Anda di halaman 1dari 28

Makalah Akuntansi Asuransi Jiwa

Filed Under: Umum

Pendahuluan

Asuransi adalah suatu sistem yang diterapkan untuk meminimalisir resiko kerugian secara
finansial dengan menyalurkan resikonya pada suatu pihak lain. Dalam proses pembelian asuransi
diperlukan adanya insurable interest.

Insurable interest dapat didefinisikan sebagai suatu kepentingan yang melekat atas seseorang
yang dipertanggungkan dalam suatu asuransi jiwa sehingga jika orang yang dipertanggungkan
tersebut mengalami hal yang tidak terduga atau meninggal dunia, maka pihak yang
berkepentingan (dalam hal ini adalah pihak yang dirugikan dengan meninggalnya orang tersebut)
akan menerima sejumlah ganti rugi yang cukup untuk digunakan sebagai kompensasi.

Di negara – negara maju seperti Amerika dan berbagai negara di belahan Eropa, mayoritas
penduduknya sudah memiliki kesadaran akan pentingnya peranan asuransi sehingga tanpa harus
ditawari pun mereka akan mencari sendiri produk asuransi yang cocok bagi mereka. Sebaliknya,
di negara – negara berkembang seperti Indonesia, kesadaran orang mengenai pentingnya asuransi
belum terlalu diutamakan. Karena itu, dalam modul ini kita akan membahas pengertian asuransi
itu sendiri dan apa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi.
Contoh pihak yang memiliki insurable interest adalah sebagai berikut:

– Orang Tua dan Anak. Kedua belah pihak memiliki insurable interest karena adanya
hubungan darah.

– Suami dan Istri. Keduanya memiliki insurable interest karena mereka berdua terikat
dalam suatu hubungan pernikahan yang sah menurut hukum yang berlaku.

Keyman of Company adalah orang – orang yang berperan sangat penting dalam suatu
perusahaan yang bila sampai orang tersebut meninggal dunia, maka perusahaan akan menderita
kerugian yang cukup besar. Dalam hal ini pihak yang memiliki insurable interest adalah
perusahaan tempat keyman of company bekerja.Orang yang membeli asuransi entah itu asuransi
jiwa, asuransi kesehatan atau produk asuransi lainnya diharuskan membayar sejumlah dana tiap
bulannya yang disebut sebagai premi bulanan.

Sebagian orang menganggap bahwa membayar premi sama dengan membuang uang dengan sia
– sia karena tidak terlihat manfaatnya secara nyata. Sebenarnya anggapan itu salah total karena
sebenarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diterima jauh lebih besar daripada jumlah
premi yang dibayarkan.

Dengan membayar premi bulanan, ada sejumlah manfaat yang dapat kita diterima antara lain:

– Kepastian bahwa nilai tunai investasi polis kita akan terus bertambah dari waktu ke
waktu.
– Jaminan finansial di masa depan karena perencanaan keuangan anda sudah dimulai dari
sekarang.

– Perlindungan terhadap segala jenis resiko yang mungkin terjadi selama masa perencanaan
keuangan selama pembayaran asuransi terus berjalan tepat waktu.

Satu hal perlu diingat adalah keterlambatan dalam melakukan pembayaran premi dapat
menyebabkan ditolaknya pengajuan klaim. Usahakanlah untuk selalu melakukan pembayaran
premi tepat pada waktunya agar anda tetap terlindung dari segala resiko yang tidak terduga.

Konsep Dasar Asuransi Jiwa

Di dalam kehidupan sehari – hari kita, ada beberapa resiko yang sulit untuk dihindari dan bisa
terjadi kapan saja, antara lain: meninggal dunia terlalu dini, sakit parah dan cacat setelah
menderita sakit tertentu misalnya penyakit stoke yang menyebabkan kelumpuhan. Walaupun kita
berusaha untuk menjaga diri kita sebaik – baiknya, namun tetap saja kita tidak akan pernah dapat
menduga kapan kita akan memerlukan asuransi karena kita juga tidak bisa menduga kapan kita
akan mengalami musibah dan resiko yang tidak terduga tersebut. Di sinilah peranan penting dari
asuransi yaitu untuk meminimalisir resiko yang kita tanggung bila sewaktu – waktu kita
mengalam hal yang tidak kita inginkan.

Di dalam dunia asuransi, ada dua kategori asuransi yang kita kenal yaitu asuransi jiwa dan
asuransi umum. Dalam modul ini, kita akan membahas lebih spesifik pada konsep dasar dari
asuransi jiwa dan berbagai istilah yang harus kita pahami sebelum mengajukan aplikasi asuransi
jiwa. Sebenarnya apakah asuransi jiwa itu? Asuransi jiwa dapat didefinisikan sebagai suatu
pelimpahan resiko atas kerugian financial oleh pihak tertanggung pada pihak penanggung.

Sebelum membahas lebih lanjut ke dalam topik asuransi jiwa, kita akan terlebih dahulu
membahas mengenai beberapa istilah umum yang digunakan dalam asuransi jiwa antara lain:

– Polis yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan fisik perjanjian pertanggungan jiwa
yang dibuat antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis.

– Premi adalah istilah yang menjelaskan sejumlah uang yang dibayar oleh pihak pemegang
polis pada pihak penanggung untuk mendapatkan suatu nilai perlindungan atas kejadian yang
tidak diinginkan.

– Uang Pertanggungan yaitu adalah sejumlah dana yang akan diberikan pada ahli waris
atau pihak pemegang polis itu apabila polis tersebut sudah jatuh tempo atau pihak yang
tertanggung meninggal dunia.

Selain istilah umum yang telah disebutkan di atas, juga masih ada beberapa istilah yang
berkaitan dengan pihak – pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian asuransi antara lain:

– Pihak Penanggung yaitu pihak perusahaan asuransi jiwa yang ditunjuk untuk
menanggung resiko yang akan terjadi pada pihak tertanggung.
– Pihak Pemegang Polis yaitu pihak yang memutuskan untuk mengadakan pertanggungan

– jiwa pada pihak penanggung dan juga dapat sebagai pembayar premi asuransi.
-Pihak Tertanggung yaitu pihak yang jiwanya dipertanggungkan pada pihak penanggung.

– Pihak yang Ditunjuk yaitu pihak yang ditunjuk oleh pihak tertanggung untuk menerima
uang pertanggungan dari pihak penanggung jika pihak yang tertanggung meninggal dunia.

