KELOMPOK 7
BANGUNAN DAN FASILITAS
Disusun Oleh :
KELAS A
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tata letak ruang laboratorium pada industri farmasi yang benar menurut
CPOB?
2. Berapa ukuran ruangan laboratoirum pada industri farmasi yang benar menurut
CPOB?
3. Apakah diperbolehkan analis masuk ke kelas B melalui ruang ganti secara
langsung?
4. Apakah tepat melakukan preparasi sampel (menggunakan reagen HCl dan H2SO4)
menggunakan exhaust?
5. Bagaimana tata letak exhaust (kipas) yang benar menurut CPOB?
6. Bagaimana format laporan temuan yang benar sesuai ketetapan CPOB?
PEMBAHASAN
A. Definisi Istilah
no Istilah Definisi
1. Audit Suatu inspeksi dan penilaian independen terhadap
seluruh atau sebagian dari system mutu dengan
tujuan tertentu untuk meningkatkan system mutu
tersebut (glosarium CPOB 2018 : 416)
2. Inspeksi Audit yang dilakukan oleh orang dalam organisasi
sendiri untuk memastikan pemenuhan terhadap
CPOB dan peraturan pemerintah (glosarium CPOB
2018 : 419)
3. Kelas A Zona untuk kegiatan yang beresiko tinggi seperti
pengisian, wadah tutup karet, ampul dan vial
terbuka. Umumnya kondisi ini dicapai dengan
memasang unit aliran udara laminar (laminar air
flow). System udara laminar hendaklah mengalirkan
udara dengan kecepatan 0,36-0,54 m/detik (aneks 1
pembuatan produk steril CPOB 2018 : 137)
4. Kelas B Zona pembuatan dan pengisian secara aseptis, kelas
ini adalah lingkungan latar belakang untuk kelas A
(aneks 1 pembuatan produk steril CPOB 2018 : 138)
B. Permasalahan dan penyelesaian kasus
No Permasalahan Penyelesaian menurut CPOB / PPCPOB
1. Tata letak ruang 3.37 Laboratorium pengawasan mutu hendaklah
laboratorium QC terpisah dari area produksi. Area pengujian
(lab kimia-fisika, biologi, mikrobiologi dan radioisotop hendaklah
stabilitas, dipisahkan satu dengan yang lain (CPOB 2018 hal
mikrobiologi, 33)
inspeksi dan tes 3.39 Suatu ruangan yang terpisah mungkin
bahan kemas) diperlukan untuk memberi perlindungan
instrumen terhadap gangguan listrik, getaran,
kelembaban yang berlebihan dan gangguan lain,
atau bila perlu untuk mengisolasi
Instrument (CPOB 2018 hal 33)
3.40 Desain laboratorium hendaklah
memerhatikan kesesuaian bahan konstruksi yang
dipakai, ventilasi dan pencegahan terhadap asap.
Pasokan udara ke laboratorium hendaklah
dipisahkan dari pasokan ke area produksi.
Hendaklah dipasang unit pengendali udara yang
terpisah untuk masing-masing laboratorium
biologi, mikrobiologi dan radioisotope. (CPOB
2018 hal 33)
2. Pada skenario, 3.12 Luas area kerja dan area penyimpanan bahan
laboratorium atau produk yang sedang dalam proses hendaklah
inspeksi memadai untuk memungkinkan penempatan
berukuran 2x1 peralatan dan bahan secara logis, sehingga dapat
memperkecil risiko terjadi ketidakjelasan antara
yang cukup untuk obat atau komponen obat yang berbeda, mencegah
1 operator saja kontaminasi silang dan memperkecil risiko
terlewat atau salah melaksanakan langkah proses
pengolahan atau pengawasan (CPOB 2018 hal 29)
3.38 Laboratorium pengawasan mutu hendaklah
didesain sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
Luas ruang hendaklah memadai untuk mencegah
pencampurbauran dan kontaminasi silang.
