(Referat)
Oleh
Perceptor
dr. Sri Indah Aruminingsih, Sp.Rad.
Referat ini.
klinik Bagian Radiologi di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek yang dijalani
penyusun.
dan kekurangan, untuk itu penyusun berharap masukan dan kritik yang
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................. i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Paru-paru merupakan organ yang elastis dan berbentuk kerucut. Letak paru-
oleh selaput yang bernama pleura. Paru terdiri dari alveolus-alveolus yang
terjadi penimbunan cairan serosa yang berlebih pada alveolus dan ruang
Edema paru terjadi karena adanya ekstravasasi cairan yang berasal dari
Edema paru kardiak biasanya terjadi karena gagal jantung kiri, yang
menyebabkan tekanan hidrostatik vena pulmonalis dan kapiler paru juga akan
meningkat dan terjadi ekstravasasi cairan ke jaringan. Edema paru non kardiak
thoraks pada pasien dengan kecurigaan edema paru, selain itu pemeriksaan
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Paru
antara udara dan jaringan lunak akan mengubah gambaran paru. Bila
atau bula. Bila seluruh alveoli berisi lebih banyak udara, paru-paru
darah. Pembuluh darah ini berasal dari arteri pumonalis, dari hilus
3
pembuluh darah ini akan semakin mengecil di perifer. Pada foto yang
beberapa saja yaitu di daerah perikardial kanan. Jadi pada foto thoraks
paru, kecuali bila vena ini melebar karena terbendung, maka corakan
mustach/kumis terbalik).3
4
Gambar 2. Arteri Pulmonalis. RV: Right Ventrikel, MPA: Main Pulmonary
Artery, LPA: Left Pulmonary Artery, RPA: Right Pulmonary Artery.
Bronkus, pembuluh limfe, dan arteri bronkial, tidak nampak pada foto
a. Kelainan vaskuler
5
2. Corakan vaskuler yang berkurang
b. Kelainan Parenkim
hal misalnya:
Edema paru adalah akumulasi cairan di paru-paru yang dapat disebabkan oleh
6
mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan. Pada sebagian besar edema paru
secara klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab sangat sulit
Edema paru kardiak terjadi akibat gagal jantung kiri, hal ini
diastolic atau sistolik dari ventrikel kiri atau obstruksi pada pada
7
b. Edema Paru Non-kardiak
Tabel 1. Perbedaan Edema Paru Kardiak (EPK) dan Edema Paru Non-
Kardiak (EPNK)4
EPK EPNK
Anamnesis
- Acute cardiac (+) Jarang
event
Penemuan Klinis
- Perifer Dingin (low flow state) Hangat (high flow
state), nadi kuat
- S3 gallop/ (+) (-)
kardiomegali
- JVP (Jugular Vein Meningkat Tak meningkat
Pressure)
- Ronki Basah Kering
Laboratorium
- Foto Thoraks Distribusi perihiler Distribusi perifer
8
Sedangkan nilai normal dari tekanan vena pulmonalis adalah
lain:
pulmonary edema).
(unilateral);
9
Tekanan pleura yang sangat negatif oleh karena obstruksi
leukoaglutinin;
10
2. Insufisiensi Limfatik
Lymphangitic Carcinomatosis;
Narcotic overdose;
Pulmonary embolism;
Eclampsia;
Post cardioversion;
Post Anesthesia;
11
Gambar 4. Patofisiologi Edema Paru.5
a. Sesak napas yang bertambah hebat dalam waktu singkat (jam atau
hari);
12
2.2.4 Diagnosis Edema Paru
membedakannya.6
13
Gambar 5. Algoritme langkah-langkah membedakan edema paru kardiogenik
dan non-kardiogenik.6
14
Edema paru kardiogenik adalah salah satu kegawatan medis yang perlu
umum yang menjadi ancaman utama bagi susunan saraf pusat dengan
alveolar. Pada kasus ringan oksigen diberikan dengan nasal canule atau
15
Obat-obatan yang 1. Nitrogliserin IV (dosis awal 20µg/menit
menurunkan preload dinaikkan bertahap. Dosis maksimal
200µg/menit)
2. Furosemide PO (dosis 20-40mg/hari) pada
keadaan ringan hingga IV (5-40mg/hari) pada
keadaan berat
3. Morfin sulfat IV (dosis 3mg)
Obat-obatan yang Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI)
menurunkan afterload IV-enalapril (dosis 1,25mg) atau Sublingual-
Captopril (dosis 25mg)
16
Tabel 2. Stadium Gagal Jantung Kongestif/Congestive Heart Failure
(CHF). Pulmonary Capillary Wedge Pressure (PCWP).9
Stadium Keterangan
Stadium 1 -Redistribution of pulmonary vessels
Redistribution -Cardiomegaly
PCWP 13-18 mmHg -Broad Vascular Pedicle (non acute
CHF)
Stadium 2 -Kerley lines
Interstitial Edema -Perbronchial cuffing
PCWP18-25 mmHg -Hazy contour of vessels
-Thickened Interlobar Fissure
Stadium 3 -Consolidation
Alveolar Edema -Butterfly appearance
PCWP > 25 mmHg -Pleural effusion
2. Kardiomegali
17
Gambar 7. Kardiomegali (no. 1). Redistribusi (no. 2).5
paru.10
18
4. Kerley lines
darah.10
19
5. Peribronchial Cuffing
6. Blurring Vaskuler
20
7. Penebalan Fisura Interlobaris
8. Konsolidasi
21
9. Butterfly Appearence
Efusi pleura terjadi bilateral pad 70% kasus CHF, jika terjadi
paru kanan daripada paru kiri. Pada foto polos thoraks proyeksi
yang tumpul.5
22
Gambar 15. Efusi Pleura.5
23
kardiak adalah penebalan septal bilateral, ground glass opacity pada
24
2.3.2 Gambaran Radiologi Edema Paru Non-Kardiak
25
BAB III
KESIMPULAN
Radiologi Edema Paru ialah Gambaran radiologi edema paru pada foto polos
jantung membesar, pedikel vaskuler melebar, distribusi edema sentral dan terdapat
efusi paru. Sedangkan, pada edema non kardiogenik ukuran jantung normal,
26
DAFTAR PUSTAKA
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume II, Edisi VI, EGC, Jakarta.
2. Liwang, F., Mansjoer, A., 2014, Edema Pulmo dalam Kapita Selekta
4. Harun, S., Nasution, S.A., 2009, Edema Paru Akut dalam Buku Ajar Ilmu
2014;6(3):149-156.
8. Cremers et al. 2010. Chest X-Ray Heart Failure. The Radiology Assistant.
tersedia:Http://www.radiologyassistant.nl/en/p4c132f36513d4/ chest-x-ray-
heart-failure.html.
27
9. Cardinale, L., Volpicelli, D., Lamorte, A., Martino, D., Veltri, A., 2012,
Disease, Vol. IV, No. IV. dalam Wijayanti, dkk. 2015. Radiograph Based
10. Koga, T., dan Fujimoto, K., Kerley’s A, B and C Lines. New England Journal
28