Memiliki asuransi jiwa berarti kita meminimalisir resiko yang akan ditanggung diri kita dan
keluarga kita apabila terjadi hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti. Jadi pertimbangkanlah
pengajuan asuransi jiwa untuk anda dan keluarga anda.

Manfaat Asuransi Jiwa

Kita tidak pernah berharap sesuatu yang buruk akan terjadi dalam kehidupan kita ataupun pada
keluarga kita namun walaupun kita sudah berusaha untuk menjaga diri kita dan keluarga kita
sebaik – baiknya tentunya resiko untuk mengalami hal – hal yang tidak diinginkan seperti
penyakit, kecelakaan atau bahkan kematian tidak dapat dihindari.di sinilah asuransi jiwa
memainkan peranannya dalam kehidupan kita.

Dengan memiliki asuransi jiwa untuk diri kita sendiri dan keluarga kita, berarti kita me-manage
resiko yang akan kita hadapi dengan mempersiapkan sejumlah dana yang nantinya akan
bermanfaat bagi keluarga kita apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga pada kita.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai keuntungan yang bisa kita dapatkan dari asuransi
jiwa marilah kita melihat ke beberapa contoh kasus yang ada di bawah ini :

 Contoh kasus pertama, kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya cacat seumur hidup
untuk korban. Misalnya saja tanpa diduga seseorang mengalami kecelakaan dan
mengalami cacat tubuh sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat bekerja lagi.
Bila orang tersebut memiliki asuransi jiwa, orang tersebut tidak perlu khawatir mengenai
bagaimana keluarganya akan mendapatkan biaya hidupnya karena orang tersebut akan
menerima uang pertanggungan sebagai bekal hidup di masa yang akan datang dari pihak
penanggung yang dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
 Contoh kasus kedua, menderita penyakit kritis dan harus dirawat di rumah sakit.
Misalnya saja ada seseorang yang tadinya kelihatan sehat dan tidak menunjukkan gejala
penyakit apapun tiba – tiba terdiagnosa menderita penyakit kritis. Bila orang tersebut
memiliki asuransi jiwa, maka perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang
untuk meringankan biaya pengobatannya. Perusahaan asuransi juga akan mengganti
jumlah uang yang orang tersebut keluarkan selama dirawat di rumah sakit. Jumlah uang
yang diganti oleh perusahaan asuransi tergantung dengan perjanjian dan produk
asuransinya.
 Contoh kasus ketiga, meninggal dunia. Kematian tidak dapat dihindari dalam kehidupan
manusia. Bila seseorang sudah memiliki asuransi jiwa maka saat orang tersebut
meninggal dunia, ahli waris dari orang tersebut akan menerima sejumlah uang
pertanggungan dari pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi sebagai bekal bagi
keluarga yang ditinggalkan. Hal ini akan sangat berguna apabila orang yang meninggal
juga adalah tulang punggung keluarga.

Dari ketiga contoh kasus yang ada di atas saja, kita sudah dapat melihat berbagai manfaat yang
bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi jiwa. Bila anda rela mengeluarkan uang untuk
mengasuransikan mobil anda yang nilainya tidak sebanding dengan betapa berharganya jiwa
anda, mengapa anda tidak mengasuransikan jiwa anda juga? Pertimbangkanlah pentingnya nilai
dari suatu asuransi jiwa agar anda tidak menyesal di kemudian hari.

Sistem Klaim Asuransi


Zaman sekarang ini kita dapat menemukan banyak sekali perusahaan asuransi yang berlomba –
lomba untuk menjaring peserta asuransi. Produk yang ditawarkan pun beraneka ragam dan
tentunya dengan harga yang kompetitif. Ada kalanya, kita menemukan produk asuransi yang
hampir sama dari lebih dari satu perusahaan asuransi dan harganya juga cukup kompetitif,
sehingga kita jadi bingung untuk menentukan pilihan kita. Sebenarnya ada satu cara untuk dapat
menentukan pilihan produk asuransi mana yang kita pilih yaitu dengan memperhatikan sistem
klaim dari perusahaan – perusahaan asuransi tersebut.

Secara umum terdapat 2 macam sistem pergantian yang biasanya dianut oleh perusahaan
perusahaan asuransi kesehatan di dunia yaitu sistem reimbursement dan sistemprovider.
Perusahaan asuransi yang menganut sistem reimbursement atau yang juga dikenal dengan
sebutan sistem penggantian mengharuskan kita sebagai peserta asuransi untuk mengeluarkan
uang terlebih dahulu untuk membayar biaya pengobatan, biaya rumah sakit, biaya laboratorium
dan biaya lainnya baru kemudian kita dapat melakukan klaim dan menerima penggantian dari
perusahaan asuransi tempat dimana kita menjadi peserta asuransi kesehatan.

Sementara untuk sistem provider, sebagai peserta asuransi, kita tidak perlu mengeluarkan uang
sedikitpun terlebih dahulu untuk membiayai seluruh biaya yang berkaitandengan pengobatan
kita. Kita hanya perlu menunjukkan kartu keanggotan asuransi kesehatan untuk dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang kita butuhkan.

Dari hal yang tertulis di atas, sistem provider seakan – akan tampak lebih menyenangkan karena
tanpa harus mengeluarkan uang terlebih dahulu, kita sudah dapat menerima pelayanan kesehatan
yang kita butuhkan. Sebenarnya, kedua sistem tersebut memiliki keuntungan dan kerugian
masing – masing. Dalam sistem reimbursement walaupun kita harus mengeluarkan uang terlebih
dahulu sebelum kita dapat menerima pelayanan kesehatan baru kemudian kita menerima nilai
pertanggungan kembali dari perusahaan asuransi setelah menyerahkan dokumen dokumen
administrasi lengkap (biasanya uang penggantian akan cair sekitar 7 hari sejak diserahkannya
dokumen – dokumen administrasi rumah sakit dan biaya yang diganti tidak 100% melainkan
sesuai dengan perjanjian awal), namun keuntungannya kita dapat menentukan sendiri di rumah
sakit mana kita akan memperoleh layanan kesehatan dan semuanya terserah pada kita.

