Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PEMANAS MULA MOTOR DIESEL

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktik Motor Diesel
Dosen Pengampu : Drs. H. Paryono, S.T., M.T

Disusun oleh :
Andik Cahyono ( 160513609655 )
Aufal Marom ( 160513609648 )
Danang Dwi Chafiyana. ( 160513609612 )

OFFERING B1
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya
makalah yang berjudul “Sistem pemanas mula motor diesel” Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Mustaman selaku dosen pengantar pendidikan yang telah membimbing
penulis agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Malang, 3 Desember 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada waktu dingin, kerugian tekanan kompresi di atas torak sangat besar. Saat start
dingin keadaan tersebut tidak menguntungkan karena temperatur pembakaran tidak tercapai.
Hal ini disebabkan torak, blok motor dan bagian motor lainnya yang masih dingin menyerap
panas hasil kompresi yang belum sempurna itu. Agar temperatur pembakaran bisa tercapai
maka diperlukan panas tambahan dengan menggunakan pemanas mula
Pada motor diesel injeksi tidak langsung (kamar depan dan kamar pusar) digunakan
busi pijar, sedangkan pada motor Diesel injeksi langsung digunakan kawat pemanas atau
penyala yang dipasang pada saluran isap. Sistem pemanas mula 1 hanya membahas sistem
pemanas mula pada motor Diesel injeksi tidak langsung
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian busi pemas?
2. Bagaimana cara kerja busi pemanas?
3. Apa saja jenis-jenis busi pemanas?
4. Bagaimana diagram busi pemanas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengetian busi pemanas.
2. Untuk mengetahui cara kerja busi pemanas.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis busi pemanas.
4. Untuk mengetahui diagram busi pemanas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Busi Pemanas
Busi pemanas atau busi pijar adalah sebuah komponen aktuator elektronik yang bisa
menghasilkan panas pada ujung elektrodanya. Fungsi dari busi pemanas ini yakni untuk
memanaskan suhu ruang bakar mesin diesel.
B. Cara Kerja Busi Pemanas
sesuai berdasarkan karakter mesin diesel, mesin diesel merupakan mesin dengan kinerja
ekstrem yang menggunakan bahan bakar solar dengan metode self combustion. Metode self
combustion bukan berarti solar bisa terbakar dengan sendirinya secara begitu saja. Karena
yang memicu solar terbakar pada mesin diesel adalah suhu dan tekanan udara pada ruang
bakar. Perbandingan kompresi mesin diesel bisa mencapai 22 : 1 artinya 22 liter udara bisa
dipampatkan kedalam satu liter wadah. Sehingga suhu dan tekanannya bisa melebihi titik
nyala solar dan solarpun terbakar. Itu secara normal, namun pada kondisi tertentu misal pada
pagi hari atau di cuaca dingin proses start mesin diesel tidak semulus kedengarannya apalagi
mesin diesel berteknologi commonrail.
Dengan kondisi dingin seperti dipagi hari suhu komponen mesin baik oli mesin atau
blok mesin berada pada suhu yang dingin. Sehingga saat proses starting, suhu dan tekanan
hasil kompresi akan disalurkan untuk memanaskan komponen mesin. Sehingga suhu akhir
tidak mampu mencapai titik nyala solar. Hal inilah yang membuat mesin diesel kadang sulit
distart dipagi hari.
Prinsip kerja glow plug seperti heater elektrik yang memanfaatkan penumpukan elektron
pada sebuah konduktor yang menyebabkan suhu pada konduktor tersebut meningkat.
Peningkatan suhu ini juga tidak main main karena bisa mendidihkan air dengan cepat.
Pada busi pemanas, rangkaian elektrik diatur secara otomatis pada mesin common rail
atau menggunakan saklar pada truk. Karena letak busi pijar yang berada didalam ruang bakar
maka saat menyala suhu diruang bakar yang tertutup akan meningkat dengan cepat. Sehingga
start dingin pun bisa berlangsung dengan sempurna.
C. Jenis-Jenis Busi Pemanas
1. Busi Pijar Batang
 Dipasang dalam rangkaian paralel ___
 Tegangan kerja yang sering digunakan
Kutub dalam
9,5V; 10,5V; 18V dan 22,5V dengan
Penyekat daya antara 110W – 120W_________
 Permukaan batang pemanas luas,
Kumparan pemanas
memungkinkan waktu untuk
memanaskan udara dalam ruang bakar
Batang pemanas
menjadi lebih cepat

 Untuk busi pijar tipe super RSK waktu pemanasan hanya 4-10 detik dan temperatur
yang dicapai 750oC - 1000oC
 Tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi (beban mekanis)
 Apabila salah satu busi putus, motor masih bisa distart
 Hubungan Paralel

V1

VB V2


UB = U1 + U2
It = I1 + I2 + I3 + I4
Contoh perhitungan :
Rangkaian seperti gambar di atas
P = 110 watt R =
U = 9,5 volt Rt =
I = ........... ?
110 U 9,5 R 0,82
I =  11,5 A R =   0,82 Ohm Rt =   0,20 Ohm
9,5 I 11,5 4 4
2. Busi Pijar Kawat
Mur pengikat  Dipasang dalam rangkaian seri
 Tegangan kerja tergantung dari
jumlah silinder biasanya 0,9V;
Rumah
1,2V atau 1,7V dengan daya 60-70
W
Pennyekat
 Waktu pemasangan 15 -20 detik

Kutub luar dan temperatur yang dapat dicapai


800oC - 900oC
Kawat pemanas

 Kurang tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi sehingga jenis busi pijar ini
jarang digunakan
 Apabila salah satu busi pijar putus, sistem pemanas tidak berfungsi
Hubungan seri

V1

V2 V3 V4 V5 V1

VB

UB = U1 + U2 + U3 + U4 + U5
It = I1 = I2 = I3 + I4 = I5
Contoh perhitungan
Rangkaian seperti di atas
P = 60 watt
U = 0,9 volt
P 60
I =   66,6A
U 0,9
U 0,9
R =   0,001 Ohm
I 66,6

Rt = 4 x R = 4 x 0,001 = 0,04 Ohm

D. Contoh Diagram Busi Pemanas


1. Toyota
1. Ampermeter
2. Kunci kontak
3. Relai busi pijar
4. Busi kontrol
5. Busi Pijar
6. Motor starter

Kunci kontak posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai – kunci kontak –
terminal g – terminal E– masa
Kumparan (g – e) menarik kontak, arus utama mengalir dari baterai - terminal B – terminal G
– Busi kontrol – Busi pijar – masa
Kunci kontak posisi start, arus pengendali mengalir dari :
Baterai – kunci kontak – terminal ST – terminal E – masa kumparan (ST – E) menarik kontak,
arus utama langsung mengalir dari baterai terminal B – terminal S – busi pijar – masa
Baterai – kunci kontak – terminal 50 kumparan solenoid masa Solenoid menghubung,
motor starter dapat arus utama langsung dari baterai
Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol tegangan pada busi pijar tetap,
karena tegangan baterai akan turunwaktu motor starter bekerja.
2. Volkswagen, Opel
1. Kunci kontak
15 50
0 1 2 2. Motor starter
01

30 3. Kontrol unit
1 50 15

4 4. Relai daya
50 30

M 2 3 5. Busi pijar
31
6. NTC di air
G NTC K 31 pendingin
5 7. Lampu kontrol
12 V
6 7
Kontrol unit elektronik berfungsi untuk mengatur waktu pemanasan berdasarkan
temperatur,dan memberi informasi pada lampu kontrol apabila motor siap distart
Kunci kontak pada posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai terminal 30 - 15
kontrol unit Relai menghubung dan busi pijar langsung mendapat arus utama dari baterai.
Motor siap distart bila lampu kontrol padam Kunci kontak pada posisi start, busi pijar masih
tetap hidup. Pemutusan aliran ke busi pijar dikendalikan oleh kontrol unit melalui informasi
dari terminal 50
3. Mitsubhisi, Chevrolet (Big Horn, Trooper)
a Kunci kontak
b Lampu kontrol
c Kontrol unit
d NTC
e Tahanan depan
f Busi pijar

 Kunci kontak posisi golw, arus mengalir dari baterai – kunci kontak – terminal 6 (juga
lampu kontrol) – kontrol unit. Relai 2 menghubung, arus utama dari baterai melalui relai 2
– tahanan depan – busi pijar – masa
 Waktu pemanasan ditentukan oleh kontrol unit berkat informasi yang diberikan oleh NTC
di air pendingin
 Lampu padam bila motor siap distart
 Kunci kontak posisi start, relai 1 menghubung.
Arus utama tidak lagi melalui tahanan, tapi langsung ke busi pijar. Tegangan pada busi
pijar tetap akibat turunnya tegangan baterai waktu motor starter bekerja.

4. Mercedes
1. Kontrol unit
2. Relai
1 2
3. Reed kontak
4. Lampu kontrol
6 3
5. Usi pijar
6. NTC
80A

15 30
31

50

4
5

 Waktu kontak pada posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai (terminal 15) –
rangkaian elektronik – relai
 Relai bekerja, arus utama dari baterai – terminal 30 – sekering – busi pijar
 Apabila salah satu busi pijar tidak berfungsi, reed kontak akan berhubungan dan kontrol
unit akan memberikan arus pada lampu kontrol
 NTC memberi informasi temperatur awal pada kontrol unit untuk menentukan lamanya
pemanasan
 Kontak pada posisi start, relai a masih tetap menghubung dan pemutusannya diatur oleh
klem 50
 Bila kontak pada posisi glow dan motor tidak distart --- kontrol unit akan memutus aliran

E. Pemeriksaan Sistem Pemanas Mula


Baterai kendaraan yang akan diperiksa harus dalam kondisi baik! Jika baterai kosong/
lemah/sambungan kabelnya jelak, terjadi hasil pemeriksaan yang salah
Pemeriksaan di dalam kendaraan

- Putaran kunci kontak pada posisi ”GLOW”. Bila tidak ada, hidupkan sistem pemanas dengan
sakelarnya yang tersendiri. Kalau lampu kontrol mulai menyala sesudah 6-15 detik (lihat
spesifikasi!) berarti sistem pemanas mula bekerja dengan baik.
Bila lampu kontrol mulai menyala
lebih lambat dari waktu spesifikasi,
maka kemungkinan salah satu atau
lebih busi pijar tidak berfungsi.

Lampu menyala lebih cepat dari


waktu yang ditentukan menunjukkan
hubungan singkat ke masa setelah
lampu kontrol.

Pemeriksaan di ruang mesin

Dengan lampu kontrol:


- Putar kunci kontak pada posisi ”GLOW” dan kontrol apakah setiap terminal busi pijar menerima
tegangan listrik.
Dengan ampermeter:
- Pertama-tama, ukurlah arus total yang mengalir (Atot) dan bandingkan dengan spesifikasi.
- Jika tidak sesuai, periksa besar arus pada setiap busi pijar satu per satu. Busi pijar dengan besar
arus yang tidak sesuai harus diganti. Besar arus harus 5-10A pada setiap busi.
Arus total

A A A A

KE STARTER

c) Pemeriksaan visual melalui lubang injektor


Hidupkan sistem pemanas dan
lihat pada lubang injektor
apakah kesemua busi pijar
mulai menyala sama cepat

Lakukan tes ini setiap kali


injektor dilepas, mis: pada
pengetesan tekanan kompresi

Pemeriksaan busi pijar pada saat terlepas


- Periksa apakah ujung batang
pemanas terbakar.

- Hubungkan busi pijar pada


baterai 12V. Busi harus
menyala merah setelah 6-15
detik. Lihat spesifikasi!
Petunjuk
Sistem pemanas mula perlu diperiksa setiap 40’000km, atau pada waktu motor agak sulit dihidupkan
berhubungan dengan asap hitam dan putaran tersendat-sendat waktu pertama setelah motor hidup.

- Bentuk penyemprotan nosel


yang tidak baik akan
merusakkan busi pijar dengan
cepat. Oleh karena itu:

Jika busi pijar rusak selalu


periksa bentuk penyemprotan
nosel.

- Busi pijar model batang biasanya


dirangkai paralel.

Ada dua macam:


- Biasa (waktu sampai nyala 15s)
- Cepat (waktu sampai nyala 6s) Digunakan pd
mobil-mobil disel sekrang

- Busi pijar tipe filamen (kawat) biasanya


dalam rangkaian seri dan dipakai pada
motor yang agak lama.

Rangkaian seri
Rangkaian seri digunakan pada kendaraan yang lama.
Perhatikan: Jika rangkaian terputus pada salah satu tempat, keseluruhan sistem pemanas tidak bekerja!

Cara mengontrol:
- Hidupkan sistem dan ukur besar arus yang mengalir. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa
rugi tegangan pada tiap komponen sistem.
V KE STARTER

V V V V

V V
A

Rangkaian pemanas akan terputus jika salah satu busi pijar terbakar!

 Perhatikan: Busi pijar untuk rangkaian seri tidak boleh dites dengan cara menghubungkan ke
baterai 12V.
BAB III
KESIMPULAN
Glowplug atau busi pijar mungkin sedikit asing ditelinga teman-teman dibanding
dengan busi pada mesin bensin pada umumnya. Glowplug adalah busi yang khusus dipasang
pada mobil diesel. Seperti yang kita ketahui mesin diesel tidak menggunakan busi untuk
meledakan campuran bahan bakar dan udara pada combustion chamber, mesin diesel hanya
dapat meledakkan campuran bahan bakar lewat kompresi piston yang sangat tinggi
tekanannya. Sehingga membutuhkan temperatur yang ideal (tinggi) untuk mesin diesel agar
dapat meledakan campuran bahan bakarnya dan menjadi sebuah kesulitan yang cukup berarti
untuk menghidupkan mesin diesel yang dingin dan tanpa glowplug karena piston, dinding
silinder dan kepala silinder adalah menyerap panas. Sehingga kehadiran glowplug pada mesin
diesel sangatlah dibutuhkan.

Glowplug dipasang didalam ruang bakar / combustion chamber. Energi panas yang
dihasilkan oleh glowplug didapat dari arus listrik accu yang diteruskan ke glowplug. Baik
untuk konstruksi indirect ataupun direct injection, kehadiran glowplug tetap ada. Pada bagian
indirect injection, glowplug diletakan didalam pre-chamber. Untuk direct injection, glowplug
diletakkan di combustion chamber secara langsung. Lewat arus yang diberikan oleh accu,
glowplug akan menghasilkan panas didalam silinder. Sehingga lebih memudahkan mesin
bekerja pada suhu kerja idealnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar,Wiranto,Tsuda,Koichi.1997.Motor Diesel Putaran Tinggi.Jakarta : PT
Pradnya Pratama.
Boetarta,2000.Mengatasi Mesin Kerusaan Diesel.Jakarta: Puspa Swara
Daryanto ,1994 .Teknik Servis Mobil.Jakarta:Pt Reneka Cipta.
Dermana,danu .1999. Merawat dan Memperbaiki Motor Diesel.Jakarta: Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai