Anda di halaman 1dari 1

PATOFISIOLOGI HIPERALDOSTERONISME PRIMER

Sel kelenjar adrenal yang mengalami hiperplasi atau adenoma menghasilkan hormon aldostreon
secara berlebihan. Peningkatan kadar serum aldosteron akan merangsang penambahan jumlah saluran
Natrium yang terbuka pada sel prinsipal membran luminal dari dukstus kolektikus bagian korteks ginjal.
Akibat penambahan jumlah ini, reabsobsi natrium mangalami peningkatan. Absorbsi natrium juga
membawa air sehingga tubuh menjadi cenderung hipervolemia.

Sejalan dengan itu, lumen duktus kolektikus ini berubah menjadi bermuatan lebih negatif yang
mengakibatkan keluarnya ion kalium dari sel duktus kolektikus masuk ke dalam lumen tubuli melalui
saluran kalium. Akibat peningkatan ekskresi kalium urin, terjadi kadar kalium darah berkurang.
Peningkatan ekskresi kalium juga dipicu oleh peningkatan aliran cairan menuju tubulus distal. Hal ini
mengakibatkan tubuh kekurangan kalium dan timbul gejala seperti lemas.

Hipokalemi yang terjadi akan merangsang peningkatan ekskresi ion H di tubulus proksimla
melalui pompa NH3+, sehingga reabsorbsi bikarbonat meningkat di tubulus proksimal dan ekmudian
terjadi alkalosis metabolik. Hipokalemi bersama dengan hiperaldosteron juga akan merangsang pompa H-
K-ATPase di tubulus distal yang mengakibatkan peningkatan ekskresi ion H, selanjutnya akan
memelihara keadaan alkalosis metabolik pada pasien ini.

Hipervolemia yang terjadi akibat reabsorbsi natrium dan air yang meningkat akan menekan
produksi renin sehingga kadar renin plasma tertekan. Hal ini berebda dengan hiperaldosteronisme
sekunder dimana terjadi peningkatan kadar renin maupun aldosteron darah. Hiperaldosteronisme skunder
didapat pada hipertensi renovaskuler atau pemberian diuretik pada pasien hipertensi.

Sekresi ion hidrogen meningkat dengan adanya hiperaldosteronisme sehingga mengakibatkan


alkalosis metabolik. Alkalosis berhubungan dengan derajat hipokalemia. Alkalosis ditunjukan dengan
tanda chvostek dan trousseav (+), aktivitas renin plasma ditekan. Pemeriksaan laboratorium akan
menunjukan derajat penurunan renin setelah pasien berada pada kondisi hiperaldosteronisme.
Peningkatan serentak dari sekresi aldosteron juga dapat terlihat pada pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai