapat ditetapkan secara formal maupun muncul
secara informal. Kebijaksanaan secara formal muncul karena untuk meningkatkan
efektifitas organisasi, untuk mencerminkan nillai – nilai pribadi mereka ( pakaian
seragam ) dan untuk menjernihkan berbagai konflik.
Menurut James AF Stoner dalam buku management, bahwa perencanaan dapat dipadatkan
menjadi empat langkah dasar. Keempat langkah perencanaan ini dapat disesuaikan dengan semua
kegiatan perencanaan pada semua tingkat di dalam organisasi atau perusahaan. Empat langkah
dasar penyusunan perencanaan adalah :
Tetapkan tujuan atau seperangkat tujuan.
Definisikan situasi saat ini.
Identifikasi hal – hal yang membantu dan yang menghambat tujuan – tujuan
Kembangkan rencana - rencana atau separangkat rencana atau perangkat tindakan untuk
mencapai tujuan
7. Penerapan rencana
Setelah kita mempalajari segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana maka dibawah ini
akan diberi contoh pembuatan rencana dengan menerapkan pertanyaan 5W + 1H
Why : tujuan : untuk mengisi barang yang sebagian besar telah terjual atau
untuk menjaga keseimbangan persediaan barang dengan penjualan.
15
Who : siapa petugas pembelian : adalah kepala bagian pembelian
siapa penerima barang : kepala gudang
siapa suppier / pemasok barang : adalah para Pedagang Besar Farmasi
yang terpilih karena harga lebih murah , syarat pembayaran lebih lama,
barang diantar sampai apotik tepat waktu dan lain – lain.
siapa petugas pembuat surat pesanan : petugas bagian pembelian dan
untuk obat bius barang psikotropik ditanda tangani apoteker
siapa petugas pencatat : kepala gudang mencatat di buku harian
penerimaan barang dikartu stok. Bagian pembukuan / Akuntansi =
mencatat rekening / pembelian pada faktur
Buku jurnal umum atau jurnal pembelian barang atas pembelian
barangsecara kredit
Buku jurnal umum atau jurnal khusus pengeluaran kas bila
pembelian secara kontan
siapa petugas pembayaran : kepala bagian keuangan. Bila faktur sudah
jatuh tempo dibayarkan oleh kasir setelah mendapat persetujuan
kepala bagian keuangan / pemilik sarana apotik
Where : Dimana lokasi supplier / pemasok / PBF. Apakah didalam kota atau
diluar kota atau harus di import sendiri
1. Pengertian
Pengertian pengorganisasian
16
Pengorganisasian adalah penyatuan, pengelompokkan, pengaturan orang – orang untuk
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan
menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian organisasi
Organisasi adalah suatu sistem kerja sama antara sekelompok orang dengan yang lainnya
secara teratur mengenai hubungan tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari hal-hal di atas jelaslah bahwa pengorganisasian memang sangat penting, oleh karena itu
bagi seorang manajer dituntut untuk dapat menjalankan fungsi pengorganisasian secara efektif.
5. Keuntungan pengorganisasian
Pengorganisasian yang dapat menghasilkan organisasi yang baik, akan mendatangkan
keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
Setiap anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Hubungan-hubungan kerja akan jelas terlihat.
Dapat dicapai koordinasi yang efektif antara satuan-satuan organisasi.
Dapat dimanfaatkan tenaga kerja dan fasilitas kerja secara efektif dan efisien.
17
6. Prinsip – prinsip organisasi
Suatu organisasi dikatakan baik, apabila dalam penyelenggaraan organisasi itu berdasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
Adanya tujuan yang jelas, yang merupakan sumber dan pedoman kegiatan organisasi.
Pembagian kerja/tugas (division/distribution of work). Dalam membagi tugas harus
didasarkan prinsip "the right man in the right place", yaitu memberikan tugas kepada
pegawai/bawahan, disesuaikan dengan kemampuan, keahlian atau kondisi fisiknya.
Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab (delegation of authority and responsibility),
adalah menugaskan kepada seorang bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan
minta pertanggungjawabannya.
Hierarki, bahwa dalam organisasi ada tingkatan-tingkatan wewenang dan
tanggungjawab dari atas sampai ke bawah.
Kesatuan perintah/komando (unity of command), bahwa setiap orang hanya menerima
perintah dari satu orang atasan yang sama.
Batas kemampuan mengawas (span of control), bahwa seorang pemimpin terbatas
jumlah orang yang diawasi/dipimpinnya.
Pertanggungjawaban (accountability), bahwa seorang bawahan wajib memberikan
pertanggung jawaban kepada orang/pejabat yang memberi tanggungjawab.
