Anda di halaman 1dari 9

PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN MODUL

PEMBELAJARAN BERDASAR KURIKULUM BERBASIS


KOMPETENSI SUB POKOK BAHASAN ANALISA
KUANTITATIF UNTUK SOAL-SOAL DINAMIKA
SEDERHANA PADA KELAS X SEMESTER I SMA
Eko Budiono, Hadi Susanto
Jurusan Fisika FMIPA UNNES
Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang

Abstrak Telah dilakukan penelitian tindakan kelas kepada pengembangan kompetensi setiap individu
untuk menyusun modul pembelajaran dan mengetahui siswa, sebaiknya penerapan KBK menggunakan
pengaruhnya dalam membimbing siswa menguasai modul sebagai sistem pembelajaran. Dalam hal ini
kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum Newton modul merupakan paket belajar mandiri yang
dalam persoalan dinamika sederhana. Modul merupakan meliputi serangkaian pengalaman belajar yang
paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian
direncanakan serta dirancang secara sistematis
pengalaman belajar yang direncanakan serta dirancang
secara sistematis untuk membantu siswa menguasai
untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar
kompetensi belajar yang telah ditetapkan. Dari hasil yaitu menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
penelitian yang berlangsung dalam tiga siklus Pada pokok bahasan Dinamika , kompetensi
didapatkan adanya peningkatan persentase penguasaan dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah
kompetensi belajar rata-rata kelas untuk setiap siklusnya menjelaskan hukum Newton sebagai konsep dasar
tetapi belum mencapai ketuntasan belajar kelas yang dinamika, dan mengaplikasikannya dalam
diharapkan. Meskipun demikian penggunaan modul persoalan dinamika sederhana. Penguasaan
dapat meningkatkan sikap kemandirian siswa dalam kompetensi tersebut dilihat dari indikator siswa
belajar. Saran untuk mencapai ketuntasan belajar dapat melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja
adalah guru sebaiknya menambahkan lembar latihan
pada suatu benda dan siswa dapat melakukan
menggambar diagram gaya supaya siswa dapat berlatih
menggambar diagram gaya pada benda dengan ukuran
analisa kuantitatif untuk persoalan-persoalan
yang proporsional. Kesimpulan dari penelitian ini dinamika sederhana pada bidang tanpa gesekan.
adalah modul pembelajaran yang disusun dapat Secara umum siswa mengalami kesulitan dalam
meningkatkan kompetensi mengaplikasikan hukum- memecahkan soal-soal yang berkaitan dengan
hukum Newton dalam persoalan dinamika sederhana hukum Newton. Kesulitan tersebut muncul karena
dan meningkatkan kemandirian belajar siswa. siswa tidak dapat menggambarkan gaya-gaya yang
Kata kunci : modul pembelajaran, analisa kuantitatif, bekerja pada benda dengan benar. Akibat dari
dinamika sederhana kesalahan yang terjadi dalam menggambar
diagram gaya yang bekerja pada benda adalah
PENDAHULUAN kesalahan dalam melakukan analisa secara
kuantitatif dalam persoalan dinamika sederhana.
Perubahan Kurikulum 1994 menjadi KBK Dari uraian diatas, penulis memandang perlu
akan membawa konsekuensi pada perubahan menyusun dan menggunakan modul pembelajaran
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas yang dapat membimbing siswa menguasai
(Depdiknas, 2003: 9). Salah satu konsekuensinya kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum
adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Newton dalam persoalan dinamika sederhana.
kelas difokuskan pada pengembangan kompetensi Dalam penelitian ini masalah yang akan
setiap individu siswa. Artinya setiap siswa akan diungkapkan adalah : (1) bagaimana menyusun
mendapatkan hak dan kesempatan yang sama modul pembelajaran yang dapat membimbing
untuk mendapatkan latihan mengembangkan siswa menguasai kompetensi mengaplikasikan
kompetensi di setiap mata pelajaran, sehingga hukum-hukum Newton dalam persoalan dinamika
kompetensi itu dikuasai dan menjadi kebiasaan sederhana, (2) bagaimana menggunakan modul
berpikir dan bertindak yang dilakukan secara yang sudah disusun dalam proses pembelajaran
konsisten. Dengan penekanan proses pembelajaran supaya dapat membimbing siswa menguasai
kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum

Eko Budiono dan Hadi Susanto, Penyusunan Modul Pembelajaran 79


Newton dalam persoalan dinamika sederhana salah satu penerapannya, pembelajaran dengan
secara individual, (3) apakah penggunaan modul KBK menggunakan modul sebagai sistem
dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan pembelajarannya (Mulyasa, 2004 : 43-45).
kemandirian siswa dalam belajar ? Penggunaan modul dalam pembelajaran bertujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) membimbing siswa untuk aktif belajar, mengalami
menyusun modul pembelajaran yang memiliki sendiri pengalaman-pengalaman belajar salah
penekanan pada pengembangan kompetensi setiap satunya melalui latihan-latihan yang diikuti oleh
individu siswa khususnya pada sub pokok bahasan balikan yang juga terdapat dalam modul.
Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika
Sederhana, (2) menggunakan modul yang sudah
Tinjauan tentang Modul
disusun dalam proses pembelajaran untuk
mengetahui efektifitasnya dalam membimbing Menurut Mulyasa (2004 : 43-45) modul
siswa mengembangkan kompetensi merupakan paket belajar mandiri yang meliputi
mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan
persoalan dinamika sederhana, (3) mengetahui serta dirancang secara sistematis untuk membantu
tingkat kemandirian belajar siswa . siswa mencapai tujuan belajar.
Apabila tujuan penelitian ini dapat dicapai, Modul memiliki beberapa komponen yaitu :
maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah : (1) lembar kegiatan siswa , memuat pelajaran yang
(1) dengan mengetahui cara menyusun modul harus dikuasai oleh siswa. Susunan materi sesuai
pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi dengan tujuan instruksional yang akan dicapai,
mengaplikasikan hukum-hukum Newton pada disusun langkah demi langkah sehingga
persoalan dinamika sederhana, maka guru dapat mempermudah siswa belajar., (2) lembar kerja ,
menyusun modul pembelajaran untuk menyertai lembaran kegiatan siswa yang dipakai
mengembangkan kompetensi belajar siswa yang untuk menjawab atau mengerjakan soal-soal tugas
lain dan sekaligus melakukan perbaikan untuk atau masalah-masalah yang harus dipecahkan, (3)
menyempurnakan modul yang sudah disusun, (2) kunci lembar kerja siswa ,berfungsi untuk
dengan mengetahui cara menggunakan modul mengevaluasi atau mengoreksi sendiri hasil
secara tepat , maka guru dapat melakukan pekerjaan siswa. (4) lembar soal, berisi soal-soal
perannya dalam proses pembelajaran guna guna melihat keberhasilan siswa dalam
membimbing siswa mencapai ketuntasan belajar, mempelajari bahan yang disajikan dalam modul,
(3) dengan mengetahui tingkat kemandirian siswa, (5) kunci jawaban untuk lembar soal, merupakan
maka guru dapat mengetahui siswa yang kurang alat koreksi terhadap penilaian yang dilaksanakan
mandiri, selanjutnya guru dapat memberikan oleh para siswa sendiri.
bimbingan kepada siswa tersebut guna tercapainya Komponen-komponen tersebut disusun
keaktifan siswa dalam belajar sesuai tujuan menjadi sebuah modul dengan prinsip-prinsip
penerapan KBK. penyusunan sebagai berikut : (1) bahasa modul
harus menarik dan selalu merangsang siswa untuk
berfikir, (2) informasi tentang materi pelajaran
Tinjauan tentang Penerapan Kurikulum
dilengkapi oleh gambar-gambar atau alat peraga
Berbasis Kompetensi dalam Proses
lainnya, (3) modul harus memungkinkan
Pembelajaran
penggunaan multimedia yang relevan dengan
Menurut Mulyasa (2004 : 40-41) salah tujuan, (4) waktu mengerjakan modul sebaiknya
satu landasan teoritis yang mendasari KBK adalah berkisar antara 4 sampai 8 jam pelajaran, (5)
pergeseran dari pembelajaran kelompok ke arah modul harus disesuaikan dengan tingkat
pembelajaran individual. Landasan tersebut kemampuan siswa, dan modul memberi
memberikan beberapa pengaruh terhadap proses kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikannya
pembelajaran, yaitu pembelajaran perlu lebih secara individual (Nana Sujana, 1992 : 98).
menekankan pada kegiatan individual meskipun Penggunaan modul pembelajaran sebagai
dilaksanakan secara klasikal, dan perlu salah satu penerapan KBK dalam proses
memperhatikan perbedaan siswa. Dalam hal ini pembelajaran memiliki beberapa kelemahan.
tugas diberikan secara individu, bukan secara Menurut Mudhoffir (1999: 127) kelemahan
kelompok dan perlunya siswa diberi waktu yang penggunaan modul dalam proses pembelajaran
cukup, agar dapat menyelesaikan tugas belajarnya adalah : (1) bila modul didesain secara kaku dan
dengan baik. Apabila waktu yang tersedia di kelas tidak bervariasi, maka akan timbul kebosanan
tidak mencukupi, maka siswa diberi kebebasan dalam diri siswa karena siswa merasa belajar
untuk menyelesaikan tugas di luar kelas. Sebagai dengan cara-cara yang monoton. Oleh sebab itu

