Anda di halaman 1dari 4

PROFESIONALISME DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Ditujukan untuk memenuhi tugas Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Ulfiyah, S.Hum., M.Pd.I

Disusun Oleh :

Naimah

Riyan Pradina

Raudhotul Jannah

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT BUNGA BANGSA CIREBON (IAI BBC)
Jl.Widarasari III- Tuparev – Cirebon
2018
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus
dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional adalah orang yang
memiliki profesi. Apa itu profesi? profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan
pelatihan maupun penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu. Ada 10 kriteria bagi
suatu profesi untuk dapat disebut sebagai bidang profesi, yaitu:
1. Profesi harus memiliki suatu keahlian yang khusus.
Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain, diperoleh dengan cara mempelajarinya
secara khusus.
2. Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.
Profesi itu lapangan pengabdiannya, bukan karena panggilan uang, bukan karena
panggilan kedudukan yang dijalani dalam jangka yang panjang bahkan seumur
hidup.
3. Proses memiliki teori-teori yang baku secara universal.
Pekerjaan yang dilakukan menurut teori, prinsip, prosedur dan anggapan dasar yang
sudah baku secara umum (universal) sehingga dapat dijadikan pegangan atau
pedoman dalam pemberian pelayanan terhadap mereka yang membutuhkan.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri.
Profesi itu merupakan alat untuk mengabdikan diri kepada masyarakat bukan
kepentingan sendiri seperti mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan.
5. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
Kewenangan mengunakan teori-teori yang ada di dalam keahliannya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan profesinya.
Bebas dalam melakukan sesuatu sesuai dengan teori-teori yang sudah baku.
7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik; kode etik profesi.
Pedoman dalam melakukan tugas profesi, aturan kesopanan.
8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas.
Pemakai jasa yang jelas, untuk melayani mereka yang membutuhkan pelayanan.
9. Profesi memerlukan organisasi profesi.
Menjalin kerja sama orang-orang seprofesi untuk meningkatkan mutu profesi.
10. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain.
B. PANDANGAN ISLAM TENTANG PROFESIONALISME
Kriteria pokok profesi ada dua, yaitu panggilan hidup dan keahlian. Mengabdi
disebut dedikasi dan mutu layanan juga mutu dedikasi. Dedikasi dan keahlian adalah
ciri utama suatu profesi maka jelas islam mementingkan profesi.
Profesi adalah pekerjaan, menurut islam harus dilakukan karena Allah. Profesi
dalam islam harus dijalani kerena merasa itu perintah Allah, walaupun pekerjaan itu
dilakukan untuk orang lain, walaupun pekerjaan itu perintah atasan/pimpinan tetapi niat
menjalankannya harus didasari bahwa itu perintah Allah/karena Allah.
Pekerjaan profesi dalam di dalam islam dilakukan sebagai mengabdi kepada
Allah dan sebagai mengabdi kepada manusia, selain demi kemanusiaan juga dikerjakan
demi Tuhan agar lebih tinggi nilai pengabdiannya dibandingkan dengan pengamalan
profesi yang tidak didasari oleh keyakinan iman kepada Tuhan.
Dalam islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional artinya harus
dilakukan secara benar. Rasulullah SAW mengatakan bahwa “bila suatu urusan
dikerjakan oleh orang yang tidak ahli, maka tunggulah kehancuran”.Bila seorang guru
mengajar tidak dengan keahlian, maka yang hancur adalah muridnya. Murid-murid itu
kelak akan mempunyai murid lagi, kelak berkarya karena dididi dengan tidak benar
maka timbullah kehancuran. Karena Allah saja tidak cukup untuk melakukan suatu
pekerjaan. Yang tepatnya adalah karena Allah dan keahlian. Jelas pandangan islam
tentang profesi dan profesionalisme. Islam mementingkan profesionalisme.
Penerapan profesionalisme dalam masyarakat islam khususnya dalam pengolahan
pendidikan, guru (pendidik pada umumnya) dalam pandangan muhammadiyah
mempunyai tanggung jawab menunaikan amanat vertikat (Allah) dan amanat horizontal
(kemanusiaan), jalannya hanya satu yaitu bekerja secara profesional. Syarat-syarat guru
dalam pandangan muhammadiyah harus mempunyai kemampuan sebagai berikut:
1. Menguasai bahan.
2. Menguasai program belajar.
3. Mengelola kelas.
4. Menggunakan media/sumber.
5. Menggunakan landasan-landasan pendidikan.
6. Mengelola interaksi belajar-mengajar.
7. Menilai prestasi siswa untuk kependidikan dan pengajaran.
8. Menguasai fungsi dan program pelayanan dan bimbingan disekolah.
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk
keperluan pengajaran.

C. CARA MENERAPKAN PROFESIONALISME DI SEKOLAH-SEKOLAH


ISLAM
Untuk meningkatkan mutu sekolah-sekolah islam, yang terpenting adalah
penerapan profesionalsme di sekolah tersebut.
1. Adanya profesinalisme pada tingkat yayasan.
Dalam setiap bidang garapan dan seseorang ini sebaiknya tidak merangkap jabatan
sebagai pengurus atau kepala sekolah. Dikarenakan ia harus memikirkan
perkembangan sekolah dari satu sekolah menjadi banyak sekolah dan pemikirannya
itu akan lebih luas jika tidak terlibat dalam persoalan-persoalan rutin yang biasanya
selalu ada di setiap sekolah.
2. Penerapan profesionalisme pada tingkat pimpinan.
Memilih kepala sekolah yang benar, profesional dengan keahliannya sehingga
nantinya dapat diharapkan meningkatkan mutu guru.
3. Penerapan profesionalisme pada tingkat tenaga pengajar.
Mengadakan kegiatan peningkatan profesi guru, yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya belajar di sekolah formal sambil mengajar, mengambil
kursus, membaca buku, mengadakan pelatihan di sekolah sendiri dengan
mendatangkan guru ahli dari luar. Semua itu dikerjakan dengan bantuan dari
yayasan.
4. Profesionalisasi tenaga tata usaha sekolah.
Tata usaha sekolah harus mampu memberikan pelayanan selengkap lengkapnya
terhadap kepala sekolah, guru, murid dan wali murid.

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad. 2012. Ilmu Pendidikan Islam Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Anda mungkin juga menyukai