A A : pimpinan
18
B dan C : menerima perintah dari A dan
memberikan pertanggung-
B C jawaban kepada A
D dan E : masing-masing menerima
perintah dan memberikan
pertanggung-jawaban kepada
B, begitu pula F dan G kepada
D E F G C.
A A : pimpinan
B-C : menerima perintah dari A dan
P memberikan pertang-gung-
jawaban kepada A. begitu
pula D-E kepada b dan F-G
B C kepada C
P - G - R : tenaga staff yang memberi
nasehat kepada A
D E F G
19
Ciri – ciri organisasi lini staff
Organisasinya besar dan kegiatannya banyak, sehingga memerlukan karyawan/pegawai
yang banyak pula.
Karena organisasinya besar, maka hubungan kerja secara langsung sehari-hari antara
pimpinan puncak dengan bawahan atau bahkan sesama anggota organisasi sudah sulit
dilakukan.
Sesuai dengan namanya, organisasi ini terdiri dari dua kelompok pegawal, yaitu
kelornpok lini yang melaksanakan tugas-tugas pokok dan kelompok staff, yang
membantu pimpinan menurut keahliannya.
Dapat dipekerjakan tenaga-tenaga spesialis yang beraneka ragam.
A A : pimpinan
B-C : menerima perintah dari A dan
memberikan pertanggung-
B C jawaban kepada A
D-E-F-G : dapat diperintah B dan C
sesuai dengan bidang
keahliannya dan memberik-an
D E F G
pertanggungnya kepada B
dan C
20
Seorang bawahan tidak mempunyai atasan yang jelas, sehingga bawahan memberikan
pertanggungjawaban kepada lebih dari satu orang atasan.
Setiap pimpinan merupakan tenaga spesialis yang ahli dalam bidangnya.
(1)Bagian perencanaan
Time and cost clerk (TC), yaitu sub bagian yang bertugas memperhitungkan
biaya/ongkos dan waktu yang diperlukan dalam Proses produksi.
Route and order of work clerk (RC), yaitu sub bagian yang bertugas
memperhitungkan cara yang sebaik-baiknya tentang perjalanan bahan mentah
sampai dengan barang jadi yang diproses dalam pabrik.
Instruction card clerk (IC), yaitu subbagian yang bertugas memberi petunjuk
tentang cara bekerja pegawai.
Disciplination, yaitu sub bagian yang bertugas menjaga kedisiplinan kerja,
ketertiban dalam perusahaan.
(2)Bagian pelaksana/pabrik
Gang Boss (GB), yang betugas menipersiapkan segala sesuatu untuk kerja para
pekerja.
Speed Boss (SP), yang-bertugas menjaga dan mangatur jalannya mesin sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.
Inspector (Ins), seaagai pengawas yang bertugas mengawasi dan mengendalikan
agar pekerjaan berjalan sesuai dengan aturan-aturannya sehingga rnenghasilkan
barang sesuai dengan kualitas yang ditetapkan.
Repair Boss (RB), yang bertugas, memeriksa, meneliti mesin-mesin dana
memperbaiki jika ada kerusakan-kerusakan.
21
TC RC IC DICS.
GB SP INS RB
PEKERJA
B C D
b
Menurut Harold Koontz dan Cyril O Donnel, panitia adalah sejumlah orang yang diangkat
atau dipilih untuk berkumpul pada suatu organisasi tertentu, guna mempertimbangkan soal-
soal yang diajukan kepadanya. Sedangkan menurut G.R. Terry, panitia adalah sekumpulan
orang-orang yang dipilih/diangkat untuk berkumpul berdasarkan organisasi tertentu, guna
mempersoalkan persoalan-persoalan yang dihadapkan kepadanya.
Panitia sering disebut dengan dewan, senat, majelis, komisi, badan, satuan tugas, court, team
(tim).
22
Setiap anggota pimpinan akan sulit bertindak secara diktatoris.
Usaha kerja sama para pelaksana lebih mudah dibina.
9. Reorganisasi
Reorganisasi adalah suatu aktivitas untuk menyusun kembali organisasi yang sedang
menjalankan kegiatannya.
Sebab-sebab reorganisasi
Reorganisasi dapat terjadi dengan sebab-sebab sebagai berikut.
Kegiatan-kegiatan organisasi sudah menjadi rutin dan baku.
Adanya perubahan-perubahan dari dalam, misalnya perubahan kebijaksana-an,
perubahan perencanaan, perubahan keuangan, dan kepegawaian.
