Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING PADA PEMETAAN

KARAKTERISTIK PEMBANGUNAN DAERAH DI BIDANG PENDIDIKAN DAN


KESEHATAN DI PROVINSI GORONTALO

(Studi Kasus Pada Pemerintahan Daerah Provinsi Gorontalo)

PROPOSAL/SKRIPSI

Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Universitas Negeri Gorontalo

FATMAWATI
413415025

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia telah meredeka sejak tanggal 17 agustus 1945 dan dari saat itulah
indonesia memulai pembangunan yang sebenarnya. Tujuan dari pembangunan tidak
lain untuk mengsejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Indonesia memiliki memiliki 33 provinsi yang tersebar dari sabang sampai merauke,
yang tentunya memiliki kepala daerah masing-masing yang telah diamanahkan oleh
rakyat untuk melaksanakan pembangunan terutama dibidang pendidikan dan
kesehatan.
Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan suatu bangsa oleh karena
itu setiap warga negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang
pendidikan usia dini,pendidikan dasar,pendidikan menengah maupun tinggi.
Sebagaimana yang telah tertera dalam pembukaan undang-undang alinea ke-4 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan pemerintah berupaya meningkatkan taraf
kehidupan rakyatnya dengan mewajibkan belajar pendidikan dasarnya selama 9 tahun
bagi warga indonesia.
Sedangkan kesehatan merupakan harta manusia yang paling berharga karena
sehat adalah hal mutlak dibutuhkan oleh tubuh. Tanpa kesehatan manusia tidak bisa
beraktivitas dan bekerja. Sakit flu atau sakit kepala yang terbilang sakit ringan saja
sudah sangat mengganggu apa lagi penyakit yang harus membutuhkan biaya
pengobatan dan perawatan yang sangat mahal, bahkan ada orang yang terpaksa
menjual seluruh harta bendanya demi menyembuhkan suatu penyakit. Bukan hanya
itu, pelayanan kesehatan yang baik dapat menciptakan masyarakat yang sehat.
Kedua aspek ini yang menjadi landasan utama untuk pembangunan suatu
daerah, terutama di provinsi Gorontalo yang tidak memiliki Sumber Daya Alam
seperti kalimantan atau daerah lainnya sehingga pemerintah terus meningkatkan
Sumber Daya Manusia. Pemerintah provinsi Gorontalo yang memiliki Visi
pembangunan daerahnya yaitu ‘Terwujudnya Masyarakat Gorontalo yang Unggul,
Maju dan Sejahtera” serta memiliki program unggulan yakni pendidikan yang
berkualitas dan kesehatan yang prima.
Namun, program tersebut belum merata disetiap daerah dikarenakan ada
beberapa daerah pedesaan di kabupaten yang sangat sulit untuk dijangkau seperti desa
pinogu yang terletak di kabupaten bone bolango. Dan salah satu kabupaten yang
merupakan pemekaran dari kabupaten gorontalo yaitu gorontalo utara yang masih
terbilang kabupaten baru, yang berdiri pada tahun 2004. (Bps, Gorontalo Utara) yang
Dari penjelasan diatas, maka peneliti akan melakukan pemetaan karakteristik
pembangunan daerah berdasarkan variabel-variabel yang terdapat pada bidang
pendidikan dan kesehatan, sehingga dari hasil analisis yang dilakukan dapat terlihat
bagaimana pengelompokan kab/kota di provinsi Gorontalo berdasarkan variabel-
variabel pembangunan daerah di bidang pendidikan dan kesehatan, yang mana
pemetaan tersebut menggunakan analisis Multidimensional Scaling.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
karakteristik apa saja yang paling mempengaruhi pembangunan daerah bidang
pendidikan dan kesehatan pada tiap kab/kota di Provinsi Gorontalo ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengidentifikasi karakteristik yang paling mempengaruhi pembangunan daerah
pada tiap kab/kota di provinsi Gorontalo berdasarkan hasil pemetaan karakteristik
pembangunan daerah bidang pendidikan dan kesehatan dengan menggunakan analisis
Multidimensional Scaling.
1.1 Manfaat Penelitian
1.1.1 Manfaat Teoritis atau Keilmuan
1. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi tentang
pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan di provinsi Gorontalo
2. Menambah pengetahuan, wawasan dan praktek tentang Analisis Multivariat
khususnya metode Multidimensional Scaling
3. Bisa dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.
3.1.1 Manfaat Praktis
1. Bagi pemerintahan provinsi Gorontalo, dapat membantu dalam upaya
pembangunan daerah bidang pendidikan dan kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Indikator Pembangunan
2.1.2 Analisis Multivariat
Analisis multivariat merupakan suatu metode statistik yang berhubungan dengan lebih
dari dua variabel atau terdapat banyak variabel yang diamati dimana antar variabel saling
berpengaruh. Analisis ini berhubungan dengan semua teknik statistik yang secara simultan
menganalisis sejumlah pengukuran pada individu atau objek. Maka dapat disimpulkan
bahwa analisis multivariat adalah metode-metode statistik yang mengelola beberapa
pengukuran menyangkut individu atau objek sekaligus.
Teknik analisis multivariat secara dasar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu analisis
dependensi dan analisis interpendensi. Analisis dependensi berfungsi untuk menerangkan
dan memprediksi variabel tergantung (dependent variabel) dengan menggunakan dua atau
lebih variabel bebas (independent variabel). Yang termaksuk klasifikasi ini adalah analisis
regresi linier ganda, analisis diskriminan, analisis varian multivariat (MANOVA), dan
analisis korelasi kanonikal. Sedangkan analisis interpendensi berfungsi untuk memberikan
makna terhadap seperangkat variabel atau membuat kelompok-kelompok secara bersama-
sama. Yang termaksuk dalam klasifikasi ini ialah analisis faktor, analisis kluster, dan
multidimensional scaling.
Data dalam analisis multivariat dapat dinyatakan dalam bentuk matriks dimana jika
terdapat n baris (pengamatan) dan p kolom (variabel) dengan bentuk umum digambarkan
pada matriks X sebagai berikut:
𝐱 𝟏𝟏 𝐱 𝟏𝟐 ⋯ 𝐱 𝟏𝐣 ⋯ 𝐱 𝟏𝐩
𝐱 𝟐𝟏 𝐱 𝟐𝟐 ⋯ 𝐱 𝟐𝐣 ⋯ 𝐱 𝟐𝐩
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝐗= 𝐱 𝐱 𝐢𝟏 ⋯ 𝐱 𝐢𝐣 ⋯ 𝐱 𝐢𝐩
𝐢𝟏
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
[𝐱 𝐧𝟏 𝐱 𝐧𝟐 ⋯ 𝐱 𝐧𝐣 ⋯ 𝐱 𝐧𝐩 ]
Dengan:
𝑥𝑖𝑗 = 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑋(𝑖 = 1,2,3, … 𝑛 𝑗 = 1,2,3, … 𝑝)

𝑛 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘
𝑝 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
2.1.3 Analisis Eksplorasi Data Peubah Ganda
Pada awalnya masalah pereduksian dimensi data atau umumnya
penggambaran data dalam dimensi banyak merupakan salah satu kesulitan yang
banyak dijumpai pada berbagai disiplin ilmu, terlebih lagi bagi para peneliti yang
mencoba mewujudkan suatu fenomena melalui pengukuran atau pencatatan dari
banyak aspek yang diduga memiliki peran yang penting untuk mengetahui fenomena
tersebut. Melalui teknik penskalaan hal tersebut sekarang merupakan sesuatu yang
mungkin dilakukan. Teknik-teknik penskalaan memberikan suatu tahapan yang alami
dalam mengeksplorasi matriks data.
Teknik-teknik yang digunakan dalam analisis eksplorasi biasanya menekankan
pada sajian geometrik dan tidak terkait pada suatu model (stokastik) tertentu, sehingga
pernyataan akan nyata tidaknya suatu hasil tidak pernah muncul. Tampilan secara
geometrik pada awalnya akan mudah bila jumlah peubah yang diamati dari suatu
objek kurang dari empat, karena masih mungkin untuk ditampilkan dalam suatu ruang
berdimensi tiga, di samping analisisnya relatif lebih mudah. Suatu masalah baru akan
muncul bila peubah yang diamati menjadi semakin besar, karena tidak mungkin lagi
dapat ditampilkan secara serempak dalam ruang berdimensi kurang dari empat.
Penskalaan dimensi ganda (multidimensional scaling) merupakan suatu metode yang
dapat digunakan untuk penyederhanaan tersebut berdasarkan ukuran
kemiripan/ketakmiripan antar objek pengamatan.
Analisis-analisis yang dapat digolongkan dalam Penskalaan dimensi ganda
antara lain adalah: analisis komponen utama, analisis komponen utama umum atau
biplot baik dari matriks data yang dibakukan, matriks peragam, matriks korelasi dan
biplot simetris, analisis korelasi kanonik, analisis diskriminan, analisis korespondensi,
dan analisis Penskalaan dimensi ganda metrik.
2.1.4 Jarak Euclidean
Jika P sebuah bilangan bulat positif, maka sebuah pasangan berurutan orde p
bilangan real 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑝 Himpunansemua pasangan berurutan p dinamakan ruang-p
dan dinyatakan dengan Rp.
Dua vector 𝑢 = (𝑢1 , 𝑢2 , … , 𝑢𝑝 ) dan 𝑣 = (𝑣1 , 𝑣, … , 𝑣𝑝 ) di dalam ruang Rp
dikatan sama jika 𝑢1 = 𝑣1 , 𝑢2 = 𝑣2 , … , 𝑢𝑝 = 𝑣𝑝 .
Jumlah 𝑢 + 𝑣 = (𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 , … , 𝑢𝑝 + 𝑣𝑝 .
Jika diberikan sembarang scalar

2.1.5 Konsep Matriks


2.1.5.1 Matriks simetrik
2.1.5.2 Matriks Diagonal
2.1.5.3 Matriks ortogonal
2.1.6 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
2.1.7 Analisis Multidimensional Scaling
2.1.7.1 Definisi Analisis Multidimensional Scaling
2.1.7.2 Jenis-jenis Multidimensional Scaling
2.1.7.3 Asumsi dalam Multidimensional Scaling
2.1.7.4 Validitas Model Multidimensional Scaling

2.2 Penelitian Yang Relevan


2.3 Kerangka Berfikir

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Waktu dan Tempat Penelitian
1.2 Metode Pengumpulan Data
1.3 Roadmap Penelitian
1.4 Metode Analisis
Langkah analisis dalam penelitian ini adalah:
1. Melakukan analisis deskriptif pada data yang diperoleh. Dimana baris adalah
objek atau kabupaten/kota dan kolom merupakan indikator pembangunan wilayah.
2. Menentukan nilai kemiripan antara objek ke dalam bentuk matriks jarak D dengan
menggunakan rumus jarak euclidean

𝐃=d

3. Menentukan matriks B
4. Menentukan jumlah dimensi dan titik koordinat dengan mencari eigen values dan
eigen vectors dari matriks B. membentuk koordinat objek berdasarkan eigen
vector yang berkorespondensi dengan eigen value yang dipilih. Koordinat
5. Menghitung disparaties matriks D yang merupakan jarak euclidean dari koordinat
yang terbentuk.
6. Menggabungkan konfigurasi MDS objek dan konfigurasi MDS subjek (peubah)
dalam satu konfigurasi (space)
7. Menguji validitas stimulus koordinat dengan menghitung nilai stres dan R2.
8. Menginterpretasi hasil analisis Multidimensional Scaling

Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Gedung Sekolah Dasar (GGSD)
2. Guru Sekolah Dasar (GRSD)
3. Angka Partisipasi Sekolah (APS)
4. Penduduk Yang Memiliki Ijasa SLTA dan AK/PT (Ijasa)
5. Sarana Kesehatan (RS)
6. Tenaga Medis (TM)
7. Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu)
8. Rumah tangga pengguna jamban sendiri (WC)

Definisi Operasional Variabel Kesehatan


Adapun variabel Operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
X1= Gedung Sekolah Dasar (GGSD)
Rasio jumlah gedung Sekolah Dasar (SD) terhadap jumlah murid SD dikali 100
X2=Guru Sekolah Dasar (GRSD)
Rasio jumlah murid terhadap guru jenjang pendidikan SD
X3=Angka Partisipasi Sekolah
Rasio siswa SD terhadap jumlah penduduk usia 5-14 tahun dikali 100
X4= Penduduk yang memiliki ijasa SLTA dan AK/PT
presentase penduduk lulusan SLTA dan AK/PT terhadap penduduk usia 10 tahun
keatas
X5=Sarana Kesehatan (RS)
Rasio jumlah sarana kesehatan terhadap penduduk dikali 1000
X6=Tenaga Medis (TM)
Rasio jumlah tenaga medis terhadap jumlah penduduk dikali 1000
X7=Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu (Posyandu)
Jumlah posyandu
X8=Rumah tangga pengguna jamban sendiri (WC)
Rasio jamban keluarga terhadap jumlah rumah tangga dikali 100%

Anda mungkin juga menyukai