Hendaklah disediakan tempat penyimpanan
dengan luas yang memadai untuk sampel, baku
pembanding (bila perlu dengan kondisi suhu
terkendali), pelarut, pereaksi dan catatan (CPOB
2018 hal 33)
3. Pada skenario, uji 63. Area bersih untuk kegiatan produksi steril
sterilitas tidak boleh digunakan untuk melaksanakan
dilakukan di lab kegiatan pengujian sterilitas dan pengujian
mikrobiologi mikrobiologis lain (CPOB 2018 hal 157)
dalam area kelas 7.5 (i) Uji sterilitas hendaklah dilakukan dalam
A berlatar area Kelas A berlatar belakang ruang Kelas B
belakang kelas B dilengkapi dengan fasilitas ruang ganti dan ruang
penyangga udara (airlock) atau dalam isolator
berlatar belakang kelas D. (PPOB 2012 hal 272)
4. Pada skenario, 42. Pakaian rumah dan pakaian kerja reguler tidak
analis masuk ke boleh dibawa masuk ke dalam kamar ganti
kelas B melalui pakaian yang berhubungan dengan ruang ber-
ruang ganti Kelas B dan C. Untuk tiap personel yang bekerja
di Kelas A/B, pakaian kerja steril (disterilkan atau
disanitasi dengan memadai) hendaklah disediakan
untuk tiap sesi kerja. Sarung tangan hendaklah
secara rutin didisinfeksi selama bekerja. Masker
dan sarung tangan hendaklah diganti paling
sedikit pada tiap sesi kerja (CPOB 2018 hal 153)
55. Ruang ganti pakaian hendaklah hanya
digunakan untuk personel dan tidak digunakan
untuk lalu lintas bahan, wadah dan peralatan
(CPOB 2018 hal 155)
56. Ruang ganti pakaian hendaklah didesain
seperti ruang penyangga udara dan digunakan
sebagai pembatas fisik untuk berbagai tahap
penggantian pakaian dan memperkecil
kontaminasi mikroba dan partikulat terhadap
pakaian pelindung. Ruang ganti tersebut
hendaklah dibilas secara efektif dengan udara
yang telah tersaring. Tahap terakhir dari ruang
ganti hendaklah, pada kondisi “nonoperasional”,
mempunyai tingkat kebersihan yang sama dengan
ruang berikutnya. Penggunaan ruang ganti
terpisah untuk memasuki dan meninggalkan
daerah bersih kadang-kadang diperlukan. Pada
umumnya hendaklah fasilitas pencucian tangan
disediakan hanya pada tahap awal ruang ganti
pakaian (CPOB 2018 hal 156)
5. Preparasi sampel 7.5 (d) Jika diperlukan, sistem ventilasi hendaklah
dengan reagen mampu menarik uap, gas, asap, debu, bau dan
HCl, H2SO4 panas dengan segera. Dalam hal ini, hendaklah
disediakan lemari asam yang dilengkapi sistem
dilengkapi dengan penghisap udara untuk menghindari penetrasi
exhaust fan asap toksis ke area laboratorium. Kecepatan
penghisap udara minimum 15 meter kubik udara
per jam per meter kubik volume lemari asam dan
kecepatan aliran udara pada permukaan pipa
penghisap (face velocity) 0,4–0,6 meter per detik.
Kecepatan aliran udara hendaklah dipantau dan
dicatat secara periodik. (PPOB 2012 hal 272)
6. Exhaust fan 4.13 Peralatan hendaklah dipasang sedemikian
menempel pada rupa untuk mencegah risiko kesalahan atau
dinding ruangan kontaminasi. (CPOB 2018 hal 31)
7.5 (d) Dalam pemasangan instalasi pipa listrik,
air, gas, udara vakum dan udara tekan hendaklah
diperhatikan kemudahan untuk pemeliharaan dan
perbaikan, misalnya dengan cara memasang
dalam panel yang mudah dibuka atau
menempelkannya pada bagian luar dinding.
(PPOB 2012 hal 272)
7. Laporan temuan Lampiran
menurut CPOB
C. Deviation Report
Terdapat kesalahan dimana personel masuk ke dalam ruang kelas B
melalui ruang ganti secara langsung. Dimana hal ini merupakan kesalahan yang
termasuk kategori kritis atau critical sesuai dengan Keputusan Kepala BPOM,
yaitu Bangunan dan fasilitas pabrik tidak memadai sehingga menimbulkan
risiko tinggi terhadap kontaminasi produk. Penyimpangan ini perlu dilaporkan
sesuai dengan POPP 2012, yaitu :
1.8 Kecampurbauran atau hal-hal yang menimbulkan potensi
untuk kejadian kecampurbauran.
D. Pembahasan
Berdasarkan CPOB 2018 prinsip dari bangunan dan fasilitas yaitu Bangunan-
fasilitas untuk pembuatan obat harus memiliki desain, konstruksi dan letak yang
memadai, serta dirawat kondisinya untuk kemudahan pelaksanaan operasi yang benar.
Tata letak dan desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil risiko
terjadi ketidakjelasan, kontaminasi silang dan kesalahan lain, serta memudahkan
pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindarkan kontaminasi
silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang dapat menurunkan mutu
obat.
E. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang ada maka kepala bagian pengawasan mutu
melakukan koordinasi dengan pemastian mutu mengenai laporan penyimpangan,
pembuatan ruang antara, pembuatan SOP, pembuatan riskmanagement, pelatihan
personel, dan dokumentasinya.