Hal ini sangat berbeda dengan yang diterapkan dalam sistem provider, di mana peserta asuransi
hanya perlu menunjukkan kartu keanggotaan asuransi kesehatan tanpa perlu mengeluarkan dana
terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di dalam sistem provider, kebebasan
kita untuk menentukan pilihan rumah sakit mana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
sangatlah terbatas pada daftar rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi kita.
Berarti apabila kita ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit lain yang tidak ada
di dalam daftar kerja sama, maka kartu keanggotaan asuransi kesehatan kita tidak bisa
digunakan.
Kedua macam sistem klaim asuransi memiliki keuntungan dan kerugian masing -masing. Kini
keputusan ada di tangan kita apakah kita memilih sistem reimbursement atau sistem provider.

Akuntansi Asuransi jiwa Sahriah

Dalam akuntansi asuransi syariah belum diatur secara khusus dalam PSAK sebagaimana
akuntansi perbankan syariah yang sudah diatur dengan keluarnya PSAK No. 59. Oleh karena itu
berlaku prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, terutama PSAK No. 28 tentang Akuntansi
Asuransi Kerugian dan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi jiwa.
Penyajian Neraca Keuangan

Dalam Aktiva dan Kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar

(unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun kewajiban
kepada pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis.
Aktiva disajikan dengan menempatkan akun Investasi pada urutan pertama diikuti akun – akun
aktiva lain. Akun – akun yang lain disajikan berdasarkan akun likuiditas.
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun Kewajiban Kepada Pemegang Polis pada urutan
pertama dan diikuti oleh akun kewajiban yang lain. Akun – akun kewajiban yang lain disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo. Hutang subordinasi jika ada disajikan setelah Kewajiban Lain
sebelum Ekuitas. Ekuitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi.

Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi disusun dalam bentuk single step.Pendapatan premi disajikan sedemikian
rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto , premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan)
premi yang belum merupakan pendapatan.Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang hasil
bruto.

Hasil Investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi terkait
langsung.Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan selisih kurs valuta asing yang berkaitan
dengan investasi disajikan sebagai pengurang premi bruto.

Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh prinsip akuntansi
yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain seperti yang ditentukan

Dalam paragraf 45 PSAK No.36, yaitu:

Pengungkapan khusus yang diperlukan adalah sebagai berikut :


1.Kebijakan akuntansi mengenai :

– Pengakuan pendapatan premi dan penuntutan kewajiban manfaat polis masadepan

serta premi yang belum merupakan pendapatan.

– Transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut

terhadap operasi perusahaan.

– Pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri.

– Kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam Pernyataan

Standar Akuntansi yang berlaku.

2. Biaya Akuisisi Ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat, jumlah, jenis dan metode

alokasi pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.

3. Kewajiban Kepada Pemegang Polis. Perincian Kewajiban Kepada Pemegang Polis

serta penjelasan mengenai metode, asumsi dan sistem perhitungan yang digunakan

sebagai dasar perhitungan Kewajiban kepada pemegang polis tersebut.


4. Hutang Subordinasi.Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman

subordinasi,tingkat bunga,dan nilai sisa pinjaman.

5. Ekuitas Asuransi Jiwa Bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan perundang –

undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode

serta jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.

6. Pendapatan Premi Bruto.Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year

premium) dan premi tahun lanjutan (renewal) secara terperinci berdasarkan kelompok

perorangan dan kumpulan serta jenis asuransi.

7. Klaim dan Manfaat. Pengungkapan jenis , jumlah dan sebab kenaikan klaim dan

Manfaat yang signifikan.


Pengakuan Pendapatandan Beban PendapatanPremi kontrak jangka pendek
Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life insurance) diakui
sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang
diberikan. Jika periode resiko berbeda secara signifikan dengan periode kontrak, premi diakui
sebagai pendapatan selama peride resiko sesuai dengan jumlah proteksi asuransi yang diberikan.

Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang periode kontrak
(periode resiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi menurun sesuai dengan skedul yang
telah ditentukan sebelumnya.
Premi Kontrak Jangka Panjang

Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted renewable term life
contracts) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis.Kewajiban
untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak tersebut diakui selama periode
sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak. Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa
datang yang dibayar kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang
estimasi premi masa datang yang akan diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis
masa datang ) diakui pada saat pendapatan premi diakui. Estimasi didasarkan pada asumsi,
seperti hasil investasi yang diharapkan, mortalita, morbiditas, terminasi, dan beban – beban yang
ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.
Pendapatan Lain

Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.

Beban Beban Klaim

Klaim meliputi klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian
(outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan ,
ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut.

Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat prosespenelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai
penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan.

Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan
pengakuan beban klaim.

Beban Akuisisi

Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena Kewajiban Manfaat Polis
Masa Depan menggunakan Metode Tingkat Premi Murni (Net Level Premium Method).

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.
http://makalahdanskripsi.blogspot.com

http://penasehatkeuangan.wordpress.com/

https://iqbalmuhamad.wordpress.com/2010/04/20/makalah-akuntansi-asuransi-jiwa/
PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Accounting For
Life Insurance)
Posted: 7 April 2010 in PSAK
Tags: Akuntansi Asuransi Jiwa (Accounting For Life Insurance), Laporan Keuangan, Pembukuan, Pencatatan,
PSAK, Standar Akuntansi Keuangan, Tata buku
0

Penyajian laporan keuangan

Neraca

21. Dalam penyajian neraca, aktiva dan kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar atau
tidak lancar (unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun
kewajiban kepada pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis.

22. Aktiva disajikan dengan menempatkan akun investasi pada urutan pertama diikuti akun-akun
aktiva yang lain. Akun-akun yang lain disajikan berdasarkan urutan likuiditas.

23. Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun Kewajiban Kepada Pemegang Polis pada
urutan pertama dan diikuti oleh akun-akun kewajiban yang lain. Akun-akun kewajiban yang lain
disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo.

24. Hutang subordinasi, jika ada, disajikan setelah Kewajiban Lain sebelum Ekuitas.

25. Ekuitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Laporan Laba Rugi

26. Laporan laba rugi disusun dalam bentuk single step.

27. Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto,
premi asuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi
asuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.

28. Hasil investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi
terkait langsung. Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan selisih kurs valuta asing yang
berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.

