Disusun oleh :
Page 1
LEMBAR KONSUL
Pembimbing Akademik
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah jurnal ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode
Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka di RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari Tahun 2014”
Makalah ini berisikan tentang Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern
Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis,
Page 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..1
HALAMAN KONSUL…………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….4
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….5
B. Tujuan……………………………………………………………………...8
C. Manfaat…………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
Gangren diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk akibat
sumbatan yang terjadi pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. Luka gangren merupakan
salah satu kornplikasi kronik DM yang paling ditakuti oleh setiap penderita DM (Tjokroprawiro,
2007). Luka diabetik merupakan faktor yang menyebabkan masalah biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan ekonomi sampai kematian karena sepsis. Secara sosial, seorang pasien luka diabetic
akan dikucilkan oleh orang lain karena pengaruh kotor dan bau yang ditimbulkan (Supriyatin,
Saryono, dan Latifah, 2007). Luka diabetik mudah berkembang menjadi infeksi akibat masuknya
kuman atau bakteri dan adanya gula darah yang tinggi menjadi tempat yang strategis untuk
pertumbuhan kuman (Sudoyoet al, 2006).
Estimasi terbaru dari Federasi Diabetes Internasional tahun 2014 negara dengan kasus
diabetes tertinggi adalah China, yang diperkirakan akan mencapai 142,7 juta pada 2035 dari 98,4
juta pada saat ini. Namun prevalensi tertinggi ada di Pasifik Barat, dengan lebih dari sepertiga
orang dewasa di Tokelau, Mikronesia dan Kepulauan Marshall mengidap penyakit tersebut.
Populasi penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia saat ini menduduki peringkat kelima
terbanyak di dunia. Indonesia menempati peringkat pertama di Asia tenggara, dengan Prevalensi
DM sebanyak 8.426.000 jiwa di tahun 2000 dan di proyeksi meningkat 2,5 kali lipat sebanyak
21.257.000 penberita pada tahun 2031 (WHO, dalam Prihanningtya, 2013).
Berdasarkan data IDF Diabetes Atlas, pada tahun 2013 penderita DM di Tanah Air
mencapai 8.554.155 orang. Bahkan angka tersebut semakin naik pada tahun 2014 hingga
mencapai 9,1 juta orang, kata Ketua Perkumpulan Endrokologi Indonesia (Perkeni) Prof. Dr.
Achmad Rudijanto di Jakarta. Tahun 2035 jumlah penderita DM diprediksi melonjak hingga ke
angka 14,1 juta orang dengan tingkat prevalensi 6,67 persen untuk populasi orang dewasa
(suara.com, 2015). Data Dinas Kesehatan (DINKES, 2013) Jawa Timur menyebutkan 3.622 jiwa
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dirawat di rumah sakit dan 161 jiwa meninggal dunia, jumlah
Page 5
ini mengalami peningkatan pada tahun 2013 sejumlah 69.018 penderita dan 172 jiwa meninggal
dunia. Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari tahun 2014
ada 237 pasien diabetes militus dan mengalami peningkatan daripada tahun 2013 yang berjumlah
189 sering sertai dengan komplikasi dengan luka diabetik.
Salah satu komplikasi yang banyak ditakutkan oleh kebanyakan orang adalah timbul nya
luka pada daerah ekstermitas baik atas maupun bawah. Luka bisa teratasi secara optimal jika
penanganan luka dilakukan dengan tepat. Jika penanganan luka tidak tepat bisa berakibat proses
penyembuhan luka akan semakin lama dan sepsis akan menyebar ke bagian yang lain bahkan
bisa berujung pada tindakan amputasi. Perawatan luka yang tepat merupakan salah satu faktor
yang mendukung penyembuhan luka (Morison, 2004). Lingkungan yang lembab akan
memberikan dukungan pergerakan epitel dan memfasilitasi penutupan luka. Pemilihan balutan
yang baik akan mendukung penyembuhan luka dengan memberikan lingkungan yang lembab
dan kontinu (Potter & Perry, 2010).
Perawatan luka yang tertutup dengan modern dressing memiliki tingkat penyembuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan yang ditutup dengan kasa. Modern dressing mampu untuk
mempertahankan lingkungan lembab yang seimbang dengan permukaan luka, pemilihan dressing
yang tepat dapat menjaga kelembapan seperti films, hydrogels, hydrocolloids, foams, alginates,
and hydrofibers (Broussard dan Powers, 2013). Yapucaet al (2007) menyebutkan bahwa madu
dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Waktu penyembuhan luka yang dirawat dengan
madu lebih cepat sekitar empat kali dari pada waktu penyembuhan luka yang dirawat dengan
obat lain.
Tindakan penanganan luka yang tidak tepat sering menghambat proses penyembuhan
luka secara cepat. Salah satu cara untuk penanganan luka adalah dengan perawatan luka dengan
metode modern dressing menggunakan madu. Dengan kandungan madu yang dapat
mempercepat proses penyembuhan luka dan di dukung menggunakan metode modern dressing
diharapkan dengan kolaborasi kedua bahan tersebut proses penyembuhan luka diabetik bisa lebih
cepat dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perawatan luka diabetic
dengan metode modern dressing menggunakan madu terhadap proses penyembuhan luka di
RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari
Page 6
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Bagi Akademik
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang
Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing Menggunakan Madu
Terhadap Proses Penyembuhan Luka yang dapat digunakan sebagai acuan bagi praktik
mahasiswa kepearawatan.
2. Bagi RS
Dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada perawat untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah dengan Efektifitas Perawatan Luka
Diabetik Metode Modern Dressing
3. Bagi Mahasiswa
Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien khususnya
Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing
Page 7
BAB II
ANALISIS JURNAL
Judul Jurnal : Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses
Penyembuhan Luka di RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari Tahun 2014
Nama Peneliti : Edy Siswantoro
Tgl/Tahun Terbit : 2015
ABSTRAK
1. Latar belakang Latar belakang menggambarkan dari dilakukannya Temuan : Sesuai
penelitian.
Didapatkan 30 pasien
dengan luka gread II,
III. IV, menggunakan
teknik Purposive
2. Tujuan Dalam abstrak harus dicantumkan tujuan umum dari Temuan : Tidak Sesuai
penelitian yang mengacu pada judul.
Dalam abstrak belum
dicantumkan tujuan
umum dari penelitian
yang mengacu pada judul
3. Desain penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan desain dari penelitian Temuan : Sesuai
penelitian pre-
experimental dengan
rancangan one group
pretest-posttest design
4. Tempat dan Waktu Dalam abstrak harus dicantumkan tempat dan waktu dari Temuan : Tidak Sesuai
penelitian penelitian
Dalam abstrak belum
dicantumkan tempat dan
waktu dari penelitian
5. Subyek penelitian Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak Temuan : Sesuai
penelitian
30 pasien dengan luka
gread II, III. IV
6. Hasil penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan hasil penelitian Temuan : Sesuai
8. Jumlah kata Jumlah kata sudah bagus jika kurang dari 250 kata Temuan : Sesuai
(Sugiono, 2005)
Jumlah kata sudah bagus
karena kurang dari 250
kata
9. Kata kunci Kata kunci sebaiknya disebutkan dalam abstrak Temuan : Sesuai
PENDAHULUAN
1. Latar belakang Latar belakang penelitian menjelaskan seriousness of Temuan : Sesuai
the problem, magnitude dan manageability, political
concern dan community/ public concern. Latar belakang
penelitian sudah
menjelaskan
seriousness of the
problem, magnitude
dan manageability,
political concern dan
community/ public
concern
2. Rumusan masalah Rumusan masalah menggambarkan masalah utama, Temuan : Tidak Sesuai
yaitu masalah yang mendominasi ditulis dengan
kalimat tanya. Didalam Rumusan
masalah belum
menggambarkan
masalah utama
5. Ruang Lingkup Dalam jurnal harus mencantumkan ruang lingkup Temuan : Tidak Sesuai
penelitian.
Dalam jurnal belum
mencantumkan ruang
lingkup penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
1 Desain penelitian Dalam jurnal seharusnya mencantumkan: Temuan : Sesuai
Jenis penelitian.
1. Pendekatan. penelitian yang dilakukan
2. Jenis data. adalah penelitian pre-
3. Jenis analitis. experimental dengan
rancangan one group
pretest-posttest. One
group pretest-posttest
3. Populasi dan sampel Populasi dan sampel penelitian seharusnya dijelaskan Temuan : Tidak Sesuai
dalam jurnal. Juga seharusnya mencantumkan metode
pengambilan sampel. Dalam jurnal tidak
ditemukan populasi dan
sampel
4. Variabel penelitian Variabel penelitian merupakan sebuah konsep Temuan : Tidak Sesuai
penelitian (Kerlinger, 1978). Variabel penelitian
merupakan uraian tentang obyek penelitian atau hal – Dalam jurnal tidak
hal yang diamati. Dalam penelitian seharusnya ditemukan variabel
mencantumkan variabel penelitian. penelitian
5. Metode pengambilan Metode pengambilan data menjelaskan cara yang Temuan : Sesuai
data digunakan dalam pengambilan data
Didalam jurnal tidak
ditemukan metode
pengambilan data
8. Metode penyajian Metode penyajian data digunakan untuk menyajikan Temuan : Tidak Sesuai
data data agar lebih mudah dibaca. Pemakaian tabel harus
menggunakan nomor tabel, judul tabel (variabel, Dalam jurnal belum
tempat, waktu), tabel memuat kolom nomor, raw dan menggunakan metode
kolom, mencantumkan sumber data pada tabel dan ada penyajian data
interpretasi dari tabel tersebut.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran daerah Gambaran daerah tempat penelitian dicantumkan Temuan : Sesuai
tempat penelitian untuk mengetahui karakterisitik tempat penelitian.
RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
2. Karakteristik Karakteristik responden tempat penelitian Temuan : Sesuai
responden dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik
responden. Karakteristik penelitian
ini adalah responden
yang mengalami luka
grade II dan III
3. Hasil penelitian Hasil penelitian mengungkapkan hasil dari penelitian Temuan : Sesuai
secara keseluruhan dan menjawab hipotesis penelitian.
Berdasarkan hasil
4. Pembahasan Pembahasan menjelaskan makna hasil penelitian yang Temuan : Tidak Sesuai
bukan merupakan pengulangan hasil penelitian, tetapi
merupakan pembahasan secara rinci hasil – hasil Dalam jurnal belum
penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. dicantumkan
pembahasan dari hasil
penelitian secara rinci
1. Kesimpulan Analisis
Jurnal ini secara keseluruhan belum sesuai/ sudah sesuai
Kesesuaian : Dalam jurnal ini secara keseluruhan sudah sesuai , hanya saja
masih terdapat beberapa saja yang belum sesuai
Ketidaksesuaian : Dalam jurnal masih banyak yang belum sesuai seperti tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tempat dan waktu penelitian,
rumusan masalah, ruang lingkup penelitian,variabel penelitian,
populasi dan sampel, metode analisa data, metode penyajian
data, dan pembahasan penelitian.
.
a. Secara Umum
Penelitian ini dapat dijadikan data awal dan merupakan suatu hal yang perlu diteliti lebih
lanjut terutama mengenai informasi Perawatan Luka modern dressing menggunakan
madu
b. Bagi tenaga kesehatan
Perawatan Luka modern dressing menggunakan madu dapat dijadikan sebagai salah
satu Perawatan untuk mengatasi Luka Diabetik grade II dan III
.
c. Bagi pasien
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif Perawatan untuk
mengatasi Luka Diabetik grade II dan III
Aden, R. 2010. Manfaat & Khasiat Madu Keajaiban Sang Arsitek Alam. Yogyakarta: Hanggar
Kreator
Aljady, A.M., et al. 2000. “Biochemical Studi on the Efficacy of Malaysian Honey on Inflicted
Wounds: an Animal Model”. Medical Journal of Islamic Academy Science. Vol 13: 125-132
American Diabetes Association, Data from the National Diabetes Statistics Report, 2014
Bansal et al. 2005. ”Honey-A Remedy Rediscovered and Its Therapeutic Utility”. Kathmandu
University Medical Journal. Vol 3 (3): 305-309.
Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2010. Surabaya:
Dinas Kesehatan Jawa Timur.
Haviva, A.B. 2011. Dahsyatnya Mukjizat Madu untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Kecerdasan.
Jogjakarta: DIVA Press.
Jeffrey, A.E., dan Echazaretta, C.M. 1997. “Medical Uses of Honey”. Rev Biomed. Vol 7: 43-49.
Maryani, A., Gitarja, W.S., dan Ekaputra, E. 2011. Metode Perawatan Luka. Dalam: Seminar
Nasional Keperawatan, 13 November 2011. PSIK Universitas Jember.
Maryuyani, A. 2013. Perawatan Luka Modern (Modern Wound care)Terkini dan Terlengkap.
Jakarta: IN MEDIA.
Molan, P.C. 2006. ”Using Honey in Wound Care”. International of Clinical Aroma therapy. Vol. 3
(2): 21-25
Morison, M.J. 2004. Manajemen Luka. Alih Bahasa oleh Tyas mono A.F. Jakarta: EGC.
Namias, N. 2003. Honey in The Management of Infection. Miami: De Witt Dughtry Family
Departement of Surgery, University School of Medicine.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Alih Bahasa oleh Renata Komalasari et al. Jakarta: EGC.
Rostita. 2008. Berkat Madu Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas. Bandung: Qanita.
Situmorang, L.L. 2009. “Efektivitas Madu terhadap Penyembuhan Luka Gangren Diabetes
Mellitus di RSUP H. Adam Malik Medan”. TidakDiterbitkan. Skripsi. Sumatera Utara: PSIK FK
Universitas Sumatera Utara.