Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ANALISIS JURNAL

EFEKTIFITAS PERAWATAN LUKA DIABETIK METODE MODERN DRESSING


MENGGUNAKAN MADU TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA
DI RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari Tahun 2014

Disusun oleh :

1. Abdul Wahid Nailul Yaqin S.Kep


2. Abed Adika S.Kep
3. Septa Dema Saputra S.Kep
4. Septi Hidayat S.Kep

Pringsewu, 10 Desember 2017


Pembimbing Akademik

(Ns. Dian Arif W., S.Kep.MAN)

Page 1
LEMBAR KONSUL

Mata Kuliah : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf

Pembimbing Akademik

Ns. Dian Arif W., S.Kep.MAN

Page 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah jurnal ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode
Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka di RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari Tahun 2014”
Makalah ini berisikan tentang Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern
Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Pringsewu, 10 Desember 2017

Penulis,

Page 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………..1
HALAMAN KONSUL…………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….4

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….5
B. Tujuan……………………………………………………………………...8
C. Manfaat…………………………………………………………………….8

BAB II ANALISIS PENULISAN JURNAL


A. Analisis Penulisan………………………………………………………….9
B. Gambaran Umum Ruangan……………………………………………....20
C. Analisis SWOT……………………………………………………………..21

BAB III KESIMPULAN & SARAN


A. Kesimpulan.........................................................................................23
B. Saran..................................................................................................23
C. Lampiran............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

Page 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gangren diabetik adalah luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk akibat
sumbatan yang terjadi pembuluh darah sedang atau besar di tungkai. Luka gangren merupakan
salah satu kornplikasi kronik DM yang paling ditakuti oleh setiap penderita DM (Tjokroprawiro,
2007). Luka diabetik merupakan faktor yang menyebabkan masalah biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan ekonomi sampai kematian karena sepsis. Secara sosial, seorang pasien luka diabetic
akan dikucilkan oleh orang lain karena pengaruh kotor dan bau yang ditimbulkan (Supriyatin,
Saryono, dan Latifah, 2007). Luka diabetik mudah berkembang menjadi infeksi akibat masuknya
kuman atau bakteri dan adanya gula darah yang tinggi menjadi tempat yang strategis untuk
pertumbuhan kuman (Sudoyoet al, 2006).
Estimasi terbaru dari Federasi Diabetes Internasional tahun 2014 negara dengan kasus
diabetes tertinggi adalah China, yang diperkirakan akan mencapai 142,7 juta pada 2035 dari 98,4
juta pada saat ini. Namun prevalensi tertinggi ada di Pasifik Barat, dengan lebih dari sepertiga
orang dewasa di Tokelau, Mikronesia dan Kepulauan Marshall mengidap penyakit tersebut.
Populasi penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia saat ini menduduki peringkat kelima
terbanyak di dunia. Indonesia menempati peringkat pertama di Asia tenggara, dengan Prevalensi
DM sebanyak 8.426.000 jiwa di tahun 2000 dan di proyeksi meningkat 2,5 kali lipat sebanyak
21.257.000 penberita pada tahun 2031 (WHO, dalam Prihanningtya, 2013).
Berdasarkan data IDF Diabetes Atlas, pada tahun 2013 penderita DM di Tanah Air
mencapai 8.554.155 orang. Bahkan angka tersebut semakin naik pada tahun 2014 hingga
mencapai 9,1 juta orang, kata Ketua Perkumpulan Endrokologi Indonesia (Perkeni) Prof. Dr.
Achmad Rudijanto di Jakarta. Tahun 2035 jumlah penderita DM diprediksi melonjak hingga ke
angka 14,1 juta orang dengan tingkat prevalensi 6,67 persen untuk populasi orang dewasa
(suara.com, 2015). Data Dinas Kesehatan (DINKES, 2013) Jawa Timur menyebutkan 3.622 jiwa
penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dirawat di rumah sakit dan 161 jiwa meninggal dunia, jumlah

