Anda di halaman 1dari 16

Literatur Review

Biophilic
Architecture

Dosen : B. Arina Hayati, S.T, M.T


Teori Arsitektur Lanjut
MASTER STUDENT OF DEPARTEMENT ARCHITECTURE
INSTITUTE OF TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBER

ADE FITRIYANTI ULUL AZMI


08111850070003
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Biophilic
Architecture

Table of Content

Introduction 01
Built Literature Review 01

Finding Topic 02

Topic 03
Research Question 03
Statement/ Defining 03
Keyword 04
Finding and Evaluating Journal
or Books 04

Conclusion 13
Reference 13
Author 13

Dosen : B. Arina Hayati, S.T, M.T


Teori Arsitektur Lanjut
MASTER STUDENT OF DEPARTEMENT ARCHITECTURE
INSTITUTE OF TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBER
Tahun ajaran 2018
Biophilic
Architecture

LITERATURE REVIEW
Literatur Review

Biophilic
Architecture
Dosen : B. Arina Hayati, S.T, M.T
Teori Arsitektur Lanjut
MASTER STUDENT OF DEPARTEMENT ARCHITECTURE
INSTITUTE OF TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBER

ADE FITRIYANTI ULUL AZMI


08111850070003
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Introduction
Literature Review
merupakan acuan ataupun tuntunan dalam mendukung aktivitas proses
desain yang mengandung aturan-aturan atau ilmu yang menjelaskan tentang
suatu teori dari design yang bersangkutan. Biasanya literature review juga disebut
dengan Kajian Pustaka. Berisi sumber-sumber keilmuan terkait sebuah topik atau
teori desain yang dapat menjadi referensi dalam merancang atau meneliti.

Kajian Pustaka atau Literature Review ini, merupakan kumpulan dari karya-karya
ilmiah akademisi berupa buku, jurnal atau proceding yang telah mengalami proses uji
coba atau tested sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam
penyampaian teori yang dikaji. Sehingga dalam perkembangannya, Kajian pustaka yang
telah ada ini memudahkan peneliti selanjutnya dalam melakukan proses desain dengan
kaitan teori atau relevansi dengan topic yang sedang dibahas.

Built Literature Review

Ini merupakan langkah seorang perancang atau peneliti dalam mendukung


aktivitas perancangan atau penelitiannya dengan memperkaya sumber-sumber
referensi sesuai dengan topik desain yang akan dirancangnya. Dalam tahap ini,
dievaluasi pula beberapa kajian terkait topik atau teori desain dengan kesesuaiannya
terhadap objek desain. Literature review yang dikumpulkan dikaji ulang guna
memperoleh solusi desain yang baik dalam proses desainnya.

Step by Step
Built Literature Review
Dalam proses mengumpulkan data guna kajian review, terdapat beberapa aturan
yang harus dilalui bagi peneliti atau perancang dalam menentukan kajian pustaka agar
dapat secara efisien digunakan sebagai acuan desain, berikut skematik langkah-langkah
dari Built Literature Review :

Step 1 Step 4
Step 2 Step 3 Step 5 Step 6
Finding Topic Research Statement/ Keyword Finding and
Topic Defining Evaluated
Questions Relevan
Journal
Diagram Skematik Built Literature Review
Source : Analisis Pribadi, 2018

Selanjutnya, akan dibahas terkait Literature Review Biophilic Architecture dan


jurnal atau buku yang relevan dengan Topic Biophilic Architecture dan langkahnya dalam
menemukan teori yang berkaitan dengan cara Built Literature Review.

