Laporan Tetap Sifat Periodisitas Lanjutan FIX
Laporan Tetap Sifat Periodisitas Lanjutan FIX
Kelompok II
Pada percobaan ini bahan yang digunakan antara lain larutan Perak Nitrat
0,1 M, larutan Kalium Klorida 0,1 M, larutan Kalium Bromida 0,1 M, Larutan
Kalium Iodida 0,1 M serta dengan pelarut air (aquadest). Dalam melakukan
percobaan dibutuhkan tabung sentrifuge yang berfungsi untuk memisahkan
bahan-bahan berdasarkan perbedaan berat jenis. Cara kerja dari alat ini adalah
memutar sampel dengan kecepatan tinggi.
Kelarutan halogen dalam air dalam satu golongan dari atas kebawah
kelarutannya semakin kecil karena bertambahnya massa atom relatif.
Berdasarkan teori kelarutan AgCl > AgBr > AgI. Hal ini, karena periodisitas
golongan. Adapun yang mempengaruhinya, yaitu:
Dilihat dari nilai Ksp nya dengan AgCl Ksp = 1,8. 10-10, AgBr Ksp = 5,0
× 10–13 , AgI Ksp = 1,5. 10-16 . Jadi, kelarutan AgCl akan lebih besar dari
AgBr dan AgI. Jadi, AgI memiliki endapan yg lebih banyak, ini menandakan
bahwa kelarutan AgI kecil sehingga mudah terbentuk endapan dan sulit untuk
larut.
Kebanyakan klorida larut dalam air, endapan perak klorida larut dalam air
dingin, akan tetapi lebih mudah larut dalam air mendidih dibandingkan air
dingin. Yang digunakan dalam percobaan ini adalah air dingin sehingga
endapan perak nitrat larut dalam air namun tidak secepat dengan air panas.
Yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan amonia pekat. Endapan
larutan perak bromida sangat sedikit larut dalam larutan amonia encer, tetapi
mudah larut dalam amonia pekat. Pada larutan perak iodida, larutan amonia
pekat tidak dapat melarutkan endapan tersebut.
Kesimpulan
Setelah percobaan dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Semua halida perak dapat larut dalam amonia kecuali pada halida perak
iodida.
2. AgI paling sukar larut dalam pelarut ammonia dan air dibandingkan
dengan AgCl dan AgBr, karena memiliki kereaktifan, keelektronegatifan,
afinitas elektron, dan energi ionisasi yang kecil.
3. Semakin kecil nilai kelarutan suatu zat maka artinya zat tersebut semakin
sukar larut dalam pelarutnya. Jika pelarutnya adalah air, maka nilai
Kspnya juga semakin kecil. Begitu pula sebaliknya.
4. AgCl memiliki kereaktifan, keelektronegatifan, afinitas elektron, dan
energi ionisasi yang besar sehingga AgCl kelarutannya besar.
5. Pada AgCl endapan berwarna putih, pada AgBr endapan berwarna abu-
abu kehijauan dan pada AgI endapan berwarna putih kekuningan.
VIII. Daftar Pustaka
Chaniago, W. 2016. Laporan Kimia Anorganik. (online).
https://www.scribd.com/document/323138643/laporan-kimia-anorganik.
(Diakses pada tanggal 15 September 2017).
Gulo, F., dan Desi. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Inderalaya:
Universitas Sriwijaya.
Saito, T. 2012. Halogen dan Halida. (online). http://www.Chem-is-
try.com/2012/4/halogen-dan-halida.html. (Diakses pada tanggal 15
September 2017).
Syukri,S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: ITB.
Winarto, D. 2012. Sifat Periodisitas Unsur Kimia. (online).
http://www.ilmukimia.org/2012/01/sifat-periodisitas-unsur-kimia.html?-
m=1/. (Diakses pada tanggal 15 September 2017).
Lampiran