Catatan atas laporan keuangan

29. Catatan atas laporan keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain seperti yang ditentukan dalam paragraf
45.
Pendapatan

Premi kontrak jangka pendek

30. Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life insurance)
diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi
asuransi yang diberikan. Jika periode resiko berbeda secara signifikan dengan periode kontrak,
premi diakui sebagai pendapatan selama periode resiko sesuai dengan proporsi jumlah proteksi
asuransi yang diberikan. Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata
sepanjang periode kontrak (atau periode resiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi
menurun sesuai dengan skedul yang telah ditentukan sebelumnya.

Premi kontrak jangka panjang

31. Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts and guaranteed renewable term life
contract) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis. Kewajiban
untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak tersebut diakui selama periode
sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak. Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa
datang yang dibayar kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang
estimasi premi masa datang yang akan diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis
masa datang) diakui pada saat pendapatan premi diakui. Estimasi tersebut didasarkan kepada
asumsi, seperti hasil investasi yang diharapkan, mortalitas morbiditas, terminasi, dan beban-
beban, yang ditetapkan pada saat kontrak dibuat.

Pendapatan Lain

32. Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Beban

Beban Klaim

33. Klaim meliputi klaim yang telag disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian
(outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.

34. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan, ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut. Perubahan dalam jumlah
estimasi kewajiban klaim sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara
jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang
beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan.

35. Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan
pengakuan beban klaim.

Beban Akuisisi
36. Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena Kewajiban Manfaat
Polis Masa Depan menggunakan Metode Tingkat Premi Murni (Net Level Premium Method).

Aktiva

37. Perlakuan akun-akun aktiva mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali
dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.

Investasi

38. Perlakuan akuntansi untuk investasi mengacu pada PSAK No. 13 mengenai Akuntansi untuk
Investasi dan PSAK no.15 mengenai Akuntansi untuk Investasi dalam perusahaan asosiasi,
kecuali untuk surat berharga (marketable securities) yang perlakuan akuntansinya adalah sebagai
berikut :

1. Sekuritas hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturities)
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi premi atau
diskonto. Dalam penentuan maksud tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan pengalaman
yang mereka miliki dalam hal penjualan dan transfer sekuritas. Perusahaan tidak boleh
mengklasifikasikan suatu sekuritas hutang dalam kategori ini jika perusahaan mempunyai
maksud untuk memiliki sekuritas hanya untuk periode yang tidak ditentukan. Karena itu
sekuritas hutang tidak boleh dimasukkan dalam klasifikasi ini kalu perusahaan mempunyai
tujuan untuk menjual sekuritas tersebut, misalnya, untuk menghadapi :

a) perubahan tingkat bunga pasar dan perubahan yang berhubungan dengan resiko sejenis
b) kebutuhan likuiditas
c) perubahan dalam ketersediaan dan hasil investasi alternatif
d) perubahan dalam resiko mata uang asing

2. Sekuritas hutang dan ekuitas yang dimaksudkan untuk segera diperdagangkan (trading
securities), dinyatakan berdasarkan harga pasar. Perdagangan dalam hal ini mencerminkan
pembelian dan penjualan yang aktif dan sering dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
atas perbedaan harga jangka pendek. Sekuritas ekuitas yang diklasifikasikan dalam ketegori ini
adalah sekuritas yang bisa ditentukan nilai-wajarnya yaitu jika harga jual atau kuotasi harga beli
dan harga jual tersedia di bursa efek yang terdaftar di Bapepam. Untuk sekuritas hutang yang
tidak tersedia harga pasarnya, estimasi nilai wajar bisa dibuat dengan menggunakan berbagai
teknik penentuan harga misalnya dengan analisis arus kas didiskontokan (discounted cash flow
analysis), penentuan harga matriks dan analisis fundamental. Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar (unrealized gains and losses) dilaporkan
dalam laporan laba rugi periode berjalan.

3. Sekuritas hutang dan ekuitas yang tidak termasuk dalam kedua kategori di atas
diklasifikasikan sebagai “sekuritas yang tersedia untuk dijual” (available for sale securities) dan
dinyatakan berdasarkan harga pasar. Sekuritas hutang yang masuk dalam kategori ini adalah
yang dimiliki untuk waktu yang tidak ditentukan karena, misalnya, dimaksudkan untuk suatu
saat dijual guna memenuhi kebutuhan likuiditas atau sebagai bagian dari program manajemen
resiko perusahaan. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan)
harga tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan disajikan secara terpisah sebagai
komponen ekuitas.

Piutang Reasuransi

39. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila
kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam
kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok
kewajiban sebagai hutang reasuransi.

Kewajiban

40. Perlakuan akun-akun kewajiban mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum, kecuali dinyatakan secara khusus dalam pernyataan ini.

Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan

41. Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan perhitungan
aktuaria.

Estimasi Kewajiban Klaim

42. Estimasi kewajiban klaim atas kontrak jangka pendek, khusus asuransi kesehatan dan
kecelakaan dinyatakan sebesar jumlah taksiran berdasarkan perhitungan teknis asuransi.

Premi yang belum Merupakan Pendapatan

43. Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak jangka pendek untuk asuransi
kesehatan dan kecelakaan ditentukan dengan cara sebagai berikut :

a) secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah premi retensi sendiri untuk tiap jenis pertanggungan/asuransi;
atau
b) secara individual dari tiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum merupakan
pendapatan oditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan, selama
periode pertanggungan atau periode resiko, konsisten dengan pengakuan pendapatan premi
sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 30.

Hutang Reasuransi

44. Hutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila
kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul
saldo debet, maka saldo tersebut harus disajikan pada kelompok aktiva sebagai piutang
reasuransi.
Pengungkapan

45. Pengungkapan khusus yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. kebijakan akuntansi mengenai :


– pengakuan pendapatan premi dan penentuan kewajiban manfaat polis masa depan serta premi
yang belum merupakan pendapatan
– transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut terhadap
operasi perusahaan

– pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri


– kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi yang berlaku.

b. Biaya akuisisi ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat, jumlah, jenis, dan metode alokasi
pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.

c. Kewajiban kepada pemagang polis. Perincian kewajiban kepada pemegang polis serta
penjelasan mengenai metode, asumsi dan sistem perhitungan yang digunakan sebagai dasar
perhitungan kewajiban kepada pemegang polis tersebut.

d. Hutang subordinasi. Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman subordinasi,


tingkat bunga, dan nilai sisa pinjaman.

e. Ekuitas Asuransi Jiwa Bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode serta
jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.

f. Pendapatan premi bruto. Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year premium)
dan premi tahun lanjutan (renewale) secara terperinci berdasarkan kelompok perorangan dan
kumpulan serta jenis asuransi.

g. klaim dan manfaat. Pengungkapan jenis, jumlah, dan sebab kenaikan klaim dan manfaat yang
signifikan

https://slidepajak.wordpress.com/2010/04/07/psak-36-akuntansi-asuransi-jiwa-accounting-for-life-
insurance/
KASUS AKUNTANSI DI DALAM ASURANSI

 Klasik
 Kartu Lipat

 Majalah

 Mozaik

 Bilah Sisi

 Cuplikan

 Kronologis

1.

Apr

AKUNTANSI DI DALAM ASURANSI JIWA

Makalah Akuntansi Asuransi Jiwa


April 20, 2010

Filed Under: Umum

Pendahuluan

Asuransi adalah suatu sistem yang diterapkan untuk meminimalisir resiko kerugian secara
finansial dengan menyalurkan resikonya pada suatu pihak lain. Dalam proses pembelian asuransi
diperlukan adanya insurable interest.
Insurable interest dapat didefinisikan sebagai suatu kepentingan yang melekat atas seseorang
yang dipertanggungkan dalam suatu asuransi jiwa sehingga jika orang yang dipertanggungkan
tersebut mengalami hal yang tidak terduga atau meninggal dunia, maka pihak yang
berkepentingan (dalam hal ini adalah pihak yang dirugikan dengan meninggalnya orang tersebut)
akan menerima sejumlah ganti rugi yang cukup untuk digunakan sebagai kompensasi.

Di negara – negara maju seperti Amerika dan berbagai negara di belahan Eropa, mayoritas
penduduknya sudah memiliki kesadaran akan pentingnya peranan asuransi sehingga tanpa harus
ditawari pun mereka akan mencari sendiri produk asuransi yang cocok bagi mereka. Sebaliknya,
di negara – negara berkembang seperti Indonesia, kesadaran orang mengenai pentingnya
asuransi belum terlalu diutamakan. Karena itu, dalam modul ini kita akan membahas pengertian
asuransi itu sendiri dan apa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi.
Contoh pihak yang memiliki insurable interest adalah sebagai berikut:

- Orang Tua dan Anak. Kedua belah pihak memiliki insurable interest karena adanya hubungan
darah.

- Suami dan Istri. Keduanya memiliki insurable interest karena mereka berdua terikat dalam
suatu hubungan pernikahan yang sah menurut hukum yang berlaku.

Keyman of Company adalah orang – orang yang berperan sangat penting dalam suatu
perusahaan yang bila sampai orang tersebut meninggal dunia, maka perusahaan akan menderita
kerugian yang cukup besar. Dalam hal ini pihak yang memiliki insurable interest adalah
perusahaan tempat keyman of company bekerja.Orang yang membeli asuransi entah itu asuransi
jiwa, asuransi kesehatan atau produk asuransi lainnya diharuskan membayar sejumlah dana tiap
bulannya yang disebut sebagai premi bulanan.

Sebagian orang menganggap bahwa membayar premi sama dengan membuang uang dengan sia
– sia karena tidak terlihat manfaatnya secara nyata. Sebenarnya anggapan itu salah total karena
sebenarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diterima jauh lebih besar daripada jumlah
premi yang dibayarkan.
Dengan membayar premi bulanan, ada sejumlah manfaat yang dapat kita diterima antara lain:

- Kepastian bahwa nilai tunai investasi polis kita akan terus bertambah dari waktu ke waktu.

- Jaminan finansial di masa depan karena perencanaan keuangan anda sudah dimulai dari
sekarang.

- Perlindungan terhadap segala jenis resiko yang mungkin terjadi selama masa perencanaan
keuangan selama pembayaran asuransi terus berjalan tepat waktu.

Satu hal perlu diingat adalah keterlambatan dalam melakukan pembayaran premi dapat
menyebabkan ditolaknya pengajuan klaim. Usahakanlah untuk selalu melakukan pembayaran
premi tepat pada waktunya agar anda tetap terlindung dari segala resiko yang tidak terduga.

Konsep Dasar Asuransi Jiwa

Di dalam kehidupan sehari – hari kita, ada beberapa resiko yang sulit untuk dihindari dan bisa
terjadi kapan saja, antara lain: meninggal dunia terlalu dini, sakit parah dan cacat setelah
menderita sakit tertentu misalnya penyakit stoke yang menyebabkan kelumpuhan. Walaupun
kita berusaha untuk menjaga diri kita sebaik – baiknya, namun tetap saja kita tidak akan pernah
dapat menduga kapan kita akan memerlukan asuransi karena kita juga tidak bisa menduga kapan
kita akan mengalami musibah dan resiko yang tidak terduga tersebut. Di sinilah peranan penting
dari asuransi yaitu untuk meminimalisir resiko yang kita tanggung bila sewaktu – waktu kita
mengalam hal yang tidak kita inginkan.

Di dalam dunia asuransi, ada dua kategori asuransi yang kita kenal yaitu asuransi jiwa dan
asuransi umum. Dalam modul ini, kita akan membahas lebih spesifik pada konsep dasar dari
asuransi jiwa dan berbagai istilah yang harus kita pahami sebelum mengajukan aplikasi asuransi
jiwa. Sebenarnya apakah asuransi jiwa itu? Asuransi jiwa dapat didefinisikan sebagai suatu
pelimpahan resiko atas kerugian financial oleh pihak tertanggung pada pihak penanggung.
Sebelum membahas lebih lanjut ke dalam topik asuransi jiwa, kita akan terlebih dahulu
membahas mengenai beberapa istilah umum yang digunakan dalam asuransi jiwa antara lain:

- Polis yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan fisik perjanjian pertanggungan jiwa yang
dibuat antara pihak penanggung dan pihak pemegang polis.

- Premi adalah istilah yang menjelaskan sejumlah uang yang dibayar oleh pihak pemegang polis
pada pihak penanggung untuk mendapatkan suatu nilai perlindungan atas kejadian yang tidak
diinginkan.

- Uang Pertanggungan yaitu adalah sejumlah dana yang akan diberikan pada ahli waris atau
pihak pemegang polis itu apabila polis tersebut sudah jatuh tempo atau pihak yang tertanggung
meninggal dunia.