01
Step by Step

Built
Literature
Review
Biophilic
Architecture

Diagram Skematik
Built Literature Review
dengan Topik Biophilic Architecture :

Finding
Topic Evaluated
Research
Questions Statement/
Defining

Step 1 Step 4
Step 2 Step 3 Step 5 Step 6
Menggali lebih Topic : Biofilic : Finding and
dalam terkait Peranan cabang ilmu arsitektur Keyword :
Biophilic Biophilic Arsitektur yang menggabungkan Biophilic Evaluated
Topic yang elemen alam dan
diminati Architecture dalam Kehidupan berkontribusi Architecture Relevan
Manusia ? dalam psikologikal, behavioral Journal
manusia

Source : Analisis Pribadi, 2018

Finding Topic
Berawal dari pendalaman minat terhadap beberapa topik arsitektur yang ternyata
memiliki kaitan erat terhadap ‘Biophilic Architecture’. Penelusuran terkait teori yang di minati
adalah dengan memberikan list terkait elemen-elemen atau unsur arsitektur yang disenangi.
Beberapa teori arsitektur atau elemen arsitektur yang diminati adalah yakni Regionalism
Architecture; Natural Elemen; Healling; Breathing Wall; Blend with Nature. Dari elemen dan
teori diatas memberikan garis besar menuju Biophilic Architecture, sehingga topik yang dibahas
dan dikaji lebih dalam kagi adalah Biophilic Architecture seperti yang di ilustrasikan dibawah ini :

Blend with Nature Breathing Walls Harmony


Behavior
Organic
Biophilic with Nature

Architecture Suistainable
Architecture Healling Architecture
Regionalism Open Space Natural Elements

Source : Analisis Pribadi, 2018

02
Topic

Biophilic Architecture dipilih sebagai topik dari kajian Pustaka dari beberapa
unsur arsitektur dan teori yang diminati. Biophilic Architecture sendiri memiliki
cakupan pada bidang keiilmuan arsitektur dengan fokus utama pada psikologi
manusia. Definisi dari Biofilik arsitektur sendiri, akan dijelaskan lebih dalam lagi pada
Step Built Literature Review, step kedua Statement atau Defining Teori.

Research Questions

Literature review yang digunakan dalam teori Biophilic Architecture memiliki


peranan penting dalam dunia arsitektur, terutama dalam pembangunan Rumah Sakit.
Beberapa ahli psikologis menyebutkan bahwa, Peranan alam yang diaplikasikan pada
bangunan mampu mereduksi stres dan meningkatkan kemampuan penyembuhan yang
lebih cepat bagi pasien yang sedang di rawat. Hal ini juga disebutkan dalam N.S Ramzy
pada Jurnalnya Biophilic Qualities of Historycal Architecture : In Quest of The Timeless
Terminologies of ‘Life’ in Architectural Expression.

Kelebihan dari Biophilic


Architecture lewat penerapan peranan
alam dalam mereduksi stres dan
kemampuan penyembuhan yang lebih
Biophilic cepat, cukup menarik untuk dikaji lebih
dalam lagi. Kebutuhan manusia yang
Architecture semakin komplek dengan banyaknya
kepadatan aktifitas akan memudahkan
manusia menjadi rentan terhadap stres,
keingintahuan pengaruh biophilic
B i o p h i l i c terhadap kehidupan dan elemen apa
Architecture atau Biofilia saja yang dapat diterapkan guna
merupakan cabang ilmu membangun suatu desain dengan teori
arsitektur yang Biophilic design mendorong minat untuk
menyelaraskan elemen mengulas lebih dalam teori ini. Sehingga
alam dan kehidupan pada Research Questionnya diambil
manusia serta mampu pertanyaan terkait, Bagaimana peranan
berkontribusi dalam Biophilic Architecture dalam kehidupan
psikologikal dan manusia ?
behavior manusia.

Statement/ Defining

Biophilic Architecture atau Biofilia


merupakan cabang ilmu arsitektur yang
menyelaraskan elemen alam dan
kehidupan manusia serta mampu
berkontribusi dalam psikologikal dan
behavior manusia.

03
Keyword

Dalam pencarian jurnalnya, diperlukan keyword atau kata kunci guna


memudahkan proses pencarian. Biophilic Architecture yang merupakan teori
arsitektur dapat dijadikan sebagai keyword pencarian.

Finding and Evaluated Relevan Journal

Pencarian terkait Relevan Journal melalui mesin pencari otomatis dan internet,
guna memperoleh jurnal yang diterbitkan oleh akademisi di Luar negeri. Beberapa
situs web terkait jurnal yang dapat diakses dan di download antara lain :
www.sciencedirect.com

Step

01

Step Biophilic
02

Source : Analisis Pribadi, 2018

Keyword Biophilic Architecture memudahkan pencarian beberapa jurnal yang


relevan. kemudian langkah berikutnya adalah dengan membacaa cepat jurnal-jurnal
tersebut agar dapat mengetahui keterkaitan pembahasan dari jurnal dengan teori
Biophilic Architecture.

04
Jurnal

Dari beberapa jurnal terkait Biophilic Architecture, Journal karya Nelly Shafek
Ramzy dengan Judul Biophilic Qualities of Historycal Architecture : In Quest of The
Timeless Terminologies of ‘Life’ in Architectural Expression dirasa cukup relevan
dengan Research Questions dan pembahasan terkait teori Biophilic Architecture.

Nelly Shafik Ramzy


Biophilic Qualities of
Historical
architecture : In quest
of the limitless
terminologies of ‘life’
in architectural
expression
Diterbitkan :
Egypt, Univ. El-
Masaaed : 2015

Source : Analisis Pribadi, 2018

Tujuan dari pembahasan jurnal ini tidak lain membahas eksplorasi sejarah arsitektur
untuk membuktikan beberapa tatanan dan elemen pada bangunan terdahulu yang mana
memiliki kepedulian dan merespon terhadap kriteria-kriteria biophilic desain.

Nelly S.Ramzy membagi buku ini menjadi


beberapa bagian, dimana bagian pertama merupakan
Bagian pengenalan, terkait definisi dan makna biophilic
dan beberapa penemuan empiris yang dilakukan oleh
para ahli di bidang neurological yang mana berperan
besar terhadap psikologi manusia.

pada bagian kedua, pembahasan pada jurnal


Nelly mengacu pada beberapa kajian empiris terkait
yang memperkuat peranan Biophilic Architecture pada
psikologis manusia. sedang pada bagian ketiga dibahas
tentang klasifikasi kriteria desain biofilik. Pada bagian ke
empat, menuju bagian utama pembahsan yakni
eksplorasi desain pada Bangunan bersejarah terdahulu
yang telah menerapkan biophilic desain.

Pada bagian lima, bagianterakhir


merupakan bagian untuk kesimpulan dan referensi
yang dipakai. Penelusuran terkait referensi jurnal Courtyard pada
Rumah Tradisional
Nelly ini dapat memberikan informasi terkait buku- China
buku dan pengarang yang membahas terkait
biophilic arhitecture.
Source : Analisis Pribadi, 2018

05
Berikut merupakan Kriteria desain Biophilic yang dikemukan oleh Nelly S.Ramzy :
Criteria

Source : Kriteria Biophilic Design oleh Nelly S.Ramzy dalam Jurnal


Biophilic Qualities of Historycal Architecture :
In Quest of The Timeless Terminologies of ‘Life’ in Architectural Expression

Beberapa kriteria desain Biophilic yang


telah diterapkan pada bangunan terdahulu,
antara lain :

High Ceilling and Variety of Ornamentation

Biasanya ditemukan pada bangunan Gereja


dan Kathedral, dengan ornamentasi berupa
bentukan menyerupai unsur alam seperti
sarang lebah.

Curva penghubung diantara dua kolom

Penerapannya seringkali dijumpai di


bangunan Masjid, seperti Cordoba.

Fractal Pattern

Salah satu Fractal Pattern dapat dijumpai di


Masjid Nasr-Molk, Iran
dan lainnya.

Source : Analisis Pribadi, 2018 06


Conclusion Jurnal

Dalam jurnal yang ditulis oleh Nelly S.Ramzy dijelaskan antara keterkaitan
hubungan Biophilic Architecture yang mana merupakan teori yang telah diterapkan mulai
dari jaman dahulu, hingga kemunculan teori biophilic yang sekarang. Dari awal sejarah
arsitektur, para arsitek terdahulu telah memberikan respon positif terhadap biophilic
arsitektur dan menaruh perhatian terkait keselarasan dan harmoni manusia dengan alam
dan lingkungannya.
Penerapan Kriteria Biophilic Design pada bangunan bersejrah terdahulu

Source : Penerapan Kriteria Biophilic Design pada bangunan bersejrah terdahulu oleh Nelly S.Ramzy dalam Jurnal
Biophilic Qualities of Historycal Architecture :
In Quest of The Timeless Terminologies of ‘Life’ in Architectural Expression

Dalam beberapa pernyataan di jurnal ini, dijelaskan bahwa Biophilic merupakan


cabang ilmu yang telah banyak dilupakan pada teori Suistainability. Dan biophilic desain ini
bukan merupakan teori terbarukan, melainkan teori yang telah ada dalam sejarah
arsitektur.

Jurnal ini cukup membantu dalam menambah wawasan terkait penerapan biophilic
dalam desain arsitektur antara lain pemahaman terkait hubungan biophilic desain pada
masa lampau dan penerapan biophilic desain pada bangunan terdahulu. Selain itu, pada
referensi jurnal sangat membantu dalam menemukan buku-buku yang relevan dengan
Biophilic Architecture.

Dijelaskan pula terkait Tiga Konsep Pilar yang dapat menjadi acuan desain
Biophilic Architecture menurut Stephen Kellert, antara lain :

Nature in Space mengacu pada penggabungan elemen secara langsung


pada lingkungan seperti hubungan hewan, air dan tumbuhan
Nature Analog mengacu pada analogi alam yang dicirikan dengan representasional
seperti : ornamentasi, bentuk biomirfik, dan material alam.
Nature of the Space penerapan dengan lingkungan buatan yang hampir mirip
sebagai manipulasi

07
Buku
Dari Literature sebelumnya, terdapat sumber referensi yang memiliki kaitan
pembahsan dengan biophilic architecture. Langkah selanjutnya adalah dengan
menemukan ebook dari sumber referensi tersebut.

Step
01

Step
02

Step
03

Source : Analisis Pribadi, 2018

Sebelumnya, sempat dibahas pada teori


terkait Biophilic Architecture menurut Stephen
Kellert pada jurnal Nelly S.Ramzy. Dan Buku
Building for Life:Designing and Understanding
Human-Nature Connection adalah salah satu
buku dari sumber referensinya.

Stephen R. Kellert
Building for Life : Designing
and Understanding the Human-
Nature Connection
Washington, DC : 2009

Source : Analisis Pribadi, 2018

08
Dalam buku ini menjelaskan awal mula biophilic desain mucul. Stephen Kellert
yang merupakan ahli neurologi mengungkap bahwa terdapat interaksi yang cukup kuat
dari adanya elemen alam yang di dekatkan dengan aktifitas manusia, konsep dari biofilia.
Dimana Biophilic merupakan dampak positif dari lingkungan yang memiliki hubungan
dengan alamyang mampu berkontribusi dalam psikologi manusia. Disini Stephen Kellert
mencoba mensugesti pembaca mengenai restoratif environment desain.

Restorative environment desain adalah usaha


dalam memperbaiki hubungan antara alam dan
manusia dikarenakan alam yang semakin rusak dan
kemiskinan ilmu pengetahuan terhadap lingkungan
serta kurangnya rasa peduli lingkungan dapat
menghantarkan manusia pada era krisis psikologi.

Dalam upaya menghindarkan manusia dari krisis


psikologi, pendekatan desain Biophilic Architecture
dirasa mampu menjadi penghubung lingkungan
manusia dengan alam.

Buku ini cukup lengkap dalam mengulas


Biophilic Arsitektur, tetapi dalam reviewnya fokus
pembahasan Biophilic Architecture dengan
relevansinya terhadap Research Questions yang
dijadikan pembahasan utama, lebih mengacu pada Sub
Bab kedua dengan pokok pembahasan Science and
Theory Connecting Human and Natural Sytems pada
halaman 9 dan Sub bab Biophilic Desain pada halaman
123.

Source : Analisis Pribadi, 2018

Dipaparkan pula beberapa hasil dari


eksperimen Kellert terhadap relevansi antara
penambahan alam dalam aktifitas manusia.
Dilakukan eksperimen terhadap dua orang
stakeholder yang mana memiliki aktifitas yang
sama, yakni bekerja didepan komputer. Pada
satu stakeholder di tempatkan pada kantor
dengan nuansa alam di area kerjanya. Sedang
satunya hanya kantor yang cukup normal. Pada
hasil akhirnya, tingkat kepenatan dan kelelahan
serta stres pada keduanya menunjukkan
perbedaan yang cukup signifikan. yang mana
eksperimental pada seorang dengan kantor
bernuansa alam, memiliki kecenderungan
Source : Stephen Kellert dalam bukunya Building for Life :
Designing and Understanding stres, jenuh dan lelah yang cukup rendah
The Human-Nature Connections dibanding dengan yang tidak berhubungan
dengan alam dalam aktifitasnya.

09
Dalam beberapa penelitian yang dilakukan para ahli mengkonfirmasi bahwa
adanya kontak langsung dengan elemen alam dapat mempercepat proses
penyembuhan pasien, meningkatkan produktifitas kerja karyawan, mengoptimalkan
pencapaian pembelajaran pada sekolah dan mereduksi stress serta mengurangi
penggunaan obat penghilang rasa sakit.
Beberapa efek positif yang dihasilkan oleh penggabungan elemen alam dalam setiap
kegiatan manusia di ilustrasikan dalam diagram berikut ini :

Diagram Hipotesa Hubungan antara Lingkungan Sehat, Kualitas hidup manusia dan
keuntungan sosioekonomi

Source : Diagram Hipotesa Hubungan antara Lingkungan Sehat, Kualitas hidup manusia
dan keuntungan sosioekonomi dalam buku Building for Life :
Designing and Understanding
The Human-Nature Connections

Kellert juga memaparkan elemen-elemen Biophilic Desain berdasarkan kumpulan


pemahamaan dari para ahli di bidang organic architecture :

Source : Tabel element Biophilic Desain


dalam buku Building for Life :
Designing and Understanding
The Human-Nature Connections

10
Buku

Prose pencarian sumber referensi selanjutnya masih dalam proses yang


sama, melalui website B-ok.xyz. Sumber refensi terkahir adalah Buku terkait Biophilic
Desain yang didalamnya membahas kumpulan-kumpulan artikel terkait Biophilic
Desain. Berikut merupakan buku yang membahas bebrapa artikel biophilic tersebut :

Buku ini membahas terkait artikel


biophilic architecture dengan pokok
bahasan berupa teori, scientifik, dan
Penerapannya dalam menghubungkan
elemen alam dalam aktfitas manusia.
Salah satu artikel yang ada di dalamnya
berjudul Biophilia in Practice: Building that
Connect People and Nature yang dipilih
sebagai literature review.

Stephen R. Kellert; Judith H.


Heerwagen; Martin L Mador
Biophilic Design : The Theory,
Science and Practice of
Bringing Building to Life
USA : 2008

Disini dijelaskan lagi terkait perbedaan antara Biophilic Architecture dan


suistainable. Biophilic yang mana termasuk ke dalam cakupan ilmu suistainable
architecture diharapakan dapat dibedakan tidak hanya dari fokus utama yang diambil dari
keduanya tetapi juga perbedaan manfaat yang dihasilkan dalam perancangan itu sendiri.
Apabila dalam suistainable desain terdapat Sky Ceilling dengan teknologi dan sistem
pembangunan yang terbarukan dianggap sebagai arsitektur keberlanjutan, berbeda
dengan sudut pandang biophilic yang menganggap Sky Ceiling tidak mampu memberikan
solusi yang solutif terkait dari penggunaan energi yang diserap akan semakin banyak
dengan penggunaan lampu-lampu dan biaya yang terlalu mahal dalam proses
pelaksanaan pembangunannya serta keuntungan dari penggunaan sky celling di anggap
kurang mampu memberikan efek positif seperti mempercepat proses penyembuhan
pasien sebagai salah satu benefit dari Biophilic Architecture.

Biophilic architecture merupakan bagian yang seringkali dilupakan dari


peerapan suistainability architecture. Sehingga dalam artikel ini ditegaskan
kembali berbagai benefit dari penerapan Biophilic architecture. Penjelasan
terkait elemen-elemen desain startegi dan prioritasnya disebutkan dengan
cakupan dari elemen desain architecture.

11
Tabel Strategi desain dan prioritas Biophilic

Source : Tabel Strategi dan Prioritas Desain Biophilic dalam buku


Biophilic Design : The Theory, Science and Practice of Bringing Building to Life
pada artikel Biophilia in Pratice: Building that Connect People and Nature

12
Conclusion
Dari berbagai Literature Review, kesinambungan pokok bahasan terkait Research
Question sirasa telah terjawab pada semua Literature Review. Peranan Bophilic dalam
kehidupan manusia, mulai dari historical architecture yang telah menerapkan Biophilic,
bahkan sebelum ilmu terkait Biophilic dimunculkan mampu memberikan gambaran terkait
pentingnya mengkoneksikan alam dengan manusia. Serta contoh penerapan-penerapan
biophilic desain pada bangunan historical juga memberikan pandangan yang luas terkait
elemen yang dapat dijadikan sebagai unsur desain yang memuat Biophilic architecture.

Pemaparan terkait studi sciencetifik


tentang benefit penerapan Biophilic
Architecture dirasa mampu menjadi stimulan
dari pilihan teori desain suistainable yang
lebih baik. Pemaparan ini tidak hanya sebagai
stimulan tetapi juga sebagai bukti bahwa
biophilic desain memiliki peranan yang cukup
penting dalam kehidupan manusia. Isu-isu
dari kota besar yang mana memiliki tingkat
kejenuhan tinggi, Stres dapat di terapkan
Biophilic Architecture sebagai solusi desain.

Penjelasan terkait elemen-elemen


desain Biophilic Architecture, saling
melengkapi antara sumber satu dan lainnya
serta semakin diperjelas dan di uraikan
dalam penerapan di setiap elemen arsitektur.
Memudahkan peneliti atau perancang
selanjutnya dalam menjadikan acuan
terhadapa biophilic architecture yang efisien
dan baik dalam penerapannya.

References

Nelly Shafik Ramzy, Biophilic Qualities of Historical architecture : In quest of the limitless
terminologies of ‘life’ in architectural expression.Egypt, Univ. El-Masaaed : 2015
Stephen R. Kellert; Judith H. Heerwagen; Martin L Mador, Biophilic Design : The Theory,
Science and Practice of Bringing Building to Life. USA : 2008
Stephen R. Kellert, Building for Life : Designing and Understanding the Human-Nature
Connection. Washington, DC : 2009

Author
ADE FITRIYANTI ULUL AZMI
08111850070003
PERANCANGAN ARSITEKTUR
MASTER STUDENT OF DEPARTEMENT ARCHITECTURE
INSTITUTE OF TECHNOLOGY SEPULUH NOPEMBER

13

Anda mungkin juga menyukai