F. Daftar pustaka
BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat
yang Baik 2012 Jilid 1. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia.
BPOM RI. 2018. Cara Pembuatan Obat yang Baik. Badan Pengawasan Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
G. Lampiran
1. Tata Letak Ruang Pengawasan Mutu
2. Desain ruang pengambilan sampel
3. Skematik Ruang Ganti
4. Laporan penyimpangan yang harus dilaporkan
5. Protap penanganan penyimpangan
Halaman 1 dari 3
NAMA Prosedur Tetap
PERUSAHAAN PENANGANAN PENYIMPANGAN No.080819
Departemen Seksi Tanggal berlaku
Produksi Penyimpangan 08 Februari 2019
Penyimpangan No. :1
Nama Produk / Proses / Pemeriksaan / Sistem / :Tata Letak Ruang Ganti
Alat *)
No. Bets :-
Tanggal terjadi penyimpangan : 13 Februari 2019
Rincian penyimpangan yang terjadi : Tidak ada ruang antara setelah ruang ganti pakain kelas A/B untuk
masuk ke ruang kelas A/B.
Rincian tindakan sementara yang telah diambil : pelaporan ke kepala departemen pengawasan mutu.
Catatan:
Proses harus dihentikan sampai tindakan lebih lanjut ditetapkan dan disetujui
Apakah ada bets atau produk lain yang terkena imbasnya ? Ya: √ Tidak
Jelaskan bila ya : Tidak adanya ruang antara setelah ruang ganti pakain A/B (B) akan berpotensi
menimbulkan kontominasi hasil uji sterilitas atau menunjukkan hasil positif palsu.
Pelapor
Nama : Nia Heriani S.Farm, Apt Tanda tangan :................ Tanggal:13 Februari 2019
Nama :Elia Novianti, S.Farm., Apt. Tanda tangan :................ Tanggal: 13 Februari 2019
Formulir I
LAPORAN PENYIMPANGAN DAN TINDAKAN YANG TELAH DIAMBIL
Nama :Ratna Yuningtya S.Farm, Apt Tanda tangan :.................... Tanggal: : 13 Februari 2019
Rendah
Catatan: pastikan setiap operator memahami prosedur yang telah ditetapkan dan menjalankannya
meni
Formulir
II
PENYELIDIKAN PENYIMPANGAN
Penyimpangan No. :1
Tanggal : 13 Februari 2019
Penyelidikan
Tidak ada ruang antara setelah ruang ganti pakain kelas A/B untuk masuk ke ruang kelas A/B.
Mengapa penyimpangan tersebut timbul : karena tidak sesuainya tata letak ruang ruang antara pada
ruang uji sterilitas
Kesimpulan akar masalah penyimpangan : Tidak ada ruang antara setelah ruang ganti pakain kelas A/B
(B) untuk masuk ke ruang kelas A/B.
Usulan Tindakan Korektif dan Tindakan Preventif (Corrective Action and Preventive
Action / CAPA) yang akan dilakukan :
Paraf dan
Tindakan Penanggung jawab Batas waktu tanggal
1. pembuatan laporan 1. Pengawasan Mutu 1. 2 x 24 jam
penyimpangan,
2. pembuatan ruang 2. Pemastian Mutu 2. 14 hari
antara. (corrective)
3. Melakukan pelatihan 3. Pengawasan Mutu 1. 2 x 24 jam
yang sesuai ketentuan
pada karyawan 4. Pemastian Mutu 2. 2 x 24 jam
tersebut,
4. Membuat SOP baru
Nia Heriani S.Farm, Apt Nisa Putri S.Farm, Apt Ratna Yuningtyas S.Farm,Apt
Kepala bagian pengawasan mutu Supervisor pemastian mutu Kepala Bagian Pemastian
Mutu
Formulir III
OTORISASI PENANGANAN TINDAKAN PERBAIKAN DARI PENYIMPANGAN
Penyimpangan No. :1
Tanggal : 02 Maret 2019
Tindakan Perbaikan yang dilakukan :
Kesimpulan : Kepala bagian pengawasan mutu melakukan koordinasi dengan pemastian mutu
mengenai laporan penyimpangan, pembuatan ruang antara, pembuatan SOP, pelatihan personel, dan
dokumentasinya.
Penyimpangan telah ditindaklanjuti oleh Departemen Pengawasan Mutu dan tindakan perbaikan serta
pencegahan telah selesai dilaksanakan.
Nia Heriani S.Farm, Apt Nisa Putri S.Farm, Apt Ratna Yuningtyas S.Farm, Apt
Kepala bagian pengawasan mutu Supervisor pemastian mutu Kepala Bagian Pemastian
Mutu