Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GANGGUAN PENGLIHATAN AKIBAT KERJA

Makalah ini disusun untuk memenuhi


sebagian tugas blok elektif kedokteran okupasi
mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

KELOMPOK 4
Nur Permata Sari I1A013007
Imilya Rajni I1A013008
Firdausi Wulan I1A013007
I Gede Bagus R I1A013007
Redha Nugraharti I1A013007
Nur Syaima I1A013007
Rahayu Khasanah Asa I1A013007
Imam Miyahdi I1A013007
Yehuda I1A013007

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
BANJARMASIN
September, 2016

Universitas Lambung Mangkurat


Latar Belakang

Jika tempat kerja aman dan sehat, setiap orang dapat melanjutkan pekerjaan

mereka secara efektif dan efisien. Sebaliknya, jika tempat kerja tidak terorganisir

dapat menyebabkan penyakit akibat kerja (PAK) yang merupakan penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. PAK sering dianggap sebagai

“The Silent Killer”, tidak saja merugikan pekerja yang tanpa sadar telah mengidap

penyakit akibat pekerjaan/lingkungan kerja, melainkan juga mengakibatkan

kerugian sosial dan ekonomi serta menurunnya produktivitas. Dalam pelaksanaan

pekerjaan sehari-hari, pekerja di berbagai sektor akan terpajan dengan risiko PAK.

Risiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat

tergantung jenis pekerjaannya.

Di masa lalu, kecelakaan dan gangguan kesehatan di tempat kerja dipandang

sebagai bagian tak terhindarkan dari produksi. Namun, waktu telah berubah.

Sekarang ada berbagai standar hukum nasional dan internasional tentang

keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipenuhi di tempat kerja. Standar-

standar tersebut mencerminkan kesepakatan luas Antara pengusaha/pengurus,

pekerja dan pemerintah bahwa biaya sosial dan ekonomi dari kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja harus diturunkan

Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat

kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.

Terlebih lagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat

kerja. Angka menunjukkan, biaya manusia dan sosial dari produksi terlalu tinggi.

Universitas Lambung Mangkurat


Salah satu bagian tubuh yang berisiko adalah mata, contohnya jika di

lingkungan kerja terdapat penerangan yang kurang sesuai atau sering terpajan

radiasi sinar ultraviolet dari las listrik dalam jangka waktu yang lama tentu dapat

menyebabkan gangguan pada mata. Mata sendiri merupakan organ yang cukup

vital, karena pada hampir semua profesi diharuskan dapat melihat dengan baik.

Universitas Lambung Mangkurat


TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul oleh atau didapat pada

waktu melakukan pekerjaan (Irianto, 2013). Menurut Peraturan Menteri Tenaga

Kerja RI Nomor: PER-01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit

Akibat Kerja bahwa yang dimaksud dengan penyakit akibat kerja (PAK) adalah

setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Gangguan penglihatan adalah istilah umum yang berarti kehilangan

penglihatan yang tidak dapat diperbaiki dengan lensa yang biasanya diresepkan.

Namun, defenisi yang lebih berguna untuk mengklasifikasi gangguan penglihatan

meliputi beberapa istilah berikut ini. School vision (juga dikenal sebagai

penglihatan parsial) merujuk pada ketajaman penglihatan antara 20/70 dan

20/200. Anak harus mampu mendapatkan pendidikan pada sistem sekolah umum

regular dengan menggunakan huruf berukuran normal. Penglihatan dekat hampir

selalu lebih baik dari penglihatan jauh. Legal blindness, ketajaman penglihatan

20/200 atau kurang dan/atau lapang pandang 20 derajat atau kurang pada mata

yang lebih baik, berguna hanya sebagai defenisi legal, bukan sebagai diagnosis

medis. Ini memungkinkan pertimbangan khusus dengan tidak mengabaikan

tuntutan, masuk sekolah khusus, memenuhi syarat untuk mendapat bantuan, dan

manfaat lain

Universitas Lambung Mangkurat


Gangguan ketajaman penglihatan biasanya dapat terjadi beberapa akibat

diantaranya:

a. Kekuatan penerangan atau pencahayaan oleh sinar, mata manusia sensitive

terhadap pencahayaan dari beberapa lux di ruang gelap hingga 100.000 lux

di terik sinar matahari, kekuatan pencahayaan beraneka ragam yaitu berkisar

200-100.000 di tempat terbuka

b. Waktu paparan pada industry pada jam kerjanya meliputi 40 jam/minggu

dapat menimbulkan PAK

Kerusakan penglihatan mencakup semua masalah pada penglihatan yang

mempengaruhi lapang pandang dan/atau kemampuan untuk melihat benda dekat

dan jauh dengan jelas, untuk menilai kedalaman, untuk membedakan warna, dan

untuk melihat satu bayangan secara bersamaan (penglihatan warna). Penyebab

kerusakan penglihatan mencakup:

1. Kelainan kongenital (misalnya kelainan genetik);

2. Anomali perkembangan [misalnya strabismus (juling)];

3. Akibat sekunder penyakit sistemik (misalnya retinopati diabetes);

4. Penyakit primer pada mata itu sendiri (misalnya glaukoma, degenerasi

makula terkait usia);

5. Kelainan refraksi (misalnya miopia, hipermetropia, astigmatisme);

6. Trauma (misalnya cedera tembus);

7. Kerusakan pada jalur penglihatan (misalnya setelah stroke);

8. Trakoma disebabkan oleh Chlamydia trachomatis;

9. Faktor lingkungan kerja

Universitas Lambung Mangkurat


10. Defisiensi vitamin A (xeroftalmia) (Brooker, 2008).

A. Indra Penglihatan
1. Fungsi Mata Sebagai Indra Penglihatan
Mata adalah indra penglihatan yang sangaf bermanfaat yang dibentuk untuk
menerima suatu rangsangan berkas cahaya atau sinar pada retina dan
diperantarkan melalui serabut yang ada di dalam mata dan dialirkan pusat
penglihatan mata yang ada di otak. Adapun fungsi dari mata diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Kornea sebagai membentuk dan memfokuskan bayangan pada retina.
b. Retina adalah mekanisme persayapan untuk penglihatan.
c. Lensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas cahaya yang
terpantul dari benda yang dilihat agar menjadi banyangan yang lebih jelas pada
retina yang ada pada mata.
2. Penyebab Gangguan Penglihatan
Gangguan ketajaman penglihatan biasanya dapat terjadi beberapa akibat di
antaranya adalah :
a. Kekuatan penerangan atau pencahayaan oleh sinar, mata manusia sensitif
terhadap pencahayaan dari beberapa lux di ruang gelap hingga 100.000 lux di
terik sinar matahari, kekuatan pencahayaan beraneka ragam yaitu berkisar 200
– 100.000 di tempat terbuka.
b. Waktu paparan pada industri pada jam kerjanya meliputi 40 jam/minggu
dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Yang dimaksud dengan jam kerja
yaitu waktu kerja termasuk waktu istirahat.
B. Kacamata Las
1. Pengertian
Kacamata las adalah alat perlindungan mata yang digunakan pada saat mengelas,
untuk melindungi mata dari radiasi sinar ultraviolet, sinar inframerah, cahaya
tampak, dan percikan api pengelasan. Kacamata las harus mampu menurunkan
kekuatan pancaran cahaya tampak dan harus dapat melindungi mata dari pancaran
sinar ultraviolet dan inframerah.

