Dosen Pembimbing :
Arwinence Pramadewi, SE, MM
Disusun Oleh:
Adbi Juliandriesta Pratama (1502121446)
Chandra Ferza (1502111646)
Dendi Halomoan Manalu (1502116115)
Teguh Wahyudi (1402120918)
Muhammad Ihsan (1502116070)
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kesempatan
Dan Perlakuan Yang Sama Dalam Pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya membuat makalah MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA dari awal sampai akhir penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Arwinence Pramadewi, SE, MM selaku dosen mata kuliah
Seminar Proposal MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
3. Teman-teman sekelompok yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini.
Karena tanpa bantuan dari berbagai pihak, kami akan mengalami kesulitan
dalam menyusun makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
dapat kami gunakan untuk perbaikan pada makalah - makalah berikutnya. Atas saran
dan kritik tersebut penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
EEO tidak hanya melindungi hak pekerja/buruh saja tetapi juga bermanfaat
bagi pengusaha dengan memberikan kontribusi terhadap lingkungan kerja yang lebih
harmonis. Hal ini juga mengurangi kemungkinan adanya tuntutan terhadap pengusaha.
EEO merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan perusahaan yang
berkelanjutan. Penghapusan diskriminasi ditempat kerja membantu peningkatan
produktivitas melalui peningkatan ketrampilan seluruh pekerja/buruh, tanpa
memperhitungkan laki-laki atau perempuan.
4. Membangun jejaring
Pelaksanaan EEO akan berjalan dengan baik apabila dibangun
jejaring dengan perusahaan lain atau instansi lain. Maksud dilakukan
jejaring ini adalah untuk:
a. Belajar dari pengalaman perusahaan lain yang telah berhasil
menerapkan EEO;
b. Mengumpulkan informasi mengenai pelaksanaan EEO dan
penyelesaian kasus-kasus yang bernuansa EEO;
c. Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait (antara lain
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ILO, atau dengan
organisasi profesional lainnya);
d. Mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang
menerapkan EEO agar mendapat dukungan dari pihak lain.
2. Seleksi
Dalam melaksanakan seleksi perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Wawancara
Tim yang melaksanakan wawancara hendaknya
“heterogen”. Apabila melakukan wawancara untuk calon tenaga
kerja perempuan, misalnya, unsur perempuan sebaiknya masuk
di dalam tim pewawancara yang ditentukan pengusaha (atau
konsultan).
Pastikan pengusaha menugaskan seseorang yang mampu
untuk menilai tingkat keterampilan dan pengalaman pencari
kerja serta kesesuaiannya dengan persyaratan jabatan. Penilaian
ini harus dilakukan tanpa prasangka apapun terhadap calon
tenaga kerja.
Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap pencari
kerja dalam rangka menggali keterangan untuk mengetahui
minat, bakat, dan kemampuan pencari kerja yang telah
mendaftarkan diri.
Pada saat melakukan wawancara, pencari kerja
hendaknya diberi wawasan bahwa laki-laki dan perempuan
memunyai hak sama untuk mendapatkan pekerjaan, apapun
jenis pekerjaan tersebut, sepanjang mereka memiliki keahlian
yang dibutuhkan. Selain itu, pewawancara harus menjamin tidak
melakukan diskriminasi, misalnya memberi penilaian lebih
terhadap laki-laki atau perempuan tanpa melihat kompetensi
yang dimiliki, sehingga mempengaruhi dalam proses
selanjutnya.
b. Tes yang obyektif
Dalam proses seleksi, pengusaha sebaiknya merancang
tes secara obyektif untuk mengukur keahlian calon tenaga kerja
dalam melakukan pekerjaan. Tes yang obyektif misalnya: ujian
keterampilan mengetik dan mengelola arsip untuk sekretaris,
ujian mengemudi bagi supir, dan lain-lain. Tes yang obyektif
tersebut dapat menjamin pengusaha menemukan calon
pekerja/buruh sesuai dengan kriteria yang diinginkan, tidak
‘stereotipe’ yaitu laki-laki atau perempuan dapat bebas memilih
jenis pekerjaan yang diminati dan dikuasai sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
c. Pencocokan
Langkah-langkah selanjutnya untuk mengetahui bakat,
minat, dan kemampuan calon tenaga kerja adalah pencocokan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meneliti apakah lowongan yang
tersedia telah sesuai dengan kualifikasi calon tenaga kerja.
Pencocokan merupakan upaya awal dalam langkah penempatan
tenaga kerja ke dalam pekerjaan yang tepat. Penempatan tenaga
kerja yang tepat juga dapat mendorong seseorang untuk bekerja
produktif sehingga pengusaha akan mendapatkan manfaat yang
besar atas penggunaan tenaga kerja.
3. Penempatan kerja
Dalam melakukan penempatan tenaga kerja, perlu diperhatikan
hal-hal berikut:
a. Kesamaan Hak
Kesamaan hak dimaksudkan sebagai persamaan hak
mendapatkan berbagai fasilitas, antara lain imbalan yang harus
diterima oleh tenaga kerja.
b. Kesamaan Kesempatan
Adalah peluang mendapatkan akses yang sama terhadap
beragam jenis pekerjaan apa pun sesuai dengan kualifikasi
tenaga kerja. Tenaga kerja harus ditempatkan dan dipromosikan
berdasarkan kemampuannya tanpa membedakan jenis kelamin
atau bentuk diskriminasi lainnya.
c. Keterbukaan
Kebijakan penempatan tenaga kerja harus dilakukan
dengan kejelasan aturan yang berlaku dan harus mengacu pada
EEO.Pihak perusahaan harus menjelaskan kepada pekerjanya
tentang alasan mengapa mereka ditempatkan pada jenis
pekerjaannya saat ini. Penjelasan harus diikuti dengan
mengemukakan apa saja kriteria yang dibutuhkan yang sesuai
dengan kualifikasi yang dimiliki pekerja/buruh. Aturan-aturan
yang berlaku dalam perusahaan tersebut juga harus dijelaskan.
d. Kemampuan
Penempatan seorang tenaga kerja pada jabatan harus
disesuaikan dengan kemampuannya dengan tidak memandang
jenis kelamin tenaga kerja tersebut.
Salah satu upaya untuk memenuhi hak-hak azasi manusia dan hak-hak pekerja
di tempat kerja adalah melaksanakan kesempatan dan perlakuan yang sama dalam
pekerjaan. Upaya ini penting karena akan meningkatkan kesejahteraaan pekerja dan
efisiensi perusahaan.
Lingkungan hukum sangat mempenga- ruhi Manajemen Sumber Daya Manusia
dalam memberikan peluang pekerjaan yang sama tanpa melihat latar belakang orang
secara diskriminatif sehingga dapat memberikan kesempat-an yang sangat luas dan
sebagai dampaknya perusahaan memperoleh keunggulan bersaing Undang-undang
tentang peluang pekerjaan yang sama dan keselamatan, mempunyai dampak yang
sangat kuat terhadap fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan manajemen orang, dan
pemerintah berkaitan dengan perlindungan terhadap para individu. Oleh karena itu ,
salah satu Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia yang utama adalah
menjalankan fungsinya dalam berbagai batasan hukum yang dibebankan oleh
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA