Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis Banding Efusi Pleura

Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk


bayangan seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian
medial. Bila permukaannya horizontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara
dalam rongga tersebut yang dapat berasal dari luar atau dalam paru-paru sendiri.
Kadang-kadang sulit membedakan antara bayangan cairan bebas dalam pleura dengan
adhesi karena radang (pleuritis). Perlu pemeriksaan foto dada dengan posisi lateral
dekubitus. Cairan bebas akan mengikuti posisi gravitasi. (Halim, 2014)
Cairan dalam pleura bisa juga tidak membentuk kurva, karena terperangkap
atau terlokalisasi. Keadaan ini sering terdapat pada daerah bawah paru-paru yang
berbatasan dengan permukaan atas diafragma. Cairan ini dinamakan juga sebagai
efusi subpulmonik. Gambarannya pada sinar tembus sering terlihat sebagai diafragma
yang terangkat. Jika terdapat bayangan dengan udara dalam lambung, ini cenderung
menunjukkan efusi subpulmonik. Begitu juga dengan bagian kanan dimana efusi
subpulmonik sering terlihat sebagai bayangan garis tipis (fisura) yang berdekatan
dengan diafragma kanan. Untuk jelasnya bisa dilihat dengan foto lateral dekubitus.
Sehingga gambaran perubahan efusi tersebut menjadi nyata. (Halim, 2014)
Cairan dalam pleura kadang-kadang menumpuk mengelilingi lobus paru,
biasanya lobus bawah dan terlihat dalam foto sebagai bayangan konsolidasi parenkim
lobus, bisa juga mengumpul di daerah paramediastinal dan terlihat dalam foto sebagai
fisura interlobaris, bisa juga terdapat secara paralel dengan sisi jantung, sehingga
terlihat sebagai kardiomegali. (Halim, 2014)
Cairan seperti empiema dapat juga terlokalisasi. Gambaran yang terlihat
adalah sebagai bayangan dengan densitas keras di atas diafragma, keadaan ini sulit
dibedakan dengan tumor paru. (Halim, 2014)
Hal lain yang dapat terlihat dari foto dada pada efusi pleura adalah
terdorongnya mediastinum pada sisi yang berlawanan dengan cairan. Di samping itu
gambaran foto dada dapat juga menerangkan asal mula terjadinya efusi pleura yakni
bila terdapat jantung yang membesar, tumor, adanya densitas parenkim yang lebih
keras pada pneumonia atau abses paru. (Halim, 2014)
Posisi PA : sudut kostrofrenikus tumpul (>500 cc), foto diambil dalam posisi
duduk atau berdiri. Lateral : sudut kostofrenikus tumpul jika cairan >200 cc.
Pa/lateral : terdapat perselubungan homogen, radio-opak (putih), permukaan atas
cekung. (Wardhani et al, 2014)

Gambar. Efusi pleura pada kasus CHF (Cowdhury et al, 2010)


Pada contoh gambar tersebut, pada foto x-ray pasien dengan Congestive Heart
Failure (CHF) dan edema paru dengan gambaran klinis efusi pleura dapat terlihat
sudut kostofrenikus yang menumpul. (Cowdhury et al, 2010)
Efusi Pleura adalah keadaan penumpukan cairan yang abnormal pada rongga
pleura. Cairan aspirasi secara biokimia dapat terbagi dalam transudat (<30 g / L
protein) dan eksudat (> 30 g / L protein). Transudat disebabkan oleh ventrikel kiri
kegagalan, emboli paru dan sirosis. Eksudat adalah penyebab oleh infeksi, neoplasia
dan infl kondisi peradangan, misalnya arthritis arthritis atau lupus eritematosus
sistemik. Foto polos x-ray toraks adalah alat diagnostik utama untuk mendeteksi
efusi pleura dan mungkin menunjukkan penyebabnya, misalnya pembesaran jantung,
massa paru-paru, penyakit parenkim, apical fibrosis atau tulang metastasis.
(Cowdhury et al, 2010)

Terdapat tiga penyebab utama perselubungan hemithoraks yaitu atelektasis


seluruh lapangan paru, efusi pleura masif dan pneumonia seluruh lapangan paru
1.

Atelektasis
Atelektasis pada seluruh lapangan paru umumnya disebabkan obstruksi total
pada bronkus kiri atau kanan. Obstruksi yang terjadi menyebabkan tidak ada
udara yang masuk ke paru - paru, sisa udara yang terdapat akan diserap
kedalam pembuluh darah lewat sistem kapiler pulmonal. Hal ini akan
menyebabkan hilangnya volume dari paru - paru. Pada orang tua atelektasis
dapat disebabkan oleh neoplasma seperti karsinoma bronkogenik.

Gambar 2.15 Foto thoraks dengan gambaran Atelektasis.Anak kecil dengan


keluhan sulit bernapas dan bunyi pernapasan wheezing.Foto thoraks posisi tegak
menunjukkan perselubungan homogen pada seluruh hemithoraks kiri.Terdapat
pergeseran dari jantung ke arah kiri, sehingga batas jantung kanan tidak lagi terletak
di sebelah kanan procesus spinosus.Posisi jantung bertumpang tindih diatas tulang
belakang.Trakea mengalami pergeseran ke arah kiri menuju sisi yang mengalami
perselubungan.10

Pada usia muda, asma dapat menyebabkan sumbatan mukus yang


mengobstruksi bronkus, atau benda asing dapat teraspirasi pada anak - anak.
Pasien dengan kondisi kritis seringkali mengalami atelektasis akibat
sumbatan mukus.Pada atelektasis obstruktif, meskipun terjadi kehilangan

volume paru, lapisan pleura parietal dan visceral hampir tidak pernah
terpisahkan.Hal ini berbeda dengan kondisi pada pneumothoraks dan harus
dibedakan.Atelektasis menyebabkan tertariknya struktur sekitarnya ke arah
sisi yang mengalami perselubungan.10
2. Hydropenumothoraks
Adanya udara dalam rongga pleura (pneumothoraks) dan jumlah cairanyang
abnormal

pada

rongga

pleura

(efusi

pleura/hydrothoraks)

disebut

hydropneumothoraks.Penyebab umum hydropneumothoraks adalah trauma,


pembedahan,thoracosintesis yang menyebabkan masuknya udara pada
rongga pleura. Hydropneumothorax memberikan gambaran air fluid level
dengan ujung yang datar dan tajam.10

Gambar 2.16 Foto thorax dengan gambaran Hydropneumothoraks.Tidak


seperti efusi yang ditandai dengan meniscus sign akibat elastisitas paru paru,pada
hydropneumothoraks tampak gambaran air fluid level yang ditandai dengan batas
yang datar dan tajam.10

3. Pneumonia
Eksudat akibat inflamasi akan mengisi air space alveolus pada pneumonia,
menyebabkan konsolidasi dan perselubungan pada lapangan paru. Terdapat
perselubungan pada paru disebabkan tidak terdapat udara didalamnya, tidak
terjadi tarikan maupun dorongan terhadap struktur disekitar, tidak terdapat

pergeseran dari trakea dan jantung. Tampak pula gambaran air bronchogram
sign.10

Gambar 2.17 Foto thoraks dengan gambaran pneumonia pada lobus kiri
atas.Terdapat perselubungan pada hampir seluruh hemithoraks kiri,tidak terdapat
pergeseran dari jantung dan trakea. Terdapat air bronchogram pada lapangan atas
paru.10

DAFTAR PUSTAKA

Halim Halid. 2014. Penyakit-Penyakit Pleura dalam Sudoyo A, dkk. Ilmu


Penyakit dalam edisi VI jilid II. Interna Publishing. Jakarta. hal. 1631-1632
Wardhani Dyah Paramita, Uyainah Anna. 2014. Efusi Pleura dalam Kapita
Selekta FKUI. Edisi IV jlid II. Media Aesculapius. Jakarta. Hal. 811-812
Cowdhury Rajat, et al. 2010. CXR Classic cases in Radiology at a Glance.
Blackwell Publishing. United Kingdom. Page 32-33
Herring, William. Learning Radiology Recognizing The Basics. Philadelphia:
Elsevier. 2016; p.8-12, 14-15, 45-49, 58-67.

Anda mungkin juga menyukai