Universitas Lambung Mangkurat


2. Ketajaman Penglihatan
Ketajaman penglihatan(visus) adalah nilai kebalikan sudut( dalam menit) terkecil
dimana sebuah benda masih kelihatan dan dapat dibedakan.4
C. Perlindungan Mata
Perlindungan mata dipakai untuk melindungi mata terhadap pencahayaan oleh
sinar yang ada pada proses las yang berlebihan atau intensitas cahaya yang tinggi,
maupun percikan dari proses pengelasan yang sedang berlangsung yaitu dengan
menggunakan salah satu alat pelindung mata atau kacamata.
D. Radiasi
1. Pengertian
Radiasi ditempat kerja dan mempuyai pengaruh kepada tenaga kerja dan
pekerjanya sendiri yang terdiri dari radiasi elektromagnetik yaitu gelombang
mikro, radiasi laser, radiasi panas, sinar inframerah, sinar ultrafiolet, sinar x, dan
sinar gama,dan untuk radiasi radioaktif yaitu sinar dari bahan radioaktif.5
1. Radiasi Laser
Sinar laser adalah emisi energi tinggi, sinar ini digunakan untuk keperluan
yag banyak dan luas seperti: pengelasan, pemotongan, pelapisan, holografi,
alat-alat optis interferometri, spektrometri, pembuatan mesin-mesin mikro
dan oprasi kedokteran. Menurut bahan yang dipergunakan untuk
menghasilkan sinar laser, terdapat: laser gas( helium-Neon, Argon, CO2,
Nell, N2+). Laser kristal pada ( Nd3,C23+ dan lain-lain)dan laser semi
konduktor.5
Efek dari laser terhadap pekerja adalah terhadap mata dan kulit .
kerusakan mata adalah: akibat efek termis dari sinar pada retina, sehingga
terjadi kerusakan retina dan kebutaan.
2. Sinar Inframerah
Sinar infamerah di sinari oleh benda-benda pijar seperti dapur atau tanur
atau bahan-bahan bijar lainya. Sinar tersebut menyebabkan katarak pada
lensa mata. Dari itulah, sangat penting usaha preventif seperti memakai
kacamata.5
3. Sinar Ultraviolet

Universitas Lambung Mangkurat


Sinar ultraviolet dihasilkan oleh pengeluaran suhu tinggi, benda-benda
pijar suhu tinggi, lampu pijar, dan laim-lain. Sinar matahari juga mengandung
sinar ultraviolet, pada sinar trsebut dapat mengakibatkan konjungtivitis
fotoeliktrika. Pencegahan didasarkan atas menghidari kemungkinan terkena
sinar ultraviolet atau kacamata yang tidak tembus sinar tersebut.5
4.Cahaya Tampak
Cahaya tampak adalah merupakan sinar ionisasi yang ditimbulkan dari
radiasi. Yang termasuk dalm cahaya tampak adalah sinar alfa, sinar beta, sinar
gama dan sianar X. Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan
diteruskan oleh lensa dan kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat
maka akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin akan menjadi
sakit. Rasa lelah dn sakit pada mata sifatnya hanya sementara.
5.Sinar RO dan Sinar Gama
Sinar elektromagnetik lainya menyebabkan kelainan-kelainan pada tubuh
dan kulit sesuai dengan dosisnya. Salahsatunya adalah luka bakar dan akibat
lainya merupakan impotensi, kerusakan sistim hemopotik dan leukimia.
Pencegahnya dilakukan dengan pengukuran dosis( dengan dosis meter) dari
sinar dan sebagai batas aman tidak boleh melampaui 100 mRad dalam
sebulan.5
6.Sinar-Sin AR Radioaktif
Sinar-sinar radioaktif menyebabkan penyakit akut atau kronis tergantung
dari dosis yang diterima. Sinar alpa daya tembusnya kecil sehingga hanya
dapat menembus kulit untuk beberapa milimeter saja, sinar beta daya
tembusnya cukup besar, sehingga dapat masuk terlalu cukup dalam dan dapat
mengakibatkan kelainan sistemik. dan sinar gama yang mengacau prosesproses
dalam tubuh oleh karena ionisasinya, serta dapat mengakibatkan
kelainan-kelainan akut dan serta dapat mengakibatkan kematian.5
E. Kecelakaan Karena Cahaya dan Sinar
1. Sifat Cahaya
Sifat cahaya ditentukan oleh kwantitas atau bayaknya cahaya yang jatuh
pada suatu permukaan(illumenation) yang menyebabkan terang

