Anda di halaman 1dari 16

Nama : Yohanes Hidaci

Nim : 16.3143

Dosen : Pdt. Dr. Raulina Siagian

Kelas : Semester V

Mata Kuliah : Hermen PB 1

TAFSIRAN LUKAS 19 : 12 – 27

(Perumpamaan tentang uang mina)

I. KRITIK TEKS

Lukas 19 : 12
Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk
dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali

Lukas 19:12
.-εὐγενὴς, : Well born, mulia; pangkat dan kedudukan sosial
-εἰς χώραν μακράν: Menyiratkan selang waktu; Roma, dalam kasus Archelaus.
ὑποστρέψαι: kembali, kembali lagi

Lukas 19:13
Dan ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberikan sepuluh mina, dan berkata
kepada mereka, Menempati sampai aku datang.

Lukas 19:13.
δέκα : Sepuluh, sejumlah besar, menunjuk ke sebuah rumah tangga yang luas δέκα μνᾶς, :
Hitungan berat , Sepuluh pound, tidak masing-masing tapi di antara mereka (Lukas 19:16).
Satu pon Yunani = sekitar £ 3 atau £ 4; Ibrani = hampir dua kali lipat; πραγματεύσασθε :
Sibuk dengan perdagangan.
-ἔρχομαι: datang dan pergi, muncul
ἐν = sampai.
Lukas 19:14
Tapi orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk
mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.

Lukas 19:14.
πολῖται=συμπολῖται : warga negara
-ἐμίσουν : Membenci , menunjukkan sesuatu yang jauh salah dalam dirinya, atau dimereka.
-πρεσβείαν: Duta, perwakilan, utusan.
-οὐ θέλομεν : Kita tidak ingin, tegas .

Lukas 19:15
Dan terjadilah, bahwa ketika ia kembali, setelah menerima kerajaan, maka ia
memerintahkan hamba ini disebut kepadanya, kepada siapa ia telah diberinya uang itu,
bahwa ia mungkin tahu berapa banyak setiap orang telah memperoleh oleh perdagangan.

Lukas 19:15.
-ἐν τῷ ἐπανελθεῖν:ἐν : Setelah kembali, dengan infinitif aorist, biasanya dengan hadir, tetapi
sering dengan aorist di Luk. = Sekembalinya, ia mengambil tindakan sekaligus .
-εἶπεv φωνηθῆναι= Diperintahkan (jussit, Vulgate) disebut;εἶπε dengan infinitif, bukan ἵνα
dengan subjungtif, seperti di beberapa tempat.
-τί διεπραγματεύσαντο : apa yang mereka telah mendapatkan, mendapatkan keutungan dari
berdagang.

.
Lukas 19:16
Kemudian datang pertama, mengatakan, Tuhan, pound Mu Sudahkah memperoleh sepuluh
pound.

Lukas 19:16.
-ἡ μνᾶ σου : Pound/Mina kepunyaan mu
-δέκα: Sepuluh

Lukas 19:17
Dan dia berkata kepadanya, Nah, engkau hamba yang baik: karena engkau telah setia dalam
perkara kecil, memiliki kewenangan engkau atas sepuluh kota.

Lukas 19:17
ἀγαθὲ : Keuntungan, bagus.
πιστὸς : Keyakinan, kebenaran
ἐλαχίστῳ : Paling sedikit, paling kecil, minimum
-ἐπάνω δέκα πόλεων, Lebih dari sepuluh kota.
Lukas 19:18
Dan yang kedua datang dan berkata: Tuan, pound Mu Sudahkah memperoleh lima pound.

Lukas 19:18.
Πέντε : Lima

Lukas 19:19
Dan dia berkata juga dia, Jadilah engkau juga atas lima kota.

Lukas 19:19.
καὶ σὺ: Dan kamu

Lukas 19:20
Dan lain datang dan berkata: Tuan, lihatlah, di sini adalah pound-Mu, yang telah saya terus
terbaring di serbet:

Lukas 19:20.
ἐν σουδαρίῳ : Di saputangan

Lukas 19:21
Karena aku takut engkau, karena engkau adalah manusia yang keras: kauambil up yang
engkau layedst tidak turun, dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.

Lukas 19:21.
αὐστηρὸς : yang keras atau yang kasar
αἴρεις : mengangkat, mengambil, menghilangkan

Lukas 19:24
Dan dia berkata kepada mereka bahwa berdiri, Ambil dari dia pound, dan memberikannya
kepada dia yang telah sepuluh pound.

Lukas 19:24.
ἄρατε : Mengangkat, mengambil

Lukas 19:27
Tetapi mereka musuhku, yang tidak akan bahwa aku harus memerintah atas mereka,
membawa kemari, dan bunuhlah mereka di depan saya.
Lukas 19:27.

πλὴν : Lebih dari, kecuali.

κατασφάξατε: untuk dibunuh.1

II. KRITIK BENTUK

Injil Lukas dinamakan sebagai kitab terindah yang pernah ditulis oleh manusia. Lukas
benar-benar seorang penulis dan pelukis. Tradisi kuno menyebutnya ahli menggambar. Yang
paling tepat ialah dia ahli melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata-kata. Namun,
keindahan hasil karyanya tidak dapat dituangkan sempurna dalam terjemahan karyanya itu.
Yang mula-mula sekali terlihat adalah ialah cerita kelahiran Tuhan Yesus. Dalam injil
lainnya tidak ada cerita yang sejajar dengan itu. Markus dan Yohanes tidak menceritakan
kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem. Matius memang menyinggungnya tapi ia tidak
menceritakan kelahiran dan masa kanak-kanak Tuhan Yesus dan panjang cerita itu hanyalah
seperempat dari cerita Lukas.
Cerita kelahiran disambung dengan cerita pelayanan Tuhan Yesus di Galilea. Cerita
pelayanan itu lebih pendek dibandingkan dengan Matius atau Markus. Cerita pelayanan
disambung dengan kisah panjang cerita perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem. Kisah
perjalanan ini panjangnya sampai 10 pasal padahal dalam Matius hanya 2 pasal dan dalam
Markus hanya 1 pasal. Inilah bagian terpanjang dari bagian-bagian Injil Lukas ( 9:51 s/d
19:44)
Sekarang jelaslah, walaupun Injil Matius dan Markus terbagi 2 bagian yakni :
Pelayanan di Galilea dan klimaks di Yudea, namun Lukas terbagi atas 4 babak yakni :
a. Kelahiran, masa kanak-kanak (1:5 – 4:13)
b. Berkeliling di daerah Galilea (4:14 – 9:50)
c. Berjalan naik ke Yerusalem (9:51 – 19:44)
d. Tragedi dan kemenangan yang terakhir (19:45- 24:53)2

Bagian-Bagian Keseluruhan Lukas

a. Bagian 1
Cerita sebelum dan sesudah kelahiran yesus disamping sebagai pengantar juga
merupakan bagian pertama dari ke-4 babak cerita Lukas. Cerita itu meliputi jangka waktu 30
tahun, karena Luk 3:23 mengatakan bahwa ketika yesus dibaptis di Yordan ia berusia kira-
kira 30tahun. Pasal 1 dan 2 menceritakan kehidupan selama 12 tahun pertama. Dan 18 tahun
kemudian yesus dibaptis oleh Yohanes di Yordan, kemudian dipadang belantara mengalami
pencobaan Iblis.

1
Nestle-Aland, Novum Testamentum Graece (Deutsche Biblestiftung Stuttgart)
2
J.Sidlow Baxter, Menggali isi alkitab, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1996), 182-183.
Ke-4 pasal itu terjalin dalam pola yang baik sekali. Ps 1 dan 2 boleh dinamai “Pada
zaman Herodes”. Sedang nama bagi ps 3 dan 4 “Tiga puluh tahun kemudian”. Dalam ps 1
ada 2 berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel. Satu kepada Zakaria memberitakan
kelahiran Yesus. Sesudah itu cerita mengenai pertemuan Elisabet dan Maria, dua orang ibu
yang terpilih dan disusul dengan nubuat atas ilham Allah (1:39-56). Kemudian disambung
dengan cerita dua kelahiran yang ajaib, yakni kelahiran Yohanes dan Yesus (1:57 – 2:52).
Sedang ps 3 dan 4 memberitakan pelayanan Yohanes, silsilah melalui Maria, dan Iblis
mencobai Yesus. Maka bagian 1 ini boleh dinyatakan sebagai berikut :

A. Zaman Herodes
1. Dua berita – Disampaikan oleh Gabriel (1:5-38)
2. Dua orang ibu yang terpilih : Elisabet dan Maria (1:39-56)
3. Dua orang anak yang ajaib : Yohanes dan Yesus (1:57-2:52)

B. Tiga puluh tahun kemudian


4. Pelayanan Yohanes : Pembaptisan Yesus (3:1-22)
5. Silsilah melalui Maria : garis keturunan Yesus (3:23 – 38)
6. Diserang oleh Iblis : Yesus dicobai (4:1-13)

b. Bagian II
Sesudah cerita pengurapan dan pencobaan Yesus, menyusullah cerita pelayanan
Yesus di Galilea, mula dari 4:14, dan tersiarlah kabar tentang Dia diseluruh daerah itu.
Bagian II ini berlangsung sampai dengan 9:50, lalu disambung dengan cerita perjalanan
Yesus ke Jerusalem.
Cerita perjalanan di Galilea dibagi 2 : 1) berjalan berkeliling (4:14 – 9:17) dan 2 )
puncak pelayanan (9:18-50). Yang pertama menceritakan Yesus berjalan berkeliling sebelum
Ia memilih ke-12 muridNya (4:14 – 6:11), lalu ia melanjutkan pelayananNya sesudah ke-12
murid itu bersama Dia, kemudian disambung dengan pelayanan yang lebih luas dengan
mengutus ke-12 murid itu (9:1 – 17).
Bagian II dimulai dengan pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah “Mesias dari Allah”
(9:20). Pengakuan itu dikatakan oleh Petrus sebagai jawaban dari ke-12 murid atas
pertanyaan Yesus. Dengan pengakuan itu Yesus yakin akan hati mereka, maka mulailah Ia
mengatakan berita yang membingungkan hati mereka bahwa Ia akan ditolak dan dibunuh.

c. Bagian III
Bagian ini merupakan yang terpanjang (9:51 – 19:44), pada umumnya semua
perkataan dan perumpamaan dalam bagian itu menunjukkan jawaban. Pasal-pasal ini dibagi
2. Yang pertama berakhir dengan tangisan pertama Yesus atas Yerusalem (13:34-35), yang
kedua berakhir dengan tangisan kedua (19:41-44).
Disamping itu, kata-kata Yesus yang mendahului tangisan pertama menyatakan
bahwa perjalananNya yang jauh ke Yerusalem hampir selesai, tinggal beberapa hari
perjalanan saja. “Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku,
sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem”. Hal itu
dibenarkan oleh 17:11 yang menyatakan bahwa Yesus menyusur perbatasan Samaria dan
Galilea yakni menyeberang Yordan masuk ke Perea, lalu menyeberangi Yordan lagi didekat
Yerikho masuk Yudea.

d. Bagian IV
Bagian terakhir ini mulai dari 19:45 sampai akhir ps 23. Dimulai dengan cerita Yesus
menyucikan Bait Allah dan diakhiri dengan cerita penguburanNya. Cerita dibagi 2 : 1)
sebelum Ia ditangkap, 2) Sesudah Ia ditangkap. Demikianlah pembagian cerita tulisan Lukas,
ditambahkan dengan pasal terakhir yang menceritakan tentang kebangkitan dan kenaikan
Yesus. Bagian-bagian itu dapat dirangkai dalam satu analisis menurut bentuk cerita dan tiap
bagian dimulai dengan kata-kata yang terdapat pada masing-masing bagian itu.3

III. SITZ IM LEBEN

Tujuan kepada siapa injil ini dialamatkan adalah Teofilus. Mungkin adalah tokoh
masyarakat bukan Yahudi yang cukup terkemuka. Lukas member salam kepadanya dengan
sebutan “Yang Mulia”. Yang dibagian lain dari tulisannya ia gunakan untuk para pejabat
Romawi (Kis 24:3 ; 26:25). Tidak ada yang diketahui mengenai tokoh ini diluar dua sebutan
kepadanya di dalam Lukas 1:3 dan Kis 1:1. Dia adalah seorang Kristen yang baru bertobat
yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kepercayaan barunya ketimbang yang
dapat diperolehnya dari pembinaan rutin. Dua karya Lukas ditulis untuk menjadikan Teofilus
seorang percaya yang cerdas.
Injil Lukas menyingkapkan karier Yesus sebagaimana layaknya orang menyajikan
pokok-pokok itu kepada penonton melalui sebuah film. Sorotan tersebut diawali dengan kisah
tentang leluhur dan kelahiranNya dan berpuncak pada kebangkitan. Kitab Kisah Para Rasul
melanjutkan dengan karyaNya dalam jemaat melalui Roh Kudus sampai pada tibanya Paulus
di Roma. Jadi, Injil ini merupakan bagian pertama dari penyajian progresif mengenai diri
Kristus.
Struktur Injil Lukas mengikuti tatanan umum yang sama dengan Injil Matius dan
Markus, sebab tatanan tersebut ditentukan oleh kehidupan Kristus sendiri. Penyajian faktanya
dalam beberapa hal lebih lengkap tetapi tidak begitu berkaitan dengan topic seperti Injil
Matius dan mengalir lebih lancar daripada Injil Markus.4

IV. KRITIK SUMBER

Isi Injil Lukas memiliki kesamaan umum dengan Injil Matius dan Injil Markus karena
ketiga Injil Sinoptik ini membahas peristiwa-peristiwa yang sama dari kehidupan Yesus.
Mungkin sebagian besar dari cerita Lukas sama dengan Injil Matius dan markus diperoleh
dari khotbah naratif para missionaries rasuli. Sebuah teori yang diterima secara luas
menambahkan bahwa Lukas mempergunakan injil markus dari suatu sumber pembicaraan

3
J.Sidlow Baxter, Menggali isi alkitab, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1996), 188-195.
4
Charles F.Pfeiffer, Everett F.Harrison, The Wycliffe Bible Commentary vol.3 , (USA : Moody Bible Institute of
Chicago, 1962), 216.
khusus yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh matius. Menurut kesaksiannya sendiri,
dia mengetahui kisah-kisah yang lain (Luk 1:1, 2), tetapi seberapa banyak dia
mempergunakan kisah-kisah tersebut tidak dapat dipastikan. Meskipun demikian, banyak
bahan yang disajikan Lukas bersifat unik. Kisahnya tentang peristiwa-peristiwa yang
berkenaan dengan kelahiran Kristus berbeda dengan yang disajikan oleh matius jika dilihat
dari segi pandang dan dari beberapa rincian. Dia memilih lebih banyak kisah perumpamaan
Yesus daripada matius dan markus, dan dia lebih banyak menekankan watak individu di
dalam narasinya. Didalam pembahasan tentang kebangkitan, Lukas memasukkan perjalanan
ke Emaus yang tidak dicatat sepenuhnya oleh kitab-kitab Injil yang lain.
Ciri-ciri yang unik ini pastilah diperolehnya dari para saksi mata sebab dia sendiri
tidak hadir menyaksikan peristiwa-peristiwa yang ia gambarkan itu. Di dalam pendahuluan
hal tersebut diakuinya (Luk 1:2). Dan belakangan didalam injil ini Lukas menyebutnya
orang-orang yang kemungkinan telah memberikan masukan kepadanya. Maria, ibu Yesus,
mungkin memberikan masukan untuk dua pasal pertama : Maria Magdalena, Yohana istri
Khuza (bendahara Herodes) dan perempuan-perempuan lainnya (8:3) mungkin memberikan
kepadanya banyak kenangan pribadi mereka.
Apabila Lukas berjalan-jalan di Palestina pada waktu Paulus ditahan di Kaisarea, dia
tentu dapat mewawancarai banyak orang yang pernah mendengar Yesus berkhotbah dan
mengajar. Dari khotbah Paulus dan para rasul lain yang sempat didengarnya, Lukas tentu
sudah mengambil banyak penerapan doktrin yang muncul didalam injil Lukas dan Kisah Para
Rasul.5

V. KRITIK REDAKSI

Dalam injil Lukas sifat-sifat pribadi Lukas menonjol. Ia adalah Dokter ! Beberapa
nats menyatakan sifat ketabibannya itu. “Hai tabib. Sembuhkanlah dirimu sendiri” (4:23).
Lukas lebih banyak menyebut penyembuhan daripada injil matius dan markus. Dan lagi, cara
menyebutkan nama-nama dan keadaan penyakit juga membuktikan tangan seorang tabib.
Mertua perempuan Petrus dikatakan “demam keras”, orang-orang terkena kusta bisa
dikatakan “penuh kusta” (5:12), hamba penghulu lascar dikatakan “sakit keras dan hampir
mati” (7:2), perempuan yang dirasuki setan dikatakan “bungkuk punggungnya dan tidak
dapat berdiri dengan tegak” (13:11) dan banyak lainnya.
Ia berasal dari bangsa non-Yahudi! Hal itu nyata dan tak usah dijelaskan lagi bahwa
Injil Lukas terutama merupakan kabar kesukaan bagi bangsa-bangsa non-Yahudi. Ia
merupakan teman Paulus dalam perjalanan, ini juga dapat dibuktikan dari injilnya. Mungkin
itulah sebabnya tradisi mengatakan Lukas juru tulis Paulus.6
Karena Kisah Para Rasul berakhir dengan mendadak, tampaknya Lukas mungkin
mengakhiri tulisannya pada akhir masa penjara Paulus selama dua tahun di Roma. Andaikata
injil ini ditulis sebelumnya sebagaimana ditunjukkan oleh pendahuluan Kitab Kisah Para
Rasul (Kis 1:1), maka pastilah injil ini ditulis, paling lambat sebelum tahun 62M ketika masa

5
Charles F.Pfeiffer, Everett F.Harrison, The Wycliffe Bible Commentary vol.3 , (USA : Moody Bible Institute of
Chicago, 1962), 214.
6
J.Sidlow Baxter, Menggali isi alkitab, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1996), 216.
penjara di Roma berakhir. Mungkin Lukas mengumpulkan bahan untuk menulis injil ini
ketika melayani bersama Paulus selama sepuluh tahun dan kemudian sebelum meninggalkan
Palestina bersama Paulus menuju ke Roma, dia mengirimkan Injil ini kepada sahabatnya
Teofilus dari Kaisarea.
Apabila memang demikian, Injil ini mungkin ditulis sejak tahun 58 M. Disebutnya
pengepungan dan penawaran di Yerusalem (Luk 21 : 20-24) telah ditafsirkan oleh beberapa
orang bahwa Injil ini pasti ditulis sesudah kehancuran kota itu pada tahun 70 M.
Kemiripan bahasa diantara kisah Lukas tentang Perjamuan terakhir (22 : 14-23)
dengan rangkuman Paulus (1 Kor 11: 23-26) mungkin menunjukkan bahwa Lukas
mengulang kata-kata yang telah dipergunakan oleh Paulus sendiri dalam berbagai pertemuan.
Apabila memang demikian, penyusunan dan penerbitan Injil ini lebih terkait dengan masa
hidup Paulus daripada dengan suatu periode tiga puluh tahun atau lebih yang belakangan.
Tidak ada petunjuk yang diberikan kepada kita mengenai tempat penerbitan kitab ini.
Sebuah tradisi menghubungkan injil ini dengan Yunani mungkin Atena. Pendapat lain
mengatakan bahwa tempat penerbitannya adalah di Antiokhia, Syria, dimana mungkin tinggal
sahabat-sahabat Lukas. Kaisarea tampaknya yang paling mungkin merupakan tempat
penyusunan kitab ini, tetapi injil ini mungkin diselesaikan dan dikirim ke Teofilus dari Roma,
jika bukan dari Kaisarea sendiri.7

VI. KRITIK SASTRA

Ciri-Ciri Khas Kitab Lukas

Lukas menceritakan kelahiran Tuhan Yesus sedemikian panjang, sebabnya ialah


karena Lukas terutama menonjolkan kemanusiaan Yesus yang sejati. Untuk itu ia
menceritakan panjang lebar cerita kelahiran, masa bayi dan masa kanak-kanak Yesus. Matius
menceritakannya secara singkat, sebab bagi Matius hal itu adalah penggenapan nubuat saja,
padahal bagi Lukas yang menarik adalah semua seluk beluk cerita kelahiran dan masa kanak-
kanak itu.
Matius dan Lukas sama-sama memperlihatkan daftar silsilah yang panjang sekali.
Matius meletakkan daftar silsilah pada permulaan cerita tapi Lukas menyisipkannya setelah
cerita pembaptisan Yesus di Yordan. Mengapa demikian ? Matius ingin menekankan bahwa
yesus benar-benar berasal dari keturuna Raja Daud, sedangkan Lukas ingin membentangkan
cerita kelahiran seorang yang benar-benar Manusia dan pertumbuhanNya semasa kanak-
kanak sampai dewasa.
Dan garis keturunan itu pun berbeda. Matius member garis keturunan melalui Yusuf,
Bapak Yesus menurut undang-undang. Garis silsilah yang diberikan Lukas melalui Maria,
karena Maria benar-benar menjadi ibu dari kemanusiaan yesus.

7
Charles F.Pfeiffer, Everett F.Harrison, The Wycliffe Bible Commentary vol.3 , (USA : Moody Bible Institute of
Chicago, 1962), 215-216.
Dan lagi, matius menulis silsilah Abraham melalui Daud, untuk memperlihatkan
bahwa yesus datang menggenapi perjanjian kepada Abraham dan berhak menerima takhta
Daud. Lukas memaparkan garis silsilah sampai kepada Adam untuk menyatakan bahwa yesus
adalah Juruselamat segenap umat manusia, bukan hanya Juruselamat orang Yahudi saja.
Perlu disadari bahwa awal dan akhir silsilah dalam Lukas tidak membenarkan teori
evolusi. Garis silsilah turun sampai kepada Adam, lalu berhenti, karena sebelum adam,
manusia belum ada. Dan lagi segala pengajaran PB didasarkan atas keesaan umat manusia
dalam Adam dan dari Adam. Dan pada akhir silsilah dinyatakan manusia yang sempurna
yaitu Kristus.8
Gaya bahasa dan susunan penulisan Lukas memiliki ciri unik seperti pemakaian kata-
kata yang diulang. Yang artinya Lukas sering menghubungkan dua kata yang saling
melengkapi, member dua contoh dari suatu kejadian yang sama, member dua kutipan
berturut-turut untuk meneguhkan sesuatu.
Biasanya, dikemukakan berbagai cirri yang membedakan karang Lukas dengan injil
lain, Misalnya, Lukas lebih menitikberatkan bahwa yesus memperhatikan orang-orang lemah
, miskin dan sesat (Luk 6:20-21, 24-25). Lukas mudah terharu melihat kesusahan dan
kesengsaraan, juga kaum wanita yang memiliki peranan lebih besar dalam karangan Lukas
daripada kitab injil lainnya. Lukas mengenal kesederajatan laki-laki dan perempuan.
Berikut adalah cirri Lukas yang tidak terdapat pada kitab injil lainnya. Sepanjang
Lukas penekanan kemanusiaan itu dilakukan dengan 3 jalan : 1) sifat-sifat kemanusiaan yesus
yang ditonjolkan didalam diriNya, 2) sifat-sifat yang tertentu itu dijalin dalam ajaran yesus,
3) kemudian sifat-sifat yang tertentu itu dinyatakan dalam penyajian cerita-cerita Lukas itu.9

VII. KONTEKS UMUM DAN KHUSUS

A. Konteks Umum

Garis-Garis Besar kitab Lukas :

I. Pendahuluan 1:1-4
II. Pemberitaan tentang Juruselamat 1:5 – 2:52
a) Pemberitaan kepada Zakharia 1:5-25
b) Pemberitaan kepada Maria 1:26-56
c) Kelahiran Yohanes Pembaptis 1:57-80
d) Kelahiran Yesus 2 : 1-20
e) Penyerahan di Bait Allah 2:21-40
f) Kunjungan ke Yerusalem 2:41-52
III. Penampilan Juruselamat 3:1-4:15
a) Perkenalan Yohanes Pembaptis 3:1-20
b) Baptisan Yesus 3:21-22
c) Silsilah 3:23-38

8
J.Sidlow Baxter, Menggali isi alkitab, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1996), 183-184.
9
Boland. B.J., Tafsir Alkitab : Injil Lukas,(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 3.
d) Pencobaan 4:1-13
e) Masuk ke Galilea 4:14-15
IV. Pelayanan aktif Sang Juruselamat 4:16 – 9:50
a) Defenisi Pelayanan-Nya 4:16-44
b) Bukti-bukti kuasaNya 5:1 – 6:11
c) Pemilihan para rasul 6:12-19
d) Ringkasan ajaranNya 6:20-49
e) Aneka ragam pelayanNya 7:1 – 9:17
f) Puncak pelayanNya 9 : 18-50
V. Jalan Menuju Salib 9:51 – 18:30
a) Perspektif salib 9:51-62
b) Pelayanan tujuh puluh rasul 10:1-24
c) Ajaran popular 10:25 – 13:21
d) Awal perdebatan umum 13:22 – 16:31
e) Pengajaran kepada para murid 17:1 – 18:30
VI. Penderitaan Sang Juruselamat 18:31 – 25:56
a) Perjalanan menuju Yerusalem 18:31 – 19:27
b) Tindakan memasuki Yerusalem 19:28- 44
c) Pengajaran di Yerusalem 19:45 – 21:4
d) Khotbah di Bukit Zaitun 21:5-38
e) Perjamuan terakhir 22:1-38
f) Penghianatan 22:39-53
g) Penangkapan dan pengadilan 22:54 – 23:25
h) Penyaliban 23 : 26 – 49
i) Penguburan 23 : 50 – 56
VII. Kebangkitan 24 : 1-53
a) Kubur yang kosong 24:1-12
b) Perjalanan ke Emaus 24:13-35
c) Penampakan kepada para murid 24:36-43
d) Amanat Terakhir 24:44-49
e) Kenaikan 24:50-5310

B. Konteks Khusus

Apabila kita merenungkan ayat pada perumpamaan ini, maka bolehlah kita bersama-
sama Lukas menekankan pokok ini; dalam zaman antara "Kenaikan Yesus Kristus ke Surga
dan kedatanganNya kembali" telah dipercayakan Firman Allah kepada pengikut-pengikutNya
sebagai "modal-kerja" untuk pekerjaan dalam Kerajaan Allah. Itulah makna tugas yang
diberikan kepada segenap umat percaya, bahwa muris-murid Kristus seluruhnya dituntut
untuk melakukan apa yang dikaruniakan Tuhan kepada kita untuk dapat kita jalankan dalam
memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memperoleh hasil pemberitaan tersebut. Dari

10
Charles F.Pfeiffer, Everett F.Harrison, The Wycliffe Bible Commentary vol.3 , (USA : Moody Bible Institute of
Chicago, 1962), 217-218.
semuanya tidak tituntut hasil yang sama, tetapi dari semua orang percaya memang dituntut
bahwa mereka harus melakukan apa yang dapat mereka lakukan. Dalam hal itu yang
ditekankan bukanlah "upah" yang sekali kelak akan diberikan kepada mereka.

"Upah" yang sejati ialah : bahwa Allah menaruh kepercayaan-Nya kepada kita disini
dan kini, di dunia ini, dan memberikan kepada kita sekali lagi suatu tugas dan tanggung-
jawab tertentu. Sayang sekali jika ada pengikut-pengikut Kristus yang – oleh bebrbagai
maacam sebab – tidak melakukan apa-apa dengan Injil yang sudah dipercayakan kepada
mereka. Disamping itu dari dahulu selalu ada musuh-musuh Yesus yang tidak menghendaki
bahwa Yesus adalah Raja atas mereka. Orang-orang ini yang menolak Injil Kerjaan Allah
akan mengadapi kebinasaan (penghukuman kekal) atas penolakan mereka, inilah yang
diungkapkan Yesus dalam Lukas 19:27. Kepada mereka yang percaya kepada Yesus Kristus
ada karunia kehidupamn kekal (Yohanes 3 : 16)

VIII. TAFSIRAN

Tafsiran Pertama :

 Lukas 12-14

Latar belakang historis untuk perumpamaan itu adalah kunjungan Arkhelaus, putra
Herodes Agung, ke Roma untuk mendapatkan izin untuk memerintah sebagai raja atas
wilayah yang sebenarnya tunduk pada Roma. Petisi ini ditentang oleh seorang saudara
Arkhelaus sendiri, Antipas . Demikian pula, Yesus telah pergi ke kerajaan surgawi sampai
waktu untuk kembali. Sementara itu, meskipun kualifikasinya untuk menjadi raja yang tidak
bercela, ia telah ditolak oleh orang-orang yang seharusnya melayani dia sebagai rakyatnya.
Mina11 (Uang) yang diterima setiap pelayan bernilai sekitar tiga bulan gaji atau mungkin
lebih sedikit . Tanggung jawab mereka adalah "menggandakan uang ini"dalam bisnis,
perdagangan, atau dengan investasi.

 Lukas 15-19

Yesus memanggil tiga dari sepuluh pelayan sebagai contoh. Keduanya melakukannya
dengan baik, salah seorang sangat baik dan pantas menerima pujian khusus karena "dapat
dipercaya". Tes itu "kelihatan remeh", bukan karena jumlah uang itu sendiri sangat kecil,
tetapi karena jumlah uang itu tidak berarti dibandingkan kota-kota yang dianugerahi kepada
para pelayan yang dapat dipercaya.

 Lukas 20-23

Hamba yang ketiga ini membiarkan rasa takutnya (berdasarkan pengalaman) dari kemarahan
bangsawan untuk menghalangi dia memenuhi tanggung jawabnya untuk mendapatkan laba
investasi dari uang itu. Yang pasti, investasinya cukup berisiko. Namun ia secara khusus

11
W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2007), 271.
dituntut untuk mengambil risiko menginvestasi uang. Dalam kasusnya, kebodohan lahir dari
rasa takut dan kesalahan.

 Lukas 24-27

Asas mengambil dari orang yang memiliki sedikit dan memberi kepada orang yang
memiliki lebih banyak dianggap aneh dan tidak adil. Dalam kondisi sebenarnya, sama seperti
dalam perumpamaan kerajaan surga (matius 13:12) , apakah seseorang memiliki sedikit atau
banyak bergantung pada penggunaan kesempatannya untuk meningkatkan apa yang sudah dia
miliki. Ini juga mengungkapkan keseriusan dari perintah Raja yang telah ditunjuk oleh Tuhan
sebagai Hakim12

Tafsiran Kedua :

 Lukas 11-14.

Menurut ayat 11, dalam menyampaikan perumpamaan ini kemungkinan Yesus masih
di rumah Zakheus. Mengenai pendengar-pendengar, kita boleh mengingat terutama para
murid; di waktu mendekati Yerusalem, mereka mengimpikan kejadian-kejadian yang mulia
(bandingkan dengan Markus 10:35-37). Cerita yang diberikan Yesus itu adalah mengenai
seseorang yang pergi ke pusat negara untuk memohon apakah ia menjadi raja bawahan atas
daerah dimana ia berasal (seperti anak-anak Herodes pergi memintanya ke Roma). Sebelum
ia berangkat, ia memberi sejumlah uang kepada 10 orang hamba (bandingkan
dengan perumpamaan dalam Matius 25 hanya 3 orang hamba).

Bilangan sepuluh dalam Lukas ini tidak mempunyai arti khusus, tetapi hanyalah suatu
bilangan bulat, yang juga berlainan dengan perumpamaan dalam Matius 25, disini dikatakan
bahwa masing-masing hamba diberikan sama jumlahnya kepada setiap hamba, yakni "satu
mina". Jumlah itu adalah 100 kali nilai Dirham. Sebagai modal kerja untuk berdagang 1 mina
itu hanya kecil saja (1 talenta dari Matius 25 itu adalah kira-kira 60 mina).

Agaknya maksud tuan itu pertama ialah untuk menguji hamba-hambanya dan melihat
apa yang akan dilakukan setiap orang dengan uang itu. Perhatikan bahwa uang itu tidak
dihadiahkan menjadi milik mereka, tetapi diberikan kepada mereka untuk dipakai sebagai
modal kerja bagi tuan mereka (lihat ayat 23 dan ungkapan "mina" dalam ayat 16,18 dan 20).
Kemudian dalam ayat 14, disisipkan cerita mengenai seorang utusan dari daerah itu
mengajukan protes kepada pemerintah pusat mengenai pengangkatan orang itu menjadi raja
atas mereka.

12
Frank E.Gaebelein, The Expositor’s Bible Commentary vol.8 , (Michigan : The Zondervan Corporation Grand
Rapids, 1984) , 1008-1010.
 Lukas 15-24.

Sekalipun dilancarkan protes seperti yang tercantum dalam ayat 14, namun orang itu
tetap diangkat menjadi raja. Sesudah ia kembali, petama-tama ia memanggil budak-budak
yang kepadanya ia telah memberikan uang, supaya mereka ini memberikan perhitungan dan
pertanggungjawabkan atas pemberian uang yang diberikan ekpada mereka. Sebagai contoh
diceritakan tentang 3 orang dari sepuluh budak itu. Ada satu orang hamba yang mendapat
laba 10 mina dari 1 mina. Ada satu orang hamba yang mendapat 5 mina dari 1 mina yang
didapatnya. Kedua orang hamba ini dipuji oleh tuan mereka.

Tidak dituntut bahwa tiap-tiap orang harus mempunyai hasil yang sama besar, tetapi
tuan ini menilai kesungguhan mereka berusaha sekuat-kuatnya untuk melakukan apa yang
harus mereka lakukan yaitu menjalankan modal yang diberikan kepada mereka. Disamping
itu mereka ini mendapat "upah" yang jauh lebih besar dari nilai 10 mina atau 5 mina; karena
mereka tadinya setia "dalam perkara kecil" (artinya, dalam hal perkara uang itu) maka
mereka ini kemudian dianggap layak untuk melakukan "perkara yang besar" (maksudnya,
dalam soal-soal yang lebih penting), sehingga mereka sekarang diangkat menjadi kepala
daerah atas 10 kota dan 5 kota (sesuai dengan hasil pekerjaan mereka dengan uang itu). Baik
juga diperhatikan bahwa "upah" mereka bukanlah suatu pemberian, tetapi suatu tugas baru
yang menuntut tanggung-jawabyang lebih besar!

Contoh ketiga, yang disebutkan adalah seorang hamba yang tidak melakukan apa-apa
dengan modal 1 mina yang diberikan; ia hanya membungkusnya dalam sehelai saputangan
dari lenan dan menyimpannya dirumahnya; sekarang ia datang memberikan kembali kepada
tuannya, tidak lebih dan tidak kurang. Dan hamba itu mengatakan bahwa ia bertindak
demikian karena takut akan kekerasan adat tuannya itu, yang menurut pendapatnya selalu
mau "mengambil apa yang tidak pernah ia taruh" (misalnya mengambil uang dari suatu
perusahaan yang tidak dimodalinya lebih dahulu dengan uang, atau dari suatu bank yang
didalamnya ia tidak menyimpan apa-apa terlebih dahulu). Dan mau "menuai dari apa yang
tidak ia tabur" (ungkapan peribahasa, yang maksudnya ialah mau menikmati sendiri hasil
pekerjaan dan jerih-payah orang lain).

Apakah ketakutan itu adalah alasan sungguh-sungguh dan alasan satu-satunya,


mengapa ia begitu saja menyimpan modal yang seharusnya ia jalankan, sepertinya tidak,
karena ternyata tuannya tidak demikian, yaitu dengan menimbang apa yang ia lakukan
kepada 2 hamba lainnya yang telah menunjukkan hasil kerjanya. Ada kemungkinan justru,
hamba ke-3 ini ia tidak menyukai resiko, atau ia terus menerus mengundurkan niat apa yang
harus ia lakukan dengan uang itu, atau ia mau menunggu lebih dahulu sampai ia yakin bahwa
tuannya betul-betul akan kembali sebagai raja.

Bagaimanapun juga, jawab sang tuan atau raja dari ayat 22a itu adalah dimaksudkan
sebagai berikut : "Aku akan menghukum engkau berdasarkan dengan berpegang
perkataanmu sendiri! Selebihnya dari ayat 22 itu dapat dibaca sebagai memperkuat tuduhan
dalam ayat 21 itu, tetapi juga sebagai mengulanginya dalam bentuk pertanyaan, kira-kira
sebagai berikut : "Jadi engkau sudah tahu bahwa…?" dan seterusnya.
Dengan perkataan lain: "apakah benar atau tidak bahwa saya akan begitu keras
adatnya, itu tidak usah dipersoalkan, tetapi saya akan menilai engkau dengan berpegang
kepada perkataanmu itu!" – begitulah ayat 23 – kalau betul-betul engkau berpendapat
demikian, maka tentulah setidak-tidaknya engkau sudah dapat menyimpan uang itu
didalam bank, yaitu kepada "orang yang menjalankan uang", sehingga masih dapat
menghasilkan bunga. Hamba ke-3 yang tdaik setia ini pada lahirnya tidak dihukum begitu
berat seperti misalnya musuh-musuh dari ayat 27 dibawah ini, tetapi hukuman sebenarnya
ialah : bahwa selanjutnya tidak akan lagi hubungan antara dia dan tuannya. Sebab uang itu
diambil daripadanya. Demikian tuan itu mengambil kembali kepercayaan dan tanggung-
jawab yang telah diserahkan kepadanya.

 Lukas 25-27.

Ayat-ayat penghabisan dari perumpamaan ini, uang 1 mina yang tidak dijalankan oleh
hamba ke-3 diberikan kepada hamba yang justru mempunyai paling banyak. Kita bisa
mengambil pengertiannya, karena hamba itu telah membuktikan kerajinan dan
kesanggupannya dalam menjalankan modal kerja.

Ayat 26, dimaksudkan sebagai kesimpulan yang disambungkan oleh Yesus sendiri
kepada perumpamaan itu ("Aku berkata kepadamu…"; bandingkan dengan Lukas 18:8,14).
Perkataan Yesus itu juga kita jumpai dalam Lukas 8:18. Baik disana mapun disini ucapan itu
berhubungan dengan mendengar dan mempraktekkan dan meneruskan Firman Allah . Dalam
ayat 26 ini barangkali boleh ditegaskan, bahwa dengan kata-kata kerja pasif itu (sperti "akan
diberi", dan "akan diambil") dimaksudkan bahwa adalah Allah yang akan memberikan atau
mengambil pada hari "perhitungan terakhir".

Berlainan dengan ayat 26, pada ayat 27 haruslah dibaca lagi sebagai perkataan raja
dari perumpamaan itu; ia mengadakan perhitungan dengan para seterunya yang menurut ayat
14 telah mencoba menghalangi dia menjadi raja (ingat kasus Arkhelaus). Sekalipun
berbahaya untuk menjelaskan seluk-beluk perumpamaan semacam itu, bolehlah diandaikan
bahwa Lukasdan pembaca-pembacanya barangkali telah mengingat dengan ayat-ayat 14 dan
24 ini kepada orang-orang Yahudi yang menolak menerima Yesus sebagai raja, yaitu sebagai
raja yang kerajaan-Nya tidak dari dunia ini (lihat Lukas 23:2; Kisah 17:7, bandingkan dengan
Yohanes 18:36).13

Kesimpulan dari Tafsir nats ini :

Pokok dari perumpamaan ini adalah - bahwa setiap pengikut Yesus diberi karunia-
karunia dan kesempatan-kesempatan untuk melayani. Tidak seorang pun dapat berkata bahwa
dia tidak dapat melayani Tuhan karena tidak memiliki kemampuan teologi yang terlatih atau
kepandaian berbicara sebagai seorang yang mempunyai karunia untuk berkhotbah. Alasan
yang demikian tidak berlaku. Perumpamaan ini mengajarkan bahwa "Semua hamba yang
menerima masing-masing satu mina diberi tanggung jawab uang yang dipercayakan
13
Boland. B.J., Tafsir Alkitab : Injil Lukas,(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2011), 447-454.
kepadanya. Demikian juga dengan setiap orang yang mengikut Yesus telah diberi karunia dan
kesempatan untuk menggunakan karunia tersebut. Tiap-tiap orang diharapkan menggunakan
kesempatan itu untuk melayani. Waktu yang diberikan oleh Allah di dalam pemeliharaan-
Nya akan segera berlalu, dan kemudian tibalah hari penghakiman. Sesungguhnya Aku
datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya. (Wahyu 22:12).
DAFTAR PUSTAKA

Boland. B.J. Tafsir Alkitab : Injil Lukas . Jakarta : BPK Gunung Mulia. 2011

Frank E.Gaebelein. The Expositor’s Bible Commentary vol.8 . Michigan : The Zondervan Corporation
Grand Rapids. 1984

Charles F.Pfeiffer, Everett F.Harrison. The Wycliffe Bible Commentary vol.3 . USA : Moody Bible
Institute of Chicago. 1962.

J.Sidlow Baxter. Menggali isi alkitab. Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 1996

W.R.F. Browning. Kamus Alkitab. Jakarta : BPK Gunung Mulia. 2007

Nestle-Aland. Novum Testamentum Graece (Deutsche Biblestiftung Stuttgart)

Anda mungkin juga menyukai