Page 5
ini mengalami peningkatan pada tahun 2013 sejumlah 69.018 penderita dan 172 jiwa meninggal
dunia. Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari tahun 2014
ada 237 pasien diabetes militus dan mengalami peningkatan daripada tahun 2013 yang berjumlah
189 sering sertai dengan komplikasi dengan luka diabetik.
Salah satu komplikasi yang banyak ditakutkan oleh kebanyakan orang adalah timbul nya
luka pada daerah ekstermitas baik atas maupun bawah. Luka bisa teratasi secara optimal jika
penanganan luka dilakukan dengan tepat. Jika penanganan luka tidak tepat bisa berakibat proses
penyembuhan luka akan semakin lama dan sepsis akan menyebar ke bagian yang lain bahkan
bisa berujung pada tindakan amputasi. Perawatan luka yang tepat merupakan salah satu faktor
yang mendukung penyembuhan luka (Morison, 2004). Lingkungan yang lembab akan
memberikan dukungan pergerakan epitel dan memfasilitasi penutupan luka. Pemilihan balutan
yang baik akan mendukung penyembuhan luka dengan memberikan lingkungan yang lembab
dan kontinu (Potter & Perry, 2010).
Perawatan luka yang tertutup dengan modern dressing memiliki tingkat penyembuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan yang ditutup dengan kasa. Modern dressing mampu untuk
mempertahankan lingkungan lembab yang seimbang dengan permukaan luka, pemilihan dressing
yang tepat dapat menjaga kelembapan seperti films, hydrogels, hydrocolloids, foams, alginates,
and hydrofibers (Broussard dan Powers, 2013). Yapucaet al (2007) menyebutkan bahwa madu
dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Waktu penyembuhan luka yang dirawat dengan
madu lebih cepat sekitar empat kali dari pada waktu penyembuhan luka yang dirawat dengan
obat lain.
Tindakan penanganan luka yang tidak tepat sering menghambat proses penyembuhan
luka secara cepat. Salah satu cara untuk penanganan luka adalah dengan perawatan luka dengan
metode modern dressing menggunakan madu. Dengan kandungan madu yang dapat
mempercepat proses penyembuhan luka dan di dukung menggunakan metode modern dressing
diharapkan dengan kolaborasi kedua bahan tersebut proses penyembuhan luka diabetik bisa lebih
cepat dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas perawatan luka diabetic
dengan metode modern dressing menggunakan madu terhadap proses penyembuhan luka di
RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari

Page 6
B. Tujuan

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing


Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka

b. Tujuan khusus

Untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat Efektifitas Perawatan Luka Diabetik


Metode Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses Penyembuhan Luka
dengan melibatkan satu kelompok subjek

C. Manfaat

1. Bagi Akademik
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang
Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing Menggunakan Madu
Terhadap Proses Penyembuhan Luka yang dapat digunakan sebagai acuan bagi praktik
mahasiswa kepearawatan.

2. Bagi RS
Dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada perawat untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah dengan Efektifitas Perawatan Luka
Diabetik Metode Modern Dressing

3. Bagi Mahasiswa
Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien khususnya
Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing

Page 7
BAB II
ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal : Efektifitas Perawatan Luka Diabetik Metode Modern Dressing Menggunakan Madu Terhadap Proses
Penyembuhan Luka di RSUD. Prof. Dr. Soekandar Mojosari Tahun 2014
Nama Peneliti : Edy Siswantoro
Tgl/Tahun Terbit : 2015

No. Variabel Standar Temuan/ data (Jurnal) Perbedaan (Gap)


JUDUL
1. Judul Syarat judul penelitian: Temuan: Sesuai
1. Menarik
2. Menggambarkan apa yang ingin dibahas Efektifitas Perawatan
3. Singkat Luka Diabetik Metode
4. Standar baku 13 kata. Modern Dressing
5. Memuat tempat penelitian. Menggunakan Madu
6. Memuat waktu penelitian. Terhadap Proses
Penyembuhan Luka di
RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
Tahun 2014

ABSTRAK
1. Latar belakang Latar belakang menggambarkan dari dilakukannya Temuan : Sesuai
penelitian.
Didapatkan 30 pasien
dengan luka gread II,
III. IV, menggunakan
teknik Purposive

[Type text] Page 8


Sampling. Instrumen
perawatan luka metode
modern dressing
menggunakan madu
adalah SOP dan
lembar observasi untuk
penyembuhan luka.

2. Tujuan Dalam abstrak harus dicantumkan tujuan umum dari Temuan : Tidak Sesuai
penelitian yang mengacu pada judul.
Dalam abstrak belum
dicantumkan tujuan
umum dari penelitian
yang mengacu pada judul

3. Desain penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan desain dari penelitian Temuan : Sesuai
penelitian pre-
experimental dengan
rancangan one group
pretest-posttest design

4. Tempat dan Waktu Dalam abstrak harus dicantumkan tempat dan waktu dari Temuan : Tidak Sesuai
penelitian penelitian
Dalam abstrak belum
dicantumkan tempat dan
waktu dari penelitian

5. Subyek penelitian Peneliti menyebutkan subyek penelitian dalam abstrak Temuan : Sesuai
penelitian
30 pasien dengan luka
gread II, III. IV

6. Hasil penelitian Dalam abstrak harus dicantumkan hasil penelitian Temuan : Sesuai

Hasil penelitian ini


adalah proses

[Type text] Page 9


penyembuhan luka
sebelum dilakukan
perawatan luka
metode modern
dressing
menggunakan madu
yang diukur dari
tingkat gread luka
yaitu gread II
(23,3%), gread III
(46,7%), gread IV
(30,0%). Dan proses
penyembuhan luka
sesudah dilakukan
perawatan luka
metode modern
dressing
menggunakan madu
yang diukur dari
tingkat gread luka
yaitu gread II
(46,7%), gread III
(36,7%), gread IV
(16,7%). Uji Wilxocon
diketahui p=
0,001<0,05
7. Simpulan Dalam abstrak harus mencantumkan simpulan dari Temuan : Sesuai
penelitian
Dapat disimpulkan
bahwa perawatan luka
diabetik metode
modern dressing
menggunakan madu
berpengaruh terhadap

[Type text] Page 10


proses penyembuhan
luka

8. Jumlah kata Jumlah kata sudah bagus jika kurang dari 250 kata Temuan : Sesuai
(Sugiono, 2005)
Jumlah kata sudah bagus
karena kurang dari 250
kata

9. Kata kunci Kata kunci sebaiknya disebutkan dalam abstrak Temuan : Sesuai

Kata Kunci : Perawatan


luka, Modern Dressing,
Madu

PENDAHULUAN
1. Latar belakang Latar belakang penelitian menjelaskan seriousness of Temuan : Sesuai
the problem, magnitude dan manageability, political
concern dan community/ public concern. Latar belakang
penelitian sudah
menjelaskan
seriousness of the
problem, magnitude
dan manageability,
political concern dan
community/ public
concern

2. Rumusan masalah Rumusan masalah menggambarkan masalah utama, Temuan : Tidak Sesuai
yaitu masalah yang mendominasi ditulis dengan
kalimat tanya. Didalam Rumusan
masalah belum
menggambarkan
masalah utama

[Type text] Page 11


3. Tujuan Dalam jurnal harus mencantumkan tujuan penelitian Temuan : Sesuai
berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis
efektifitas perawatan
luka diabetic dengan
metode modern
dressing menggunakan
madu terhadap proses
penyembuhan luka di
RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
4. Manfaat Dalam jurnal harus mencantumkan manfaat penelitian. Temuan : Tidak Sesuai

Di dalam jurnal belum


mencantumkan manfaat
penelitian

5. Ruang Lingkup Dalam jurnal harus mencantumkan ruang lingkup Temuan : Tidak Sesuai
penelitian.
Dalam jurnal belum
mencantumkan ruang
lingkup penelitian.

METODOLOGI PENELITIAN
1 Desain penelitian Dalam jurnal seharusnya mencantumkan: Temuan : Sesuai
Jenis penelitian.
1. Pendekatan. penelitian yang dilakukan
2. Jenis data. adalah penelitian pre-
3. Jenis analitis. experimental dengan
rancangan one group
pretest-posttest. One
group pretest-posttest

[Type text] Page 12


adalah rancangan yang
tidak ada kelompok
pembanding (kontrol)
namun sudah dilakukan
observasi pertama
(pretest) yang
memungkinkan peneliti
dapat menguji perubahan
yang terjadi setelah
adanya eksperimen
(Notoatmodjo, 2010).
2 Waktu dan tempat Waktu dan tempat penelitian seharusnya dijelaskan Temuan : Tidak Sesuai
penelitian dalam jurnal.
Didalam jurnal belum
dijelaskan waktu dan
tempat penelitian

3. Populasi dan sampel Populasi dan sampel penelitian seharusnya dijelaskan Temuan : Tidak Sesuai
dalam jurnal. Juga seharusnya mencantumkan metode
pengambilan sampel. Dalam jurnal tidak
ditemukan populasi dan
sampel
4. Variabel penelitian Variabel penelitian merupakan sebuah konsep Temuan : Tidak Sesuai
penelitian (Kerlinger, 1978). Variabel penelitian
merupakan uraian tentang obyek penelitian atau hal – Dalam jurnal tidak
hal yang diamati. Dalam penelitian seharusnya ditemukan variabel
mencantumkan variabel penelitian. penelitian
5. Metode pengambilan Metode pengambilan data menjelaskan cara yang Temuan : Sesuai
data digunakan dalam pengambilan data
Didalam jurnal tidak
ditemukan metode
pengambilan data

[Type text] Page 13


6. Metode pengolahan Metode pengolahan data menggambarkan metode yang Temuan : Sesuai
data digunakan dalam mengolah data. Metode pengolahan
data yang biasanya digunakan yaitu: Data diolah dengan
1. Editing proses editing, coding,
2. Coding skoring, tabulating
3. Tabulating
4. Transfering.
7. Metode analisa data Metode analisa data menggambarkan metode yang Temuan : Tidak Sesuai
digunakan dalam menganalisis data.
Dalam jurnal tidak
menyebutkan metode
analisa data

8. Metode penyajian Metode penyajian data digunakan untuk menyajikan Temuan : Tidak Sesuai
data data agar lebih mudah dibaca. Pemakaian tabel harus
menggunakan nomor tabel, judul tabel (variabel, Dalam jurnal belum
tempat, waktu), tabel memuat kolom nomor, raw dan menggunakan metode
kolom, mencantumkan sumber data pada tabel dan ada penyajian data
interpretasi dari tabel tersebut.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran daerah Gambaran daerah tempat penelitian dicantumkan Temuan : Sesuai
tempat penelitian untuk mengetahui karakterisitik tempat penelitian.
RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
2. Karakteristik Karakteristik responden tempat penelitian Temuan : Sesuai
responden dicantumkan untuk mengetahui karakterisitik
responden. Karakteristik penelitian
ini adalah responden
yang mengalami luka
grade II dan III
3. Hasil penelitian Hasil penelitian mengungkapkan hasil dari penelitian Temuan : Sesuai
secara keseluruhan dan menjawab hipotesis penelitian.
Berdasarkan hasil

[Type text] Page 14


penelitian proses
penyembuhan luka pada
pasien diabetic sebelum
diberikan perawatan luka
metode modern dressing
menggunakan madu
RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
menunjukan bahwa dari
30 responden penelitian
didapatkan proses
penyembuhan luka
diabetic sebelum
diberikan perawatan luka
metode modern dressing
menggunakan madu, yaitu
sebagian besar 14
responden
(46,7%)mengalami luka
grade III. Kemudian
setelah diberikan
perawatan luka metode
modern dressing
menggunakan madu
didapatkan sebagian besar
14 responden (46,7%)
mengalami luka grade II.
Sedangkan uji hipotesis
dengan tingkat nilai
kemaknaan p<α (α= 0,05)
didapatkan dari hasil uji
Wilcoxon diketahui nilai
p= 0,001< 0,05. Artinya
bahwa Ho ditolak
sedangkan Hi diterima
artinya ada perbedaan

[Type text] Page 15


pretest dan postest
perawatan luka metode
modern dressing
menggunakan madu
terhadap proses
penyembuhan luka
diabetik

4. Pembahasan Pembahasan menjelaskan makna hasil penelitian yang Temuan : Tidak Sesuai
bukan merupakan pengulangan hasil penelitian, tetapi
merupakan pembahasan secara rinci hasil – hasil Dalam jurnal belum
penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. dicantumkan
pembahasan dari hasil
penelitian secara rinci

KESIMPULAN & SARAN


1. Kesimpulan Kesimpulan berisi simpulan hasil pembahasan Temuan : Sesuai
penelitian yang berkaitan dengan menjawab hipotesis
dan atau tujuan penelitian. Berdasarkan penelitian
perawatan luka diabetic
metode modern dressing
menggunakan madu
sangat efektif terhadap
proses penyembuhan luka
di RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
dengan uji validitas
Wilxocon diperoleh hasil
p=0,001
2. Saran Saran yang disampaikan berkaitan dengan simpulan Temuan : Sesuai
penelitian yang telah dilakukan. Saran yang
disampaikan harus terkait dengan hasil penelitian yang Saran yang dapat peneliti
dilakukan dapat berupa kebijakan, upaya berikan berdasarkan hasil
praktik dan aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran penelitian adalah sebagai
sebaiknya dibuat secara operasional. berikut; Bagi profesi

[Type text] Page 16


keperawatan diharapkan
terus meningkatakan skill
dan inovasi – inovasi
dalam perawatan luka
yang terus berkembang
untuk memperoleh hasil
penyembuhan luka yang
lebih efektif dan efisien.
Bagi RSUD. Prof. Dr.
Soekandar Mojosari
diharapkan terus
meningkatkan kinerja
yang baik dan
mengembangkan skill
atau pun cara terbaru
tentang perawatan luka
untuk mempercepat
kesembuhan pasien.Bagi
penelitian selanjutnya
dapat dilakukan penelitian
lanjutan dengan
menambah jumlah
sample, menggunakan
kelompok kontrol dan
perlakuan (perawatan luka
diabetic metode modern
dressing menggunakan
madu)
3. Daftar pustaka - Penulisan daftar pustaka dituliskan secara alfabetis, Temuan : Sesuai
- Penulisan sesuai nama, tahun, judul buku, kota
terbit dan nama penelrbit. Dalam jurnal penulisan
- Sumber buku yang digunakan adalah 10 tahun daftar pustaka sudah
terakhir dari waktu penelitian. sesuai

[Type text] Page 17


GAMBARAN UMUM RS
1. Geografis Rumah Sakit
 Secara geografis RSUD Pringsewu Terletak di No. 1360, Jl. Kesehatan, Pajar
Agung, Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung 35376, Indonesia.
Kabupaten Pringsewu terletak diantara 104045’25” – 10508’42” Bujur Timur
(BT) dan 508’10”- 5034’27” Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah dimiliki
sekitar 625 km2 atau 62.500 Ha. Kabupaten Pringsewu terdiri dari 9 (sembilan)
wilayah kecamatan, yaitu : 1) Kecamatan Pardasuka, 2) Kecamatan Ambarawa,
3) Kecamatan Pagelaran, 4) Kecamatan Pagelaran Utara, 5) Kecamatan
Pringsewu, 6) Kecamatan Gading Rejo, 7) Kecamatan Sukoharjo, 8) Kecamatan
Banyumas, 9) Kecamatan Adiluwih. Kabupaten Pringsewu berbatasan dengan 3
(tiga) wilayah Kabupaten sebagai berikut : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Sendang Agung dan Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung
Tengah. 2) Sebelah Timur berbatasan Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan
Gedongtataan, Kecamatan Waylima dan Kecamatan Kedondong, Kabupaten
Pesawaran. 3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bulok dan
Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus. 4) Sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Pugung dan Kecamatan Air Naningan, Kabupaten
Tanggamus.

2. Gambaran Umum Ruangan


 Ruang Bedah RSUD Pringsewu terdiri dari 6 ruangan dan masing-masing
ruang memiliki 7-8 bed. Jadi keseluruhan kuang lebih ada 40 bed didalam
ruangan anak.
 Ruang Bedah memiliki Ruang tindakan/ periksa, Ruang kerja perawat, dan
Dokter.

3. Sumber Daya Manusia ( Jumlah Perawat )


 RS sudah memadai seperti : dr umum, dr spesialis, S1 keperawatan, D3
keperawatan ahli gizi dll.

4. Jumlah tempat tidur


 Jumlah tempat tidur diruangan bedah yakni 40 bed

5. Sarana dan Prasarana


 Sarana dan Prasarana sudah cukup memadai. Seperti peralatan GV lengkap, alat
sterilisasi, troli tindakan, dll

[Type text] Page 18


Analisis SWOT
Berdasarkan data diatas, analisa SWOT jurnal untuk diterapkan di Rumah Sakit adalah
sebagai berikut:

ASPEK STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY TREATHS


No. YANG
DIANALISA (Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman/Gangguan)

1. Kebijakan Pihak RS dapat Belum adanya Pihak RS Kurangnya


menerapkan pelatihan membuat kesadaran pihak
penelitian tersebut. perawat kebijakan bagi RSUP terhadap
tentang pelaksanaan pentingnya
Perawatan metoda pernanan dalam
Luka Diabetik tersebut. pelaksanaan
Metode metode tersebut`
Modern
Dressing
Menggunakan
Madu.
2. SDM Sumber daya Perawat Ketenagakerjaa Ketenagakerjaan
manusia/ketenagak belum n dan sumber kurang ikut serta
erjaan RS sudah memadai tenaga sudah dalam mengikuti
memadai seperti : untuk terdapat D3 dan mempelajari
dr umum, dr melakukan keperawaatan metode
spesialis, S1 tugas tersebut dan S1 ners pelaksanaan teknik
keperawatan, D3 berhubungan keperawatan. tersebut di dalam
keperawatan, ahli Efektifitas proses
gizi dll. Perawatan keperawatan.
Luka Diabetik
Metode
Modern
Dressing
Menggunakan
Madu dan
keilmuanya.
3. Dana Mendukung adanya Belum pernah Pihak RS Pendanaan untuk
penerapan dari ada mendukung metode
pembuatan adanya pelaksanaan kurang

[Type text] Page 19


penelitian tersebut. anggaran pelaksanaan disadari bagi pihak
untuk metode keuangan.
penerapan tersebut
penelitian dirumah sakit
tersebut. dengan
menandai
program
tersebut.
4. Metode Metode cukup Metode Metode mudah Metode
dipahami bagi pelaksanaan dipahami pelaksanaan teknik
tenaga medis. kurang sehingga dapat belum cukup bisa
diminati oleh diaplikasikan dipahami karna
tenaga dalam proses teori yang
perawat. pemberian dicantumkan
asuhan kurang lengkap dan
keperawatan. menyeluruh
sehingga informasi
yang didapatkan
kurang mudah
dimengerti.
5. Sarana & Pihak bersedia RS Pihak RS Pihak RS Tidak tersedianya
Prasarana bersedia untuk belum memberi sarana dan
menyediakan alat menyediakan peluang bagi prasarana untuk
yang dibutuhkan adanya sarana tenaga menjalankan
pada prosedur yang dan prasarana keperawatan metode tersebut.
akan dilakukan. untuk dan siap
pelaksanaan menyediakan
metode alat dan
tersebut. prasarana yang
dibutuhkan.

[Type text] Page 20


RELEVANSI JURNAL

1. Kesimpulan Analisis
Jurnal ini secara keseluruhan belum sesuai/ sudah sesuai
 Kesesuaian : Dalam jurnal ini secara keseluruhan sudah sesuai , hanya saja
masih terdapat beberapa saja yang belum sesuai
 Ketidaksesuaian : Dalam jurnal masih banyak yang belum sesuai seperti tujuan
penelitian, manfaat penelitian, tempat dan waktu penelitian,
rumusan masalah, ruang lingkup penelitian,variabel penelitian,
populasi dan sampel, metode analisa data, metode penyajian
data, dan pembahasan penelitian.
.

2. Rekomendasi/ Saran untuk Jurnal Berikutnya


Untuk menunjang kualitas kinerja para perawat di RSUD Pringsewu perlu meng update
informasi Perawatan Luka terbaru

3. Rekomendasi/saran untuk RS:

a. Secara Umum
Penelitian ini dapat dijadikan data awal dan merupakan suatu hal yang perlu diteliti lebih
lanjut terutama mengenai informasi Perawatan Luka modern dressing menggunakan
madu
b. Bagi tenaga kesehatan
Perawatan Luka modern dressing menggunakan madu dapat dijadikan sebagai salah
satu Perawatan untuk mengatasi Luka Diabetik grade II dan III
.
c. Bagi pasien
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif Perawatan untuk
mengatasi Luka Diabetik grade II dan III

[Type text] Page 21


DAFTAR PUSTAKA

Aden, R. 2010. Manfaat & Khasiat Madu Keajaiban Sang Arsitek Alam. Yogyakarta: Hanggar
Kreator

Aljady, A.M., et al. 2000. “Biochemical Studi on the Efficacy of Malaysian Honey on Inflicted
Wounds: an Animal Model”. Medical Journal of Islamic Academy Science. Vol 13: 125-132

American Diabetes Association, Data from the National Diabetes Statistics Report, 2014

Bansal et al. 2005. ”Honey-A Remedy Rediscovered and Its Therapeutic Utility”. Kathmandu
University Medical Journal. Vol 3 (3): 305-309.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2010. Surabaya:
Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Dr. Suranto Adji, 2007. Terapi Madu. Jakarta: Penebar Swadaya.

Haviva, A.B. 2011. Dahsyatnya Mukjizat Madu untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Kecerdasan.
Jogjakarta: DIVA Press.

Jeffrey, A.E., dan Echazaretta, C.M. 1997. “Medical Uses of Honey”. Rev Biomed. Vol 7: 43-49.

Maryani, A., Gitarja, W.S., dan Ekaputra, E. 2011. Metode Perawatan Luka. Dalam: Seminar
Nasional Keperawatan, 13 November 2011. PSIK Universitas Jember.

Maryuyani, A. 2013. Perawatan Luka Modern (Modern Wound care)Terkini dan Terlengkap.
Jakarta: IN MEDIA.

Molan, P.C. 2006. ”Using Honey in Wound Care”. International of Clinical Aroma therapy. Vol. 3
(2): 21-25

Morison, M.J. 2004. Manajemen Luka. Alih Bahasa oleh Tyas mono A.F. Jakarta: EGC.

Namias, N. 2003. Honey in The Management of Infection. Miami: De Witt Dughtry Family
Departement of Surgery, University School of Medicine.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Potter, P.A., dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Alih Bahasa oleh Renata Komalasari et al. Jakarta: EGC.

Rostita. 2008. Berkat Madu Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas. Bandung: Qanita.

Situmorang, L.L. 2009. “Efektivitas Madu terhadap Penyembuhan Luka Gangren Diabetes
Mellitus di RSUP H. Adam Malik Medan”. TidakDiterbitkan. Skripsi. Sumatera Utara: PSIK FK
Universitas Sumatera Utara.

[Type text] Page 22


[Type text] Page 23

Anda mungkin juga menyukai