80 Jurnal Pend. Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006


modul biasanya dilengkapi dengan penggunaan kedua ujung tali untuk tali yang sama dianggap
multimedia sebagai usaha menggugah minat sama besarnya (gambar 3).
belajar siswa, (2) tidak semua siswa dan guru
cocok dengan pendekatan belajar mandiri seperti
yang diterapkan dalam penggunaan modul, (3)
T T
penyusunan modul biasanya melibatkan suatu tim F
perencana yang kompleks dan membutuhkan
waktu yang lama untuk menyusun sebuah modul
yang berkualitas baik, (4) karena penyusunan Gambar 3. gaya tagang tali
modul melibatkan suatu tim perencana yang
kompleks, maka guru sendiri terkadang kesulitan Gaya aksi reaksi terjadi pada dua benda yang
untuk menyusun sebuah modul yang berkualitas saling berinteraksi. Pasangan gaya ini terjadi
baik. menurut prinsip hukum Newton ketiga. Ketika
memecahkan masalah yang melibatkan hukum-
Materi Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal
hukum Newton dan gaya, penggambaran diagram
Dinamika Sederhana
untuk menunjukkan semua gaya yang bekerja
Untuk dapat memecahkan soal-soal yang pada setiap benda sangatlah penting. Langkah-
berkaitan dengan hukum-hukum Newton, maka langkah untuk menggambar diagram gaya yang
siswa harus dapat menggambar semua gaya yang bekerja pada benda adalah sebagai berikut : (1)
bekerja pada sebuah benda atau sistem benda yang menggambar diagram benda yang akan ditinjau,
ditinjau. Adapun berrbagai jenis gaya yang bekerja (2) mengambar diagram gaya yang bekerja pada
pada suatu benda adalah : gaya berat, gaya normal, benda dalam sumbu koordinat dimulai dengan
gaya tegang tali, dan gaya aksi reaksi. gaya berat, gaya luar yang bekerja pada benda, dan
yang terakhir adalah gaya normal, (3) memberi
Gaya berat dilambangkan dengan w berarah label pada tiap gaya termasuk gaya-gaya yang
tegak lurus pada permukaan bumi menuju pusat harus dicari, (4) jika ada beberapa benda yang
bumi dimanapun posisi benda diletakkan (gambar terlibat , haruslah menggambar diagram gaya
1). untuk setiap benda secara terpisah, dengan
menunjukkan semua gaya yang bekerja pada benda
itu, (5) untuk setiap gaya, harus jelas mengenai :
pada benda apa gaya tersebut bekerja; dan oleh
benda apa gaya tersebut diberikan. Hanya gaya-
gaya yang bekerja pada sebuah benda yang dapat
dimasukkan dalam persamaan hukum-hukum
Newton Dalam menggambar diagram gaya,
W penggambaran anak panah untuk setiap vektor
gaya haruslah akurat dalam hal arah dan besar.
Gambar 1. gaya berat
Langkah-langkah untuk memecahkan soal-
soal dinamika sederhana dengan menggunakan
hukum-hukum Newton dapat dilihat pada gambar
Gaya normal bekerja pada saat dua benda 4.
saling bersentuhan Gaya normal dilambangkan
dengan N berarah tegak lurus permukaan bidang METODE PENELITIAN
sentuh (gambar 2.).
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
N
siswa kelas X-7 SMA yang berjumlah 39 siswa.
Penelitian dilaksanakan di ruang kelas dan ruang
laboratorium Fisika.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah
: (1) modul pembelajaran yang disusun, (2)
penguasaan kompetensi mengaplikasikan hukum-
hukum Newton dalam persoalan dinamika
Gambar 2. Gaya Normal
sederhana yang dilihat dari hasil belajar siswa
setelah menggunakan modul pembelajaran, (3)
kemandirian siswa dalam menggunakan modul
Gaya tegang tali terdapat pada kasus benda yang
pembelajaran.
dihubungkan dengan tali, gaya tegangan tali pada

Eko Budiono dan Hadi Susanto, Penyusunan Modul Pembelajaran 81


Baca dengan teliti masalah yang tertulis

Tulis besaran apa yang diketahui dan ditanyakan

Gambar diagram gaya yang bekerja pada masing - masing


benda dalam sumbu koordinat

Analisis gerak benda berdasar hukum-hukum Newton

pada sumbu x pada sumbu y

Nyatakan gaya-gaya yang bekerja searah Nyatakan gaya-gaya yang bekerja searah
sumbu x sumbu x

benda diam atau benda bergerak benda diam atau benda bergerak
bergerak lurus dengan bergerak lurus dengan
beraturan (a=0), percepatan beraturan (a=0), percepatan
gunakan tetap gunakan gunakan tetap gunakan
hukum I Newton hukum II Newton hukum I Newton hukum II Newton
∑ Fx = 0 ∑ Fx = max ∑ Fy = 0 ∑ Fy = may

tetapkan gaya tetapkan gaya tetapkan gaya tetapkan gaya


searah sumbu x searah percepatan searah sumbu y searah percepatan
positif bernilai benda bernilai positif bernilai benda bernilai
positif. positif. positif. positif.

Benda yang Benda yang


ditinjau tidak ditinjau saling
saling bersentuhan
bersentuhan

Gunakan
Hukum III
Newton
Faksi = Freaksi

Menyelesaikan persamaan untuk menghitung besaran yang ditanyakan

Gambar 4. Bagan langkah-langkah untuk memecahkan soal-soal dinamika


sederhana dengan menggunakan hukum-hukum

82 Jurnal Pend. Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006


Penelitian ini difokuskan untuk menyusun n
dan menggunakan modul pembelajaran yang dapat Persentase tingkat kemandirian = x100 %
N
membantu siswa mengembangkan kompetensi
Keterangan :
mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam
n = jumlah skor yang diperoleh siswa
persoalan dinamika sederhana. Kompetensi
N = jumlah skor seluruhnya
tersebut dikatakan telah dikuasai jika siswa dapat
melukiskan diagram gaya-gaya yang bekerja pada
Tingkat kemandirian :
suatu benda dan siswa dapat melakukan analisa
81 % -100 % : baik sekali
kuantitatif untuk persoalan-persoalan dinamika
66 % - 80 % : baik
sederhana pada bidang tanpa gesekan.
56 % - 65 % : cukup
Rancangan yang diterapkan berupa
41 % - 55 % : kurang
rancangan penelitian tindakan yang dibatasi dalam
0 % - 40 % : kurang sekali
3 siklus dengan tiap siklus merupakan suatu alur
( Suharsimi, 1999 : 245 )
proses kegiatan yang mencakup 4 tahap yaitu : (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
Peningkatan kemandirian siswa dapat dilihat
observasi/evaluasi, (4) refleksi. Pada siklus I siswa
dengan membandingkan persentase tingkat
mempelajari modul secara mandiri. Pada siklus II
kemandirian tiap siklus.
siswa mempelajari modul dengan terlebih dahulu
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis data
memperhatikan penjelasan materi yang
yang diperoleh baik kuantitatif maupun kualitatif,
disampaikan oleh guru menggunakan media power
peneliti dan guru akan melakukan intepretasi dan
point. Pada siklus III siswa mempelajari modul
menarik kesimpulan untuk menjawab
bersama rekan kerja dengan bimbingan guru.
permasalahan yang sudah dirumuskan.
Secara operasional, prosedur penelitian tindakan
Indikator keberhasilan dalam penelitian
yang diterapkan dalam setiap siklus dapat dilihat
tindakan kelas ini adalah persentase penguasaan
pada gambar 5.
kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
Newton dalam persoalan Dinamika sederhana
digunakan dua cara yaitu : (1) data hasil belajar
mencapai minimal 65 % dan jumlah siswa yang
kognitif siswa menguasai kompetensi
mampu mencapai minimal 65 %, sekurang-
mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam
kurangnya 85 % dari jumlah siswa yang ada di
persoalan dinamika sederhana diperoleh dari
kelas tersebut.
pemberian tes akhir siklus berbentuk essay, (2)
data tentang kemandirian siswa dalam
menggunakan modul pembelajaran diperoleh dari
angket yang diisi oleh siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk data kuantitatif yaitu tes akhir siklus,
Dengan menerapkan prinsip-prinsip
metode analisis yang digunakan adalah metode
penyusunan modul, penulis telah menyusun tiga
deskriptif dengan melihat persentase penguasaan
set modul Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal
kompetensi belajar setelah tindakan, dihitung
Dinamika Sederhana.
dengan persamaan :
Dari test akhir siklus diperoleh data hasil
n belajar siswa berupa persentase penguasaan
Persentase penguasaan kompetensi = x100 %
N kompetensi mengaplikasikan hukum-hukum
( Suharsimi, 1999 : 236 ) Newton dalam persoalan dinamika sederhana. Data
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Keterangan :
Dari angket yang diisi siswa, diperoleh data
n = jumlah skor yang diperoleh siswa
tingkat kemandirian siswa menggunakan modul
N = jumlah skor seluruhnya
pembelajaran. Data tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat
Dalam menyusun modul, penulis mengikuti
dengan membandingkan persentase penguasaan
prinsip-prinsip penyusunan modul menurut Nana
kompetensi belajar tiap siklus.
Sudjana (1992 : 98) dan format modul menurut
Untuk data kualitatif yaitu hasil angket, Mulyasa (2005 : 150). Proses penyusunan modul
metode analisis data dilakukan dengan menghitung dengan karakteristik diatas memiliki alur kerja
persentase tingkat kemandirian dengan seperti pada gambar 6.
menggunakan persamaan :