Universitas Lambung Mangkurat


permukaan tersebut dan daerah sekitarnya, dan kualitas yang menyangkut
warna,arah dan difusi cahaya serta jernih dan tingkat kesilauan.16
a. Kuantitas
Intensitas penerangan yang dibutuhkan adalah tergantung
daritingkat ketelitian yang di permukaan, bagian yang akan diamati,
warna dari objek atau benda yang akan diamati. Warna dari objek
yang akan diamati dan kemampuan objek tersebut untuk
memantlkan cahaya yang jatuh padanya. Untuk melihat benda atau
objek yang berwarna gelap, sedangkan kontras antara tersebut dan
sekitarnya jelek, diperlukan intensitas penerangan yang
tinggi(beberapa ribu lux), sedangkan objek atau benda yang berupa
cerah dan kontras atau objek sekitarnya baik, maka hanya
diperlukan beberapa Lux.16
b. Kualitas
Kualitas penerangan tertentu ditentukan oleh tigginya kesilauan di
tempat kerja baik langsung atau kesilauan menerima rangsang
cahya dari permukaan yang mengkilap dan banyangan.16
2. Cahaya dan Sinar yang Berbahaya
Selama proses pengelasan akan timbul cahaya atau sinar yang dapt
membahayakan juru las dan pekerja lainya yang ada disekitar pengelasan.
Cahaya tersebut meliputi cahaya yang dapat dilihat atau cahaya tampak, sinar
ultraviolet dan sinar inframerah. Karena hal ini maka pencegahan terhadap
bahaya dari cahaya harus di persyaratkan.
Sinar ultraviolet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi
sianr ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap reaksi kimia yang
ditimbulkan di dalam tubuh.jika sinar tersebut terserap oleh lensa mata dan
kornea, maka pada mata akan terasa seakan-akan terdapat benda asing
didalamnya.4
Cahaya tampak yang masuk kedalam mata akan diteruskan oleh lensa dan
kornea ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan menjadi
lelah dan jika terlalu lama akan menjadi sakit.4

Universitas Lambung Mangkurat


Sinar inframerah tidak segera terasa oleh mata, karena sinar itu lebih
berbahaya karena tidak diketahui dan tidak terasa dan dilihat. Pengaruh sinar
inframerah sama dengan pengaruh panas , yaitu menyebabkan pembengkakan
pada kelopak mata, terjadi penyakit cornea, presbiopia yang terlalu dini terjadi
kerabunan.4
3. Perlindungan Terhadap Mata dan Perlindungan Muka
Perlindungan mata atau gogel harus dapat menurunkan kekuatan pancaran
cahaya tampak dan harus dapat menterap atau melindungi mata dari pancaran
sinar ultraviolet dan inframerah. Untuk keperluan ini dapat menggunakan
pelindung mata harus mempunyai warna transmisi tertentu, misalnya: coklat
atau hijau.
Untuk perlindungan muka dipakai untuk melindungi seluruh muka
terhadap kebakaran kulit sebagai akibat cahaya busur, percikan dan lain-lain,
yang tidak dapat dilindungi dengan hanya memakai pelindung mata juga.
Bentuk pelindung muka bermacam-macam dapat berbentuk helmt dan lainlain.

Gangguan Penglihatan Akibat Kerja

A. Jenis Gangguan Penglihatan Akibat Kerja

a. Konjungtivitis

Universitas Lambung Mangkurat


Gambar 2.1 Konjungtivitis

b. Katarak

Gambar 2.2 Katarak

c. Benda asing pada mata

Gambar 2.3 Benda asing pada mata

Universitas Lambung Mangkurat


d. Overblinking reflex

e. Iritasi

1. Computer vision syndrome

Computer vision Syndrome, atau iritasi mata akibat sering menggunakan

computer. Gejala yang timbul adalah mata merah, berair, atau mata kering, yang

kemudian akan terjadi kelelahan mata, yaitu mata terasa letih, kelopak mata atau

dahi terasa berat, selain itu sulit focus, dan diiringi dengan sakit kepala.

Iritasi tersebut disebabkan karena frekuensi berkedip yang menurun akibat

menggunakan computer dalam waktu yang sangat lama, dan pengaturan cahaya

pada computer yang salah.Selain itu juga dipengaruhi oleh sinar yang berbahaya

untuk mata pada cahaya computer.Penyakit akibat kerja ini banyak diderita pada

pekerja yang selalu berinteraksi dengan computer.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Epidemiology

and Community Health mengambil sample basil pemeriksaan mata 10.000

pekerja. Pekerjaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan waktu yang

dihabiskan didepan komputer pada saat bekerja maupun pada saat berada di

rumah. Hal lain yang juga dipertimbangkan adalah lamanya pemakaian komputer

dalam tahun. Hasilnya adalah pengguna berat komputer memiliki kelainan

penglihatan, termasuk didalamnya miopi dan glaukoma, sehingga dapat diketahui

penggunaan komputer yang berat memiliki hubungan langsung dengan timbulnya

miopi dan glaukoma.

Saat komputer beroperasi, terdapat sinar biru yang memancar bersama

cahaya dari monitor computer.Sinar tersebut adalah sinar biru.Sinar biru adalah

Universitas Lambung Mangkurat


sinar dengan panjang gelombang 400-500 nm.Sumber terdekatnya adalah lampu

neon, layar televisi serta computer.Jika seorang pekerja yang tempat kerjanya di

bagian yang selalu berinteraksi dengan computer, maka secara tidak langsung

pekerja tersebut selalu terkontaminasi dengan sinar biru dari pancaran cahaya

layar computer.Dan bagian tubuh pekerja yang pertama terkena sinar biru tersebut

adalah mata pekerja. Bagian mata, yaitu pupil.Yang bertugas untuk mengatur

ketajaman cahaya yang masuk ke mata, jika secara terus- menerus pupil tidak

akan mampu untuk mengatur cahaya yang masuk. Jika sudah terjadi seperti itu,

maka cahaya yang masuk ke dalam mata mengandung sinar biru, yang sangat

membahayakan mata.

Jika mata pekerja secara terus-menerus terkontaminasi sinar biru, maka

pekerja akan merasa panas, kerning, sakit punggung. Keluhan itu merupakan

keluhan dari penyakit radiasi yang berefek pada mata.radiasi sendiri adalah salah

satu aspek dari pencemaran fisik yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan

mahkluk hidup lainnya.

Computer vision syndrome (CVS) adalah dampak negatif akibat pemakaian

komputer yang berlebihan.Menurut America Optometric Association sebesar 75%

pengguna komputer (rata-rata 6-9 jam sehari) mengalami CVS.

Gejala yang ditimbulkan yaitu:

1. Gangguan mata (terasa panas, penglihatan buram, lambat perubahan fokus

mata, sensitif karena silau, mata gatal, mata kering, mata merah, iritasi mata,

mata lelah/astenopia)

2. Sakit Kepala (terutama dahi dan kiri/kanan kepala)

Universitas Lambung Mangkurat


3. Nyeri otot punggung, leher, bahu atas, dan lengan atas

4. Kehilangan keseimbangan

5. Jari tangan terasa kaku

2. Iritasi kimia

3. Iritasi fisik

B. Penyebab Gangguan Penglihatan Akibat Kerja

a. Temperatur dan kelembaban lingkungan

b. Sinar ultraviolet

c. Sinar infra merah

d. Trauma tumpul dan tajam

e. Trauma asam dan basa

C. Pekerja Berisiko

1. Pekerja kantor yang orientasi selalu berhadapan komputer

2. Pekerja bengkel

3. Pekerja perusahaan perakitan peralatan, mobil dan lain-lain yang orientasi

selalu berhadapan dengan proses pengelasan.

4. Pekerjaan perusahaan tambang yang terpapar debu dan partikel lain

D. Upaya Mengatasi Gangguan Ketajaman Penglihatan


a. Deteksi Dini
Aspek penting pengendalian penyakit akibat kerja adalah deteksi dini,
sihinga pengobatan dapat diberikan secepat mungkin, agar penyakit atau
gangguan kesehatan dapat pulih tnpa menimbulkan kecacatan. Sekurang
kurangnya tidak menimbulkan kecacatan lebih lanjut.9
b. Pemakaian Alat Pelindung Diri(APD)
1. Pelindung mata (kacamata las), untuk melindungi mata dari sinar las dan

Universitas Lambung Mangkurat


percikan las yang dapat mengenai mata, serta dapat melindungi mata dari
pancaran sinar ultraviolet dan inframerah.
2. Pelindung muka, dipakai untuk melindungi muka dari percikan api dan
lainya yang dapat mengenai muka.
3. Kacamata bening(safety spectacles), kacamata ini dipakai pada watu
membersihkan terak, karena terak sangat rapuh dan keras pada waktu
dingin.

Universitas Lambung Mangkurat


DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyuni,Tri. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian


konjungtivitis pada pekerja pengelasan di Kecamatan Cilacap Tengah
Kabupaten Cilacap. 2013;2(1):1-9.

2. TAMBAHI LAGI YAA!!!!!

Universitas Lambung Mangkurat

Anda mungkin juga menyukai