Selain istilah umum yang telah disebutkan di atas, juga masih ada beberapa istilah yang
berkaitan dengan pihak – pihak yang terlibat dalam suatu perjanjian asuransi antara lain:

- Pihak Penanggung yaitu pihak perusahaan asuransi jiwa yang ditunjuk untuk menanggung
resiko yang akan terjadi pada pihak tertanggung.

- Pihak Pemegang Polis yaitu pihak yang memutuskan untuk mengadakan pertanggungan

- jiwa pada pihak penanggung dan juga dapat sebagai pembayar premi asuransi.
-Pihak Tertanggung yaitu pihak yang jiwanya dipertanggungkan pada pihak penanggung.

- Pihak yang Ditunjuk yaitu pihak yang ditunjuk oleh pihak tertanggung untuk menerima uang
pertanggungan dari pihak penanggung jika pihak yang tertanggung meninggal dunia.

Memiliki asuransi jiwa berarti kita meminimalisir resiko yang akan ditanggung diri kita dan
keluarga kita apabila terjadi hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti. Jadi pertimbangkanlah
pengajuan asuransi jiwa untuk anda dan keluarga anda.
Manfaat Asuransi Jiwa

Kita tidak pernah berharap sesuatu yang buruk akan terjadi dalam kehidupan kita ataupun pada
keluarga kita namun walaupun kita sudah berusaha untuk menjaga diri kita dan keluarga kita
sebaik – baiknya tentunya resiko untuk mengalami hal – hal yang tidak diinginkan seperti
penyakit, kecelakaan atau bahkan kematian tidak dapat dihindari.di sinilah asuransi jiwa
memainkan peranannya dalam kehidupan kita.

Dengan memiliki asuransi jiwa untuk diri kita sendiri dan keluarga kita, berarti kita me-manage
resiko yang akan kita hadapi dengan mempersiapkan sejumlah dana yang nantinya akan
bermanfaat bagi keluarga kita apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga pada kita.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai keuntungan yang bisa kita dapatkan dari asuransi
jiwa marilah kita melihat ke beberapa contoh kasus yang ada di bawah ini :

Contoh kasus pertama, kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya cacat seumur hidup untuk
korban. Misalnya saja tanpa diduga seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami cacat
tubuh sehingga tidak memungkinkan baginya untuk dapat bekerja lagi. Bila orang tersebut
memiliki asuransi jiwa, orang tersebut tidak perlu khawatir mengenai bagaimana keluarganya
akan mendapatkan biaya hidupnya karena orang tersebut akan menerima uang pertanggungan
sebagai bekal hidup di masa yang akan datang dari pihak penanggung yang dalam hal ini adalah
perusahaan asuransi.
Contoh kasus kedua, menderita penyakit kritis dan harus dirawat di rumah sakit. Misalnya saja
ada seseorang yang tadinya kelihatan sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit apapun tiba
– tiba terdiagnosa menderita penyakit kritis. Bila orang tersebut memiliki asuransi jiwa, maka
perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah uang untuk meringankan biaya
pengobatannya. Perusahaan asuransi juga akan mengganti jumlah uang yang orang tersebut
keluarkan selama dirawat di rumah sakit. Jumlah uang yang diganti oleh perusahaan asuransi
tergantung dengan perjanjian dan produk asuransinya.
Contoh kasus ketiga, meninggal dunia. Kematian tidak dapat dihindari dalam kehidupan
manusia. Bila seseorang sudah memiliki asuransi jiwa maka saat orang tersebut meninggal dunia,
ahli waris dari orang tersebut akan menerima sejumlah uang pertanggungan dari pihak
penanggung yaitu perusahaan asuransi sebagai bekal bagi keluarga yang ditinggalkan. Hal ini
akan sangat berguna apabila orang yang meninggal juga adalah tulang punggung keluarga.
Dari ketiga contoh kasus yang ada di atas saja, kita sudah dapat melihat berbagai manfaat yang
bisa kita dapatkan dengan memiliki asuransi jiwa. Bila anda rela mengeluarkan uang untuk
mengasuransikan mobil anda yang nilainya tidak sebanding dengan betapa berharganya jiwa
anda, mengapa anda tidak mengasuransikan jiwa anda juga? Pertimbangkanlah pentingnya nilai
dari suatu asuransi jiwa agar anda tidak menyesal di kemudian hari.

Sistem Klaim Asuransi


Zaman sekarang ini kita dapat menemukan banyak sekali perusahaan asuransi yang berlomba –
lomba untuk menjaring peserta asuransi. Produk yang ditawarkan pun beraneka ragam dan
tentunya dengan harga yang kompetitif. Ada kalanya, kita menemukan produk asuransi yang
hampir sama dari lebih dari satu perusahaan asuransi dan harganya juga cukup kompetitif,
sehingga kita jadi bingung untuk menentukan pilihan kita. Sebenarnya ada satu cara untuk dapat
menentukan pilihan produk asuransi mana yang kita pilih yaitu dengan memperhatikan sistem
klaim dari perusahaan – perusahaan asuransi tersebut.

Secara umum terdapat 2 macam sistem pergantian yang biasanya dianut oleh perusahaan
perusahaan asuransi kesehatan di dunia yaitu sistem reimbursement dan sistemprovider.
Perusahaan asuransi yang menganut sistem reimbursement atau yang juga dikenal dengan
sebutan sistem penggantian mengharuskan kita sebagai peserta asuransi untuk mengeluarkan
uang terlebih dahulu untuk membayar biaya pengobatan, biaya rumah sakit, biaya laboratorium
dan biaya lainnya baru kemudian kita dapat melakukan klaim dan menerima penggantian dari
perusahaan asuransi tempat dimana kita menjadi peserta asuransi kesehatan.