Eko Budiono dan Hadi Susanto, Penyusunan Modul Pembelajaran 83


Identifikasi masalah pembelajaran Fisika di Cara pemecahan masalah :
kelas X-7 SMA Negeri 4 Semarang Menyusun modul untuk digunakan dalam proses
Permasalahan : pembelajaran Fisika sub pokok bahasan Analisa
1. Salah satu penerapan KBK adalah Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika sederhana.
menggunakan modul dalam pembelajaran, Sebelum melakukan perencanaan tindakan
sementara di kelas X-7, pembelajaran Fisika dilakukan proses persiapan sebagai berikut :
masih bersifat klasikal. 1. Menganalisis kurikulum berbasis kompetensi
2. Penggunaan sumber belajar buku teks untuk SMA pokok bahasan Dinamika lalu
kurang dapat menolong siswa dalam membuat silabus.
memahami materi pelajaran secara mandiri 2. Mempelajari Sub Pokok Bahasan Analisa
hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika
ulangan harian siswa . Sederhana pada buku teks yang digunakan di
3. Secara umum, siswa mengalami kesulitan kelas X-7 untuk dikembangkan dalam modul
memecahkan soal yang berkaitan dengan pembelajaran.
hukum-hukum Newton karena siswa tidak 3. Mencari tinjauan sub pokok bahasan Analisa
dapat menggambarkan gaya-gaya yang Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika
bekerja pada benda dengan benar. Sederhana dari sumber lain sebagai bahan
rujukan.

Pelaksanaan tindakan I Rencana tindakan I


1. Guru membagikan modul pada saat jam 1. Guru menyusun modul sesuai dengan kaidah
pelajaran yang berlaku dengan materi :
2. Guru menugasi siswa mempelajari modul a. Gaya berat dan gaya normal
secara mandiri. b. Menggambar diagram gaya pada benda
3. Guru mempersilakan siswa yang tidak bisa yang berada diatas bidang datar dan
melengkapi contoh soal dengan benar untuk bidang miring.
tunjuk jari c. Analisa kuantitatif kasus benda pada
4. Guru memberikan penjelasan kepada siswa bidang datar dan miring
yang mengalami kesulitan secara individu 2. Siswa menggunakan modul dalam proses
tentang materi yang dipelajari. pembelajaran secara mandiri.
5. Bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan 3. Guru membimbing siswa yang mengalami
belajar, guru mempersilakan untuk kesulitan dengan memberikan penjelasan
mengerjakan latihan soal pada modul itu juga secara individu.

Observasi/ Evaluasi I Refleksi I


1. Guru mencatat pelaksanaan proses Menganalisa hasil tes akhir siklus, data hasil
pembelajaran dalam jurnal. pekerjaan siswa pada modul pembelajaran, angket
2. Siswa mengerjakan test akhir siklus. dan jurnal, kemudian merefleksikan apakah modul
3. Siswa mengisi angket untuk memberikan pembelajaran yang telah disusun dan digunakan
tanggapan penggunaan modul yang telah dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan
disusun dalam proses pembelajaran hasil belajar dan kemandirian siswa dalam
menguasai kompetensi mengaplikasikan hukum-
hukum Newton pada persoalan dinamika
sederhana.
Hasil refleksi akan dipergunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus berikutnya.

Identifikasi masalah pembelajaran Fisika di Cara pemecahan


Pelaksanaan tindakan II
kelas X-7 SMA Negeri 4 Semarang
Rencana tindakanmasalah
II :
Menyusun modul untuk digunakan dalam proses
1. Guru membagikan
Permasalahan : modul sehari sebelum jam 1. Guru menyusun
pembelajaran modul
Fisika sub sesuai
pokok dengan
bahasan kaidah
Analisa
1. pelajaran
Salah satulalupenerapan
guru menugasi
KBK siswa
adalah yang berlaku
Kuantitatif dengan materi
untuk Soal-soal :
Dinamika sederhana.
mempelajari modul secara mandiri. a. Gaya tegang tali.
2. Pada saat jam pelajaran, Guru b. Menggambar diagram gaya pada benda
mempersilakan siswa yang tidak bisa yang dihubungkan dengan tali
melengkapi contoh soal dengan benar untuk c. Analisa kuantitatif kasus benda yang
tunjuk jari dihubungkan dengan tali.
3. Guru memberikan penjelasan kepada siswa 2. Guru membuat alat bantu mengajar yang
dengan menggunakan alat bantu mengajar. diperlukan untuk menjelaskan cara
4. Bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan menggambar diagram gaya secara bertahap.
belajar, guru mempersilakan untuk 3. Guru menggunakan alat bantu mengajar
mengerjakan latihan soal pada modul itu juga untuk menjelaskan cara menggambar diagram
gaya secara bertahap di depan kelas.

Observasi/ Evaluasi II Refleksi II


1. Guru mrncatat pelaksanaan proses Menganalisa hasil tes akhir siklus, data hasil
pembelajaran dalam jurnal. pekerjaan siswa pada modul pembelajaran, angket
2. Siswa mengerjakan test akhir siklus. dan jurnal, kemudian merefleksikan apakah modul
3. Siswa mengisi angket untuk memberikan pembelajaran yang telah disusun dan digunakan
tanggapan penggunaan modul yang telah dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan
disusun dalam proses pembelajaran hasil belajar dan kemandirian siswa dalam
menguasai kompetensi mengaplikasikan hukum-
hukum Newton pada persoalan dinamika
sederhana.
Hasil refleksi akan dipergunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus berikutnya.

84 Jurnal Pend. Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006


Pelaksanaan tindakan III Rencana tindakan III
1. Guru membagikan modul sehari sebelum jam 1. Guru menyusun modul sesuai dengan kaidah
pelajaran lalu guru menugasi siswa yang berlaku dengan materi :
mempelajari modul secara mandiri. a. Gaya kontak
2. Pada saat jam pelajaran, Guru b. Menggambar diagram gaya pada benda
mempersilakan siswa mempelajari modul yang saling bersentuhan.
dengan teman sebangku. c. Analisa kuantitatif kasus benda yang
3. Guru melakukan pengecekan untuk saling bersentuhan.
membantu siswa yang mengalami kesulitan 2. Siswa membaca modul sebelum proses
dalam mempelajari modul secara individu. pembelajaran.
4. Bagi siswa yang tidak mengalami kesulitan 3. Siswa mempelajari modul bersama rekan
belajar, guru mempersilakan untuk sebangku dalam proses pembelajaran.
mengerjakan latihan soal pada modul itu juga 4. Guru memberikan bimbingan secara
kelompok.

Observasi/ Evaluasi III Refleksi III


1. Guru mencatat pelaksanaan proses Menganalisa hasil tes akhir siklus, data hasil
pembelajaran dalam jurnal. pekerjaan siswa pada modul pembelajaran, angket
2. Siswa mengerjakan test akhir siklus. dan jurnal, kemudian merefleksikan apakah modul
3. Siswa mengisi angket untuk memberikan pembelajaran yang telah disusun dan digunakan
tanggapan penggunaan modul yang telah dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan
disusun dalam proses pembelajaran hasil belajar dan kemandirian siswa dalam
. menguasai kompetensi mengaplikasikan hukum-
hukum Newton pada persoalan dinamika
sederhana.
Hasil refleksi akan dipergunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus berikutnya.

Gambar 5. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Tabel 1. Persentase penguasaan kompetensi belajar

Jumlah siswa menurut persentase Ketuntasan

Siklus penguasaan kompetensi belajar Rata-rata kelas belajar kelas

0-39 40-65 66-79 80-89 90-100 (%) (%)

I 26 13 - - - 33,78 0

II 14 24 1 - - 45,03 0,02

III 4 22 10 3 - 57,75 30,78

Setelah peneliti melakukan penyusunan memperhatikan proporsi ukurannya, (2) rendahnya


modul dan melaksanakan tiga siklus yang kemampuan siswa dalam melakukan analisa
direncanakan, terdapat peningkatan persentase kuantitatif untuk persoalan dinamika sederhana, (3)
penguasaan kompetensi belajar rata-rata kelas siswa hanya menerima umpan balik dari kunci
untuk setiap siklus namun belum mencapai lebih jawaban latihan soal. Guru tidak melakukan
dari 65 %. pemberian umpan balik secara individual sehingga
Penyebab masih rendahnya tingkat setiap siswa mengetahui kesalahan yang masih
penguasaan kompetensi belajar siswa antara lain : sering dilakukan, (4) sub pokok bahasan Analisa
(1) rendahnya kemampuan siswa dalam Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika
menggambar diagram gaya yang bekerja pada Sederhana adalah sub pokok bahasan yang
benda. Banyak siswa yang masih menggambar membutuhkan beberapa kemampuan kognitif
diagram gaya yang bekerja pada benda tanpa

Eko Budiono dan Hadi Susanto, Penyusunan Modul Pembelajaran 85


sehingga siswa mengalami kesulitan Selama melakukan penelitian ini, peneliti
mempelajainya dalam waktu yang singkat. masih melihat adanya beberapa kelemahan , yaitu :
Meskipun tingkat penguasaan kompetensi (1) modul diterima oleh siswa pada saat jam
belajar siswa masih rendah, Modul pembelajaran pelajaran berlangsung dan sehari sebelum jam
yang disusun dapat meningkatkan kompetensi pelajaran. Modul tidak bisa dibagikan lebih cepat
mengaplikasikan hukum-hukum Newton dalam kepada siswa karena ada perbaikan modul pada
persoalan dinamika sederhana. setiap siklus berdasarkan hasil refleksi siklus
Pada aspek kemandirian belajar siswa sebelumnya. Proses perbaikan modul ini memakan
menunjukkan adanya peningkatan kemandirian di waktu yang cukup lama. Idealnya modul dibagikan
tiap siklus ketika siswa menggunakan modul yang 3 hari sebelum jam pelajaran di kelas, supaya dapat
telah disusun dalam proses pembelajaran. dipelajari terlebih dahulu oleh siswa, (2)
Modul memberikan hasil belajar makin penggunaan modul pembelajaran masih merupakan
baik pada siklus III ketika siswa secara aktif hal baru bagi para siswa sehingga ada siswa yang
mempelajarinya bersama dengan rekan kerja mengalami kesulitan dalam menggunakan modul
sementara guru melakukan pengecekan secara di dalam proses pembelajaran di kelas maupun
intensif dan memberikan bantuan kepada siswa belajar mandiri diluar kelas meskipun guru sudah
yang mengalami kesulitan dalam mempelajari menjelaskan cara menggunakan modul dalam
modul secara individual . belajar, (3) peneliti tidak dapat mengecek ketelitian

Tabel 2. Persentase tingkat kemandirian belajar siswa

Siklus Jumlah siswa menurut persentase tingkat kemandirian Rata-rata

0%-40% 41%-55% 56%-65% 66%-80% 81%- kelas ( %

100% )

I 3 4 16 11 5 64,10

II - 3 8 18 10 74,61

III 1 4 6 12 16 78,20

1. Mempelajari Sub Pokok Bahasan Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal


Dinamika Sederhana pada buku teks yang digunakan di kelas X-7 untuk
dikembangkan dalam modul pembelajaran.
2. Mencari tinjauan sub pokok bahasan Analisa Kuantitatif untuk Soal-soal
Dinamika Sederhana dari sumber buku Fisika oleh Douglas Giancoli.

Menyusun lembar Menyusun petunjuk Menyusun lembar


Pendahuluan dan penggunaan modul materi dilengkapi
tujuan dengan gambar
pembelajaran. diagram gaya.

Menyusun lembar Menyusun lembar Menyusun lembar


kunci jawaban soal dan lembar kegiatan siswa dan
penilaian media power point.

Gambar 6. Bagan proses penyusunan modul

86 Jurnal Pend. Fisika Indonesia Vol. 4, No. 2, Juli 2006


siswa dalam membaca setiap bagian modul yang membaca konsep-konsep penting pada modul
memuat konsep-konsep penting. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan menambah lembar
dapat dilakukan karena keterbatasan kemampuan pertanyaan pada modul tentang konsep-konsep
dan instrumen observasi peneliti, (4) peneliti tidak penting yang telah dibaca siswa, (3) bagi peneliti
dapat mengawasi kegiatan siswa diluar kelas lain yang akan melakukan penelitian tentang
selama proses penggunaan modul pembelajaran. pengembangan modul pembelajaran Fisika pada
Meskipun peneliti menghendaki siswa sub pokok bahasan ini, ada dua alternatif untuk
menggunakan modul sebagai sumber belajar, siswa mengembangkan modul yang sudah disusun untuk
dapat saja menggunakan sumber belajar yang lain dapat menolong siswa dalam mencapai ketuntasan
diluar modul. Penelitian ini hanya bisa mengetahui belajar. Pertama adalah menambah lembar latihan
hasil belajar siswa dari hasil test akhir siklus dan menggambar diagram gaya pada benda pada setiap
kemandirian siswa dalam menggunakan modul modul dengan kertas grafik supaya siswa dapat
pembelajaran melalui angket yang diisi siswa, (5) berlatih menggambar diagram gaya dengan ukuran
keterbatasan waktu penelitian yaitu 3 x 45 menit yang proporsional. Kedua adalah menyusun
untuk setiap siklus. Dengan waktu yang terbatas, modul tambahan yang membahas tentang cara
guru tidak memiliki kesempatan untuk menggambar diagram gaya dengan ukuran yang
memberikan umpan balik kepada siswa secara proporsional, (4) bagi guru, disarankan untuk
secara individual hingga siswa mengerti kesalahan menambah pertemuan di luar jumlah jam pelajaran
yang masih sering dilakukan. di kelas. Hal ini dilakukan supaya siswa memiliki
lebih banyak waktu untuk mempelajari modul
dengan bimbingan guru. Meskipun modul adalah
KESIMPULAN paket belajar mandiri, namun pada sub pokok
Dari penelitian tindakan kelas yang telah bahasan ini, siswa tidak dapat diminta untuk
dilaksanakan tentang penyusunan dan penggunaan sepenuhnya mempelajari modul secara mandiri,
modul pembelajaran berdasar Kurikulum Berbasis namun harus tetap mendapatkan bimbingan dari
Kompetensi Sub Pokok Bahasan Analisa guru.
Kuantitatif untuk Soal-soal Dinamika Sederhana
pada siswa Kelas X-7, didapatkan kesimpulan
bahwa modul pembelajaran yang disusun dapat
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kompetensi mengaplikasikan Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi
hukum-hukum Newton dalam persoalan dinamika Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
sederhana dan dapat meningkatkan kemandirian
siswa dalam belajar. Cara yang makin baik dalam Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
menggunakan modul adalah siswa aktif Jakarta : Pusat Kurikulum, Balitbang
mempelajarinya bersama dengan rekan kerja Depdiknas.
sementara guru melakukan pengecekan secara Giancoli, Douglas. 1997. Fisika. Jakarta : Erlangga
intensif dan memberikan bantuan kepada siswa Kanginan, Marthen. 2004. Fisika untuk SMA Kelas X.
yang mengalami kesulitan dalam mempelajari Jakarta : Erlangga
modul secara individual. Mulyasa , E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi :
Saran penulis bagi penyusunan dan Konsep, Karakteristik, dan Implementasi .
penggunaan modul pembelajaran ini adalah : (1) Bandung : Remaja Rosdakarya
modul dibagikan tiga hari sebelum jam pelajaran di Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2003. Teknologi
kelas, supaya dapat dipelajari terlebih dahulu oleh Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
siswa, (2) pengecekan ketelitian siswa dalam Algensindo

Eko Budiono dan Hadi Susanto, Penyusunan Modul Pembelajaran 87

Anda mungkin juga menyukai