Adanya perubahan-perubahan yang terjadi di luar organisasi, misalnya perubahan
kebijaksanaan dari pemerintah, perubahan peraturan-peraturan.
Cara-cara reorganisasi
Reorganisasi dapat dilakukan dengan dua cara.
Musyawarah para pimpinan yang ada dalam organisasi dengan maksud memberikan
keyakinan bahwa reorganisasi perlu dilakukan (strategy of conser).
Dipaksakan, dalam hal ini diperlukan suatu kekuatan untuk memaksakan reorganisasi
(strategy of force).
D. Penggerakan (Actuating)
23
Fungsi penggerakan merupakan intinya manajemen, karena fungsi ini kegiatannya
berhubungan langsung dengan faktor manusia bawahan.
Dalam menggerakan manusia sebagai bawahan ini, seorang pimpinan/manajer dituntut suatu
kemampuan, sehingga para bawahan dengan senang hati mengikuti ajakan atau kehendak
pimpinan.
Banyak pakar yang mengemukakan pendapatnya tentang fungsi penggerakan ini, di
antaranya sebagai berikut :
G.R. Terry
Penggerakan adalah menempatkan anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola
organisasi.
Dari berbagai pendapat para pakar di atas jika disimpulkan atau dapat diambil suatu
pengertian bahwa:
penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan pimpinan/manajer untuk membuat
bawahan dapat melakukan tugas dengan senang seperti yang dikehendaki pimpinan;
atau
penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan/manajer untuk
menggerakkan anggota organisasi sehingga mereka berusaha untuk mencapai sasaran
perusahaan/organisasi.
Tujuan penggerakan
Agar penyelenggaraan manajemen dapat berjalan secara efektif dan efisien.
24
Dorongan ( motivating ) : yaitu menggerakkan orang dengan memberikan rangsangan
yang baik, alasan – alasan yang menimbulkan kemauan bekerja dengan baik.
Pimpinan, Bimbingan ( Leading ) : yaitu memberikan bimbingan dengan contoh
tauladan.
Perintah / Pengarahan ( Directing ) : yaitu memberikan pengarahan dengan petunjuk
yang benar, jelas dan tepat.
6. Pentingnya penggerakan
Telah dijelaskan di muka bahwa penggerakan merupakan intinya manajemen, karena fungsi
ini berhubungan langsung dengan faktor manusianya.
Seperti diketahui pula bahwa manusia merupakan faktor pusat, faktor pertama, dan utama dalam
kegiatan manajemen. Oleh karena itu fungsi penggerakan adalah penting, karena :
dengan penggerakan berarti membuat hidup dan berjalannya kegiatan-kegiatan
manajemen;
dengan penggerakan berarti fungsi perencanaan sebagai fungsi fundamental pertama
dalam proses manajemen dapat terealisasi;
dengan penggerakan yang efektif, organisasi juga menjadi lebih efektif, dan
25
dengan menggerakan yang efektif pula, manajemen akan berhasil karena orang-orang
yang cakap dapat digerakkan secara tepat, begitu pula pengawasan dapat berfungsi
secara efektif.
E. Pengawasan ( Controlling )
1. Pengertian pengawasan
Dalam fungsi penggerakan sudah diketahui bahwa manusia merupakan faktor yang sangat
menentukan hidup matinya kegiatan manajemen. Sebab manusialah yang menciptakan sekaligus
melaksanakan kegiatankegiatan manajemen. Faktor manusia/ orang yang ada dalam manajemen
terdiri dari pimpinan dan bawahan.
Dengan berbagai teori dan metode bagaimana seorang manajer/pimpinan menggerak-kan
bawahannya agar mau dan tahu melaksanakan tugas. Akan tetapi manusia dengan kelebihan dan
kekurangannya membawa dampak terhadap penyelenggaraan manajemen pada setiap organisasi.
Dalam proses kerja mencapai hasil dalam organisasi sering pula terjadi pelaksanaan kerja
tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Sebaliknya dapat pula terjadi pelaksanaan kerja yang
sesuai atau bahkan melebihi dari rencana yang telah ditetapkan. Situasi tersebut akan diketahui
melalui fungsi pengawasan yang dilaksanakan manajer/ pimpinan.
Apa sebenarnya fungsi pengawasan itu? Banyak pakar yang mengemukakan pendapathya
tentang pengawasan, di antaranya sebagai berikut.
G. R. Terry
Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai yaitu, standar, apa yang akan
dihasilkan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan
korektif sehingga pelaksanaan berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standar.
Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat diambil pengertian bahwa pengawasan
adalah kegiatan yang dilakukan manajer/pimpinan atau yang berwenang untuk mengetahui hasil
pelaksanaan kerja, kemudian memperbaiki apabila terjadi kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-
penyimpangan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terulang kembali, sehingga
hasil yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
26
Sasaran pengawasan adalah memperbaiki ketidaksesuaian, penyimpangan-
penyimpangan, penyelewengan-penyelewengan dan seterusnya mencegah agar tidak
terjadi hal-hal yang mengakibatkan ketidaksesuaian antara rencana dan hasilnya.
Tujuan pengawasan adalah menciptakan kondisi tertib dinamis dan harmonis dalam
penyelenggaraan menajemen sehingga diperoleh hasil secara efektif dan efisien.
4. Proses pengawasan
Proses pengawasan merupakan rangkaian kegiatan secara berurutan yang dilakukan dalam
pengawasan, yaitu sebagai berikut:
Menetapkan patokan (standar) pengawasan.
Mengukur dan menilai hasil pekerjaan yang telah dicapai.
Membandingkan hasil yang dicapai dengan patokan tersebut sehingga diketahui
kesesuaian/ketidaksesuaian yang terjadi.
Melakukan tindakan korektif/perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian sehingga hasil
pekerjaan benar-benar sesuai dengan rencananya.
27
6. Prinsip - prinsip pengawasan
Prinsip-prinsip pengawasan merupakan pedoman dasar untuk melakukan pengawasan, agar
kegiatan yang dilakukan benar-benar sesuai/mencapai sasaran maupun tujuan pengawasan.
28
Pengawasan preventif, pengawasan yang dilakukan dalam usaha mencegah
kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyelewengan-penyelewengan atau
penyimpangan-penyimpangan.
Pengawasan represif, pengawasan yang dilakukan dalam usaha memperbaiki setelah
terjadi penyelewengan-penyelewengan atau penyimpangan-penyim-pangan, dengan
tujuan agar di waktu yang akan datang tidak terjadi hal-hal yang sama.
Pengawasan incognito, pengawasan secara tiba-tiba tanpa memberitahu terlebih
dahulu kepada yang akan diawasi (pengawasan mendadak).
8. Metode pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan dengan dua macam metode.
Pengawasan langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi
secara langsung ke tempat pelaksanaan kerja yang sedang berjalan.
Pengawasan tidak langsung yaitu pengawasan yang dilakukan melalui laporan secara
tertulis atau lisan.
Rangkuman
Pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan, kemudian oleh para pakar dikembangkan menjadi beberapa
fungsi sesuai dengan pendapatnya.
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan menetapkan hal-hal yang akan dikerjakan pada
waktu yang akan datang berdasarkan fakta-fakta dan pemikiran,pemikiran yang matang
dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan.
Unsur-unsur perencanaan meliputi rasional, estimasi, preparasi, dan operasional.
Sifat-sifat perencanaan meliputi faktual, logikal, fleksibel, kontinyu, dan dialektis.
Dalam menyusun perencanaan harus mengikuti langkah-langkahnya, berdasarkan
prinsip-prinsip sehingga perencanaan benar-benar sesuai dengaap fungsi-fungsinya.
Perencanaan/rencana ada bermacam-macam dan dapat dilihat dari luas lingkupnya,
jangka waktunya, materinya, daerah/wilayah pelaksdnaannya serta dari segi umum dan
khusus.
Pengorganisasian adalah proses membagi-bagi tugas, wewenang, dan tanggungjawab
yang hasilnya adalah organisasi.
Pengorganisasian sangat penting dalam penyelenggaraan manajemen, karena dari fungsi
ini diatur tugas wewenang dan tanggungjawab yang hasilnya adalah organisasi.
Pengorganisasian sangat penting dalam penyelenggaraan manajemen, karena dari fungsi
ini diatur tugas wewenang dan tanggungjawab serta hubungan-hubungan sehingga
masing-masing anggota organisasi mengetahui tugasnya.
29
Dalam penyelenggaraan organisasi harus didasarkan pada prinsip-prinsip organiaasi agar
kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Bentuk organisasi pada umumnya ada empat macam: yaitu bentuk lini, staff/ fungsional,
lini dan staff, dan panitia, yang masing-masing mempunyai ciri-ciri, kebaikan-kebaikan
dan kelemahan-kelemahan.
Penggerakan merupakan fungsi yang saangat penting dalam manajemen dan merupakan
intinya manajemen.
Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan pimpinan/manajer untuk membuat
bawahan dapat melakukan tugas dengan senang hati seperti yang dikehendaki pimpinan.
Penggerakan dalam bahasa asing juga disebut: actuating, motivating, leading, directing,
commanding.
30