Sementara untuk sistem provider, sebagai peserta asuransi, kita tidak perlu mengeluarkan uang
sedikitpun terlebih dahulu untuk membiayai seluruh biaya yang berkaitandengan pengobatan
kita. Kita hanya perlu menunjukkan kartu keanggotan asuransi kesehatan untuk dapat
memperoleh pelayanan kesehatan yang kita butuhkan.
Dari hal yang tertulis di atas, sistem provider seakan – akan tampak lebih menyenangkan karena
tanpa harus mengeluarkan uang terlebih dahulu, kita sudah dapat menerima pelayanan
kesehatan yang kita butuhkan. Sebenarnya, kedua sistem tersebut memiliki keuntungan dan
kerugian masing – masing. Dalam sistem reimbursement walaupun kita harus mengeluarkan
uang terlebih dahulu sebelum kita dapat menerima pelayanan kesehatan baru kemudian kita
menerima nilai pertanggungan kembali dari perusahaan asuransi setelah menyerahkan dokumen
dokumen administrasi lengkap (biasanya uang penggantian akan cair sekitar 7 hari sejak
diserahkannya dokumen – dokumen administrasi rumah sakit dan biaya yang diganti tidak 100%
melainkan sesuai dengan perjanjian awal), namun keuntungannya kita dapat menentukan
sendiri di rumah sakit mana kita akan memperoleh layanan kesehatan dan semuanya terserah
pada kita.

Hal ini sangat berbeda dengan yang diterapkan dalam sistem provider, di mana peserta asuransi
hanya perlu menunjukkan kartu keanggotaan asuransi kesehatan tanpa perlu mengeluarkan
dana terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di dalam sistem provider,
kebebasan kita untuk menentukan pilihan rumah sakit mana untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan sangatlah terbatas pada daftar rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan
asuransi kita. Berarti apabila kita ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit lain
yang tidak ada di dalam daftar kerja sama, maka kartu keanggotaan asuransi kesehatan kita tidak
bisa digunakan.
Kedua macam sistem klaim asuransi memiliki keuntungan dan kerugian masing -masing. Kini
keputusan ada di tangan kita apakah kita memilih sistem reimbursement atau sistem provider.

Akuntansi Asuransi jiwa Sahriah

Dalam akuntansi asuransi syariah belum diatur secara khusus dalam PSAK sebagaimana
akuntansi perbankan syariah yang sudah diatur dengan keluarnya PSAK No. 59. Oleh karena itu
berlaku prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, terutama PSAK No. 28 tentang Akuntansi
Asuransi Kerugian dan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi jiwa.
Penyajian Neraca Keuangan

Dalam Aktiva dan Kewajiban tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar
(unclassified), tetapi mendahulukan kelompok akun investasi dan kelompok akun kewajiban
kepada pemegang polis. Dengan demikian laporan keuangan menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis.
Aktiva disajikan dengan menempatkan akun Investasi pada urutan pertama diikuti akun – akun
aktiva lain. Akun – akun yang lain disajikan berdasarkan akun likuiditas.
Kewajiban disajikan dengan menempatkan akun Kewajiban Kepada Pemegang Polis pada urutan
pertama dan diikuti oleh akun kewajiban yang lain. Akun – akun kewajiban yang lain disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo. Hutang subordinasi jika ada disajikan setelah Kewajiban Lain
sebelum Ekuitas. Ekuitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi.

Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi disusun dalam bentuk single step.Pendapatan premi disajikan sedemikian
rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto , premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan)
premi yang belum merupakan pendapatan.Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang hasil
bruto.

Hasil Investasi disajikan setelah pendapatan investasi dikurangi dengan beban investasi terkait
langsung.Keuntungan (kerugian) penjualan investasi, dan selisih kurs valuta asing yang berkaitan
dengan investasi disajikan sebagai pengurang premi bruto.

Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi pengungkapan seperti ditentukan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kecuali dinyatakan lain seperti yang ditentukan

Dalam paragraf 45 PSAK No.36, yaitu:

Pengungkapan khusus yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1.Kebijakan akuntansi mengenai :


- Pengakuan pendapatan premi dan penuntutan kewajiban manfaat polis masadepan

serta premi yang belum merupakan pendapatan.

- Transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan efek transaksi reasuransi tersebut

terhadap operasi perusahaan.

- Pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri.

- Kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam Pernyataan

Standar Akuntansi yang berlaku.

2. Biaya Akuisisi Ditangguhkan. Pengungkapan mengenai sifat, jumlah, jenis dan metode

alokasi pembebanan biaya akuisisi ditangguhkan.

3. Kewajiban Kepada Pemegang Polis. Perincian Kewajiban Kepada Pemegang Polis

serta penjelasan mengenai metode, asumsi dan sistem perhitungan yang digunakan

sebagai dasar perhitungan Kewajiban kepada pemegang polis tersebut.


4. Hutang Subordinasi.Penjelasan mengenai karakteristik perjanjian pinjaman

subordinasi,tingkat bunga,dan nilai sisa pinjaman.

5. Ekuitas Asuransi Jiwa Bersama. Penjelasan mengenai sifat serta peraturan perundang –

undangan yang berkaitan dengan ekuitas usaha bersama. Penjelasan mengenai metode
serta jumlah pembagian keuntungan kepada pemegang polis.

6. Pendapatan Premi Bruto.Pengungkapan pendapatan premi tahun pertama (first year

premium) dan premi tahun lanjutan (renewal) secara terperinci berdasarkan kelompok

perorangan dan kumpulan serta jenis asuransi.

7. Klaim dan Manfaat. Pengungkapan jenis , jumlah dan sebab kenaikan klaim dan

Manfaat yang signifikan.


Pengakuan Pendapatandan Beban PendapatanPremi kontrak jangka pendek

Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti credit life insurance) diakui
sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi
yang diberikan. Jika periode resiko berbeda secara signifikan dengan periode kontrak, premi
diakui sebagai pendapatan selama peride resiko sesuai dengan jumlah proteksi asuransi yang
diberikan.

Hal ini menyebabkan premi diakui sebagai pendapatan secara merata sepanjang periode kontrak
(periode resiko, jika berbeda), kecuali jika proteksi asuransi menurun sesuai dengan skedul yang
telah ditentukan sebelumnya.
Premi Kontrak Jangka Panjang

Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted renewable term life
contracts) diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis.Kewajiban
untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan kontrak tersebut diakui selama periode
sekarang dan periode diperbaharuinya kontrak. Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa
datang yang dibayar kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi dengan nilai sekarang
estimasi premi masa datang yang akan diterima dari pemegang polis (kewajiban manfaat polis
masa datang ) diakui pada saat pendapatan premi diakui. Estimasi didasarkan pada asumsi,
seperti hasil investasi yang diharapkan, mortalita, morbiditas, terminasi, dan beban – beban
yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.
Pendapatan Lain

Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.

Beban Beban Klaim

Klaim meliputi klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian
(outstanding claims), dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan ,
ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut.

Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat prosespenelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai
penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan.

Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan
pengakuan beban klaim.

Beban Akuisisi

Biaya akuisisi dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena Kewajiban Manfaat Polis
Masa Depan menggunakan Metode Tingkat Premi Murni (Net Level Premium Method).

Kasus : Gaji & PPh Pasal 21


Dari : Su

Saya sering mencari referensi dari blog Bapak. Saya ingin menanyakan tentang PPh 21 karyawan
dan hal lain :
1. Jika seorang karyawan tetap mendapatkan gaji Rp. 4.000.000 sebulan, perusahaan
memberikan karyawan tersebut asuransi dengan membayar premi kepada perusahaan asuransi
selama setahun dan tidak dipotong dari gaji karyawan. Tidak ada Jamsostek dan lainnya. Akan
tetapi take home pay nya selalu tergantung dengan jumlah hari kerja karyawan tersebut bekerja.
Misalnya : Jika pada bulan Agustus karyawan tersebut hanya bekerja 22 hari dari yang
seharusnya 26 hari, makagajinya akan di potong.

Bagaimana perhitungan PPh 21-nya? apakah sama seperti perhitungan PPh 21 untuk gaji yang
tetap setiap bulan?(- )Jika seorang karyawan berstatus karyawan tetap apakah lajim dikenakan
kebijakan potong gaji seperti di atas? karena konotasi saya, karyawan tersebut menjadi seperti
karyawan harian.

2. Jika suatu perusahaan pertama di dirikan untuk bidang sosial dan bergerak dibidang modal
ventura, tetap mengambil keuntungan dalam bentuk bunga dan menerima bantuan dana donor
dari pihak luar. Pada tahun 2007 di jadikan bentuk Perseroan ( akte pendirian pada bulan Juli ).
NPWP terbit tertanggal “……….”, sudah ada SITU akan tetap blom ada SIUP.(-) Apakah pelaporan
pajak PPh 21 badan dan karyawan di mulai bulan Agustus atau September?

3. Selama ini setiap dana donor dari pihak laen akan selalu dicatat dalam akun pendapatan.
Apakah bole jika setiap dana bantuan dari luar itu di masukan ke dalam akun modal perusahaan
setelah perusahaan tersebut sudah berbentuk perseroan? dengan demikian akan mengurangi
laba perusahaan dan akan mengurangi PPh badan. Apakah hal itu boleh dilakukan dan apakah
akan ada akibatnya?

Jawaban :

Terimakasih sudah menjadikan blog saya sebagai referensi.

Langsung ke jawaban atas pertanyaan :


1) PPh Pasal 21 ( saya penggal menjadi beberapa bagian, supaya jelas).

Asalkan gaji dibayarkan secara bulanan, maka perhitungan PPh Pasal 21-nya akan sama saja
seperti pegawai tetap, bahkan untuk pegawai harian sekalipun. Hanya saja, untuk pegawai
harian, tidak dikurangi dengan biaya jabatan (yang 5% atau max 1,296,000/tahun), sedangkan
pegawai tetap dikurangi tunjangan jabatan.

Masalah asuransi, asuransi apapun yang dipakai (tidak harus jamsostek), asalkan perusahaan
asuransi tersebut sudah mendapat pengesahan dari menteri keuangan, maka sudah dimasukkan
ke dalam perhitungan PPh Pasal 21. Jika asuransi tersebut 100% ditanggung oleh perusahaan,
maka itu dianggap sebagai tambahan atas penghasilan karyawan, artinya atas nilai premi
asuransi yang dinikmati oleh pegawai, diberlakukan sebagai bagian dari penghasilan (faktor
penambah penghasilan).

Pegawai tetap dibayar berdasarkan kehadiran, jelas tidak sesuai dengan aturan depnaker. Yang
namanya pegawai tetap, kehadiran seharusnya tidak mempengaruhi gaji pokok. Jika
dimakusdkan untuk mengefektifkan hari kerja.

Sebenarnya ada cara lain yang lebih sesuai dengan aturan depnaker (dengan tetap bisa
membuat karyawan rajin masuk kerja), yaitu :

Gaji dibuatkan strukturnya :

(-). Gaji Pokok (dibuat tetap, tdk terpengaruh jml kehadiran),

(-). Ditambah dengan tunjangan kehadiran (terpengaruh juml kehadiran).

Misalnya :

Gaji yang tadinya solid Rp 4,000,000 (tetapi tergantung jml kehadiran), dipecah menjadi :

(-) Gaji tetap Rp 3,000,000


(-) Tunj Kehadiran (per hari) : Rp 1,000,000 : 26

Make sense ? atau dibuatkan formulasi yang ideal.

2) PPh Pasal 21 dilaporkan sejak NPWP diterbitkan, jika diterbitkan lewat dari masa pelaporan
(diatas tanggal 20) maka dilaporkan di bulan depannya.
Tambahan : Pada penghitungan SPT Tahunannya nanti, Jumlah pendapatan bruto karyawan
dihitung sejak mulai bekerja diperusahaan anda hingga penutupan tahun takwim, atau hingga
karyawan berhenti (bila karyawan berhenti sebelum penutupan tahun takwim). Bukan sejak
NPWP diterbitkan.

3). Dana sumbangan; Sumbangan ya sumbangan-modal ya modal. Jika yayasan sudah berubah
menjadi perseroan, seharunya tidak ada istilah sumbangan lagi, jikapun ada maka itu dianggap
sebagai dana hibah, dana hibah berbeda dengan penjualan. Hibah mendapat perlakuan khusus.
Nanti saya carikan perlakuan dan perhitungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

http://makalahdanskripsi.blogspot.com

http://penasehatkeuangan.wordpress.com/

SONNY AGUS FRIDIAN


21208184

Diposkan 8th April 2012 oleh fridian

0
Tambahkan komentar

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiM7JSow6TLAhWL1I4KH
RF2DHUQFggfMAE&url=https%3A%2F%2Fhepiprayudi.wordpress.com
%2F2010%2F06%2F12%2Fakuntansi-asuransi-kerugian-28-dan-asuransi-jiwa-
36%2F&usg=AFQjCNEBr6yhUyeB9ea-
FpDO3ws9jyp4tw&sig2=bvtZUMzoagJSpQ4GflJPvA&bvm=bv.115339255,d.c2E

Memuat

Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

http://fridian-kasusakuntansididalamasuransi.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai