Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/325118714

ISU-ISU NASIONAL DAN GLOBAL TERKINI TENTANG LINGKUNGAN

Presentation · October 2017

CITATIONS READS

0 17,178

1 author:

Ismail Marzuki
Fajar University
67 PUBLICATIONS   23 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Marzuki, I., 2016. Microsymbiont Sponges Callyspongia Sp as Biomaterials Degrading Hydrocarbons, Proceedings of the National Seminar on Chemistry, Lombok-
Mataram, Vol 1: 480-450 View project

Article View project

All content following this page was uploaded by Ismail Marzuki on 14 May 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


NASKAH ORASI ILMIAH

DISAMPAIKAN PADA WISUDA SARJANA DAN DIES NATALIS


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSANTARA
(STITEK NUSINDO)

TANGGAL 29 OKTOBER 2017

JUDUL:

ISU-ISU NASIONAL DAN GLOBAL TERKINI


TENTANG LINGKUNGAN

DISAMPAIKAN OLEH
DR. ISMAIL MARZUKI, M.SI

MAKASSAR
2017
Naskah Orasi Ilmiah,
Pada Wisuda Sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara, (STITEK Nusindo),
Tanggal 29 Oktober 2017, Di Lasharan Garden,
Daeng Sirua Makassar
Oleh:
Dr. Ismail Marzuki, M.Si
E-mail: ismailmz3773@gmail.com
Kontak Person: +6281241011873

Bismillahi Rahmanirrahiiim

Yang Terhormat: Ketua Yayasan Nusantara Indonesia


Yang Terhormat: Ketua Senat, Anggota Senat Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara
Indonesia (STITEK NUSINDO) dan segenap civitas Akademika
Yang Saya Muliakan Kepada yang berbahagia pada hari ini, Para Orang Tua
Wisudawan(i)
Tentu yang saya banggakan, segenap wisudawan(i) yang pada hari ini segera hijrah
dari status mahasiswa menuju sarjana, semoga menjadi menjadi sarjana yang sujana.

Assalamuh Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Salam sejahtera untuk kita semua

Izinkan saya menyampaikan orasi ini, yang saya beri judul:

ISU-ISU NASIONAL DAN GLOBAL TERKINI


TENTANG LINGKUNGAN
Alasan, mengapa judul ini diangkat khususnya pada kesempatan orasi kali
ini dalam rangka wisuda sarjana STITEK Nusindo, karena fenomena dan geliat
manusia masa kini untuk menjadi makhluk yang lebih baik dari generasi makhluk
sebelumnya, sekaligus memberi warna dan identitas diri dijamannya, sebagai
makhluk yang telah mengalami pergeseran hidup di era tanpa batas dan tanpa sekat
akibat kemajuan teknologi. Walhasil keadaan ini, berhasil menerobos sendi-sensi
etika dan moralitas manusia yang cenderung mengalami dekadensi dengan
tereduksinya sikap kritis menuju ke pola pemikiran inovatif dan kreatif akibat
tuntutak hidup.
Alasan lainnya adalah saya ingin mengetuk hati kita semua untuk secepatnya
sadar, bahwa betapa kita semua dijaman sekarang sudah sangat jauh dari kepedulian
terhadap peduli lingkungan dan merelahkan diri kita memutuskan tali silaturrahim
dengan sesama, dan menggantinya dengan mengasihi dan menyanyangi benda mati
sebagai teman hidup kita yang sesunggu adalah sampah yang akan mencemari
lingkungan hunian kita, yakni HP.
Harus disadari bahwa satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang memiliki
kemampuan dalam menata lingkungan adalah Manusia dengan pengetahuan dan akal
yang dimiliki, manusia mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga
meguntungkan dirinya untuk memenuhi kebutuhannya serta upaya memperpanjang
masa hidupnya di muka bumi. Awal perubahan dimaksud dapat dimulai dari dalam
lingkungan yang kecil dan pengaruhnya sangat terbatas ke hal yang lebih besar dan
efeknya dapat dirasakan oleh komunitas yang lebih luas.
Zaman neolitikum kira-kira 12.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita dari
berburu kemudian memelihara hewan buruannya. Dari manusia pemburu berubah
menjadi manusia pemelihara, dari manusia nomadis (berpindah-pindah) berubah
menjadi manusia menetap. Kemudian mulailah berkembang cara bercocok tanam.
Ekosistem sekarang ini adalah ekosistem baru yang diciptakan oleh peradaban
manusia, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar.
Sehingga muncul keinginan manusia ingin menguasai alam. Alam yang awalnya
tetap dapat mempertahankan keseimbangan sekarang keseimbangan itu hilang dan
timbul kerusakan di mana-mana karena, ulah tangan manusia. Karena itu dapat
dikatakan bahwa manusia adalah makhluk perusak lingkungan di muka bumi.
Berbagai kerusakan lingkungan yang kita rasakan dewasa ini yang ternyata
memberikan dampak buruk yang besar terhadap kehidupan masa kini, lalu kemudian
muncul keinginan kita untuk memperbaiki, hal ini akan terjadi silih berganti sesuai
dengan zamannya yang merupakan siklus hidup dari masa ke masa, Dario jaman
kejaman dan dari peradaban ke peradaban berikutnya. Dewasa ini kita memasuki
peralihan dari fase buruknya daya dukung lingkungan terhadap kehidupan menjadi
fase positif sikap kita terhadap lingkungan. Sekarang ini umumnya manusia telah
menyadari pentingnya alam untuk kelangsungan hidup kita. Perlahan manusia
memperbaiki alam yang telah rusak dan mengurangi hal-hal yang merugikan alam.
Manusia melakukan upaya penyelamatan hutan dan makhluk hidup lain yang
menggantungkan kehidupannya pada alam. Namun, banyak pula manusia yang terus
mencemari alam tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkan ke depan. Meski
memang tidak dapat dipungkiri bahwa mengembalikan keseimbangan alam
merupakan pekerjaaan yang sulit dan terkadang butuh biaya tidak sedikit, namun jika
ada tekad dan komitmen, maka insya Allah pasti dapat dilakukan untuk tujuan dan
keinginan terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik sebagaimana yang
diharapkan.

Ketua Senat, Anggota Senat STITEK NUSINDO dan segenap civitas Akademika
yang saya hormati.
Sejarah tentang lingkungan mulai ramai dibicarakan sejak
diselenggarakannya Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup di Stockholm,
Swedia, pada 15 Juni 1972 silam. Sedangkan di Indonesia, tonggak sejarah masalah
lingkungan hidup dimulai dengan diselenggarakannya Seminar Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Pajajaran Bandung
pada 15 – 18 Mei 1972. Dari pertemuan itu menghasilkan rekomendasi bahwa Faktor
terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia (laju
pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan penduduk yang pesat berdampak pada
terjadinya kerusakan lingkungan, sekaligus tantangan yang dicoba untuk diatasi
dengan pembangunan dan industrialisasi. Namun industrialisasi disamping
mempercepat persediaan segala kebutuhan hidup manusia, ternyata memberi
dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya pencemaran lingkungan.
Pemetaan terkait permasalahan lingkungan telah dilakukan baik pada forum
nasional maupun forum regional dan internasional, bertujuan untuk tujuan usaha
mengembalikan daya dukung lingkungan dan keseimbangan alam yang kita diami
sekarang ini. Isu-isu yang mengemuka dari hasil pemetaan dikelompokkan dalam
tiga skala besar prioritas, yakni:

1. Isu Lingkungan Lokal


Menipisnya lapisan ozon kini menjadi isu yang paling sering diperbincangkan.
Bahkan telah menjadi materi pelajaran akan-anak kita di tingkat sekolah dasar.
Bukan tanpa sebab, karena tanpa lapisan ozon, akan sangat banyak dampak negatif
yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain:
Penyakit-penyakit akan menyebar secara tanpa terkendali, cuaca tidak
menentu, pemanasan global, bahkan tenggelamnya suatu daratan akibat muka air laut
meningkat disebabkan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan.
Singkatnya, jagat raya akan mengalami kehancurannya, namun demikian dengan
akal dan IPTEK yang kita miliki, tentunya pasti ada upaya dan usaha yang menjadi
pilihan untuk mengatasinya.
Contoh:
Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air
tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan
makhluk hidup yang lainnya.
Dampak : menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat
menampung limpahan air hujan karena proses influasi
mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan
penahan air resapan berkurang.
Dampak : ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air resapan karena penahan air
berkurang.
Dampak : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi
Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air
laut seperti kawasan mangrove.
Dampaknya : terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.

2. Isu Lingkungan Nasional


Beberapa isu-isu nasional tentang lingkungan dewasa ini senantiasa
mengemuka dan banyak dibicarakan dikalangan masyarakat. Beberapa isu nasional
seperti:
Kebaran Hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia . kebakaran oleh
manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan.
Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman
hayati, mengganggu kesehatan (ISPA), berdampak gangguan kenegra lain.
Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal
tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai
diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang
menyebankan tumpahnya/lepasnya minyak ke perairan. Dampak :
mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung gelombang air laut.
Akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi
matahari berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen,
dan dapat menyebabkan kematian organisme laut. .
Banjir merupakan suatu peristiwa terbenamnya daratan (yang pada keadaan normal
kering) karena meningkatnya volume air. Banjir dapat disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya akibat pemanasan global, yaitu dapat meningkatkan
tinggi permukaan air laut, sehingga beberapa daerah di pesisir pantai akan
terkena luapan air tersebut. Selain itu banjir juga disebabkan karena
meningkatnya curah hujan dan tidak adanya saluran air yang baik dan cukup
untuk menampung air hujan. Banjir juga dapat disebabkan karena peluapan
air sungai akibat meningkatnya curah hujan atau karena sebab lain, seperti
pecahnya bendungan sungai. Banjir yang banyak melanda kota-kota besar
biasanya disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat yang
membuanga sampah ke sungai atau saluran air lain. Banjir juga disebabkan
oleh kurangnya resapan air karena tanah telah tertutup bangunan. Banjir
menyebabkan kerugian pada segi perekonomian, kesehatan, dan lingkungan.
Kerusakan hutan di Indonesia, akibat manusia melakukan eksploitasi dari hutan
secara berlebihan dan mengabaikan segi ekologisnya. Faktor alam yang
merusak hutan salah satunya adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini
dipicu oleh musim kemarau yang panjang maupun pemanasan global.
Sampah/limbah yang dihasilkan berupa bahan organik dan anorganik. Sampah
anorganik dihasilkan dari rumah tangga maupun industri. Sampah merupakan
masalah sosial yang dapat menyebabkan konflik. Di indonesia masalah
sampah kurang mendapat penanganan yang baik. Sampah plastik adalah isu
yang paling mengkhawatirkan di decade ini, dan patalnya bahwa Indonesia
adalah produsen sampah plastik nomor dua di dunia setelah China dan nomor
satu penyumbang sampah plastik yang dibuat ke laut, demikian pulan
Indonesia merupakan Negara nomor tiga terburuk diantara 11 negara Asia
dalam pengelolaan lingkungan kumuh,
Tulisan dalam kolom Opini Harian Fajar, 29 Agustus 2017
Reklamasi sangat berpotensi menghasilkan ketidak seimbangan ekosistem karena
perubahan topografi area reklamasi yang pada akan memberikan efek domino
terhadap ekologi dan rantai kehidupan sekitarnya, termasuk gangguan
terhadap biota laut, terutama pada rantai makanan akibat hilangnya populasi
planton dan fitoplanton, sehingga keberaan ikan kecil juga akan hilang atau
bermigrasi, dan pasti diikuti oleh bergesernya populasi ikan sedang dan ikan
besar, sehingga nelayanpun akan bergeser dalam pencarian lokasi tangkapan.
3 kali tulisan saya dimuat di kolom Opini
Harian Fajar tentang Masalah Reklamasi
Ketua Senat, Anggota Senat dan segenap civitas Akademika yang saya hormati.
3. Isu Lingkungan Global
Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak
dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan,
kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari bahwa aktifitas
manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan.
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya
pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti
pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum
lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada
implikasi pada lingkungan.
Contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan
kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah
resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di
beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi rawan longsor, karena
pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang.
Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah over-flow pada air
permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di
perkotaan terjadilah banjir.
Masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia misalnya masih sangat
bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa hebohnya
pemerintah dan masyarakat akibat masalah minyak. Pemerintah bingung menutupi
anggaran belanja negara, karena besarnya pengeluaran untuk impor minyak.
Masyarakat bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki efek berantai pada
kenaikan harga barang-barang di lapangan.
Para ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah sangat ngeri
membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia. Yang jadi masalah,
kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata di tengah umat manusia.
Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat kesadaran masyakat di negara
berkembang. Jangankan masyarakat umum, di kalangan pemimpin pun kesadaran
masalah lingkungan ini masih belum merata.
Di tengah kondisi di atas dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan pada
tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat dan masih
akan diberlakukan secara efektif dimasa datang. Isi utama Protokol ini adalah upaya
pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan kenaikan suhu global. Pada tahun
2008-2012 akan diadakan pengukuran sistematis balance pengeluaran dan
penyerapan gas-gas ini pada semua negara yang telah menandatangani Protokol ini.
Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas
karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari
tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan
es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan
banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota
pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara.
Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian.
Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet,
CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon
menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang
mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar
penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit
melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata
dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi
tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.

1. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat


pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan
turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat,
iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
2. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk duia yang mengikuti
pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan.
Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
3. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan.
Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara
bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim
yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir. Dampak : awalnya berdampak
local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global dan
menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga
penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
4. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragaman jenis spesies
makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah,
meliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini
memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan
maupun ekonomi.
5. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang
diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah
meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat
korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat lokal namun sekarang antar negara
pun melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan
jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan beracun dapat
bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.

Ketua Senat, Anggota Senat dan segenap civitas Akademika STITEK Nusindo
yang saya hormati.
Dengan situasi lingkungan seperti ini, maka harus ada upaya nyata untuk
mengurangi pemanasan global, antara lain:
1. Menanam pohon, karena pohon berperan besar dalam mengurangi pemanasan
global karena pohon dalam foto sintesis pada siang hari menyerap dan
menghasilkan oksigen. Sehingga dapat megurangi kandungan karbondioksida
di udara yang dapat memicu menipisnya ozon dan terjadi pemanasan global.
2. Menghijaukan hutan yang telah gundul, karena sekarang ini banyak
pembalakan liar yang menyebabkan penggundulan hutan.
3. Melakukan efisiensi pada penggunaann bahan bakar fosil. Selain dapat
menyebabkan terjadinya pemanasan global, eksploitasi yang berlebihan pada
bahan bakar fosil juga akan menyebabkan kelangkaan pada bahan bakar fosil
tersebut, kerena bahan bakar fosil tidak dapat diperbarui.
4. Mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan harganya
terjangkau oleh masyarakat luas. Misalnya Titanium sebagai sumber energy
baru rama lingkungan, penggunaan energy pasang surat, biosolar dan lain
sebagainya.

Kesimpulan
Beberapa tips yang ingin saya titipkan untuk kita semua termasuk diri kita,
sebagao oleh-oleh dengan harapan dan menjadi pencerahan buat kita semua:
1. Daya dukung lingkungan dan keseimbangan alam terhadap kehidupan manusia
membentuk siklus pasang dan surut, dan cenreung menurun;
2. Manusia adalah makhluk berakal dan ber-IPTEK, sehingga memiliki upaya
dalam memperbaiki kualitas lingkungan;
3. Sebaliknya, manusia memiliki nafsu, harapan dan keinginan serta keserakahan
yang berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan;
4. Manusia adalah subjek dari peradaban, dan lingkungan adalah objek peradapan
harus dapat berasimilasi positif;
5. Umur manusia masa kini relatif singkat, sehingga tidak merasakan pasang-
surutnya lingkungan dan perubahan-perubahan yang terjadi atas nama peradaban;
6. Jadilah manusia sebagai halifah di jamannya sebagai bentuk pertanggungjawaban
terhadap alam dan terhadap generasi berikutnya;
7. Manusia jangan salah langka dan kurang bijak dalam mengelola lingkungan,
karena akan kembali dampak dan resiko negatif kepada diri sendiri atas
pengelolaan tersebut.
8. Inovasi dan kreativitas akan menjadi trending topik masa depan terkait ngelolaan
lingkungan
9. Tag line kembali ke alam adalah slogan manusia masa kini sebagai upaya menuju
ke kehidupan yang lebih baik sekaligus sebagai identitas manusia di generasi
sekarang.
10. Mari untuk kita semua mengisi diri dengan IPTEKS, Karena hanya dengan
IPTEKS dan iman, kita akan mampu mengatasi kejamnya globalisasi

Amin…amin…amin,
Sekian
Wassalamu Alaikum Wr Wb
Filename: Orasih_5CB0F315
Directory: C:\Users\asus\AppData\Local\Temp
Template: C:\Users\asus\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: asus
Keywords:
Comments:
Creation Date: 10/26/2017 9:47:00 PM
Change Number: 10
Last Saved On: 10/28/2017 5:06:00 PM
Last Saved By: asus
Total Editing Time: 314 Minutes
Last Printed On: 5/14/2018 12:33:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 8
Number of Words: 2,674
Number of Characters: 17,345

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai