6 - Agustus 2010
30
iptek hortikultura
31
No. 6 - Agustus 2010
A
A
B C D B C D
2. Markisa merah (P. edulis f. edulis Sims) daun 10-13 cm, dan lebar 9-12 cm, daun
Gambar 2. muda berwarna hijau, sedangkan tangkai
- Bentuk daun menjari dengan ukuran daun berwarna hijau kecoklatan.
lebih besar dan lebih tebal daripada markisa - Ruas batang panjang 7-10 cm, sulur muda
ungu, panjang tangkai 3-5 cm, panjang berwarna kecoklatan.
daun 10-13 cm, lebar daun 11-14 cm, daun - Ukuran bunga besar, diameter 7-8 cm,
muda dan tangkainya berwarna hijau ke- mahkota tambahan berbentuk benang dan
coklatan. memencar, panjang ± 3,5 cm, pangkal ber-
- Panjang ruas batang 7-10 cm, sulur muda warna ungu dan ujung berwarna putih.
berwarna kecoklatan. - Buah muda berwarna hijau, sedangkan
- Ukuran bunga besar, diameter 7-8 cm, buah tua (masak) berwarna kuning muda
mahkota tambahan berbentuk benang dan – kuning berbintik putih, kulit buah agak
memencar, panjang ± 3,5 cm, pangkal ber- tebal dan agak keras.
warna ungu dan ujung berwarna putih. - Tanaman mampu berbuah cukup lebat,
- Buah muda berwarna hijau, sedangkan buah buah berbentuk bulat sampai bulat agak
tua (masak) berwarna merah berbintik putih, lonjong atau oval, berdiameter 5-7 cm,
kulit buah agak tebal dan agak keras. bobot 55-130 g, sari buah berwarna kuning,
- Tanaman mampu berbuah cukup lebat, rasanya asam manis dengan aroma seperti
buah berbentuk bulat sampai bulat agak jambu biji.
lonjong (oval), berdiameter 6,2-7,5 cm,
Syarat Tumbuh
bobot 75-120 g, sari buah berwarna kuning
oranye, rasa asam manis dengan aroma Markisa ungu cocok dibudidayakan di daerah
seperti jambu biji. subtropis dan di dataran tinggi tropis pada ketinggian
700-2.000 m dpl., curah hujan 2.000-3.000 mm/
3. Markisa kuning (P. edulis Sims f. flavicarpa tahun, dan suhu 18-25°C, sedangkan markisa
Deg.) Gambar 3. kuning dan markisa merah dapat dibudidayakan
- Bentuk daun menjari dengan ukuran daun di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian
lebih besar dan lebih tebal daripada markisa 600 m dpl., curah hujan antara 2.000-3.000 mm/
ungu, panjang tangkai 2-4 cm, panjang tahun, dan suhu 22-32°C.
32
iptek hortikultura
Markisa asam dapat tumbuh di berbagai tipe 100 g/pohon, dan NPK (15-15-15) 50 g/pohon,
tanah, namun tanah yang sesuai adalah tanah yang diberikan setiap tiga bulan sekali.
yang subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik, mempunyai pH 5,5-7,5, mempunyai Pemeliharaan lain yaitu pengairan, penyiangan,
solum cukup dalam, serta memiliki aerasi dan dan pemangkasan. Pengairan yang dilakukan
drainase yang baik. Tanaman markisa sangat peka secara teratur pada kondisi kering dapat menjaga
terhadap tanah yang mudah becek (berdrainase pembungaan dan pembuahan markisa secara terus-
jelek), sebab tanaman akan terserang penyakit menerus, karena markisa dapat berbuah sepanjang
busuk akar. Sebaliknya, tanah yang kekurangan air tahun. Pemangkasan pada tanaman markisa,
menyebabkan hasil buah kurang optimal. pertama kali dilakukan pada awal pertumbuhan,
yaitu untuk menyisakan dua cabang utama yang
Budidaya akan dirambatkan, sedangkan cabang-cabang lain
perlu dipangkas sampai ketinggian 1 m dari pangkal
Tanaman markisa asam dapat diperbanyak
batang. Setelah tanaman merambat ke para-para
secara generatif menggunakan biji atau secara
atau rambatan lain, dilakukan pemangkasan untuk
vegetatif menggunakan stek dan sambung pucuk.
menjaga agar pertumbuhan tidak terlalu rimbun
Perbanyakan markisa ungu dengan sambung pucuk
dan memangkas cabang-cabang yang sudah tua,
biasanya dilakukan dengan cara sambung samping
karena bunga dan buah markisa dihasilkan dari
dan dianjurkan menggunakan batang bawah
cabang-cabang baru.
markisa kuning atau markisa merah yang toleran
terhadap penyakit layu Fusarium, karena markisa Hama utama yang menyerang buah
ungu rentan terhadap penyakit layu Fusarium. markisa asam adalah lalat buah (Bactrocera
Penanaman dilakukan setelah bibit markisa papayae). Pengendaliannya dapat dilakukan
berumur 4-6 bulan setelah semai/penyetekan atau dengan memusnahkan buah yang terserang
tiga bulan setelah sambung pucuk. Bibit ditanam dan membersihkan buah yang jatuh di sekitar
pada lubang tanam yang berukuran 50 x 50 x 50 tanaman, sedangkan penyakit utamanya
cm. Jarak tanam 3 x 4 m sampai 4 x 5 m. Lubang adalah bercak coklat (Alternaria passiflorae),
tanam dibuat dua minggu sebelum tanam. Sebelum pengendaliannya dapat dilakukan dengan
dilakukan penanaman, media untuk penanaman pemangkasan daun-daun yang lebat dan
markisa dicampur dengan pupuk kandang ± 10 kg/ penyemprotan fungisida berbahan aktif Cu.
lubang. Tanaman yang berumur satu bulan setelah Penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum
tanam, mulai merambat sehingga harus dibuatkan f. sp. passiflorae) biasanya menyerang pada
rambatan dan penyangga. Sebagai penyangga tanaman markisa ungu, pengendaliannya dapat
tanaman, dipasang tonggak kayu setinggi 2-2,5 m dilakukan dengan penggunaan jamur antagonis
untuk setiap tanaman, kemudian dibuat lanjaran Trichoderma koningii dan Gliocladium spp. yang
atau para-para. Tanaman markisa asam biasanya diaplikasikan saat sebelum tanam. Pemberian
mulai berbunga pada umur enam bulan setelah selanjutnya pada permukaan tanah di sekitar
tanam, sedangkan markisa ungu dapat berbunga batang, lalu ditutup kembali dengan tanah.
pada umur tiga bulan setelah tanam jika tanaman Aplikasi dilakukan dua bulan sekali dengan dosis
berasal dari perbanyakan sambung pucuk. 200-250 g/tanaman. Sanitasi kebun dan drainase
Agar tumbuh dan berproduksi baik, tanaman harus baik, sebab penyakit Fusarium berkembang
markisa dipupuk dengan pupuk organik dan pupuk sangat cepat pada tanah yang berdrainase
buatan. Pupuk kandang sebanyak ± 10 kg/pohon jelek atau lembab. Penanaman markisa ungu
diberikan pada saat tanam, yang sebelumnya disarankan menggunakan bibit yang berasal
sudah dicampur dengan tanah galian lubang, untuk dari sambung pucuk yang menggunakan batang
selanjutnya pemberian pupuk kandang dilakukan bawah markisa kuning atau markisa merah
setiap enam bulan sekali. Pemupukan dengan karena kedua jenis markisa ini toleran terhadap
pupuk Urea 50 g/pohon, SP-36 100 g/pohon, KCl penyakit layu Fusarium.
33
No. 6 - Agustus 2010
Buah markisa dapat dipanen pada umur 85 passaia. Di Costa Rica menghasilkan wine yang
dan 95 hari setelah bunga mekar. Tanda-tanda buah dijual dengan nama Parchita Seco.
markisa ungu yang siap dipanen adalah warna Untuk skala rumah tangga, orang Australia
ungu kehijauan - ungu karena buah ini memiliki memakan daging buah beserta bijinya dengan
karakteristik fisik dan kimia yang baik. Markisa krim dan gula atau menggunakannya dalam salad
kuning yang siap dipanen adalah yang sudah atau dalam minuman. Ditempat lain markisa
berwarna kuning, sedangkan markisa merah yang biasanya disaring dengan kain atau diperas
siap dipanen adalah yang sudah berwarna merah. untuk menghilangkan biji. Ekstraktor mekanik
Manfaat Markisa Asam digunakan secara industri, hasilnya berupa jus
yang disebut konsentrat alami. Konsentrat ini dapat
A. Sumber Nutrisi dimaniskan dan dicampur dengan air atau jus buah
Buah markisa asam terdiri dari kurang-lebih lain (biasanya jeruk atau nenas) untuk membuat
45% kulit buah dan 55% bagian yang dapat minuman dingin. Di Afrika Selatan, jus markisa
dimakan dari bobot buah segar. Dari 100 g bagian dicampur dengan susu dan alginate.
buah yang dapat dimakan mengandung 69-80 g Brazil merupakan negara penghasil markisa
air, 2,3 g protein, 2,0 g lemak (hampir semuanya yang banyak melakukan penelitian kandungan
berada dalam biji), 16 g karbohidrat, 3,5 g serat, 10 phytonutrient baik pada buah maupun pada
mg Ca, 1,0 mg Fe, 20 SI vitamin A, sedikit sekali daunnya. Markisa asam mengandung vitamin
tiamin, 0,1 mg riboflavin, 1,5 mg niasin, dan 20-80 C dan karoten, di samping itu juga merupakan
mg vitamin C. Nilai energi sebanyak 385 kj/100 g sumber niasin yang sangat bagus dan sumber
(Verheij dan Coronel 1997, Karsinah et al. 2007). riboflavin yang baik. Asam amino bebas pada jus
Di Indonesia, buah markisa asam pada markisa ungu adalah arginin, asam aspartat, glisin,
umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar berupa leusin, lisin, prolin, treonin, tirosin, dan valin.
jus dan diolah menjadi sirup atau sari buah. Markisa ungu mengandung karotenoid 1,160%,
Industri pengolahan markisa di Indonesia yang flavonoid 1,060%, dan alkaloid 0,012%, markisa
menghasilkan sirup dan sari markisa berada di kuning mengandung karotenoid 0,058%, flavonoid
Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan dengan 1,000%, alkaloid 0,700%. Jus markisa asam juga
menggunakan bahan baku markisa ungu. Konon dapat digunakan sebagai obat penenang.
markisa ungu ini memiliki aroma terbaik. Jus Hasil penelitian di Fiji menunjukkan bahwa
markisa dan martabe (markisa + terong belanda) biji markisa asam menghasilkan 23% minyak yang
biasanya lebih banyak tersedia di rumah makan. sama dengan minyak bunga matahari dan minyak
Jus markisa akan lebih nikmat jika dicampur kedelai, yang dapat digunakan sebagai bahan baku
dengan jus nenas atau stroberi. Selama ini markisa industri. Biji yang dikeringanginkan dilaporkan
kuning dan markisa merah baru dapat memenuhi mengandung kadar air 5,4%, lemak 23,8%, serat
kebutuhan skala rumah tangga. kasar 53,7%, protein 11,1%, ekstrak N-bebas
Di luar negeri, jus markisa asam diolah 5,1%, abu total 1,84%, abu tidak larut dalam HC1
menjadi sirup yang digunakan dalam membuat 0,35%, kalsium 80 mg, zat besi 18 mg, fosfor 640
sause, gelatin desserts, candy, es krim, sherbet, mg/100 g. Minyak biji mengandung asam lemak
cake filling, chiffon pie, dan cocktail. Daging buah jenuh 8,90%, dan asam lemak tidak jenuh 84,09%.
yang berbiji dibuat menjadi jelly atau dikombinasi Asam lemak mengandung palmitat 6,78%, stearat
dengan nenas atau tomat dalam membuat jam. Jus 1,76%, arachidat 0,34%, oleat 19,0%, linoleat
markisa yang dibekukan dapat disimpan tanpa 59,9%, dan linolenat 5,4%.
kerusakan selama setahun pada suhu -18º C dan
merupakan produk yang menarik. Jus dapat juga B. Kegunaan Sebagai Bahan Obat
dikeringkan dengan vacuum-puff atau freeze-dried. Saat ini ada sebuah kebangkitan baru yakni
Di Swiss dipasarkan soft drink yang menggunakan ketertarikan dalam industri yang berhubungan
bahan dasar markisa asam yang disebut dengan dengan farmasi, terutama di Eropa dalam
34
iptek hortikultura
35